Karina adalah gadis sederhana yang di besarkan di keluarga yang hangat, namun sesuatu terjadi padanya ketika ia sedang bekerja, kejadian itu tak sengaja mempertemukannya dengan seseorang yang membuatnya terpana, dan jatuh hati. Apakah perjuangan cinta Karina akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24. I'll wait for you
1 Minggu berlalu
Pagi itu Karina dan Theo mengantarkan Kian Ke Airport. Saat dalam perjalanan Karina terlihat murung, Ia terus memainkan tangannya dan matanya terus menatap keluar jendela mobil.
"Karina?" panggil Kian
"E-eo" Ujar Karina
"Kau ingin tetap tinggal dirumah Theo atau pulang kerumah orang tuamu?" tanya Kian
"Tidak apa apa jika kau ingin tinggal dirumah orang tuamu, Aku bisa tinggal dirumah temanku" Ujar Theo seraya tersenyum
"Kenapa kau harus tinggal dirumah temanmu? Seharusnya kau tetap tinggal dirumah dan menjaga rumah" Protes Kian
"Nde" Pungkas Theo
"Mungkin aku akan tinggal dirumah orang tuaku dulu" Ujar Karina
"Emm baiklah" Ujar Kian
Tak memakan waktu lama mereka pun sampai di Airport. Kian mulai menenteng tasnya dan membawa Kopernya.
Karina dan Theo hanya bisa mengantarkan Kian sampai pintu pemberangkatan.
"Hyung jaga dirimu baik-baik" Ujar Theo lalu memeluk Kian
"Emmhh" Gumam Kian
Karina Hanya menatap Kian dengan mata yang penuh Kecemasan.
"Karina Nuna, Kau tidak akan memeluk suamimu?" Tanya Theo
"E-eo.."
Karina pun perlahan memeluk Kian dengan wajah yang dipenuhi rasa keraguan.
"Jaga dirimu Baik-baik, Jangan sampai sakit karena aku tidak bisa memeriksamu." Bisik Kian
Tapi Karina hanya terdiam.
"Aku pergi" Ujar Kian Lalu pergi menuju pintu pemberangkatan.
Karina masih dengan Ekspresinya yang sama, Ia terus menatap Kian yang berlalu pergi dan menghilang dari pandangannya.
"Karina Nuna?" Panggil Theo
Tapi Karina masih diposisi uang sama dan ekspresi yang sama, tapi kali ini air mata Karina mulai jatuh.
# FLASHBACK -Malam sebelum pemberangkatan-
Kian dan Karina terlihat minum Wine bersama di Ruang makan.
"Apa yang akan kau lakukan setelah kita bercerai?" Tanya Kian
"Aku akan kembali pada keluargaku dan menjalani hidupku seperti sebelumnya" Ujar Karina.
"Apa kehidupanmu akan sama seperti sebelumnya?" tanya Kian
"Apa maksudmu?" tanya Karina
"Coba kau bayangkan, saat kau memberitahu mereka jika kita akan bercerai? Kau bisa membayangkan perasaan mereka?. Aku masih ingat ekspresi ayah dan ibumu saat kita menikah. Aku melihat Ayahmu menangis dan dia mengatakan padaku ' Terima kasih sudah menikah dengan anakku ' itu yang dia katakan padaku" Ujar Kian
Karina hanya terdiam mendengarkan setiap kalimat yang kian katakan.
"Saat mendengar perkataan ayahmu itu aku berfikir, Aku sudah mengambil tanggung Jawab yang besar untuk menjaga Anaknya yang sangat ia Cintai. Aku bahkan bertanya pada diriku sendiri kenapa aku menikah denganmu, Padahal aku tidak memiliki pengalaman apa pun tentang percintaan bahkan setelah menjalani hubungan dengan Suran, Aku masih tidak mengerti apa pun tentang Cinta, Yang ada aku hanya dibodohi" Ujar Kian Lalu terkekeh
"Kalau kau, Apa yang akan kau lakukan setelah kita berpisah nanti?" Tanya Karina
"Bekerja, Hanya itu duniaku yang tersisa." ujar Kian
" Karina-ah " Ujar Kian
"Emmh?"
"Terima kasih, Sudah menemaniku selama 6 bulan ini" Ujar Kian
Karina Hanya terdiam menatap Kian yang setengah mabuk itu.
"Aku mungkin bukan lelaki yang baik untukmu. Aku tau kau tidak akan pernah mencintai lelaki lain selain Gun Ho yang sudah memberikan kehidupan kedua untukmu." ujar Kian
"Kian maafkan aku" Ujar Karina
" Eyy kenapa kau minta maaf, kau tidak perlu meminta maaf" Ujar Kian
"Setelah aku pergi besok aku ingin kau melakukan sesuatu" Ujar Kian
"apa?" Tanya Karina
"Aku ingin kau pergi ke kantor pendaftaran pernikahan" Ujar Kian
"Kenapa?" Tanya Kian
"Tanyakan pernikahan kita pada petugas yang disana"Ujar Kian
"Apa maksudmu?"Tanya Karina
"Intinya kau pergi saja, oke" Ujar Kian
"Tap---"
"Lalu setelah itu kau hubungi aku dan marahi aku" Ujar Kian Lalu pergi.
