Leana harus menelan kenyataan pahit saat kedua orang tuanya bercerai. leana terpaksa pindah ke amerika dan tinggal bersama oma juga opa nya. leana juga harus meninggalkan pria yang ia cintai secara diam-diam.dengan membawa kesalah fahaman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuatanku
"lea langsung pulang aja ya kak, ini dokumen nya" ucap leana sambil meletakkan berkas di meja hito dengan tergesa
"kakak antar ya..." ucap hito tanpa rasa bersalah
"ngga usah" leana langsung ambil langkah seribu, ia bahkan tidak sanggup untuk sekedar menatap wajah hito
Hito yang melihat leana pergi tiba-tiba pun yakin kalau apa yang leana lakukan saat ini karena ulahnya. Karena itu hito langsung mengejar leana. Namun leana sudah masuk kedalam lift. Hito langsung masuk ke dalam lift sebelahnya berharap bisa mengejar leana.
Sampai di lantai satu, hito yang berencana berlari untuk mengejar pun mengurungkan niatnya saat melihat leana yang diam mematung di depan lift dengan tatapan lurus ke depan
"dek... Kenapa..?" tanya hito bingung namun tak dapat jawaban dari wanita cantik itu. Bahkan wajah leana pucat pasi
Hito mengikuti arah pandang leana dan ia tau penyebab diam nya leana. Hito langsung melepaskan jasnya dan menutup kepala leana, merangkul wanita itu untuk berjalan ke arah luar
"ikutin kakak ya..." bisik hito membuat leana sadar dan lalu mengangguk. Memasrahkan dirinya mengikuti intruksi dari pria tampan di sebelahnya.
Brak....
Suara pintu mobil di tutup hito saat sudah memastikan leana duduk dengan benar di dalam mobilnya.
"gimana..?" tanya hito langsung saat ia sudah masuk kedalam mobil dan duduk di belakang kemudi dalam posisi menyamping menghadap ke arah leana.
Lena merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena tertutup jas tadi. Hito pun membantu menyelipkan rambut ke belakang telinga wanita cantik itu
"ngga apa-apa kak lea cuma kaget aja tadi, ngga sadar malah bengong. Untung aja mereka ngga sadar sama kehadiran lea tadi" ucap leana berusaha tenang agar pria tampan itu tak khawatir lagi.
"kamu ngga perlu sok kuat di depan kakak dek, kamu boleh senang kalo kamu memang merasakan itu, tapi jangan pernah bilang baik saat hati kamu sakit" kata-kata hito langsung membuat leana menitikkan air mata
"sakit kak... Di sini sakit..." lirih leana sambil menekan dadanya
Hito langsung memeluk wanita cantik itu, menepuk punggungnya memberi sedikit kekuatan dan memberi tahukan kalau dia tidak sendiri
"ada kakak di sini, kakak akan selalu jadi orang yang ngelindungin kamu. Jadi jangan pernah merasa sendiri lagi ya"
Leana hanya bisa menangis apalagi mendapat perlakuan seperti ini. Leana menuangkan air matanya dalam pelukan pria tampan itu. Wangi parfum maskulinnya sangat menenangkan dan membuat leana nyaman berlama-lama berada di sana
.
"mba, apa pak hito sudah selesai. Meetingnya..?"
"sebentar saya tanyakan ya..."
Terlihat resepsionis menghubungi ke atas, namun tak ada yang mengangkat karena hito sedang mengejar leana. Dan saat ia akan memberitahukan itu hito berjalan dan memberi kode agar ia tak memberitahukan keberadaannya
"em... Maaf pak, seperti nya hari ini bapak tidak bisa bertemu dengan pak hito. Apalagi bapak ke sini tanpa membuat janji." ucapnya langsung memberikan alasan
"oh.. Gitu ya. Ya sudah terima kasih" jawab papi dengan lesu
"gimana ini pi, sepertinya akan susah untuk ketemu dengan pak hito, apalagi kalau kita buat janji bisa bulan depan kita dapet jadwal ketemu nya" ujar dirga
Ya, papi juga dirga datang untuk bertemu dengan hito dan membahas kerja sama yang tak ada kabar lanjutannya, membuatnya memutuskan untuk datang langsung bertemu dengan ceo muda itu. Namun ternyata tidak semudah itu. Bahkan mereka berdua sama sekali belum pernah bertemu dengan ceo baru yang baru beberapa bulan menjabat. Saat papi menanyakan keberadaan hito, hito pun berjalan melewati meja resepsionis dengan merangkul leana yang kepalanya di tutup agar mereka tidak tau keberadaan leana. Hito juga memberikan isyarat agar resepsionis diam dan menyuruh mereka untuk segera pergi
.
