Warningg !! Dibawah umur 18 tahun harap baca yang bijak karena ada adegan yang ++ !!
"Saya terima nikahnya Larasati Ardhiana dengan mas kawin tersebut tunai!" Ucap laki laki itu dengan lantang.
"Bagaimana para saksi? Sah!" Ucap penghulu.
"Saahh"
"Sahh"
Teriak para tamu undangan, termasuk
teman-teman nya.
"Alhamdulillah" ujar penghulu, lalu mengangkat kedua tangan untuk membaca doa kepada pengantin baru ini.
********
Laras harus menelan pahit dalam kehidupan yang seharusnya masih menikmati masa remajanya, namun ia di paksa menikah oleh seseorang yang terkenal dengan sebutan Playboy dan ketua geng terkenal. Siapakah laki-laki tersebut? la merupakan anak tunggal dari keturunan keluarga Mahendra yang bernama Arjuna Geofino Mahendra, beliau juga merupakan anak emas. Namun, karena kenangan masa lalu yang membuat nya ia trauma akan pada wanita yang berucap setia padanya.
Ingin tahu kelanjutan kisah nya?
Yuk buruan baca cerita nya😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri prisella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab : 25 Mau balapan lagi.
Malam hari pun tiba, Laras yang baru saja selsai membersihkan tubuhnya pun mendengar suara deringan telpon di ponselnya. Ya, semenjak Laras pergi dari sekolah ia bersinggah ke toko gadget untuk membeli sebuah ponsel baru yang dirusak oleh Tasya tadi.
"Lah nomor siapa, Nih?" Tanya Laras pada dirinya sendiri.
"Angkat ngga ya?" Gumam Laras, ia sagat ragu karena belum ada satupun orang yang tahu dengan nomor barunya bahkan Clara Maria dan Lily saja tidak mengetahuinya.
"Ah bodo amat lah! Lagian gue kan ngga kenal juga, nanti kalau ada yang isengin gue gimana lagi ?!" Ucap Laras dengan nada acuh.
Tok
Tok
Tok
Pintu kamar Laras berbunyi, pertanda ada seseorang di balik pintu kamarnya yang sedang mengetok pintu nya.
" Tunggu sebentar !" Sahut Laras, karena ia belum sepenuhnya selesai dengan aktifitasnya saat ini.
Setelah lima menit kemudian, Laras membuka pintu yang ternyata Clara lah yang mengetuk daun pintu kamarnya.
"Tumben banget lo kesini?"Tanya Laras dengan heran.
Clara memutar bola matanya dengan malas, "ini gue ngga disuruh masuk dulu apa nih.?"Tanya Clara dengan tangan yang sudah menenteng makanan.
"Haha, ayo masuk! Masuk!" Balas Laras dengan tertawanya yang renyah.
Laras dan Clara pun masuk kedalam kamar, dengan santai Clara mendudukkan bokongnya di pinggir ranjang. "Gue bete banget ngga ada teman main!
Maria lagi sakit, Lily lagi ada acara di rumah Om nya" ungkap Clara dengan jujur.
Belum Laras menjawabnya, mata Clara tak sengaja melihat ponsel mahal yang ada di atas nakas. "Wih gila! Sekalinya ganti lo beli yang mahal, nj*r! Kalah saing gue sama lo!" Pekik Clara dengan heboh.
"Ba*i!" Umpat Laras. "Kalau ponsel gue ngga banting sama tuh nenek penyot ngga bakalan gue beli baru!" Jawab Laras dengan sedikit mengejek Tasya.
Clara pun hanya menampilkan deretan gigi putihnya. "Terus nomor baru mana? Sini gue minta" pinta Clara.
Pelipis dahi Laras berkerut,"lah tadi ada yang nelpon ke nomor baru gue! Gue kira tadi lo yang misscall" jawab Laras dengan kebingungan.
"Lah lo gimana? Gue aja kan ngga punya nomor lo! Terus gimana caranya gue menghubungi lo?" Tanya Clara dengan kesal, karena ia tak habis pikir dengan sahabat yang ada didepannya itu.
Laras berdecak sinis, ia pun mengambil ponselnya dan memperlihatkan nomor yang menelpon ke nomor Laras.
"Terus lo respon ngga?" Tanya Clara tanpa menoleh, karena pandangannya masih fokus pada yang ada didepannya.
"Ck, ya kali gue respon! Lagian kalau gue ngga bisa angkat biasanya anak-anak langsung via chat dong! Tapi ini ngga ada tuh yang kirim pesan ke gue" balas Laras dengan acuh.
"Yaudah, mana sini nomor lo! Biar gue kabari yang lain, terus biar lo masuk grup lagi" pintak Clara sekali lagi, tanpa mengucap apapun Laras menyodorkan ponselnya yang memperlihatkan nomor barunya. Buru-buru Clara mengetiknya di ponsel miliknya sendiri.
"Tadi Bang Danto nelpon gue, katanya malam ini ada balap di jalan Y! Lo mau ikut gak ?" Tanya Clara.
"Ikut lah, tapi gue mau antar nyokap gue dulu ke tempat Eyang gua!" Ijin Laras. "Apa mau bareng aja?" Tawar Laras.
