NovelToon NovelToon
Setelah Aku Pergi

Setelah Aku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

Follow IG othor @ersa_eysresa

Anasera Naraya dan Enzie Radeva, adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Namun tepat di hari pernikahan, sebuah tragedi terjadi. Pesta pernikahan yang meriah berubah menjadi acara pemakaman. Tapi meskipun begitu, pernikahan antara Ana dan Enzie tetap di laksanakan.

Namun, kebahagiaan pernikahan yang diimpikan oleh Ana tidak pernah terjadi. Karena bukan kebahagiaan yang dia dapatkan, tapi neraka rumah tangga yang ia terima. Cinta Enzie kepada Ana berubah menjadi benci di waktu sama.

Sebenarnya apa yang terjadi di hari pernikahan mereka?
Apakah Ana akan tetap bertahan dengan pernikahannya atau menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Istri Yang Patuh

Selama dua hari yang tersisa, rumah Radeva menjadi panggung sandiwara yang memuakkan. Ana menjalankan perannya dengan sempurna, menampilkan kepatuhan yang dingin tanpa cela sedikitpun.

Di pagi hari, dia turun tepat waktu untuk sarapan, duduk di kursi yang biasanya kosong, menghadapi Enzi dan Amel yang membuatnya benar-benar ingin muntah. Wajahnya selalu tanpa ekspresi, matanya lurus, hanya berbicara seperlunya dengan nada yang formal.

Di dalam hatinya, pertarungan berkecamuk. Kebencian, amarah, dan rasa muak bercampur menjadi satu. Melihat Amel tertawa dan bersandar manja di lengan Enzi, memakan sarapannya seolah dia adalah nyonya rumah, membuat kerongkongan Ana tercekat. Namun, dia harus bertahan dengan sandiwaranya. Setiap suapan yang ia telan adalah pengorbanan yang dilakukan demi sebuah kebebasan.

"Dua hari lagi. Aku harus bertahan, aku bisa, "

Di sisi lain, Enzi, menikmati pertunjukan itu. Dia merasa sebagai pemenang. Ana tidak lagi menantangnya, tidak lagi berteriak, dan tidak lagi melarikan diri. Dia telah berhasil membuat istrinya patuh.

"Kau lihat," bisik Enzi pada Amel saat Ana sibuk membaca buku barunya. "Kau hanya perlu sedikit gertakan untuk membuatnya sadar dimana posisinya."

Amel tersenyum, namun ada sedikit kekesalan di matanya. Dia mencoba memprovokasi Ana lebih jauh. Amel akan dengan sengaja menyuapi Enzi, mencium pipi pria itu, dan membicarakan rencana masa depan mereka dengan suara keras.

"Sayang, nanti kita harus mendesain ulang ruang tamu. Kau suka warna emas, kan?" tanya Amel, melirik sekilas ke arah Ana.

Ana hanya membalik halaman bukunya. Dia minum kopinya dan merespons dengan acuh tak acuh.

"Terserah kau saja." jawab Enzi, berharap mendapatkan respon kemarahan dari Ana.

Tapi apa yang dia dapat, Anaa hanya diam dan fokus pada bukunya. Sikap dingin Ana ternyata lebih menyakitkan bagi Enzi daripada reaksi cemburu. Enzi berharap Ana akan marah, berteriak, dan menangis. Tapi Ana bersikap seolah suaminya hanyalah perabotan yang bisa diambil wanita lain.

"Kenapa kau hanya diam saja!" Bentak Enzi tiba-tiba hingga membuat Ana ataupun Amel terkejut.

"Lalu, aku harus bersikap seperti apa? Marah, kesal, cemburu atau ngamuk dan bertengkar dengan kekasihmu itu? " jawab Ana kesal karena Enzi sudah mengganggunya, "Maaf, mas, itu bukan gayaku. Terserah apa yang akan kalian lakukan di rumah ini, aku tidak peduli. "

Ana segera meninggalkan mereka berdua dan masuk ke kamarnya untuk istirahat. Lebih baik tidur, daripada meladeni mereka berdua.

Enzi benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Ana, kenapa istrinya itu bisa bersikap santai seolah-olah dia baik-baik saja.

