Andien yang mati dibunuh keluarga suaminya, mendapatkan sistem dan bisa hidup kembali dan berganti nama menjadi Clarissa. Karena terikat dengan sistem, begitu kehidupan sebagai Clarissa usai, dia hidup sebagai Lestari dan menyelesaikan misi yang diberikan kepadanya. Kini jiwa Andien yang sudah menjelajahi dua kehidupan ditahun yang berbeda terdampar di dunia Kultivasi, sebuah kehidupan yang selama hanya dia yakini sebagai dunia dongeng dan khayalan karena hanya muncul di novel dan game online. Berada di tubuh seorang gadis kecil bernama Wu Xia yang memiliki lima akar spiritual dimana didalam dunia Kultivasi dianggap tidak berguna dan aib. Didunia asing ini sekali lagi jiwa Andien diberi tantangan untuk hidup dengan baik dan membungkam mulut semua orang yang selama ini merehkan eksistensi keberadaan Wu Xia dan berusaha untuk menjadi kuat agar bisa membawa seluruh keluarganya naik menuju puncak surgawi dimana para kultivator menuju diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENCOBA MEMBUAT PIL
Setelah kultivasinya berada di tingkat Yuanying, Wu Xia pun mulai mempelajari teknik pembuatan pil karena dengan membuat pil dia bisa menghasilkan uang.
Pertama-tama, Wu Xia mulai berlatih kontrol api dengan kekuatan mental. Setelah berlatih hampir satu jam, kekuatannya mulai menipis dan dia memutuskan untuk beristirahat sejenak.
Setelah itu Wu Xia mengeluarkan tungku pembuat pil dari ruang dimensinya dan mulai mencoba untuk mempraktek\annya secara langsung berdasarkan ingatan dari informasi yang diserapnya dalam jade slip.
Sebagai percobaan pertama, Wu Xia memilih membuat pil paling dasar yaitu pil pemulih vitalitas yang biasanya digunakan untuk mengobati luka ringan dengan bahan dasar darah anggur, bunga naga salju, rumput pemulih, anggrek kembar ungu dan daun tongling.
Wu Xia menatap nyala api di tungku dengan konsentrasi penuh. Setelah api terkendali, dia pun mulai memasukkan semua bahan satu persatu sesuai dengan urutannya.
Mengendalikan api, mengekstrak esensi, dan menggabungkan semuanya, dilakukan dengan mulus, seolah - olah dia sudah biasa melakukan hal itu.
Setelah dua puluh menit, terdengar suara mendesis dari dalam tungku. Aroma khas pil mulai menyebar.
Wu Xia menarik nafas panjang dan lega. Ia membuka tutup tungku dan mengambil lima butir pil pemulih vitalitas yang berhasil dibuatnya, lalu memasukkannya ke dalam botol obat yang sudah disiapkannya.
Melihat usaha pertamanya berhasil, Wu Xia mencoba membuat beberapa pil pemulih vitalitas lagi, kali ini pil tersebut berusaha dia tingkatkan kualitasnya, agar lebih terbiasa sebelum masuk kedalam sesi meditasi.
Untuk bermeditasi, Wu Xia memilih masuk kedalam ruang dimensinya karena energy murni disana sangat pekat sekarang, sangat membantu dia dalam berkultivasi.
“Oya, aku masih memiliki core serigala api. Bagaimana kalau aku coba untuk menyerapnya”, gumannya pelan.
Diambilnya inti serigala api level sembilan yang tak sengaja dia temukan dalam kondisi terluka dan mati ketika berada didalam hutan kabut dulu.
Wu Xia pun mulai menyerap inti serigala api level sembilan tersebut seperti apa yang dijelaskan dalam jade slip yang pernah diserapnya.
Selain menyerap inti serigala api level sembilan, Wu Xia juga menyerap energy Qi dari udara yang ada disekitarnya.
Dia mengerahkan energy spiritualnya yang telah masuk menuju dantiannya. Dalam penyerapan inti serigala api, Wu Xia melihat ada petir halus yang mengisi energy qi yang diserapnya..
Perlahan dalam dantiannya dia mengumpulkan api dan petir-petir halus itu sehingga membentuk bola api yang memancarkan petir.
Awalnya, bola api yang Wu Xia kumpulkan hanya sebesar kelereng, namun seiring penyerapan inti ular api level tiga yang ternyata mengandung elemen petir itu pun mulai berubah menjadi bola api yang semakin lama semakin bertambah besar.
Saat mendekati ukuran bola bowling, bola api petir itupun berhenti berkembang dan perlahan mulai berkumpul di tengah dantian Wu Xia dan mulai diserapnya.
Saat penyerapan energy spiritual telah selesai sepenuhnya, inti serigala api level sembilan yang semula berwarna merah kini berubah menjadi kristal bening yang tak lagi bernilai sehingga Wu Xia pun membiarkan begitu saja tergeletak ditanah.
“Sekarang, saatnya mencoba kemampuanku”, gumannya sambil terssenyum lebar.
Ctas! Ctas! Boom! Duar!!!
Wu Xia melompat kebelakang dengan ekpresi terkejut karena tak menyangka bola api petir yang dia keluarkan bisa sedasyat itu.
