NovelToon NovelToon
Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Harem / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Sebuah masa lalu terkadang tidak ingin berhenti mengejar, membuat kehidupan seseorang berhenti sejenak dan tenggelam dalam sebuah luka.

Lituhayu terjebak dalam masa lalu itu. Masa lalu yang dibawa oleh Dewangga Aryasatya, hingga membuat gadis itu tenggelam dalam sebuah luka yang cukup dalam.

Waktu terus bergulir, tapi masa lalu itu tidak pernah hilang, bayangnya terus saja mengiringi setiap langkah hidupnya.

Tapi, hanya waktu juga bisa menyadarkan seseorang jika semua sudah berakhir dan harus ada bagian baru yang harus di tulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Sakit

Ken sempat menyarankan rumah sakit terbaik di kota untuk perawatan Mama Airin. Tapi sayang, Alana menolak dengan alasan dokter yang mereka datangi kali ini sudah pernah memeriksa Mama Airin. Padahal yang Alana pertimbangkan adalah soal uang yang dia miliki.

" Aku akan menemanimu!" ujar Kalandra yang suaranya baru terdengar selama dalam perjalanan. Semua terdiam, pria itu memang selalu mencengangkan orang di sekitarnya.

Kendra melajukan mobilnya seperti seorang pembalap. Perjalanan yang seharusnya lebih dari dua jam kini hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam.

Mobil mewah yang itu memasuki gerbang rumah sakit. Sebelumnya Kalandra sudah menghubungi seseorang untuk mengurus semuanya di rumah sakit.

" Kita langsung ke dokter saraf." lirih Kalandra sebelum keluar dari mobil.

Pria itu pun membuka pintu untuk Mama Airin dan menyambutnya keluar. Perlakuan yang cukup manis dan pertama kalinya dia lakukan pada orang lain, entah itu tulus atau ada sesuatu dibalik semuanya.

Kendra melirik abangnya dengan penuh tanda tanya, dia merasa abangnya menjadi sosok yang berbeda dari biasanya. Benar-benar, akting yang sangat luar biasa. Batin Kendra, sambil tersenyum miris.

Setelah masuk lobi, mereka disambut seseorang yang sejak tadi dihubungi Kalandra. Orang itu sudah mengurus semuanya dan mempersilahkan Kalandra dan tamunya langsung masuk ke dalam ruangan dokter saraf.

"Ibu Airin, harus segera dioperasi. Tumpukan saraf di pinggang kirinya bisa menjadi awal gejala penyakit cancer." Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan melihat rujukan dari pemeriksaan sebelumnya akhirnya Dokter Lyra meminta Airin menjalani serangkaian operasi.

Alana tersentak kaget. Dia tidak menyangka jika penyakit mamanya jadi separah ini. Mungkin selama ini mamanya tidak pernah mengeluhkan apapun karena merasa kasihan kepadanya.

Alana menatap sekilas mamanya yang menggeleng pelan. Tapi sorot mata Alana mengatakan dia harus melakukan yang terbaik untuk mamanya.

" Lakukan yang terbaik buat Mama saya ,Dok!" sambut Alana membuat mata Airin berkaca-kaca. Rasanya dia sudah tidak ingin hidup lagi karena hanya memberi beban pada putrinya.

Mendengar jawaban Alana, dokter tersebut memanggil beberapa perawat dan mempersiapkan ruang rawat inap sebelum operasi.

Alana keluar bersama Mama Airin bersama perawat. Kalandra yang masih sibuk menelepon akhirnya menoleh dan mendapati wajah kedua wanita itu nampak lesu.

Pria itu pun kemudian mengikuti kemana perawat membawa mereka.

"Tolong siapkan ruang VIP!" titah Kalandra dengan spontan saat melihat mereka akan memasuki ruangan umum.

Suara Kalandra mendapat ekspresi protes dari Alana. Tapi entah kenapa dia tidak peduli, bahkan Mama Airin menjadi ragu dan menatap Alana.

"Siapkan ruangan VIP sekarang! Saya yang akan mengurus semuanya." ucap Kalandra mengulang, dia meyakinkan jika yang diputuskan memng serius.

Mereka pun kembali melangkah menuju ruangan VIP. Sementara masih sibuk dengan ponselnya Kalandra mengikuti langkah mereka.

" Al, bagaimana?" tanya Mama Airin setelah berbaring di bed.

"Mama tenang saja! Saat ini Mama fokus pada kesehatan Mama saja. Percayalah, Alana akan membereskan semuanya." ucap Alana sambil tersenyum. Seberapa berat beban yang dipikulnya, dia tidak akan membuat mamanya sedih.

" Mama istirahat, ya! Alana akan mengurus semuanya." pamit Alana sebelum melangkah keluar.

Alana tertegun sejenak menatap Kalandra yang kini juga memandangnya dengan perasaan campur aduk. Entah kenapa semakin kesini, dia semakin iba dengan gadis keras kepala itu.

Alana melangkah mendekati Kalandra, gadis itu pun berlahan mendaratkan bobotnya di sebelah Kalandra.