Pagi di hari ketiga tiba. Matahari bersinar cerah, dan hari itu adalah hari di mana berkas perceraiannya seharusnya sudah siap di kantor Pak Arif.

Di meja sarapan, ketegangan sedikit mengendur. Enzi sedang membaca laporan di tabletnya, sementara Amel sibuk dengan ponselnya. Ana menyelesaikan sarapannya dan meletakkan pisau dan garpu dengan rapi.

"Mas," ujar Ana, memanggil suaminya dengan nada yang tenang dan sopan.

Enzi menurunkan tabletnya, wajahnya menunjukkan kebanggaan karena dipanggil dengan nada yang begitu lembut.

"Ya, Ana, ada apa?"

"Hari ini aku ingin meminta izin keluar sebentar," kata Ana.

Enzi menyilangkan tangan di dada, menikmati posisinya sebagai pemberi izin. "Ke mana? Jangan mencoba membuat masalah lagi."

"Tentu tidak," jawab Ana, menampilkan senyum kecil yang dipaksakan. "Aku ingin bertemu teman kerjaku. Dia berulang tahun hari ini, dan kami sudah berteman baik sejak lama. Aku ingin memberikan hadiah dan mengucapkan selamat secara langsung. Aku akan kembali sebelum makan siang."

Amel mengangkat kepala, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Oh, benarkah? kau benar-benar bertemu temanmu atau kekasihmu? " Amel kembali memprovokasi.

Ana menoleh ke arah Amel, memberinya tatapan singkat dan meremehkan. "Tentu saja tidak, Kau boleh mengikutiku jika kamu mau. Aku hanya ingin bertemu temanku dan mengucapkan selamat. Aku ingin membuktikan bahwa aku tidak akan melanggar aturan lagi,karena itu aku meminta izin kepada suamiku."

Ana berhasil membalas Amel tanpa meninggikan suara, dan itu membuat Enzi menyukainya.

"Bagus," kata Enzi, tersenyum bangga. "Aku izinkan kau pergi. Tapi..."

Enzi menunjuk ke pengawal yang berdiri di sudut ruangan. "Kau tidak akan pergi sendirian. Aku akan kirim satu pengawal untuk mengawasimu. Dia akan mendengarkan setiap pembicaraanmu dan melaporkan semua yang kau lakukan. Kau tidak keberatan, kan?"

Ana tersenyum kecil. Pengawal? Sempurna. Pengawal itu akan menjadi saksi yang sempurna bahwa dia hanya pergi untuk acara yang tidak penting, menutupi jejaknya.

"Tentu saja tidak, dia bahkan boleh mengikutiku masuk kedalam toilet," jawab Ana dengan nada lega yang dibuat-buat.

"Kau... " Enzi tak terima.

"Aku malah senang. Itu membuktikan kau masih peduli padaku dan keselamatan istri sahmu. Aku akan segera bersiap."

Ana berdiri dan berjalan menuju tangga. Enzi menatap kepergiannya. Dalam hatinya dia merasa tidak rela membiarakan Ana pergi. Tapi tidak baik juga mengurungnya dirimah, karena itu akan semakin menambah kebencian Ana kepadanya.

Ana segera bersiap, dia menggunakan celana bahan berwarna hitam dan kaos casual dan sebuah jaket hodie itu membuat alibi kalau dia memang keluar hanya untuk bersantai dan tidak berbuat macam-macam.

Di meja makan, Amel dan Enzi masih menikmati sarapannya dan berbincang seperti biasa.

"Zie, malam ini aku tidak pulang ke rumah ini. " kata Amel.

"Kenapa? "

"Ada sesuatu yang harus aku urus, mungkin sampai besok. Jadwalku padat sekali. "

"Baiklah terserah kau saja, rumah ini selalu terbuka untukmu. "

Beberapa menit kemudian, Ana turun dan menemui pengawal yang ditunjuk Enzi, seorang pria bertubuh besar bernama Edo.

"Aku pergi dulu. " pamitnya kepada Enzi.

"Hati-hati." jawab Enzi sambil terus memandangi punggung Ana yang menjauh.

Ana segera masuk ke kursi penumpang dan tak lama mobil itu mulai berjalan keluar rumah.

