NovelToon NovelToon
Pangeran Bodoh Dan Putri Barbar

Pangeran Bodoh Dan Putri Barbar

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Di Kekaisaran Siu, Pangeran Siu Wang Ji berpura-pura bodoh demi membongkar kejahatan selir ayahnya.
Di Kekaisaran Bai, Putri Bai Xue Yi yang lemah berubah jadi sosok barbar setelah arwah agen modern masuk ke tubuhnya.
Takdir mempertemukan keduanya—pangeran licik yang pura-pura polos dan putri “baru” yang cerdas serta berani.
Dari pertemuan kocak lahirlah persahabatan, cinta, dan keberanian untuk melawan intrik istana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Hutan utara terkenal lebat, dengan pepohonan tinggi dan akar-akar besar yang seperti perangkap. Jian dan Luo memimpin kuda-kuda mereka dengan sigap, sementara Su Mei dan Yi Chun berjaga di sisi Xue Yi.

Di tengah perjalanan, suara dentuman kuda terdengar dari kejauhan. Jian memberi aba-aba dengan tangan, semua berhenti dan merunduk di balik semak.

Sosok seorang pria berlari dengan kuda, tubuhnya berlumuran darah, tangan kanannya terikat kain kumal yang merah pekat. Di pinggangnya, tampak gulungan bambu terikat erat.

“Dia yang kita cari,” bisik Luo.

“Jangan biarkan dia lolos,” sahut Wang ji dengan mata menyala.

Xue Yi mengangguk. “Tangkap hidup-hidup.”

Yi Chun melesat lebih dulu, tubuhnya ringan seperti angin. Dengan seutas tali, ia melompat ke cabang pohon, lalu menjatuhkan jebakan yang langsung melilit kaki kuda. Hewan itu terjerembab, sang penunggang terpental ke tanah.

Sebelum ia sempat bangkit, Jian sudah menekan pundaknya dengan pedang, dan Luo meraih gulungan bambu di pinggangnya.

Pria itu meronta. “Lepaskan aku! Kalian tidak tahu dengan siapa kalian berhadapan!”

Wang Ji maju, tatapannya dingin. “Oh, aku tahu betul. Kau bekerja untuk musuhku. Dan sekarang, kau akan bicara.”

---

Di balik gulungan bambu, ternyata tersimpan surat bersegel hitam. Xue Yi yang membukanya, dan semua mata langsung menajam saat membaca tulisan di dalamnya.

Huruf itu jelas, penuh ancaman

“Selesaikan tugasmu sebelum bulan purnama. Jika Wang Ji masih hidup, maka seluruh keluargamu akan menanggung akibatnya. Ingat siapa yang memberimu makan. Ingat siapa yang berkuasa.”

Tanda tangan di bawahnya membuat semua orang terdiam.

Wang Ji menggertakkan gigi. “Tanda keluarga Siu… tapi bukan milik ayahku.”

Jian mencondongkan tubuh. “Yang mulia aku tau ini milik siapa " Seru Jian

"Siapa dan bagaimana kau tau?" tanya Wang ji

"Waktu itu saat anda masih berpura pura, dia memberi hadiah dengan tanda itu … tanda Pangeran Siu Zhen, adik kaisar, paman anda yang mulia.”

Yi Chun menghela napas panjang. “Jadi benar, perebutan kekuasaan berasal dari dalam keluarga sendiri.”

Lan Er gemetar, suaranya tercekat. “ya ampun jahat sekali?”

Wang Ji menutup mata sejenak, lalu menoleh ke arah Xue Yi. “Aku sudah menduga. Tapi melihat bukti ini… membuatku semakin yakin. Siu Zhen tidak akan berhenti sampai aku mati.”

Xue Yi mengepalkan tangan. “Kalau begitu, kita harus membongkar semuanya. Tidak cukup hanya menangkap kurir. Kita butuh saksi, bukti, dan cara agar kaisar sendiri melihat pengkhianatan itu.”

----

Malam itu, mereka berkumpul di sekitar api unggun. Jian dan Luo duduk di sisi Wang Ji, sementara Su Mei dan Yi Chun menjaga di dekat Xue Yi. Lan Er sibuk menyalin isi surat untuk disimpan ganda, agar tidak hilang.

“Kalau kita menyerahkan bukti ini begitu saja, Pangeran Siu Zhen pasti akan menyangkal,” ujar Luo serius. “Dia punya banyak orang di istana yang bisa memutar balikkan keadaan.”

Su Mei mengangguk. “Tuan kita butuh lebih. Mungkin saksi hidup dari Serigala Hitam.”

