Dalam pusaran dunia mafia yang gelap, Alex, putra mahkota dari klan Moralez, dihadapkan pada ultimatum ayahnya, Marco Moralez, seorang mafia kejam tanpa belas kasihan.
Untuk membuktikan dirinya layak memimpin klan, Alex harus menemukan adiknya yang bertahun-tahun hilang, sebagai syarat.
Namun, di tengah pencarian nya terhadap sang adik, Alex justru bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya, gadis yang mampu menggetarkan hatinya setelah lama mati.
Akankah dia berhasil menemukan adiknya dan memimpin klan ? Dan bagaimanakah kisah cinta akan mengubah arah hidupnya?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TUNGGU AKU KEMBALI
Malam ini di bawah langit yang sama, tiga lelaki Alex, Juan dan Leon sedang menghawatirkan satu gadis yang sama, Elzatta.
Alex yang senantiasa menunggu, berharap Elzatta segera membuka matanya. Juan yang sedang khawatir karena baru saja mendapat laporan dari anak buahnya, bahwa kekasihnya telah menyerang calon istrinya. Dan Leon, yang juga resah menunggu kedatangan sahabatnya, karena tadi siang Elzatta berkata akan menemuinya malam ini. Tapi hingga malam hampir larut, Elzatta belum juga muncul. Biasanya, jika gadis itu berubah pikiran, pasti akan langsung menghubunginya.
***
Setelah turun dari mobil, Juan mengayunkan kakinya menuju unit kamar hotel tempat kekasihnya berada. Sore tadi, anak buahnya berhasil menemukan keberadaan sang kekasih di salah satu hotel bintang lima. Juan segera menekan tombol doorbell begitu berdiri di depan pintu, dan menunggu nya beberapa detik hingga akhirnya terbuka.
Seorang wanita muncul dari dalam kamar dengan ekspresi terkejut, "Baby, kau mengejutkanku, padahal aku yang ingin memberimu ke.....eh-"
Sebelum wanita itu menyelesaikan ucapannya, Juan mendorongnya masuk ke dalam dengan ekspresi datar. Lalu mendudukkan nya di sebuah sofa. "Baby, kau tidak suka aku datang ya? Padahal aku sangat merindukanmu,"wanita itu bergelayut manja di lengan Juan.
Juan memijit kedua pelipisnya, "Kenapa kau tiba-tiba kesini?" lalu menghembuskan napasnya berat. "Kudengar kau melakukan penyerangan pada calon istriku?"
Wanita itu seketika menegakkan tubuhnya dan bersedekap dada, memalingkan wajahnya. "Aku hanya bermain-main saja dengannya! Kau tahu, ternyata dia tidak lebih cantik dan kuat dariku!" ujarnya dengan bibir cemberut.
"Aku tahu kau sedang cemburu, tapi tolong jangan kekanak-kanakan seperti ini. Baby, kau bisa menggagalkan rencanaku. Bukankah kita sudah sepakat, dan kau sudah menyetujuinya?" Kata Juan dengan lembut.
Wanita itu menatap Juan dengan ekspresi sedih, "Aku takut kau benar-benar berpaling padanya, Baby."
Juan menggeleng, "No, i only always love you, Baby."
Kekasih Juan meneteskan air matanya, terlihat begitu khawatir hati Juan akan benar-benar berpaling pada Elzatta. Juan mendekapnya dengan penuh kasih sayang. "Kembalilah, setelah ini aku harus menemuinya gara-gara ulahmu," ucap Juan dengan lembut.
Wanita itu menyeringai, "Tidak semudah itu, Baby. Kau harus memuaskanku terlebih dahulu baru boleh menemui calon istrimu yang bodoh itu!"
Kedua mata mereka pun bertemu, wanita itu terlebih dulu mengecup bibir Juan, mencium nya dengan penuh gairah, lidahnya menerobos masuk membangkitkan sensasi yang tak terkendali dalam dada Juan. Membuat Juan terpancing dan melakukan penyatuan.
...💣💣💣💣💣...
Hampir tengah malam, Fedrick kembali masuk ke kamar Alex. Ia melangkah masuk setelah di beri izin, "Maaf Bos, saya menganggu. Ada sesuatu yang penting, Alvin memberi kabar bahwa gudang kita di Berlin telah di ledakan," katanya sambil menunduk.
Alex seketika menoleh ke arah Fedrick, dengan rahang mengeras. "Kurang ajar! Siapa yang berani bermain-main denganku!" tangannya mengepal erat. "Hubungi Alvin, aku ingin bicara dengannya." Titahnya dengan nada tegas.
"Baik Bos!"
Alex melepaskan genggaman tangannya dari Elzatta, kemudian beranjak dari kursi. Setelah beberapa menit berbicara dengan Alvin melalui sambungan telepon, Alex kembali mendekat pada Elzatta. Perlahan ia mendekatkan wajahnya, lalu mengecup bibir ranum itu beberapa detik, dan mencium keningnya cukup lama. "Aku ingin berada di sampingmu hingga kau membuka mata, tapi aku harus pergi," suaranya datar, tapi sorot matanya menunjukkan beban berat untuk meninggalkan gadis yang terbaring di hadapannya
Alex meraih telapak tangan Elzatta yang telah ia perban tadi, lalu mengecupnya dengan lembut. "Kau tenang saja, aku pasti membalaskan rasa sakitmu. Tunggu aku kembali." Bisiknya tepat di telinga Elzatta.
...----------------...
Selamat Malam Reader's 👋🏻 Author mau ngabarin nih, beberapa hari kedepan mungkin sedikit telat up karena di sibukkan di Real Life 🙏🏻 Maaf juga kalau belum bisa mampir balik di lapak author² kesayangankuh 😍 Tapi pasti akan aku sempet²in yahh 🤗 Semangatt buat kita semua, Terimakasih 👋🏻😊
