NovelToon NovelToon
Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Seharusnya Aluna tahu kalau semesta tak akan sudi membiarkan kebahagiaan singgah bahkan jika kebahagiaan terakhirnya adalah m*ti di bawah derasnya air hujan. la malah diberikan kesempatan untuk hidup kembali sebagai seorang gadis bangsawan yang akan di pe*ggal kep*lanya esok hari.
Sungguh lelucon konyol yang sangat ia benci.
Aluna sudah terbiasa dibenci. Sudah kesehariannya dimaki-maki. la sudah terlanjur m*ti rasa. Tapi, jika dipermainkan seperti ini untuk kesekian kali, memang manusia mana yang akan tahan?!
Lepaskan kemanusiaan dan akal sehat yang tersisa. Ini saatnya kita hancurkan para manusia kurang ajar dan takdir memuakkan yang tertoreh untuknya. Sudikah kamu mengikuti kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Nyala api tidak akan menghilang ketika sumbunya belum dimatikan. Bahkan ketika sudah disiram, apinya akan kembali menyala sepersekian detik kemudian. Jangankan padam, sumber dari rumor ini bahkan belum ditemukan. Satu hari telah kembali berlalu dan penyelidikan Duke Blance belum membuahkan hasil apapun.

Walaupun dirinya telah mencurigai beberapa pihak dan meminta bawahannya agar fokus kepada orang-orang yang ia curigai, penyelidikan ini tidak membuahkan hasil yang baik. Penyelidikan selalu berhenti pada rakyat biasa yang tidak mungkin memiliki kuasa untuk menyelidikinya sedalam ini.

"Tuan, penyelidikan ini menemui jalan buntu lagi."

"Kalian semua sampah! Apa kalian semua tidak memiliki otak?! Menyelidiki hal seperti ini saja kesusahan!" Duke Blance membanting berkas yang baru saja diserahkan kepadanya. Tubuh para bawahannya bergetar ketakutan. Jika bukan karena krisis ini, dia pasti sudah meme-nggal semua bawahannya yang terlibat dalam penyelidikan. Duke Blance tidak dapat mentolerir adanya sampah sebagai bawahannya.

Duke Blance tahu semakin lama ia membiarkan rumor ini beredar, kesempatannya untuk mengakhiri ini juga akan berkurang. Kemungkinan, dia akan menderita atau kehilangan banyak uang. Duke Blance tidak memikirkan akan kehilangan gelar bangsawannya atau di penjara. Hanya rumor dari rakyat jelata tidak akan membawanya ke titik itu. Toh, rakyat juga tidak memiliki bukti atas kejahatannya.

"Siapkan beberapa berkas kepemilikan tambang. Aku akan pergi ke istana dan menemui Raja." Perintahnya dengan wajah mengeras.

"Baik, Tuan. Apakah saya perlu ikut, Tuan?"

"Tidak, kau tetap pantau perkembangan penyelidikan atau turun langsung jika semua sampah itu tidak berguna." Asistennya satu-satunya bawahan yang tidak pernah membuatnya kecewa. Seseorang harus tetap disini dan mengantisipasi apabila negosiasinya gagal atau Raja meminta terlalu banyak.

"Baik, Tuan." Cedric membungkuk sebelum pergi menyelesaikan tugas dari Duke Blance. Ini juga akan menjadi kesempatan baginya untuk pergi menemui seseorang tanpa ketahuan. Kesempatan yang tidak boleh ia sia-sia kan agar rencana balas dendam ini sukses.

Cedric tidak akan pernah memaafkan Duke Blance atas apa yang ia lakukan kepada adiknya. Setelah mendengar apa saja yang telah terjadi pada adiknya dari mulut gadis itu sendiri, amarahnya memuncak dan membakar seluruh bagian tubuhnya.

Bahkan jika dia harus mengorbankan nyawanya untuk balas dendam, Cedric bersedia. Karena ia sendiri terlalu malu untuk menghadapi adiknya. Gadis kecil itu sudah terlalu banyak terluka. Tidak bisa dipungkiri, itu juga salahnya terlalu percaya kepada Duke dan menyelidiki keberadaan adiknya sejak lama.

Duke Blance tidak tahu jika bawahan yang paling ia percaya ma-ti ma-tian ini ingin balas dendam. Dia menghela napas panjang. Begitu lelah dengan masalah yang muncul dengan tiba-tiba. Firasatnya mengatakan ini perbuatan gadis kecil yang dulu selalu meminta perhatiannya. Walaupun dia tidak bisa menebak siapa yang membantu gadis itu di belakangnya.

Selain itu, Duke Blance juga ragu gengsi Agatha sudah sebesar itu di kuil suci. Kuil suci adalah wilayah kekuasaan Saint Eugene dan setahunya pemuda itu menyukai Putri Mahkota. Walaupun dia sempat melihat mereka dekat saat perjamuan, Duke Blance juga telah menyaksikan kedekatan Eugene dan Emily berkali-kali.