Yi Chun menimpali, “Atau catatan keuangan yang membuktikan siapa yang membayar mereka. Uang selalu meninggalkan jejak.”

Xue Yi mendengarkan semuanya dengan seksama. Lalu ia menoleh pada Wang Ji. “Kau tahu, ini bukan hanya soal perebutan tahta. Ini soal kelangsungan negerimu. Jika seorang paman bisa seenaknya mengirim seratus pembunuh untuk membunuh putra mahkota, maka rakyat akan hidup dalam ketakutan.”

Wang Ji menatapnya, mata penuh tekad. “Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan mengungkapnya. Dengan bantuan kalian… denganmu di sisiku.”

Lan Er, yang biasanya riuh, kali ini mengangguk pelan. “Aku juga akan membantu, Putri. Aku tidak bisa berdiam diri.”

Xue Yi tersenyum samar. “Baiklah. Mulai besok, kita bagi tugas. Jian dan Luo menyelidiki jalur keuangan di Siu. Su Mei dan Yi Chun, kalian temukan saksi dari Serigala Hitam. Lan Er, kau urus salinan bukti dan pastikan tidak ada yang bisa membakarnya. Aku dan Wang Ji… akan menyiapkan cara agar kaisar melihat langsung kebenarannya.”

Semua mengangguk, tekad mereka mengeras di bawah cahaya api unggun.

---

Saat malam semakin larut, hanya Xue Yi dan Wang Ji yang masih terjaga. Angin membawa aroma tanah basah, sementara suara serangga mengisi keheningan.

Wang Ji menatap api, lalu berkata lirih, “Aku selalu tahu paman ambisius. Tapi aku tidak menyangka dia sampai tega membunuh darah daging sendiri.”

Xue Yi menoleh padanya, matanya lembut. “Kekuasaan membuat orang buta. Bahkan keluarga bisa menjadi musuh.”

Wang Ji menarik napas dalam. “Kalau aku mati… mungkin dia akan naik tahta. Dan semua pengorbanan ayahku akan sia-sia.”

Xue Yi meraih tangannya. “Kau tidak akan mati. Tidak selama aku masih bernapas.”

Wang Ji menatap balik, mata mereka bertemu. Ada luka, ada ketakutan, tapi juga ada kekuatan yang tumbuh di antara keduanya.

“Kalau begitu,” ucap Wang Ji, suaranya tegas, “kita akan jatuhkan Pangeran Zhen bersama-sama. Bukan hanya demi tahta, tapi demi masa depan negeri.”

Xue Yi mengangguk, genggamannya semakin erat. “Bersama-sama.”

Pagi berikutnya, tujuh sosok itu melangkah keluar dari hutan dengan tekad baru. Jian dan Luo di depan, Su Mei dan Yi Chun di belakang, Lan Er membawa gulungan kain berisi bukti, sementara Xue Yi dan Wang Ji berjalan berdampingan di tengah.

Mereka tahu jalan di depan penuh bahaya. Mereka tahu Pangeran Wang Zhen tidak akan tinggal diam. Tapi kini, mereka tidak lagi bergerak sebagai individu terpisah. Mereka adalah satu kesatuan, diikat oleh tujuan dan kebenaran yang sama.

Dan di balik langit biru yang mulai terang, takdir mereka baru saja berubah.

Perebutan tahta kekaisaran Siu tidak lagi sekadar rumor ia sudah menjadi medan perang tersembunyi, dan darah keluarga sendiri akan menjadi taruhannya.

Bersambung

1
Tiara Bella
wahhh jodohnya Bai Xiang ini mah...
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Ciee pangeran dah ada hilal jodoh nih /Chuckle/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Oohh lama juga sampe bulanan
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Wuaaahh manis naa 😃🫠🤗
Tiara Bella
ceritanya bagus
kaylla salsabella
lanjut Thor
Maria Lina
lgi thor kok 1 kn kurang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Kirain hukum mati, kalo dibuang doang nanti bikin pasukan baru ga tuh
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Wuaah strategina kereen /Determined//Determined/
kaylla salsabella
lanjut Thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Keserakahan mengalahkan segalana 😏 hhmm dasar sipaman ga tau diri
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Jebakan ga sih itu /Speechless/
kaylla salsabella
lanjut Thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
😂🤣 Nunggu wangji menyatakan cinta kelamaan ya, jadi nembak duluan
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Siapa lagi tuh yg mau bunuh wang ji 🤔
Hendra Yana
mantap
Tiara Bella
makasih thro upnya banyak.... semangat ya
kaylla salsabella
lanjut Thor
kaylla salsabella
lanjut Thor😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!