Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25 (Latihan 3)
1 jam berlalu.
Renon sedari tadi berdiri dari kejauhan memperhatikan Julian. Setiap detik, gerakan, dan kemampuannya membaik seakan-akan kemampuan pemrosesan setiap apa yang ia lakukan berhasil di evaluasi setiap saat.
"..anak itu seperti seorang monster" Gumam Julian berbicara dari kejauhan menatap Julian.
"Terlebih lagi, sebanyak apa jumlah Mana nya melihat dia terus mengeluarkan teknik itu berkali-kali tanpa kehabisan Mana" Ucap Renon dengan nada kecil.
Tanpa diketahui oleh Renon, Julian sebenarnya sedang menggunakan teknik Void Mana Gathering selagi dirinya berhenti sebentar untuk mengisi Mananya. Walaupun tergolong tidak efektif jika menggunakan Void Mana Gathering sembari berlatih.
Julian melakukan Canon Ball Barrage untuk yang kesekian kalinya, kali ini Julian secara penuh berhasil memahami Skill of Destruction Number 8.
Puluhan bola Mana ditembakan dari tangannya kedepan secara beruntun. Sebenarnya setelah Julian berlatih dan mencoba memahaminya tidak ada keharusan untuknya menggunakan dua tangan dalam mengeluarkan teknik itu.
Sebenarnya semua ini adalah cara Renon membuat Julian memahami suatu teknik dari cara yang paling sulit. Walaupun begitu Julian bisa memahaminya dengan cepat.
"..Dia akhirnya berhasil " Gumam Renon menatap keberhasilan Julian.
"Whoa!!!" Julian teriak senang setelah Canon Ball Barrage berhasil diselesaikan olehnya.
Prok prok prok..
Renon bertepuk tangan melihat keberhasilan muridnya.
"..Selamat" Renon berjalan mendekat kearah Julian yang sudah menyelesaikan Skills of Destruction Number 8.
"..Sekarang saatnya yang ke-7" Julian tersenyum puas menatap kearah Renon ingin melanjutkan ke teknik yang sebelumnya.
Namun mendengar hal ini Renon menyentil dahi Julian. "Dasar, keserakahan tidak membawamu kepada jalan kekuatan" Renon memahami bahwa saat ini adrenalin Julian sedang panas setelah dirinya berhasil menyelesaikan Skills of Destruction Number 8.
"..." Mendengar ini Julian sedikit kecewa, namun apa yang ia katakan memang ada benarnya.
"Tidak perlu terburu-buru.." Ucap Renon tersenyum kepada Julian.
"..Ngomong-ngomong aku melihat kamu sedang dalam. Proses untuk naik ke Stage 9?" Renon menyadari sesuatu sedari awal yaitu ditangan kiri Julian terlihat lingkaran sihir dari Stage 9.
"Iya" Julian menganggukkan kepalanya sembari menunjukkan lingkaran sihir Stage 9 ditangan kirinya.
"Yah, aku hanya bisa mendukungmu dibelakang" Renon tersenyum kecil melihat lingkaran sihir Stage 9 Julian masih kosong walaupun kenyataanya sudah terisi sedikit.
"..." Julian mengetahui hal ini karena itu Stage 9 terasa sangat sulit baginya.
"Bagaimana dengan pekerjaanmu sebagai petualang?" Renon disisi lain bertanya tentang pengalaman pertama Julian sebagai petualang.
"Sangat baik, kemarin aku sudah menyelesaikan misi pertama dari Alchemist Tower" Julian mengatakan hal tersebut sembari bercerita kepada Renon bagaimana ia menyelesaikan misinya.
"..Dungeon Red Forg sepertinya Alchemist Tower sedang membuat ramuan untuk parfum terbaru mereka.." Gumam Renon mendengar tentang misi Julian.
"Parfum?" Tanya Julian yang sudah curiga sedari awal bahwa bahan yang ia kumpulkan memang untuk itu.
"..iya, Alchemist Tower mengedarkan parfum yang mereka buat kepada para pedagang dengan harga yang tinggi, Karena itu Alchemist Tower sekarang sangat lah kaya" Renon mengatakan hal tersebut merasa iri dengan semua uang yang mereka dapatkan.
"..." Julian yang mendengar ini tersenyum kecil melihat Renon sangat iri dengan Alchemist Tower.
"..ngomong-ngomong dari mana anda mengetahui tentang ku menjadi seorang petualang?" Julian bertanya sedikit penasaran dengan alasan mengapa Renon mengetahui Julian sudah menjadi seorang petualang.
"Haenma dia mengatakannya kepadaku" Ucap Renon memberitahukan bahwa ia mengetahui hal ini langsung dari Guild Master Wolfhunt Guild.
"Guild Master?!" Julian sedikit terkejut mendengar hal ini
"Iya, dia teman seperjuangan ku" Ucap Renon mengenang kembali perjuangan mereka.
"!" Julian sedikit terkejut mendengar hubungan erat antara Renon dengan Haenma.
"Yahh, memang kejadian itu sangat lama, Aku ingat dia selalu datang kepadaku untuk menumbuhkan tangannya yang terputus" Ucap Renon mengingat bagaimana Haenma selalu mendatanginya ketika sedang bertarung.
"Petarung gila" Ucap Renon tersenyum mengingat Haenma.
"..." Julian yang melihat ini tersenyum kecil.
