Racun mematikan yang dipersiapkan oleh keluarga Lancaster. Wanita yang akan menjadi "Ratu Boneka" kerajaan Windland selanjutnya. Anak haram keluarga Lancaster yang disembunyikan.
The Poison of Winter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lylindaceae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 Birthday Party (2)
Satu jam telah berlalu. Berbeda dengan pesta debutan, kali ini Winter berkumpul dalam satu meja dengan bangsawan terdekat Lancaster. Dia mendengarkan gosip ibukota seraya melirik ke arah pintu masuk taman.
Sesekali dia menanggapi ketika ditanya oleh mereka, tapi dia yang tidak pernah keluar tidak tau banyak soal kehidupan bangsawan ibukota dan lebih banyak diam.
Apakah kak Anthony tidak menyampaikan pesanku? Atau Sir Alex tidak ingin bertemu di sini?
Winter menjadi gelisah. Dia menyadari bahwa tempat dia berada adalah kumpulan bangsawan yang setia kepada Lancaster.
Alexander dengan posisi netral pasti berat untuk datang karena akan menimbulkan rumor keberpihakannya ke Lancaster. Namun, dia tidak punya pilihan lain untuk bertemu dengan Alex. Dia hanya bisa berharap semoga Alexander akan datang ke sini.
Ketika dia sedang termenung, tiba-tiba kehadiran seorang pria membuat pesta yang tadinya riuh menjadi hening.
Saat dia mengira Alexander datang, ksatria yang berjaga menyebutkan nama yang tidak pernah dibayangkan olehnya.
"Lord Kayleigh Sigrid, Putra Duke Sigrid sekaligus perwakilan kekaisaran telah datang!"
"Perwakilan kekaisaran?"
"Bukankah Permaisuri bilang Putra Mahkota Harry akan datang?"
"Apakah Putra mahkota tidak hadir, Lady Winter?" Bahkan Countess Wallace bertanya kepada Winter.
Winter hanya tersenyum mendengarkan orang-orang yang bertanya kepadanya, karena dia sendiri baru mendengar hal ini. Tapi dibandingkan Putra Mahkota, dia lebih senang saat melihat Kayleigh yang datang menghampirinya.
"Salam Count dan Countess Wallace, Permaisuri mengucapkan selamat ulang tahun dan berharap kebahagian untuk putri Rebecca. Hadiah telah disiapkan secara terpisah oleh permaisuri, dia berkata semoga Anda menyukai hadiahnya."
"Tolong beritahu permaisuri ucapan terima kasih atas doa dan harapannya yang sangat mulia."
Countess Wallace tampak tidak puas, namun dia menerima ucapan itu karena permaisuri yang mengatakannya.
"Apakah Putra Mahkota sakit?"
Count Wallace menyela dengan tidak sabar.
Atas perintah Duke Lancaster, dia sudah mempersiapkan rencana untuk mendekatkan Winter dan Putra mahkota. Bahkan dia telah menyiapkan kursi kosong khusus untuk Putra Mahkota di sebelah Winter.
"Ah, Putra Mahkota meminta maaf tidak dapat hadir karena ada rapat penaklukan monster dengan ksatria kekaisaran. Jadi beliau meminta saya menggantikannya karena permaisuri akan marah jika tidak ada yang menghadiri pesta ini."
Kayleigh tersenyum dengan ramah dan ketika melihat Winter di ujung meja senyumnya menjadi lebih lebar.
Count Wallace menjadi pucat, dia teringat tentang ancaman Kayleigh untuk mendekati Winter saat pesta debutan. Semua orang tau betapa liciknya Kayleigh yang mendekati wanita muda untuk kepentingannya sendiri.
"Jika tidak keberatan, silakan Anda duduk di meja-"
"Ah, Winter!"
Ketika Count akan memberikan meja terjauh kepada Kayleigh, dia tiba-tiba sudah berjalan ke arah Lady Lancaster.
"Tunggu, Lord! Kursi Anda di-"
"Lama tidak bertemu, apakah aku boleh duduk di sini, Winter?"
"Ya, lama tidak bertemu Kay. Tentu, kursi ini kosong sejak tadi."
Ketika Count Wallace akan menyela mereka. Obrolan mereka yang ramah membuat Count kembali terdiam. Percakapan dalam bahasa tidak formal yang mengalir membuat bangsawan yang duduk di sana saling melirik satu sama lain.