"Terima kasih sudah mau menemaniku, Edo," kata Ana dengan senyum manis. "Aku hanya sebentar. Kita ke toko kue dulu, aku ingin membeli kue ulang tahun untuk sahabatku, setela itu kita langsung ke kantor."

Edo hanya mengangguk kaku, mengikuti semua ucapan Ana dan menjalankan instruksi dari Enzi untuk mengawasi istrinya itu.

Benar saja seperti yang dikatakan Ana, dia hanya pergi ke toko kue dan perusahaan temannya untuk mengucapkan selamat ulang tahun, dan semua gerak gerik Ana di ketahui Enzi melalui Edo. Hingga saat mereka dalam perjalanan pulang, Ana meminta Edo untuk pergi ke suatu tempat.

"Do, antarkan aku toko bunga, aku ingin membeli bunga untuk kedua orang tuaku dan mertuaku. Aku ingin mengirim doa untuk mereka."

Edo terdiam, begitu juga dengan Enzi yang mendengar suara Ana melalui alat penyadap yabg sudah dia pasang.

1
Sunaryati
Semoga lancar rencana kalian
Sunaryati
Nah penyesalan disalurkan pada kegiatan sosial, dan peninggalan orang tua sebagian untuk beramal
Sunaryati
Semua sudah terjadi dan apa yg kamu lakukan terhadap Anna dengan sangat sadar, Enzi. Setidaknya kamu telah menyesal dan mengakui kesalahan walaupun tak merubah apapun. Maka yang harus kau lakukan bertaubat dengan memperbaiki diri
Sunaryati
Arvin juga merasa bersalah padahal Anna sangat berterima kasih padamu
Sunaryati
Apapun alurnya berdasarkan imajinasi Author emak ngikut saja. Enzi memang suami kejam dan tak berperasaan
Sunaryati
Hamidun anak Enzi
Blu Lovfres
qu kemungkinan febian dn serah, g akan bersatu, karna blm jelas, latar belakang dn keluarga nya fibian, ada kendala kayaknya nanti, masa lalu febian
mungkin, sory thor hanya menebak,🤭😄
dn mengarang sendiri 😁 next thor ku tunggu selalu, updated nya, makasi 🙏🙏🙏 dgn karya,mu
Arin
Semoga semua perlakuan Fabian akan seterusnya baik kepada Sera. Jangan buat Sera sakit hati lagi seperti kisah cinta bersama Enzi
Eys Resa: inshaAllah
total 1 replies
Sumar Sutinah
percuma aj nyesel g ada gunanya, dulu kmn aj
Blu Lovfres
kasih pelajaran sm si ,ja***g amel itu
tpi ezi ga mau marah atw bertindak, karna msih punya harapan ms si sunde*😄😄 dn enzi knpa ga mau cari tau ,tentang di klub, yg ngasi obat perangsang
Rohmi Yatun
😭😭😭 kok jd mewek baca di part ini..
Fazira Aisyah
mesti aku geram bgt sama si enzi, tp part ini bikin aku mewek juga 😭
Akasia Rembulan
penyesalan yg tak berakhir..move on Enzie
Titin Maryati
iya thor lanjut semangat👍💪🙏
Wahyuningsih
d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪
Fazira Aisyah
sebelum kena buly para readers, Othor sudah kasih notice duluan 😄
Eys Resa: bener weh, ga sanggup kalo kena bully bikin othor down. padahal alur cerita udah di buat sejak awal, bakal gini... gini... gini... nanti. 😂😂😂
total 1 replies
Blu Lovfres
junior enzi launching 😁🤣
Sumar Sutinah
aku suka ceritamu thor g bertele tele, 👍👍👍❤️
Sunaryati
Wak kau ternyata amazing Ana, dan untuk Enzi turuti kata Arvin. Memang kesalahan kamu besar dan fatal, tebus kesalahan dengan jadi pribadi lebih baik Terima karnamu. Thoor emak menunggu karna Amel, yang selalu memprovokasi Enzi
Fazira Aisyah
Apakah Fabian dan Ana akan di takdirkan saling jatuh cinta Thor?.., ditunggu kelanjutan nya 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!