FLASHBACK END
...○...
#Kantor Pendaftaran pernikahan
Karina Hanya berdiri didepan kantor pendaftaran pernikahan itu, dan tak lama kemudian Karina pun mulai melangkahkan kakinya memasuki kantor pendaftaran pernikahan.
"Selamat siang ada yang bisa saya bantu?" Tanya Resepsionis
"Saya ingin menanyakan sesuatu, Apa Pernikahan kontrak bisa terdaftar?" Tanya Karina
"pernikahan Kontrak? Yang saya tau pernikahan kontrak tidak bisa didaftarkan karena itu tidak bisa diakui oleh negara, hanya pernikahan Yang sah yang bisa didaftarkan dalam negara" Ujar Resepsionis itu
"Baiklah, kalau begitu saya ingin melihat apa pernikahan saya sudah terdaftar atau belum" Ujar Karina
"Baik, Silahkan anda masuk keruang staf sebelah sana" Ujar resepsionis itu
"Baik, terima kasih" ujar Karina
Karina melihat ada beberapa orang yang mengantri disana dan Karina pun duduk untuk menunggu gilirannya.
"Apa maksud Kian ini?" Ujar Karina berfikir keras.
Dan tak lama Giliran Karina. Karina masuk dan bertemu dengan seorang staf disana, Karina menanyakan tentang pendaftaran pernikahannya.
"Ahh iya, pernikahan anda 6 bulan yang lalu Atas nama Hwang Kian dan Choi Karina" ujar Staf itu
"A-apa pernikahannya terdaftar?" Tanya Karina gugup
"Iya, pernikahan anda sudah terdaftar dan Sah, Resmi secara Negara dan Juga Agama" Ujar Staf itu
Mendengar itu Karina sangat syok dan terdiam.
"Jadi...selama ini tidak pernah ada pernikahan Kontrak antara aku dan Kian. Pernikahan ini benar-benar resmi" Batin Karina
...○...
#Rumah Theo
Mata Karina terlihat terpaku pada salinan catatan pernikahannya itu. Sampai akhirnya Karina pun mengambil ponselnya dan menelpon Kian.
"Maaf Nomor yang anda tuju sedan berada diluar---"
Karina langsung mematikan telponnya dan menutup wajahnya.
"Kenapa dia melakukan ini? Kenapa dia tidak mengatakan padaku jika pernikahan ini resmi" Gumam Karina
#Aparteme Yubi
Malam itu Yubi pulang Larut malam Sementara Theo terlihat ketiduran menunggu Yubi pulang.
"Theo-ya " Panggil Yubi pelan
"Dia tertidur" Gumam Yubi
Melihat itu Yubi pun menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya. Yubi mengeluarkan 2 botol Wine dari lemari Esnya dan menyalakan televisi, Ia duduk dilantai membelakangi Theo yang tidur disofa.
Mencium Aroma Wine Theo pun langsung membuka matanya dan mendapati Yubi yang sedang minum seraya menonton Televisi.
"Kapan kau pulang?" Tanya Theo lalu beranjak
"tadi" Pungkas Yubi lalu minum
"Kenapa kau tidak membangunkan aku?"
"Kau terlihat sangat lelah, jadi aku tidak membangunkanmu" Ujar Yubi
"Kau kenapa? ada sesuatu?" tanya Theo seraya duduk disamping Yubi
"Tidak Aku Hanya--"
"Katakan dengan jujur" Ujar Theo seraya menatap mata Yubi
"Lusa aku harus pergi"
"Pergi? Kemana?"Tanya Theo
"New York, Aku diundang untuk menghadiri Sebuah Fashion Show disana" Ujar Yubi
"Woah, Baguslah" Ujar Theo
Tapi Yubi malah menatap Theo dengan Tajam.
"Eyy kau ini, kita hanya tidak akan bertemu selama beberapa hari saja. Kau harus menghadiri acara itu" Ujar Theo
"Baiklah" Ujar Yubi
"Kau memang wanita yang hebat" Ujar Theo lalu merangkul Yubi
"Terima kasih" Ujar Yubi
#Rumah Karina
Malam itu Karina membawa semua pakaiannya dan pulang.
Tok...Tok..Tok
"Eommaa" Panggil Karina
Tak lama Ibu Karina pun keluar, saat ibu Karina membukakan pintu wajahnya terlihat terkejut, Melihat Karina datang dengan membawa koper dan tasnya.
"Nak, ada apa?"Tanya ibu Karina terkejut
"Aku ingin menginap beberapa hari" Ujar Ari
"Eo..masuklah"
Karina pun masuk. Ibunya membawakan teh hangat untuknya sementara Karina hanya duduk disofa.