"Apakah Lady Winter pernah bertemu Lord Kayleigh?"
Count Wallace memberanikan diri bertanya. Dilihat bagaimanapun mustahil mereka pernah bertemu. Bahkan saat pesta debutan mereka tidak sedikitpun terlihat bersama.
Kayleigh tersenyum puas saat melihat ke arah kumpulan bangsawan itu. Mereka tampak sangat terkejut dengan kedekatannya dengan Winter.
"Kami adalah teman. Bukankah begitu, Winter?"
Kayleigh berkata kepada Winter sambil mengedipkan sebelah matanya. Winter terkekeh melihat tingkah lucunya itu.
"Lord Kayleigh pernah menyelamatkan saya. Kami berteman sejak saat itu."
"Ah jadi begitu.."
Count Wallace menelan ludah di dalam mulutnya.
Duke Lancaster tampaknya tidak menjelaskan posisi kekuatan bangsawan pada putrinya yang sakit-sakitan. Duke menjaga putrinya supaya kesehatannya tetap stabil.
Tapi dia pasti tidak pernah mengira bahwa putri Lancaster akan berteman dengan putra musuhnya Duke Sigrid. Count Wallace merasa pesta ulang tahun anaknya akan berubah menjadi kemarahan Duke Lancaster.
...***...
Kayleigh kembali teringat saat dia memeriksa agenda Alexander yang dipadati oleh pelatihan yang keras. Pelatihan ini lebih dari biasanya karena akan ada penaklukan monster bulan depan.
Dia segera menghubungi Putra Mahkota dan memintanya untuk mengadakan rapat penaklukan monster yang wajib dihadiri oleh seluruh petinggi saat pesta ulang tahun putri Count Wallace.
Hal ini bisa menjadi alasan Putra Mahkota untuk tidak hadir dan digantikan olehnya. Kayleigh tersenyum penuh kemenangan saat kedua orang itu tidak hadir.
Kayleigh memanfaatkan hal itu untuk membuat rumor di fraksi bangsawan dengan sebaik-baiknya. Dia dapat berbincang dengan Winter, memberikan sepotong cake, bahkan mereka tertawa saat krim cake itu menempel di ujung bibirnya.
Saat Kayleigh akan mengambil sapu tangan yang tidak ada di kemejanya. Winter mengeluarkan sapu tangan putih dengan ornamen abu yang dikenalnya.
"Apakah kamu mencari ini, Kay? Aku ingin mengembalikannya hari ini, tapi sepertinya aku harus meminjamnya lebih lama."
Kayleigh terkekeh mendengar perkataan Winter dan tersenyum lembut.
"Ya, kamu boleh mengembalikannya kapan saja."
Winter lalu mengusap krim kue yang berada di mulutnya dengan anggun. Melihat keakraban di antara Winter dan Kayleigh. Suasana berbeda justru terlihat di antara para bangsawan.
Mereka tampak tidak senang, namun tidak berani menyela atas tingginya status putra dan putri Duke. Salah-salah mereka bisa dihukum jika salah berbicara di antara keduanya.
Kayleigh ingin tertawa terbahak-bahak saat melihat rumitnya wajah para bangsawan di hadapannya. Namun dia menahannya sekuat tenaga karena ada Winter di sebelahnya.
Ketika Kayleigh menyesap segelas sampanye yang ada di hadapannya. Ksatria penjaga tampak tergopoh-gopoh mendekati Count Wallace.
"Tuan, ada tamu yang tidak ada didaftar hadir tapi membawa undangan datang hari ini."
"Mungkin dia menggantikan keluarganya, biarkan dia masuk."
Penjaga itu segera kembali dan mengumumkan kedatangan tamu yang baru saja hadir.
"Sir Alexander Charless dari keluarga Charless."
Untuk kesekian kalinya pesta taman yang riuh menjadi hening. Count Wallace yang tadinya setuju mendatangkan tamu baru segera membelalakan matanya.
Kayleigh menatap pria yang sedang berdiri di pintu masuk taman, tidak salah lagi itu adalah Alexander.
Ketika pria itu tampak tersenyum ke arahnya, Kayleigh langsung menoleh ke arah gadis disebelahnya. Gadis itu terlihat tersenyum cerah dengan mata berbinar saat melihat Alexander.
...-BERSAMBUNG-...
Good luck Lily!