“Ini baru serigala api level sembilan, bagaimana jika hewan spiritual tingkat yang lebih tinggi. Bukankah core dimilikinya akan bisa membuatku lebih kuat dan tak lagi diremehkan oleh musuh meski tingkat kultivasiku baru tahap awal Yuanying”, guman Wu Xia bersemangat.
.
.
.
Keesokan harinya, begitu cahaya matahari menyentuh bumi, Wu Xia membuka mata, selesai dalam sesi meditasinya.
Meski tak tidur semalaman, tak ada gurat kelelahan, justru wajahnya terlihat sangat segar dan bersemangat.
Wu Xia keluar dari dalam ruang dimensinya dan segera membuka pintu halaman miliknya didalam sekte.
Rambut hitamnya yang panjang sepinggang, bergerak tertiup angin, sinar mentari yang menyinari kulitnya yang seputih giok memancarkan cahaya terang yang hangat. Aura yang dikeluarkannya sangat agung, tak seperti usianya.
Liu Zhan dan Qin Zi yang menatap kemunculan Wu Xia, tertegun sejenak sebelum keduanya tersadar dari lamunan dan menyapa Wu Xia kompak.
“Adik Wu, kamu sudah bangun?”, sapa keduanya berbarengan.
Wu Xia tersenyum lembut. “Senior Qin! senior Liu! Aku sudah berhasil membuat pil!”, ucapnya senang
“Ini pil pemulih vitalitas yang berhasil aku buat semalam”, ucap Wu Xia sambil membagikan satu botol berisi lima pil ke masing-masing orang.
Wu Xia memang sudah menyiapkan tujuh botol pil untuk diberikan kepada semua orang yang ada di sekte.
Merasa kekuatannya menjadi lebih padat dan mantap, wajah Wu Xia menyiratkan sedikit rasa puas.
“Wah, ini pil kuning!”, ucap Yun Yillun terkejut.
Wu Xia yang melihat tiba-tiba ada sosok Yun Yillun diantara Qin Zi dan Liu Zhan terlihat sangat bersemangat.
“Kakak Yun, coba kamu lihat hasil pilku ini. Bagaimana menurutmu?”, tanya Wu Xia.
Yun Yillun tampak mengamati pil yang dibuat oleh Wu Xia dengan keterkejutan yang tak bisa dia sembunyikan lagi.
“Adik Wu, apakah baru semalam kamu belajar membuat pil?”, tanyanya penuh selidik.
“Benar kak, baru semalam aku belajar membuat pil. Bagaimana hasilnya? Apakah kurang bagus?”, tanya Wu Xia sedikit was-was.
Yun Yillun hanya bisa menarik nafas dalam-dalam, tak tahu harus merespon apa karena Wu Xia sangatlah luar biasa.
“Pil ini sudah sempurna dan bukan pil yang bisa di buat oleh pemula karena ini pil tingkat kuning, terlihat dari goresan warna kuning disekililing pil. Jika pil yang dibuat pemula, merupakan pil pemulih vitalitas yang biasa, jelas yang adik Wu buat kualitasnya lebih baik dan tentunya harganya juga bisa lebih tinggi”, ucap Yun Yillun menjelaskan.
Wu Xia yang tak tahu perbedaan jenis pil segera maju dan melihat jika memang pil yang dibuatnya ada garis tipis yang samar berwarna kuning yang menunjukkan jika tingkat pil ini sudah lebih tinggi dari pil pemulih vitalitas yang biasa.
“Aku juga memiliki beberapa cadangan pil tingkat bumi dan tingkat Xuan. Ini, coba adik Wu lihat”, ucap Yun Yillun sambil mengambilkan pil tingkat bumi dan xuan yang dimilikinya.
Wu Xia tampak mengamati dengan cermat kedua pil tersebut. Selain bentuknya yang lebih rapi dan halus serta memiliki aroma yang lebih kuat, di pil tingkat bumi terlihat garis samar berwarna biru sementara untuk pil tingkat xuan ada garis samar berwarna perak yang samar.
Garis samar ini akan muncul dengan sendirinya begitu pil berhasil dibuat, sesuai dengan tingkat kualitas dari tersebut.
Untuk meningkatkan kemampuan membuat pil yang dimilikinya, Wu Xia sering berlatih bersama Yun Yillun yang merupakan cultivator pil dalam sekte Guanlan.
Melihat bakat dan ketenangan yang dimiliki oleh Wu Xia, Yun Yillun sangat yakin jika gadis kecil itu bisa menjadi alkemis unggul mengingat hanya dalam waktu lima bulan saja, dari akar spiritual yang rusak dia bisa mencapai tingkat Yuanying, jika bukan jenius, apa namanya?
Meski memiliki bakat dan kemampuan luar biasa, Wu Xia tak pernah meremehkan orang lain, terutama Yun Yilun yang memiliki kultivasi dibawahnya karena dalam bidang pembuatan pil, Yun Yillun masih ada diatasnya.
Belajar bersama dengan saling bertukar informasi dan menyerap informasi yang ada di jade slip tentu saja berbeda, terutama beberapa hal yang harus dipraktekkan secara langsung. Jika ada kesalahan, dia bisa mengkoreksi kesalahan tersebut dan kembali memperbaikinya.