NovelToon NovelToon
Bride Of The Fate

Bride Of The Fate

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Duda / CEO / Beda Usia / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:731
Nilai: 5
Nama Author: Rustina Mulyawati

Anya Safira adalah gadis berusia 20 tahun. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah hotel. Suatu hari Anya tengah membersihkan kamar hotel yang sudah ditinggalkan oleh tamu. Namun, Seketika seorang pria masuk dan menutup pintu serta menguncinya. Pria itu mabuk dan tidak sadar kalau ia salah masuk kamar.

Melihat tubuh seksi Anya pria tersebut tidak tahan dan segera mendorong tubuh Anya ke atas ranjang. Pria itu pun naik dengan hasrat yang tidak tertahankan. Anya yang ketakutan hendak berteriak. Namun, pria itu segera membekap mulut Anya sambil berbisik.

"Jangan berteriak. Aku akan memberimu satu miliyar asal kau layani aku, " bisiknya.

Anya yang memang sedang membutuhkan uang, tidak pikir panjang dan menerima tawarannya. Dan disitulah awal dari semuanya.

Anya tidak tahu, kalau pria itu adalah tuan Elvaro. Duda kaya raya seorang Presdir perusahaan ternama YS.

Lalu, apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rustina Mulyawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Salah Paham

 Farel adalah sahabat baik Anya sejak kecil. Mereka berteman sejak SD. Sampai mereka lulus SMA Farel harus pergi ke luar kota untuk kuliah dan jarang pulang ke desa. Mungkin hampir tidak pernah pulang. Karena orang tuanya ikut pindah ke Kota bersamanya.

 Anya berpikir mungkin mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Tapi kebetulan takdir mempertemukan mereka lagi.

 Saat ini, Anya dan Farel sedang berteduh di cafe terdekat sambil berbincang untuk melepas rindu mereka.

 "Gimana kabar kamu? " tanya Farel.

 "Aku baik-baik saja. Kamu sendiri? "

 "Yah, seperti yang kamu lihat. Aku sangat baik. Oh yah, kok kamu bisa ada disini sih? Dan penampilan mu berubah drastis. Kamu lebih cantik dari sebelumnya. "

 "Masa sih? Makasih yah. Tapi, kamu pasti bakalan kaget banget kalau tahu bagaimanapun aku bisa ada disini, " balas Anya berniat jujur dan mengatakan yang sebenarnya.

 "Oh yah? Biar aku tebak. Kamu pasti ngikutin aku untuk kuliah disini? "

 "Cih! Geer banget, sih! Nggak lah, itu tidak bisa dijadikan sebagai alasan aku disini. Lagian, ngapain kuliah jauh-jauh kesini. Di desa juga ada kok, kampus yang bagus, " jawab Anya.

 Hahahaha...

 Farel tertawa cukup keras mendengar ungkapan Anya yang begitu jujur.

 "Oke, oke. Aku cuma bercanda kok. Jadi, apa dong alasannya? "

 "Aku menikah."

 "What?! "

 Farel terkejut bukan main mendengar jawaban dari Anya.

 "Serius? Kamu menikah? Bercanda nya gak asik banget, sih! " seru Farel menganggap Anya cuma bergurau dengannya.

 "Siapa yang bercanda woi! Nggak percaya juga gak papah sih."

 Wajah Farel berubah menjadi sangat serius menatap Anya tidak percaya.

  "Waahh gila! Kamu benar-benar gila! Sumpah gila banget! Nikah tapi gak ngundang aku! " seru Farel pura-pura merajuk.

 "Mau ngundang gimana coba? Kontak kamu saja aku gak punya."

 "Lah, bukannya kamu punya, yah? "

 "Hp ku rusak. Jadi ganti yang baru. Semua kontak yang ada di hp yang lama hilang deh! "

 "Dasar kamu ini selalu ceroboh! "

 Farel mengacak rambut Anya sampai berantakan.

 "Ihhh... apaan sih! "

 Anya menepis tangan Farel dengan sangat kuat sambil mendelik kesal.

 Farel hanya tersenyum melihat sikap Anya yang masih tidak berubah terhadapnya. Ia masih sama seperti Anya yang ia kenal dulu. Padahal mereka tidak bertemu selama bertahun-tahun. Tapi, sikap Anya sama sekali tidak membuat Farel canggung meskipun ini pertemuan pertama lagi bagi mereka.

 "Jadi, siapa orang yang kamu nikahi? " tanya Farel penasaran.

 Pandangan Anya menyelidiki sekelilingnya. Ia mendekatkan wajahnya kepada Farel dan berbisik pelan.

 "Kamu tahu presdir perusahaan YS? Dia adalah suamiku. Elvaro Sugito. "

 Farel melotot terkejut mendengarnya. Lalu kemudian, ia tertawa berpikir Anya sedang bercanda.

 Hahahahaha!

 "Yah, aku tahu kamu tidak akan percaya. Memang, kenyataan itu sulit diterima, " ujar Anya.

 "Ayolah, Anya. Orang sehebat Sugito itu masa iyah nikah sama kamu. Lagian yah, dia itu udah berumur kali. Sementara kamu, cuma anak kecil yang gak tahu apa-apa, " ledek Farel.

 "Hello! Anak kecil apanya? Aku tuh lebih dewasa dibanding kamu. Memangnya kamu tahu apa tentang aku. Udah bertahun-tahun gak ketemu. "

 Anya mendelik kesal dan merajuk.

