NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyamuk Betina

"Mampus!! Renata telepon tadi semalam."

Sudah pagi, tentunya Radit sudah kembali ke rumahnya. Ya baru saja karena ia memang melewatkan waktu semalam penuh dengan mantan kekasihnya itu.

Ya pastinya tahulah apa yang dilakukan kalau hanya berdua di sana seorang laki-laki dan juga seorang perempuan di dalam kamar hotel dari malam sampai pagi tentunya melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Dan ketika Radit sudah sampai di rumah ia menghidupkan ponselnya manakala terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari Renata dan juga beberapa pesan yang Rena tak kirimkan untuknya.

"Sialan gue harus jawab apa jika Renata tanya. Bodoh banget, kenapa ni hape pakai mati segala."

"Tapi perasaan gue nggak matiin handphone deh dan waktu balapan telepon itu masih nyala bahkan baterainya pun masih banyak atau jangan-jangan..."

"Brengsek memang jalang itu. Awas aja kalau dia berani macam-macam sama Renata.."

Tidak membalas pesan dari Renata juga tidak menelepon balik Renata nanti saja ketika sampai di sekolahan Radit akan menjelaskan kenapa semalam handphonenya mati. Ya meskipun harus menjelaskan dengan berbohong tetapi tidak apalah dirinya cinta Renata begitu juga dengan Renata yang sangat mencintainya pastinya dengan sedikit penjelasan Renata akan luluh dan juga percaya.

"Nggak mau dijemput lagi dia atau jangan-jangan dia marah sama gue.."

Ya pesan terakhir dari Renata mengatakan jika pagi ini tidak usah dijemput. Mana ada Renata minta dijemput di tempatnya Revano yang pastinya itu tidak mungkin toh juga pernikahan Renata dengan Revano itu masih rahasia.

Waktu pun berlalu dan kini Radit sudah sampai di sekolahan memang sengaja Radit pagi-pagi sekali sampai ke sekolahan ia ingin lebih dulu sampai di sana sebelum Renata.

Sementara di kediaman Daneswara, 2 orang saling beradu pendapat Renata maunya pergi sendiri tetapi Revano kekeh ingin mengantarkannya ke sekolah.

Bukannya apa-apa di samping Renata takut jika sampai teman-teman sekolahnya curiga kalau dirinya mempunyai hubungan dengan Revano, tentunya Renata juga masih kesal. Semalam aja Renata mendiamkan Revano tidak diajak bicara sama sekali karena mulut Revano yang benar-benar tidak ter-filter itu mengatai seseorang dengan begitu kejamnya.

"Ikut gue!! nggak ada penolakan!"

"Gue nggak mau, tadi kan gue sudah bilang gue mau pergi sendiri nggak usah diantar."

Dan kebetulan sekali Renata sudah memesan taksi dan taksinya sudah berada di depan otomatis Renata langsung mendorong tubuh Revano sampai Revano jatuh ke bawah lalu Renata berlari membuka taksi itu dan segera meminta Pak sopir untuk melajukan taksinya.

"Sialan awas aja kamu nanti akan terima hukumannya."

Sambil meringis merasakan sakit di pinggangnya, Revano berdiri menatap taksi yang ditumpangi istrinya sudah pergi menjauh dari kediaman Daneswara.

Ya mungkin untuk kali ini Revano mencoba mengalah tidak berusaha membuntuti taksi itu meskipun sekolah Renata dengan sekolah nya masih satu jalur.

"Sialan bener tuh orang bisa-bisanya mau ngatur-ngatur hidup gue, emang dia siapa.... lagian ini juga pesan dibaca nomor aktif tetapi kenapa nggak bales pesan. Atau dia lagi bingung mau mencari alasan yang bagaimana untuk ngejelasin ke gue."

Pagi ini Renata benar-benar kesal, di samping kesal dengan Revano, Renata juga kesal dengan Radit. Kenapa Radit sudah membaca pesannya tetapi tidak mengabarinya bahkan terkesan diam saja.

Hingga akhirnya taksi yang ditumpangi Renata sudah sampai di depan gerbang sekolahan, masih sangat sepi karena Renata juga sengaja berangkat pakai ia ingin tahu bagaimana penjelasan Radit mungkin nanti jika Renata akan sedikit marah-marah jadi supaya tidak begitu terdengar oleh teman-temannya.

Dan benar saja baru Renata turun dari taksi ia sudah melihat pacar brengseknya itu di pintu gerbang sepertinya memang sedang menunggunya.

mukanya aja sok polos Awas aja kalau dia nanti drama kalau dia nanti beralasan macam-macam.

