Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️...
...Happy Reading...
...❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️...
Setelah mengumpulkan semua barang tersebut untuk dijual, Greland duduk di ruang tamu, memikirkan langkah selanjutnya. "Aku sangat ingin menjual rumah ini agar tidak ada masalah di kemudian hari, tapi aku tahu kamu sayang banget sama rumah peninggalan ayahmu," kata Greland kepada diri sendiri, memegang surat rumah tersebut dengan wajah suram.
Greland menatap surat rumah itu dengan mata yang berkaca-kaca, ia sendiri tidak tahu kenapa ia sangat sedih, mungkin ini adalah perasaan pemilik tubuh asli, mengingat kenangan-kenangan indah yang pernah ia alami di rumah itu.
Ia tahu bahwa menjual rumah itu akan membuat pemilik tubuh asli kehilangan sebagian dari dirinya.
Setelah beberapa saat memikirkan hal itu, Greland akhirnya memutuskan untuk tidak menjual rumah itu. Ia akan mencoba mencari cara lain untuk menghadapi masalah yang akan datang. Greland pun menutup pintu dan menguncinya, memastikan bahwa rumah itu aman dan terjaga.
Kemudian, Greland segera pergi ke tempat penjual barang bekas, membawa tas yang berisi barang-barang yang akan dijual. Ia berharap bisa mendapatkan harga yang baik untuk barang-barang itu, sehingga ia bisa memiliki sedikit uang untuk biaya hidupnya.
Setelah sampai di tempat penjual barang bekas, Greland mengeluarkan barang-barangnya, ada jam tangan, aksesoris, dan barang berharga lainnya yang diletakkan di atas meja. "Pak, aku mau jual semua barang-barang ini, tentukan harganya," ucap Greland dengan nada yang santai.
Pemilik toko pembelian barang bekas itu melihat barang-barang di bawa Greland dan menelitinya satu persatu dengan mata yang tajam. Ia memeriksa kualitas dan keaslian barang-barang itu, memastikan bahwa barang-barang itu memang berharga.
"Hmm, barang-barang ini cukup bagus," kata pemilik toko itu setelah memeriksa semua barang. "Aku bisa memberikanmu harga yang cukup baik untuk barang-barang ini." Pemilik toko itu kemudian menyebutkan harga yang cukup menggiurkan untuk barang-barang itu.
"Sekitar 10.000.000 untuk semua barang ini, bagaimana?" tawar pemilik toko tersebut dengan nada yang santai. Greland mendengarkan harga yang ditawarkan dan mempertimbangkan apakah harga itu sudah sesuai dengan yang ia harapkan. Ia memperhitungkan nilai barang-barang yang ia jual dan membandingkannya dengan harga yang ditawarkan.
Setelah berpikir sejenak, akhirnya Greland setuju. "Baiklah, aku terima harganya," jawab Greland merasa uang segitu cukup untuk kebutuhannya. Pemilik toko itu tersenyum dan mulai menghitung uang yang akan diberikan kepada Greland.
Pemilik toko itu memberikan uang sebesar 10.000.000 kepada Greland, dan Greland menerima uang itu dengan senyum puas. "Terima kasih, Pak," kata Greland sambil menyalami pemilik toko itu.
Dengan uang yang baru diterimanya, Greland merasa lebih lega dan memiliki harapan untuk memenuhi kebutuhannya. Ia berencana untuk menggunakan uang itu untuk membeli barang-barang yang lebih penting dan memenuhi kebutuhannya.
Sebelum Greland pergi, pemilik toko pun berpesan dengan nada yang penuh perhatian. "Kamu bawa uang segitu harus hati-hati, takutnya ada yang mencurinya," ucap bapak itu pelan, sambil menatap Greland dengan mata yang penuh kekhawatiran.
"Ah iya Pak, terima kasih sarannya," ucap Greland sambil tersenyum, merasa senang dengan perhatian yang diberikan oleh pemilik toko itu. Greland tahu bahwa uang sebesar itu memang memerlukan perhatian ekstra, dan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu waspada dan hati-hati.
Greland kemudian meninggalkan toko itu, membawa uang yang baru diterimanya dengan perasaan yang lebih lega dan percaya diri. Ia berjalan dengan langkah yang lebih pasti, merasa bahwa hari ini adalah hari yang baik untuknya.
...❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹...
semangat up banyak"ceritanya bagus