Kubuat Kau Bertekuk Lutut

Kiara benar-benar menghilang bagaikan ditelan bumi. Tidak ada jejak apa pun yang ia tinggalkan selain sepucuk surat yang membuat hati Xavier semakin teriris. Kalau saja kemarin dia tidak terbawa emosi, mungkin Kiara masih ada bersamanya. Mungkin saja kini mereka berpelukan hangat dan memperbaiki semua kesalahan ini. Seharusnya semua bisa dibicarakan, tapi emosinya mengalahkan segalanya. Karena menikmati tubuh Kiara, Xavier harus kehilangan cintanya. Sekarang semuanya sudah terlambat, Kiara benar-benar pergi meninggalkan Xavier dengan luka yang menganga.

Xavier berandai-andai, jika saja sejak awal dia mengakui Kiara sebagai temannya, pasti kemalangan itu tidak akan menimpa Kiara. Xavier terus memikirkan apa saja yang mereka lalui semenjak bertemu kembali saat SMA. Dia yang terlalu kaget saat melihat penampilan Kiara, hanya bisa menjauhi gadis itu saat tahu Kiara teman lamanya. Apalagi sebagai anak paling populer di sekolah, Xavier tentu harus menjaga nama baiknya. Apa yang akan dipikirkan teman-temannya itu saat tahu Kiara adalah temannya. Xavier remaja yang egois, lebih mementingkan harga diri ketimbang perasaan teman kecilnya.

Xavier memejamkan matanya, ia mengingat masa-masa di saat Kiara yang menjadi pendiam dan tidak pandai bergaul, tiba-tiba memiliki masalah dengan Diska saat mereka telah kelas 2 SMA. Xavier hanya bisa melihat Kiara dari jauh tanpa berniat menolong. Keegoisan telah membutakan mata hatinya. Sampai akhirnya, ia menemukan Kiara dalam keadaan pingsan, padahal beberapa saat sebelum itu, Kiara sempat meminta pertolongannya. Menyesal? Tentu saja. Laki-laki itu sangat menyesal karena tidak mau berbuat untuk menolong Kiara.

Kalau saja waktu itu aku nggak mandang kamu dari fisik, mungkin kamu nggak akan se-terluka itu. Maaf Kiara, maafkan aku.

Saat itu, aku melihat kamu yang terluka karena Diska. Sebenarnya aku tidak tahan dan ingin menolongmu, tapi temanku bilang aku dipanggil guru. Saat urusanku selesai, kamu sudah tidak sadarkan diri. Aku hanya bisa membawamu ke UKS. Sialnya lagi, aku tidak diizinkan untuk menunggumu sampai sadar.

Xavier terus menangisi Kiara. Hatinya yang kini patah tidak bisa menggantikan luka dan kecewa yang dirasakan Kiara. Sekarang, semua sudah terlambat. Tidak ada yang bisa membuat Kiara kembali. Penyesalannya pun tidak akan bisa mengembalikan Kiara lagi.

Dua hari ini Xavier tidak masuk kerja, dan hanya mengurung diri di apartemennya. Kimmy yang khawatir, akhirnya memaksa masuk untuk mencari tahu apa yang sedang Xavier alami.

Saat Xavier membuka pintu, Kimmy melihat Xavier dengan wajah kusut, rambut acak-acakan, sudah seperti gembel yang tidak terurus. Ia menangis, lalu Xavier yang masih bersedih itu ikut menangis dan memeluk ibunya.

"Xavier kamu kenapa?" tanya Kimmy yang sangat mengkhawatirkan keadaan putranya. Air mata yang tidak mampu terbendung itu semakin deras membanjiri wajahnya.

"Dia pergi, Mi. Dia ninggalin aku," jawab Xavier yang masih sangat merasakan kesedihan. Kehilangan Kiara membuat hatinya terpukul, dan hanya menyisakan rasa perih yang menyayat.

"Siapa? Siapa yang pergi?" Kimmy melepas pelukannya, menghapus air mata Xavier yang juga membuat hatinya terluka. Ini kali pertama Kimmy melihat Xavier seperti ini. Seperti laki-laki yang kehilangan arah dan semangat hidup.

"Kiara, Mi. Kiara pergi lagi dari kehidupan aku." Xavier terduduk lemas di lantai.

Kimmy yang melihatnya semakin menangis. Tidak tega melihat Xavier seperti ini. Ia kembali merangkul putranya.

"Tenanglah Xavier. Dia yang akan menyesal karena meninggalkan kamu, bukan kamu. Dia nggak pantas buat kamu."

Aku yang nggak pantas untuknya, Mi. Karena aku hidup dan hatinya hancur. Sampai dia membalasnya dengan luka yang teramat sakit ini.

***

Kimmy membawa Xavier pulang. Sebagai ibu, tentu ia tidak tega jika anaknya tinggal sendirian dan meratapi kesedihannya. Arsen terpaksa menggantikan posisi Xavier sementara sampai putranya itu kembali tenang.

Diska mengunjungi Xavier saat mengetahui kepergian Kiara. Ia memanfaatkan momen perginya Kiara untuk menghasut keluarga Xavier, terutama Kimmy.

"Aku udah menduga sih, Tante. Dari awal lihat dia itu udah kelihatan sombong banget. Aku tau dia cuma mau manfaatin Xavier. Aku pernah lihat dia jalan sama om-om gitu. Mungkin om-om itu lebih kaya dari Xavier, makanya dia ninggalin Xavier." Diska mencoba membangun kesan buruk tentang Kiara dengan menyebarkan berita bohong.

Kimmy memicingkan mata. Diska memang angkuh, tapi dia mencintai Xavier sejak awal. Itu semua membuat keyakinan Kimmy pada Kiara mulai goyah. Sebagai orang tua, tentu saja Kimmy membenci sikap Kiara yang meninggalkan putranya, hingga membuat Xavier seperti kehilangan separuh nyawa.

Xavier seperti bukan dirinya yang biasa. Ia kusam dan tidak terawat. Tidak ada kesan tegas dan berwibawa seperti yang biasa ia tujukkan.

"Xavier, kalau sekarang dia ninggalin kamu karena laki-laki lain, itu lebih bagus, 'kan? Kita tahu belangnya dia dari sekarang, daripada kamu udah nikah terus ditinggalin setelah dia ambil semua harta kamu. Itu lebih menyakitkan, Xavier. Kamu harus bangkit dong, buat tunjukin ke dia, kalau kamu baik-baik aja tanpa dia. Buat dia menyesal!" Diska mengusap pundak Xavier yang terlihat sangat rapuh dan menyedihkan.

Xavier hanya diam mendengar setiap ocehan Diska yang menjelek-jelekkan Kiara tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Bukan dia yang akan menyesal Diska, tapi kamu! Kalau Kiara membalaskan sakit hatinya padaku, maka aku yang akan membalaskan bekas lukanya padamu.

☕☕☕

Kembang kopi, sama Votenya banyakin dulu. tanggal 1 mei nanti, 5 pembaca dengan komentar-komentar terbaik dan juga 5 orang top fans umum, akan dapat hadiah masing masing 25rb syaratnya, follow akun MT/NT aku, dan juga ig di @ittaharuka 🍭🍭🍭

🦄🦄🦄