NovelToon NovelToon
Saya Alona

Saya Alona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Alona gadis introvert yang mulai merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya ketika bertemu dengan Vier pemuda tegas yang cuek di tempat tugasnya didaerah terpencil. Di daerah perbatasan Indonesia dan Kalimantan.
Apakah cinta seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan seorang perwira angkatan darat yang tegas dan cuek bisa terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Dokter Spesialis

Alona Timothy anak tunggal yang tubuh dan besar di pulau dewata Bali. Ketika selesai sekolah menengah atas, Alona gadis introvert yang memiliki hobi berselanjar ini, melanjutkan pendidikannya di universitas negeri di kota Jakarta dengan beasiswa. Papanya hanya seorang guru selanjar dan turis guide sedangkan mamanya adalah seorang pegawai negeri tepatnya seorang guru bahasa inggris. Keluarga sederhana.

Kepintaran Alona membuatnya menyelesaikan program sarjana kedokteran hanya tiga setengah tahun. Dan lanjut mengikuti program koas satu setengah tahun. Total lima tahun dia menjadi dokter. Kegigihannya membuat dia mendapat kesempatan mengikuti program spesialisnya di China selama dua sampai tiga tahun. Dia menjadi dokter residen di Peking University Health Science Center dikota Beijing, Tiongkok.

Sebenarnya mama dan papa Alona lebih menginginkan anaknya melanjutkan dokter spesialisnya di Indonesia saja, namun tekat kuat dan usaha yang dia lakukan Alona bisa mendapat beasiswa. Karena biaya hidup disana juga mahal, bagi Alona dan keluarganya. Tetapi dia berjanji bahwa akan menyelesaikan spesialisnya tepat waktu.

Dirumah sakit Peking, Alona menjadi dokter Residen. Dua sampai tiga tahun ditempuh dengan belajar dan belajar. Waktu libur digunakannya untuk bekerja paruh waktu disebuah cafe dekat rumah sakit di kota Beijing.

Hari ini musim libur, banyak wisatawan lokal maupun non lokal alias internasional banyak mengujungi kota ini. Otomatis cafe kecil tempat Alona bekerja menjadi ramai. Sebagai kasir pukul enam pagi dia sudah berada dicafe membersihkan cafe, mengatur setiap yang dibutuhkan bahkan membersihkan kaca dan lantai cafe dilakukan dengan baik. Jika pelangan baru yang datang nongkrong mereka tidak tahu bahwa dia adalah seorang dokter yang sedang belajar menjadi dokter spesialis. Shif kerja Alona hanya sampai jam lima sore. Dia biasa beristirahat satu jam sebelum dinas malam di IGD rumah sakit Peking sebagai dokter Residen.

Pukul tujuh lewat tiga puluh menit rombongan pria berjumlah empat orang datang dicafe ini.

"Katanya disini ada pekerjanya orang Indonesia." ketika mereka bertanya kepada weiters yang bertugas, empat orang itu matanya tertuju kepadanya di meja kasir. Alona yang tidak tahu dia menjadi pusat perhatian hanya bekerja seperti biasa saja.

Dari cara mereka berdialog, Alona bisa tahu bahwa dimeja empat itu orang Indonesia. Namun dia hanya menikmati mereka berbicara, mengobati rasa rindu akan tanah air karena dia sudah hampir tiga tahun berada dikota ini.

"Orang Indonesia?"

"Ya, Bali."

"Jefry, kamu siapa?"

"Alona."

"Yang pake kaos putih itu Xavier juga orang Indonesia sedangkan yang dua orang Cina."

"Oooooo senang bertemu denganmu."

"Sekolah? Atau tenaga kerja?" Alona tersenyum. "Sekolah sambil bekerja."

"Senang bertemu denganmu Alona."

"Sama - sama, semoga bisa bertemu denganmu lagi." Jefry orang Indonesia dan Xavier juga, namun Alona tidak tahu tujuan mereka ada di kota Beijing. Jefry ramah dan mudah bergaul sedangkan Xavier cuek orangnya.

Satu minggu kemudian, waktu Alona sedang berdinas pagi di IGD dia kembali melihat sosok dua orang Indonesia yang menggunakan seragam tentara di rumah sakit. Jafry yang supel dan ramah langsung menyapanya.

"Alona, are you a docter?"

"Ya, dokter residen sedang ambil spesialis."

"hebat sekali. Masih ingatkan sama saya?"

"Jefry dan teman kamu?"

"Xavier." Laki - laki cuek itu langsung menyebut namanya dan menyalami tangan Alona. Inilah kali kedua mereka bertemu. Selanjutnya mereka tidak bertemu lagi sampai Alona menyelesaikan program dokter spesialisnya dengan gelar spesialis penyakit dalam. Waktu wisuda mama dan papa Alona hadir, merasakan sukacita dan kebanggan atas keberhasilan anak perempuan mereka dokter Alona Timothy Sp. Penyakit Dalam.

1
Tuxedo Mask
Gemes banget 😍
Ceisye: terima kasih 🙏🙏🙏
total 2 replies
Elysia
Gak bisa berhenti baca
Ceisye: 😊😊😊 terima kasih
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin galau.
Ceisye: terima kasih sudah membaca semoga bab selanjutnya juga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!