"Lain kali aku akan berusaha membu-nuh Agatha bukan hanya ingin menodainya. Aku akan lebih tenang ketika gadis itu sudah ma-ti," gumam Duke Blance. Rasa bersalah? Duke Blance tidak menemukan itu dalam kamus hidupnya. Ibu Agatha yang mati bu-nuh diri juga dia penyebabnya. Dia sendiri yang menyakiti wanita itu hingga berakhir depresi.

•••

"Tuan Duke, ini semua bukti yang berhasil saya kumpulkan." Leander mengambil berkas itu lantas membacanya sekilas. Senyum miringnya tumbuh. Kejutan besar di dalamnya sudah cukup untuk membuat Duke Blance runtuh.

Kecuali, pihak kerajaan mau membantunya keluar dari rawa ini.

"Kembalilah ke mansion Duke Blance. Biar aku yang mengirimkan ini ke kuil suci." Tanpa menjawab lagi, Cedric berbalik pergi.

"Apa sebenarnya yang tertulis di sana?" tanya Jovan penasaran. Dia sendiri tahu para bangsawan sering melakukan hal kotor. Bahkan pihak kerajaan tidak bisa lepas dari lumpur kekuasaan. Terkadang, dia heran. Apa tidak ada sedikit saja belas kasihan atau rasa cinta kepada kerajaan tempat mereka tinggal ini? Mereka melakukan kejahatan seolah hati mereka sudah ma-ti untuk sekadar mengasihani rakyat yang hidup di bawah kepemimpinannya.

Leander memberikan berkas itu kepada Jovan. la bersiap untuk menulis surat kepada kuil suci— terkhusus Saintess mereka. Jovan membaca lembaran kertas itu. Pupilnya melebar tidak percaya. "Duke Blance benar-benar melakukan semua ini?"

Terlalu keterlaluan. Jovan tidak pernah membayangkan seorang pemimpin sekelas Duke mampu mengeraskan hatinya untuk menjual rakyatnya sendiri. Logikanya tidak bisa menyentuh kemungkinan ini.

"Anggota kerajaan pun melakukan banyak hal seperti ini, bahkan bisa lebih mengerikan dari ini. Perbuatan mereka hanya tidak nampak ke permukaan." Leander terkekeh melihat Jovan ternganga. "Putra Mahkota hampir menjadi lelucon setelah apa yang ia lakukan kepada Lady Agatha. Untung saja Ratu segera memadamkan api ini agar tidak menyebar. Yah, memang cukup sulit untuk menggoyahkan kepercayaan terhadap keluarga yang memimpin kerajaan ini bertahun-tahun."

"Aku bisa yakin semua ini dapat meruntuhkan Duke Blance. Tapi, apakah rakyat akan percaya dengan semua bukti yang tersedia? Seperti yang kau katakan, terlalu sulit menggoyahkan kepercayaan terhadap pemimpin yang telah berkuasa bertahun-tahun. Apalagi, kekuatan Duke Blance bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Dia selalu menjaga citra baiknya dan baru ternoda baru-baru ini."

"Bahkan menurut tebakanku, pihak kerajaan akan membantu meluruskan rumor ini ketika Duke Blance memberikan manfaat yang setara. Kekuatan uang Duke Blance adalah yang terbaik di kerajaan." Ini rintangan terbesar mereka untuk menjatuhkan Duke Blance. Namun apabila menanganinya dengan baik, masalah ini juga bisa menjadi berkah tersembunyi di masa mendatang. Tinggal menunggu benihnya tumbuh dan berbuah.

"Si-al, anggota kerajaan akan melindungi bangsawan korup seperti ini?! Mereka gila atau dunia ini yang sudah gila?!" Jovan berseru marah. Di dunia ini, apa yang namanya keadilan masih ada?

"Tenang saja, rakyat masih akan percaya jika seseorang yang lebih mereka percaya menyampaikan semua ini sendiri," kata Leander. Emosi Jovan berangsur tenang. Tanda tanya besar muncul di kepalanya satu detik kemudian.

"Selain anggota kerajaan, memang siapa lagi yang lebih dipercaya oleh rakyat?" Jovan tiba-tiba terpikirkan satu nama. "Tunggu dulu, itu kuil suci! Jika para pendeta yang meyakinkan rakyat, mereka pasti akan percaya!"

"Benar sekali, biarkan kuil suci mengurus ini." Leander yakin Eugene dan Aluna mampu melakukannya dengan baik. Dia juga harus melakukan bagiannya dengan sempurna. Ketika semua tikus busuk tersingkir, kerajaan dapat berkembang dengan pesat.

"Aku akan segera menyederhanakan bukti-bukti ini sesuai perintahmu sebelumnya. Laporan kejahatan yang akan kau usulkan juga akan segera selesai." Jovan ingin pergi menyelesaikan pekerjaannya sebelum langkahnya berhenti saat Leander kembali bersuara.

"Tunggu! Ambilkan parfum yang biasa kugunakan. Aku ingin menyemprotkannya pada surat ini," perintah Leander dengan wajah datar. Jovan tercengang kembali. Orang seperti Leander juga begini ketika jatuh cinta?

1
Putri Ana
lanjutannya thorrrr
Putri Ana
thor kok belum ada lanjutannya
Putri Ana: yaahhh usahakan yaah kak🤭
total 2 replies
Cindy
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly
jangan lupa bintangnya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!