 "Kamu? Ngapain kamu disini sama cowok lain? "

 Seseorang menyela mereka. Anya dan Farel menoleh arah asal suara. Ternyata itu Bima. Kelasnya sudah selesai. Jadi, ia ingin nongkrong sama teman-teman kampusnya.

 Anya beranjak berdiri melihat Bima yang menatapnya dengan marah.

 "Kecurigaan ku memang benar, yah. Kamu itu cewek yang gak bener, " sambung Bima langsung berasumsi sendiri.

 "Bima, kamu salah paham. "

 Anya mencoba untuk menjelaskan situasinya. Tetapi Bima tidak memberinya kesempatan untuk bicara.

 "Salah paham gimana? Sudah jelas kamu selingkuh! Kalau nggak, kenapa kalian terlihat begitu akrab sekali?" sergah Bima dengan nada lebih tinggi.

 "Hei hei tunggu dulu! Jangan asal menuduh. Lagian, kamu ini siapa? Apa kamu pacar Anya? " Farel melerai dan memotong ucapan Bima.

 "Pacar? Siapa yang pacar siapa? " sahut Bima nyolot.

 "Bima, kita bicara di rumah nanti yah. Malu diliatin teman-teman kamu, " ujar Anya melirik ke arah teman-teman nya yang sedang berbisik-bisik.

 Bima tidak punya pilihan selain mendengarkan Anya. Lagi pula teman-teman nya tidak tahu kalau Anya Mamah tiri Bima.

 Bima pun pergi dengan kesal dan marah. Diikuti oleh teman-temannya yang lain. Anya hanya bisa menghembus nafas berat.

 [Bima pasti sangat marah. Dan dia pasti akan ngadu ke Elvaro] Bathin Anya.

 Anya dan Farel kembali duduk. "Siapa sih? " tanya Farel.

 "Kamu gak kenal dia?" Anya malah balik bertanya.

 Farel menggelengkan kepalanya.

 "Dia itu Bima Sugito. Anak bungsu dari Elvaro Sugito. Dia pasti salah paham dan mengira aku selingkuh denganmu dan mengkhianati Ayahnya, " ujar Anya berterus terang.

 Byuuurrr!

 Farel langsung menyemburkan minuman yang sedang ia minum setelah mendengarnya.

  "Kamu serius?" tanya Farel lagi.

 "Memangnya kapan aku bercanda. Kamu nya aja yang gak percaya. "

  Farel sampai tidak bisa berkutik dan termangu tidak mempercayai kabar mengejutkan ini.

 "Gimana ceritanya kamu bisa menikah dengannya? "

 Farel semakin penasaran dengan apa yang terjadi kepada Anya. Sampai-sampai ia bisa terikat dengan keluarga sehebat Sugito. Tapi sayangnya, Farel tidak terima Anya yang begitu cantik dan sexy terutama masih begitu muda, harus menikah dengan pria yang sudah berumur seperti Elvaro.

 "Yah, panjang lah ceritanya."

 Farel terdiam dan tidak bertanya apapun lagi. Anya melihat jam di ponselnya. Sepertinya ia sudah terlalu lama diluar. Jadi, ia memutuskan untuk segera pulang.

 "Eh, udah mau sore nih, aku pulang dulu, ya? " ujar Anya sambil mengaitkan tali tas kecilnya ke bahu.

 "Yaudah. Mau aku antar gak? "

  "Gak usah. Gak jauh juga dari sini. "

 "Tunggu! Minta nomor kamu. Biar aku bisa hubungin kamu."

 Farel menyodorkan hp miliknya ke Anya.

 "Oh, iyah. " Anya pun mengetikkan nomor ponselnya di hp Farel.

 "Udah. Kalau gitu aku pergi dulu, yah. Bye! "

 Anya melambai singkat pada Farel. Tentu saja Farel membalas lambaian tangan Anya. Farel menatap punggung Anya cukup lama sampai akhirnya Anya menghilang dari pandangannya.

  Farel pun menyimpan nomor kontak Anya dengan nama 'Cimut' itu adalah panggilan manis yang ia gunakan saat masih sekolah. Cimut itu artinya Ciwi Imut.

 [Anya Syafira. Senang bisa bertemu denganmu lagi. ] Bathin Farel.

 Bima melihat Anya yang pulang, langsung menyusulnya dan meninggalkan teman-temannya. Ketika langkahnya menyusul langkah Anya, ia langsung menarik tangan Anya dengan kuat dari arah belakang.

  "Bima?"

  Bima menatap Anya dengan tajam. Matanya dipenuhi dengan amarah.

 "Kamu denger yah, baik-baik. Aku membiarkan mu menikahi Ayahku, bukan untuk kamu jadikan candaan seperti ini. Beraninya kamu mengkhianati Ayahku seperti ini, " geram Bima mencengkram kuat lengan Anya.

 Anya kesakitan karenanya. "Bima sakit! Lepasin! " rintih Anya.

 "Sakit? Ini bahkan tidak seberapa. Kamu bayangkan saja, sesakit apa nanti Ayah kalau tahu cewek yang ia nikahi ternyata berkelakuan buruk seperti ini. "

 "Kamu salah paham. Dia itu cuma teman aku."

 Bima melepaskan cengkraman nya. "Sekarang kamu mungkin saja bisa menyangkalnya. Tapi, lihat saja apa kamu masih bisa membela diri setelah aku mendapatkan buktinya, " ancam Bima sambil pergi meninggalkan Anya.

 Hai para readers... ! 🤗

 Makasih yah, masih setia baca ceritaku. Mohon kritik dan sarannya. Jika jalan ceritanya membosankan bisa kasih saran biar saya revisi lagi dengan baik. Terima kasih. ☺

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!