"Sudahlah menginat masa lalu hanya menimbulkan luka kenangan saja.." Renon segera menghentikan pembicaraan mereka ketika dirinya teringat ingatan kelam saat mereka bersama bertarung untuk menaklukan salah satu Malevolent Dungeon.
"?" Julian memasang wajah bingung setelah melihat wajah Renon berubah menjadi wajah yang penuh akan penyesalan.
"..Aku akan kembali keatas karena sudah terlalu lama aku meninggalkan dokumen-dokumen itu" Renon kemudian ingin pergi dari ruang latihan karena masih ada yang harus ia urus.
"Kau sekarang bebas menggunakan ruang latihan ini, minta Rani untuk membukakan pintunya kalau memang perlu" Ucap Renon sebelum ia pergi.
"..Aku ingin tinggal disini sebentar" Julian memutuskan untuk tinggal di ruang latihan sebentar dan tidak ikut Renon untuk kembali.
"Baik" Renon menganggukan kepalanya dan berjalan pergi meninggalkan ruangan itu.
"Sekarang adalah saatnya.." Ucap Julian menatap Renon yang sudah keluar dari ruang latihan.
Julian duduk sila menggunakan teknik Void Mana Gathering untuk mengumpulkan Mana sebanyak mungkin. Aliran Mana tersedot kedalam diri Julian dengan sangat cepat.
Mana Core terisi kembali dengan cepat walaupun tidak sepenuhnya karena kapasitas Mana Core Julian sangat besar terasa seperti lubang hitam yang bisa memasukkan Mana dengan jumlah yang tidak bisa dihitung.
15 Menit adalah waktu yang pas untuk Julian mengumpulkan Mana dengan teknik Void Mana Gathering. Latihan selanjutnya adalah latihan Julian menggunakan kemampuan dari Space Route.
Mengingat kembali bagaimana ia membunuh Red Frog. Julian memfokuskan Mana dalam jumlah yang besar diujung jarinya. Seketika aura hitam putih muncul mengelilingi jari telunjuk tangan kanan Julian.
"ini dia" Julian merasakan Mananya terus tersedot dalam jumlah yang besar.
Julian kemudian mengarahkan ujung jari Julian kearah depan. Ujung jari telunjuk Julian bersinar ketika Julian mencoba menggunakan kekuatannya.
Mengayunkan tangannya satu cm seketika seluruh ruangan bergetar dengan sangat hebat. "Sial!!" Julian segera menarik kekuatannya.
"..Apa kekuatanku memang sekuat ini?" Julian tersenyum kecil melihat efek jari yang ia gerakan walaupun hanya 1 cm. Dinding ruang latihan yang sudah diselimuti oleh Mana terbelah menjadi dua.
Kecil namun dampaknya terlalu besar, dan membutuhkan Mana yang besar.
"Apa ini karena efek latihan ku?" Julian kemudian menebak kalau dampak ini mungkin karena latihannya dengan Renon, sehingga membuat tubuh Julian ikut beradaptasi.
'Julian' Voidbringer dari dalam pikiran Julian memanggilnya.
"Ada apa Voin?" Tanya Julian mendengar namanya dipanggil oleh Voidbringer.
'Kau sekarang terlihat sudah sangat mahir dengan Space Route' Ucap Voidbringer memuji Julian sebelum suaranya sedikit takut.
"Ada apa Voin kau terdengar sangat ketakutan" Julian mendengar suara Voin bergetar.
'Sesuatu sedang mengawasimu' Gumam Voin dengan nadanya ketakutan.
"Siapa???!!" Julian yang mendengar ini segera memperhatikan lingkungan sekitarnya.
'..Bukan disekitar sini, aku merasakannya didalam diriku ada kekuatan yang sedang memantau dari dunia yang sangat jauh, kita sedang dipantau' Voidbringer merasakan gejolak didalam dirinya sebagai benih dari kekuatan Hollow King. Pengawasan bukan dari Hollow King seperti dalam mimpinya melainkan...
'... Berhati-hatilah salah satu Dewa mengawasi langkahmu' Voidbringer memberikan peringatan kepada Julian.
"!!!" Julian yang mendengar ini terkejut mendengarnya.
"Apa ini karena aku menggunakan Space Route didalam dungeon??" Julian bertanya dengan wajahnya yang keringat dingin.
'..mungkin saja, pesanku untukmu sebelum dia mengetahui lebih dalam lebih baik kau berjaga-jaga, karena ada dinding yang memisahkan antara alam atas dengan dunia ini untuk sekarang mereka tidak bisa melakukan apapun' Voidbringer memberikan peringatan dan berjaga-jaga.
"..." Julian yang mendengar ini menganggukan kepalanya.
'..Tidak ada larangan dalam menggunakan Space Route melainkan kehati-hatian yang harus kau tanamkan' Ucap Voidbringer, karena dirinya tidak tahu dewa yang mengawasi mereka adalah yang baik atau yang jahat.
Sedari awal semenjak Julian berada di Sephiroth Tree ketika Julian ingin naik ke Stage 9, Voidbringer sudah merasakan ada yang mengawasinya karena mau tidak mau ketika Julian berada disana kekuatan dari Space Route yaitu Voidbringer ikut keluar dan tertarik kedalam Sephiroth Tree. Dimana kekuatan Space Route hanya dimiliki oleh Hollow King.