"Ada acara di rumah Eyang lo?" Tanya Clara, ia merasa jadi tak enak.
Laras menggeleng, "biasa rutin malam Sabtu, nyokap bokap gue kan nginap disana!"Ucap Laras.
Clara pun manggut-manggut paham, "Terus abang lo?" Tanya Laras.
"Palingan dia sekarang di basecamp, lo kan tau sendiri gue sama Bang Adit ngga ada yang akur sama keluarga Eyang!" Sahut Laras tangannya merias tipis-tipis wajahnya.
Klek
Pintu di buka tiba-tiba oleh Nayla, "kamu udah rapih, Ras?" Tanya Nayla, ia tak kaget melihat Clara karena tadi sudah bertemu di ruang tamu.
"Mamah mau berangkat sama aku atau sama Ayah?"Tanya Laras.
"Mamah berangkat sama Ayah aja ya, Nak! Mamah kirain tadi ayah mu lembur" jelas Nayla.
"Yaudah ngga papa, Mah!" Balas Laras, dengan senangnya bukan main.
Nayla mengangguk, lalu keluar kamar sang Anaknya.
"Coba lo tanya Danto, mulainya jam berapa gitu!" Pintak Laras.
Clara pun mengikuti apa yang diucapkan oleh Laras, ia segera menghubunginya via chat takut jika kedua orang tua Laras akan masuk kembali.
"Jam setengah sepuluh malam katanya, Ras!" Ucap Clara saat melihat isi balasan dari Danto.
Laras melihat jam yang ada didinding nya, ternyata masih ada waktu dua jam setengah untuk mencapai waktu jam setengah sepuluh.
"Drakoran dulu ngga sih?"Tawar Laras.
"Drachin dong!" Rengek Clara.
Laras yang dasarnya tak mau berdebat pun mengalah, "Yaudah lo cari aja dulu! Gue mau ambil minuman di bawah" ujar Laras meninggal Clara di kamar.
Dengan senang hati Clara mencari filmnya, sepuluh menit kemudian Laras pun masuk dengan membawa beragam minuman yang ia ambil dari lemari pendinginnya di bawah.
Di lain tempat...
"Bos lo yakin mau ambil taruhan itu?" Tanya seseorang anggota.
"Yakin, kalau ngga gue ambil. Yang ada dia pasti bakalan nge remehin gue!" Balas Geo.
Anggota tersebut tak berani komplain lagi, jika Geo sudah membuat keputusannya yang bulat.
"Tapi gue dengar-dengar, pembalap cewek yang di kenal dengan nama Ana ikut turun juga! Apa lo yakin buat menang?" Ragu Bima. Karena kejadian malam itu saja, membuat Geo langsung merasakan patah hati luar dalam karena ada seseorang yang bisa mengalahkannya apa lagi kalau dia kalah lagi.
"Ya mungkin malam itu keberuntungan berada di pihak dia!" Balas Geo dengan yakin jika ia yang akan memenangkannya.
Malam ini mereka tak sendirian, para cewek-cewek yang akan menemani mereka dengan wanita yang berbeda tentunya. Ralat yah hanya mereka bertiga lah yang di temani oleh wanita-wanita itu, sedangkan Dion tengah duduk di halaman depan sambil memainkan ponselnya, dengan mengscroll akun Instagramnya.
Ibu jarinya terus bergerak lincah di layar ponsel hingga ia sangat familiar dengan satu akun.
@LilyDewiS
Nama akun yang membuat Dion semakin penasaran, lalu ia mengklik akun tersebut hingga menampilkan banyak foto dirinya dan ketiga sahabatnya.
"Lucu" gumam Dion, yang masih belum sadar jika di belakangnya sudah tiga sahabatnya yang sudah menahan cekikikan.
"Gue mikirin apa sih?" Ujar Dion yang tersadar, saat ia mendorong kursinya ke belakang tiba-tiba ada seseorang yang merintih kesakitan.
"Aaaawww" pekik Vano.
Ya, dia Vano lah yang ada di belakang kursi Dion.
"Ngapain?" Tanya Dion cuek.
"Lagi lihatin orang kepoin akun Instagram cewek!" Balas Vano dengan kesal, bukannya di tolongin malah responnya sangat cuek begitu padahal dia ke sakitan.
Dion mengangkat kedua bahunya acuh, tanpa berniat untuk membantunya ia malah pergi meninggalkan ketiga sahabatnya itu.
"Sumpah bukan teman gue!" Ujar Geo seraya pergi meninggalkan Vano yang masih terduduk di atas rumput disana.
Baru saja tangan Vano mengacung ke udara, ia sudah lebih dulu ditinggal oleh Bima. Seketika Vano langsung mengumpat dengan kesal dan menyebutkan satu persatu nama hewan dengan ulah teman nya itu.
"Anj*ng banget emang mereka!" Umpat Vano,
Waktu terus berjalan tak terasa, mereka semua sudah siap untuk bertarung di jalanan.
"Gue pastikan kalau gue yang akan menang!" Ujar Geo dengan percaya diri itu.
*Bersambung*
*Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar dan like nya ya*
* Salam manis dari AUTHOR 🤭*
*ig @vera_miceela
@putri488241.
masuk lobang sana sini ,,tau jalan bayi kam Thor 😁