"makasih ya kak, maaf lea jadi cengeng banget ya" ujar leana tak enak mengingat ia yang sering sekali menangis di depan pria itu
"ngga masalah.. Kakak malah seneng kamu bisa berbagi sama kakak. Ngga usah sok kuat, kamu boleh menangis kalau memang ingin menangis tapi ingat ngga semua hal pantas kamu tangisi. Kamu juga berhak bahagia mata kamu ini terlalu berharga untuk menangisi hal-hal receh seperti itu. Kakak harap kamu bisa ngerti dan kamu lebih bisa memanjakan diri kamu sendiri setelah ini" pinta hito tulus
"iya kak... Lea cuma agak kaget aja melihat mereka berdua. Lea belum siap walau kenyataannya cepat atau lambat lea akan bertemu dengan mereka"
"kalau itu terjadi kakak harap kakak ada di sana nemenin kamu. Kakak bisa jadi kekuatan kamu bahkan jadi perisai kamu saat kamu butuh perlindungan"
Leana tersenyum mendengarnya. Hal kecil yang membuatnya sadar kalau ia semakin jatuh cinta pada pria itu.
"jangan gini kak, lea bisa jatuh cinta sama kakak loh kalo kakak selalu bersikap baik sama lea" keluh leana dengan sedikit bercandaan
"bagus dong, kakak malah bangga kalau wanita catik plus pintar ini bisa suka sama kakak" jawab hito " btw kita nonton yuk, udah lama kakak ngga ke bioskop" sambung hito mengalihkan pembicaraan
"loh kakak ngga ada kerjaan..?" tanya leana bingung, mengingat tumpukan dokumen di ruangannya, dan hito pun mengangguk
."kalo gitu udah sana kerja lagi..." leana malah mendorong hito untuk keluar
"kakak cape dek, pengen refresing juga lah" jawab hito yang malah sudah memasang safety belt nya "daddy juga ngga akan marah sih kalo kakak bolos sehari" lanjutnya lagi "apalagi kalo tau kakak lagi nemenin calon istri yang lagi sedih"
"ya udah, leana ikutin omongan bos aja deh, kebetulan lea juga pengen jalan-jalan" jawab leana yang ikut memasang safety belt nya
Mereka pun akhirnya pergi ke salah satu mall terbesar di sana. Mereka langsung berjalan ke studio XXI di sana. Hito mengantri tiket sedangkan leana pergi membeli popcorn juga minuman. Setelah itu mereka langsung masuk karena jam tayangnya akan segera di mulai.
Hito menggenggam tangan leana semenjak mereka masuk studio yang sudah gelap. Leana hanya bisa menunduk melihat genggaman tangan itu sambil jalan menunduk. Beruntung suasana sudah gelap jadi wajah merahnya tak terlihat. hito dan leana sudah sampai di kursi mereka, hito mempersilahkan leana untuk masuk terlebih dahulu baru hito duduk di kursi paling pinggir. Meletakkan minuman mereka di tempat yang sudah di sediakan dan mulai memakan pop corn nya
"padahal, makan nasi lebih kenyang ya, dari pada pop corn kaya gini" keluh hito sambil mengunyah
"ih kakak, mana ada orang nonton makan nasi"
"ada dong... Nanti kakak mau bikin bioskop mini ah kalo kakak udah nikah, biar kakak selalu bisa nonton sama keluarga kecil kakak nanti" ucap hito membayangkannya sambil tersenyum
"pasti yang jadi istri kakak bahagia banget" lirih leana dan tak terdengar hito
Mereka pun menikmati film yang mereka tonton dengan serius sampai ada kejadian yang mirip seperti yang mereka alami dulu.
"kenapa kejadian ini kaya mimpi lea dulu ya, mimpi lea yang ciuman sama kak hito buat pertama kalinya"
"aduh... Jadi inget ciuman pertama kita dulu dah, kenapa bisa persis sama gini sih, harus biasa aja nih,biar lea ngga curiga, malah jadi kepengen lagi, apa gw harus buru-buru ungkapin ke lea ya"