Renata cuek saja pura-pura tidak melihat ia melewati raditnya saat ini tersenyum manis yang pastinya merasa ada yang tidak beres Radit langsung saja menarik tangan Renata dan menghentikan langkah kaki kekasihnya itu.

"sayang maaf Kamu marah ya?"

Renata terdiam ia juga bingung mau memberikan jawaban seperti apa tetapi yang jelas ia juga harus pura-pura drama dulu.

enak saja emang Radit yang bisa bermain-main seperti ini dirinya juga bisa pura-pura tidak tahu pura-pura tidak mengerti apa yang dilakukan oleh Radit semalaman.

"Maaf ya semalam aku diajak mama sama papa ke rumah saudara dan tiba-tiba setelah balapan itu ponsel aku langsung mati aku belum sempet ngecas hingga pake tadi waktu aku mau berangkat baru aku nyalakan."

ke tempat saudara saudara yang mana saudara ketemu gede saudara yang bisa kamu peluk cium dan juga bisa kamu lakukan seenak susu kamu atau...

"saudara yang mana?"

rajut gelap kapan sendiri pasalnya di dalam kota ini tidak ada saudara dari mama ataupun papanya yang ada saudara-saudara dari kedua orang tuanya itu berada di luar kota paling dekat itu di Bogor dan rasanya tidak mungkin Jika malam itu Radit beserta kedua orang tuanya melakukan perjalanan malam ke Bogor dan pagi-pagi sekali sudah tiba di sini.

"saudara kamu yang ada di luar negeri itu berarti semalam kamu naik pesawat pribadi dong!!"

. Renata tersenyum-senyumnya kecut sekali ya sembari dirinya juga meledek Apa yang diucapkan oleh Radit barusan enak aja selama berpacaran dengan Radit Renata itu sudah tahu seluk beluk dari keluarga orang tuanya Radit jadi kalau hal sepele seperti ini pastinya Renata sudah tahu.

mungkin kalaupun semalam renate tidak memergoki Radit bersama dengan mantannya Renata juga tidak akan percaya jika Radit memang benar-benar ke tempat saudaranya.

"Om aku yang ada di Bogor sayang kebetulan sekali mendadak Papa disuruh ke sana. Jangan marah ya aku nggak bohong sama kamu Aku cinta sama kamu nanti pulang sekolah kita jalan-jalan pokoknya waktu aku hanya untuk kamu saja."

Renata menghela nafas panjang rasa-rasanya ingin sekali ia berdebat dan juga mengatakan semuanya tentang kebenaran yang ia dapatkan semalam tetapi rasa-rasanya iya masih butuh waktu lagi bukannya tidak berani bukannya takut untuk memutuskan Ratih tetapi Renata masih ada pikiran jika suatu saat ia bisa memergoki Radit yang benar-benar dengan mata kepala sendiri dengan secara langsung bukan seperti semalam yang Renata sendiri masih menduga Apa yang dilakukan Radit di dalam kamar hotel meskipun dugaannya itu sangat benar.

"Oke...tapi..."

Renata yang sedikit melunak pura-pura lebih tepatnya dan berjalan meninggalkan Radit, tetapi sedetik berikutnya ia menghentikan langkah kakinya menatap ke arah Radit dari atas ke bawah dan kembali lagi ke atas ke arah leher yang tampak ada warna merah keunguan.

"Itu leher Kamu kenapa yank? siapa yang gigit kamu sampai seperti itu?"

Ujar Renata dengan mengepalkan kedua tangannya benar-benar ia merasa kesal, merasa jijik melihat keadaan Radit saat ini benar benar ia sudah tidak mau disentuh apalagi menyandang status sebagai pacar laki laki itu.

Sialan Kenapa tadi gue nggak ngelihat, aduh bagaimana kalau Renata curiga...

Lagi dan lagi Radit gelagapan sendiri ia memang tidak mendetailkan secara rinci wajah sampai lehernya Itu yang semalam memang baik Radit maupun Cindy sama-sama melakukan sesuatu yang membekas di leher yang pastinya Cindy juga tidak mau kalah entah apa tujuannya.

"Digigit nyamuk yank, aku gosok ... makanya jadi seperti ini."

"Nyamuk betina!!"

Ucap Renata kesal, lalu berlari meninggalkan Radit yang entah tadi Radit dengar atau tidak, Renata tidak peduli.

1
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
Ddek Aish
mampir
Ernaaaaa
msh aku pantau Thor heee
Sumawita
hadir kak
Sumawita: semangat kak💪💪💪💪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!