Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...
Instagram eunhyeayu90
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
halaman 25
"dia merindukan ayahnya..dia tidak berhenti memikirkan ayahnya yang tak kunjung kembali...ini sungguh menyiksa ku... tolong kabari aku jika kau lama kembali,aku lelah dengan perasaan ini.." ucap Ruby dengan lirih dengan air matanya yang membendung
William membelai perut Ruby kembali dengan perlahan,dia pun membaringkan tubuhnya di sebelah Ruby dan Ruby pun memposisikan tubuhnya membelakangi William.
Ruby meneteskan air matanya dengan memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan tangan William diperutnya.Ia begitu rapuh saat ini.Wanita hamil begitu sensitif, berbulan-bulan ia menahan semuanya.bisakah dirinya hari ini ia bersikap gila seperti ini.Ia juga butuh dukungan psikologis dari ayah si bayi.
William pun demikian,dia meneteskan air matanya haru.Menghirup Rambut Ruby yang membelakangi membuat dirinya menjadi tenang, Kesempatan untuk menyentuh perut Ruby yang ada buah hatinya itu membuat efek samping yang baik untuk dirinya yang mengalami setres akhir-akhir dengan pekerjaannya yang semakin banyak.
...----------------...
Keesokan harinya, Mereka berdua masih terpejam dalam tidurnya masing-masing.Sudah di waktu pukul 9 pagi, alarm HP William berbunyi, William pun terbangun dengan mengucek kedua matanya sambil mematikan bunyi ponselnya, kemarin adalah hari yang sangat melelahkan dan membuat dirinya begitu nyenyak dalam tidurnya.
Dia terbangun dan kaget dengan adanya Ruby di sebelahnya.William tersadar atas kejadian semalam.Dia tampak gugup ini pertama kalinya dia berbagi ranjang dikamar yang setiap hari di tiduri.Tidak ada yang aneh di dalam dirinya, ada rasa kenyamanan dalam hatinya.dia pun tersenyum menatap Wajah Ruby yang begitu terlihat polos.
Ruby terbangun dan melihat pergerakan saat selimut berjalan membungkus selimutnya,Ia bangun dan kaget melihat William di sebelahnya.
"kita semalam tidak melakukan apapun kan?" tanya Ruby yang memeriksa keadaan bajunya
William terdiam mengoreksi setiap pergerakan Ruby yang begitu lucu.Rambut Ruby acak-acakan dan wajah Ruby yang terlihat lelah dan mengantuk.
Ruby membuang nafasnya lega, karena tidak terjadi apapun pada dirinya meskipun seranjang dengan William, berarti semalam penuh mereka hanya tertidur bersama.
"aku tidak melakukan apapun..Jangan khawatirkan itu" ucap William
"aku tidak menuduh mu... maafkan aku, aku takut jika melakukan kesalahan lagi " ucap Ruby dengan sendu
William bangun dan bangkit dari ranjangnya, "Aku akan mandi di kamar sebelah,kamu mandilah saat ini makanan pasti sudah tersaji di meja makan.Ayo kita makan bersama." ucap William yang kemudian pergi.
Ruby terlihat tidak enak hati setelah mengucapkan itu,ia berpikir apa william salah sangka dan menuduhnya tidak tau diri dengan pertanyaan itu.Ruby menjambak rambutnya dan kesal sendiri dengan ucapannya.
Sedangkan William terdiam di balik pintu dengan menahan dadanya yang berdetak lebih kencang.Tak dipungkiri, melihat Ruby dalam keadaan yang normal dengan rambut acak-acakan tak berbentuk dengan wajah yang polos khas bangun tidurnya membuat William malah memiliki daya tarik berbeda.Apakah dirinya aneh sendiri karena berpikir seperti ini,dia bahkan lupa jika dirinya bukan pria normal makanya sampai memiliki ketertarikan dengan wanita penampilan apa adanya seperti itu.
...----------------...
Sarapan bersama dilakukan oleh William dan Ruby di hari pertama mereka tinggal satu atap.William memakai pakaian formalnya karena dia akan bekerja seperti biasanya.Ada perasaan bahagia saat ini, karena dia tidak perlu memakan sarapannya seorang diri.
Sedangkan Ruby tampak tak selera melihat makanannya,hanya sepotong sandwich dan susu hangat.Ia melihat kearah William yang menikmati makanannya dengan lahap.
'Apa dia tidak makan nasi di pagi hari?apa dia kenyang hanya makan roti yang diisi dengan sayuran seperti ini.Bagaimana bisa dia memiliki tubuh atletis dan kuat dengan makan seperti ini? Apa dia mengkonsumsi vitamin penguat?dia menggendong ku sampai kelantai atas dan tubuhku pasti sangat berat.Ah aku lupa,pasti dia memperoleh tubuh atletisnya karena rajin berolah raga.' ucap narasi Ruby dalam hati
Sheila menyajikan piring kecil yang berisikan potongan buah apel kepada Ruby,
"nona .ini buah penutup makan pagi hari ini..." ucap Sheila
Ruby mengangguk,ia melihat kembali ke tangannya yang memegang sandwich.Sungguh ia ingin sekali meletakkan sandwich yang tidak enak ini,tapi bagaimanapun ia harus menghargai kerja keras dari Sheila yang membuatkannya sarapan.
"Sheila..Nanti tolong salin jobdesk nya,aku akan memeriksa semuanya dikantor." ucap William
Sheila pun mengangguk mengerti, Sedangkan Ruby terdiam dengan sarapannya.Ia berpikir William dengan keadaan seperti ini,bisa sesukses sekarang.Memiliki pekerjaan yang baik di luar negeri, tentu tanpa bekerja keras seseorang yang memiliki kelainan seperti Autis tidak akan sukses.Ruby mengakui kegigihan William,melihat dari dekat seperti ini, William terlihat berwibawa dan tentunya tampan.
' cuma..jangan bicara,plis william jangan bicara William.suaramu cempreng dan kaku sekali.susah jelasinnya.Kamu perfect tapi loli kalao ngomong.' ucap Ruby dalam hatinya.
William melihat kearahnya,dan membuat Ruby kaget karena pengamatannya diketahui oleh William.
"Ada apa?" tanya William yang tampak bingung
"ti.. tidak..tidak apa-apa." ucap ruby mengalihkan pandangannya ke arah sandwich yang dimakannya.
Sedangkan Sheila hanya terdiam mengamati apa yang dipikirkan oleh Ruby.
.
.
Haloooo gengs..... selamat pagi 04.26 🖐️
Instagram eunhyeayu90