"Minumlah" Ujar ibunya dengan wajah yang Cemas
"Terima kasih bu" Ujar Karina lalu meminum tehnya
"Karina"
"Emmhh?"
"Kau sedang ada masalah dengan Kian?" Tanya Ibunya
"T-tidak bu. Kian pergi menjadi relawan ke Timur Tengah karena disana sedang kekurangan tenaga medis" Ujar Karina
"Ahh syukurlah, ibu Kira kalian sedang bertengkar atau---"
"Ibu tidak perlu Khawatir, Kami baik-baik saja" ujar Karina
"Emmh, ibu akan membereskan kamar---"
"Tidak bu, biar aku saja" Ujar Karina
#Kamar Karina
Karina menghirup udara dalam dalam seraya menutup matanya.
"Kamarku" Gumam Karina lalu berhambur ketempat tidur.
Karina menoleh kejendela kamarnya yang masih terbuka. Lalu Karina pun duduk dan memandang kenjela yang terbuka itu.
"Tidak ada pernikahan Kontrak" Gumam Karina.
Karina pun beranjak dan pergi ke Rooftop. Setelah sampai disana Karina pun duduk di dipan kayu dan mendongakan kepalanya keatas.
"Sudah lama sekali rasanya aku tidak bertemu denganmu" Ujar Karina seraya menatap Bulan yang terang menghiasi gelapnya langit malam
"Apa aku terlalu Egois?" Ujar Karina.
#Rumah Theo
Malam itu Theo terlihat makan malam seorang diri sambil memainkan ponselnya. Tapi Tiba-tiba ponselnya berdering dan tertulus ' Ayah' Dilayar ponsel Theo, dengan sigap Theo pun langsung mengangkat telponnya.
"Hallo?"
"Theo-ya pergi Ke Airport sekarang!" Ujar Ayahnya itu dengan suara yang sedikit panik
"Kenapa aku harus pergi ke bandara malam-malam begini?" tanya Theo
"Pesawat yang Kian tumpangi mengalami pembajakan "
"APA?" Ujar Theo terkejut
"Cepat Cari iniformasi dari pihak Airport" Ujar Ayahnya itu
"B-baik ayah" Ujar Theo lalu bergegas
#Rooftop
Karina yang hendak akan tidur, Tiba-tiba dikejutkan oleh telpon dari Theo.
"Eo Theo-ya?"
"Karina pesawat yang kian Tumpangi mengalami pembajakan" Ujar Theo
"APA?"ujar Karina syok
"Aku akan pergi ke airport untuk mastikan" ujar Theo
"Baiklah, Aku juga akan kesana"
#AirPort
Theo dan Karina pun pergi kepusat informasi dan benar saja disana terlihat sangat penuh, dipenuhi keluarga yang mengalami pembajakan pesawat itu.
Keadaan disana terlihat riuh Semua orang terlihat mengerumuni pusat informasi begitu juga dengan Karina.
"Karina...A...Karina. Kau duduk saja biar aku yang menanyakan nya" Ujar Theo
Karina pun mundur dan duduk dikursi, Air mata Karina terus menetes dan terlihat sangat Cemas.
Setelah menunggu beberpa lama para keluarga korban pembajakan pesawat itu pun mulai tenang dan duduk dikursi yang disediakan.
"Theo-ya...Theo" Panggil Karina
"Bagaimana?" Tanya Karina
"Pesawat itu dibajak Setelah Transit, jadi kita harus menunggu kabar lagi" Ujar Theo
"Bagaimana ini?" ujar Karina seraya menangis
"Kau tidak perlu khawatir, Kian hyung pasti baik-baik saja. lebih baik kita pulang dan menunggu informasi, Aku sudah menyimpan Nomor ponselku, Jadi saat ada informasi mereka akan menghubungi kita" Ujar Theo
"Tidak, Aku tidak akan pulang. Aku akan menunggu Kian" Ujar Karina
Karena tidak bisa meninggalkan Karina, Akhirnya Theo pun menemani Karina.
Pukul 03.00 dini Hari
Karina masih terjaga, begitu juga dengan Theo. Keadaan Airport saat itu sudah mulai sepi, Tapi Karina terus menunggu informasi.
"Karina, Kau akan sakit jika seperti ini" Ujar Theo
"Theo-ya, Cepat tanyakan lagi apa sudah ada informasi?" ujar Karina
Theo pun beranjak dan kembali menanyakan keadaan pesawat itu, tapi Nihil.
Theo pun berjalan menghampiri Karina yang sudah terlihat pucat pasih dengan mata merah yang terus meneteskan Air mata.
"Mereka belum mendapatkan informasi apa pun, dan mereka belum bisa mendeteksi keberadaan pesawat itu" Ujar Theo yang Juga meneteskan Air mata
Mendengar itu Karina pun terduduk dan menundukan kepalanya seraya menangsi, dan Theo memegang bahu Karina untuk menguatkannya.
To Be Countinue...