" Pak, aku sudah memutuskan menjual tanahku!" lirih Alana dengan pandangan tertunduk seolah terlihat sedang memperhatikan jajaran keramik di bawahnya.

Sebenarnya berat bagi Alana menjual tanah itu, tapi dirinya tidak ada pilihan lain.

" Berapapun harga yang Pak Kai tawarkan akan saya terima asalkan bisa untuk pengobatan Mama." jelas Alana diikuti tetesan embun dari kedua matanya.

Dia kembali lagi pada sebuah kegagalan. Dia kembali gagal mempertahankan salah satu kenang-kenangan dari keluarganya.

Kalandra menghela nafas, dia rasanya tidak tega melihat gadis di sebelahnya. Mungkin inilah yang membuat Kalandra melihat Alana sering nampak muram. Beda dengan sosok yang dulu pernah dia temui saat masih di kota.

" Tapi surat-suratnya masih di rumah." lanjut Alana kemudian menoleh ke arah pria di sebelahnya.

Tidak mendapatkan jawaban dari Kalandra membuat Alana bermaksud meyakinkan pria tersebut.

" Kita urus itu nanti, sementara rumah sakit dan pengobatannya, biar aku yang urus." ucap Kalandra dengan terus menatap wajah manis di depannya.

Tatapan keduanya pun saling beradu. Meskipun, Alana menganggap pria di depannya itu cabul tapi Alana menaruh kepercayaan pada setiap ucapan Kalandra.

Sosok Kalandra yang Alana tahu, dia bukan pembual atau seseorang yang suka bermain-main dengan ucapannya.

" Terima kasih!" ucap Alana. Dia harus mengatakannya karena keberadaan pria di depannya sedikit banyak membantunya.

"Jangan pikirkan itu, sebentar lagi Ken akan ke sini membawa barang-barangmu dan membawa makanan untukmu." ucap Kalandra saat beranjak dari duduknya.

" Aku akan ke kantor dulu, karena harus ada meeting beberapa menit lagi." ucap Kalandra dengan wajah dingin. Meskipun nampak Kaku tapi Alana tetap mengangguk dengan ramah.

" Terim kasih, Pak Kai." Alana pun ikut beranjak dari duduknya. Dia kembali mengucapkan itu sebelum Kalandra meninggalkannya pergi.

Kalandra mempercepat langkahnya. Sopir kantor telah menunggunya di depan rumah sakit, sepuluh menit dia masih ada meeting.

Melihat mobil sedan dengan nomer polisi khusus, Kalandra berjalan mendekat. Dan keluarlah sang sopir dengan segera membuka pintu belakang untuk bosnya itu.

Pria itu kembali menyandarkan tubuhnya di jok belakang. Pikirannya kembali menerawang memikirkan kalimat Alana. Itu artinya dia tidak harus menikahi gadis itu untuk bisa mendapatkan tanah itu.

Kalandra bernafas lega. Tidak ada beban dalam pikirannya. Dia tidak harus terikat dalam hubungan sakral dengan wanita yang sama sekali tidak dia cintai.

1
Dewi Purnomo
Si Kai blm buka puasa toh .,....tenang Kai aman .....pasti nanti Alana kasih kok .....hehe.....lanjut up mb.
Ickhaa PartTwo
Ikhlasin aja alana dewa kemarin2 loh kemna ajaa ngk perjuangin hbungan loh sma alana
Anis Saidah
bagus al abaikan dewa, fokus ke keluarga barumu
Triee Cimoed
AWS blm juga lama jd pasutri udh bucin poll aja kai🤣🤣🤣dlu aja d jdohin sma ken ogah2an wkwkwk
lnjt kak..
Triee Cimoed
keren kak...
mom farhan
lanjut kak
Mutia Agustin
yg pertama komen,
Dewi Purnomo
Assssiiiikkkk Zayn kedua nih......hehehe....lanjut up mb
Dewi Purnomo
selamat menempuh hidup baru ya Kai dan Al.....samawa yaaa
Anis Saidah
ayo al kamu pasti bisa menggilangkan dewa dalam hidupmu
Anis Saidah
selamat menempuh hidup baru kai al
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt mba
mom farhan
ahirnya kalandra bucin jugq sama alana di tunggu kelanjutanya kak
RSDP💖
lanjutkan kakak
mom farhan
klu jodoh emang èngga kemana,cinta nya sama dewa nikah nya sama kalandra lanjut kak
Ickhaa PartTwo
Main nyosor aja tuh si kalandraa, semangat up thor
RSDP💖
kayaknga kai dah mulai jatuh hati ama nay
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt, semangat up mba
Dewi Purnomo
Nisa dah lah ngapain km jatuhin harga diri km....Kalandra dah mau nikah.....kayak gak ada cowok lain aja.....jangan terpengaruh Kai....lanjut up mb.
mom farhan
si nisa engga tau malu masa mau jd simpenan,kaya yg lagi viral 😁😁 yah jd sodaran alana sana si bela
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!