NovelToon NovelToon
Penyesalan Seorang Dokter

Penyesalan Seorang Dokter

Status: tamat
Genre:Romansa / Diam-Diam Cinta / Dokter / Tamat
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi Risnawati

Seorang wanita mendatangi klinik bersalin di tengah malam buta. Wanita itu meringis menahan rasa sakit. Sepertinya dia ingin melahirkan.

Setelah mendapatkan pertolongan dari Bidan, kini wanita itu menunggu jalan lahir terbuka sempurna. Namun, siapa sangka ia akan di pertemukan oleh lelaki yang sengaja ia hindari selama ini.

"Lepas, Dok! Aku tidak butuh rasa kasihan darimu, tolong jangan pernah menyakiti hatiku lagi. Sekarang aku tak butuh pria pengecut sepertimu!" sentak wanita itu dengan mata memerah menahan agar air mata tak jatuh dihadapannya.

"Alia, aku mohon tolong maafkan aku," lirih lelaki yang berprofesi sebagai seorang Dokter di sebuah klinik bersalin tempat Alia melahirkan. Lelaki itu menatap dengan penuh harap. Namun, sepertinya hati wanita itu telah mati rasa sehingga tak terusik sedikitpun oleh kata-kata menghibanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gagal lagi

Saat Bibik masih sibuk dengan masakannya, Evi tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Ia mengeluarkan sebungkus serbuk racun yang ada dalam saku piyamanya, lalu dicampurkan dalam su su hangat untuk Alia.

"Bik, tolong antarkan ke kamar Hanan ya," titah Evi pada sang Bibik.

"Baik, Nyonya." Bibik menerima nampan yang berisi dua gelas minuman untuk ia antarkan ke kamar majikannya.

Sementara itu di kamar, Hanan sedang membujuk Alia untuk meminum satu macam obat yang memang dianjurkan sebelum makan.

"Aku tidak mau minum obat Hanan, aku tidak sakit!" ucapnya menepis tangan Hanan, lalu berlari keluar.

"Alia, ayo minum obatnya dulu!" panggil Hanan sembari mengikuti langkah Alia. Namun, tiba-tiba...

PRANGG!!

"Alia!" panggil Hanan saat melihat sang istri dan Bibik bertabrakan.

"Aduh maaf, Non. Bibik benar-benar tidak sengaja," ucap Bibik tampak cemas karena melihat Alia terkena tumpahan kopi panas.

"Huuaaa! Panas. Hanan, tangan aku panas!" Wanita itu kepanasan sembari merengek.

"Ayo kita cuci tangan kamu di kran. Bik, tolong bersihkan kekacauan ini. Udah, Bibik tidak perlu merasa tidak enak, ini tidak terlalu panas kok," ucap Hanan pada Art-nya.

"Baik, Den." Bibik segera mengambil peralatan untuk membersihkan pecahan beling dan tumpahan kopi dan susu.

Hanan membawa Alia ke wastafel yang ada di dapur untuk menyiram tangannya yang terkena tumpahan kopi panas.

Sementara itu Evi yang melihat dari kejauhan tampak begitu kesal. "Dasar wanita gila, ada-ada saja membuat rencanaku gagal," gumamnya dalam hati.

"Hanan, panas," rengek Alia sembari meletakkan punggung tangannya di bawah kucuran air.

"Tidak apa-apa, nanti kita kasih salep ya," bujuk Hanan menenangkan sang istri sembari ikut membasuh tangannya.

"Ada apa ini?" tanya Evi yang telah berdiri di belakang mereka.

"Eh Ma, ini tadi Alia tidak sengaja nyenggol Bibik, jadinya ketumpahan kopi panas," jelas Hanan pada sang Mama.

"Oh yaudah, sekarang kamu obati Alia, biar Mama bikin kembali minum buat kamu dan Alia," ucapnya segera menuju pantry.

"Aku tidak mau minum buatan kamu, aku mau Hanan yang buat. Hanan, aku mau jus mangga," ucap Alia dengan manja yang membuat Evi dan Hanan saling pandang.

"Ah baiklah, biar Mama yang buatkan untuk kamu ya," ucap Evi sembari mengukir senyum untuk menutupi kekesalan dihatinya.

"Tidak tidak, aku tidak mau. Aku mau Hanan saja," jawab Alia sembari mencak-mencak seperti anak kecil.

"Tapi, Hanan harus mengobati tangan kamu. Biar Mama saja ya?"

"Tidak apa-apa, Ma. Biar aku saja. Nanti percuma saja, karena Alia tidak akan mau minum bila tak sesuai keinginannya," potong Hanan.

"Baiklah, tapi kamu harus minum obat dulu ya," bujuk Hanan sembari menyerahkan obat yang tadi dalam sakunya.

"Yeeee... Baiklah Hanan," ucap wanita itu sembari bertepuk tangan kegirangan.

Evi hanya mendengus kesal segera beranjak dari sana. "Sial! Awas saja kamu Alia, untuk kali ini kamu mungkin bisa menyelamatkan nyawamu. Tapi, nanti akan kupastikan kamu ku kirim ke neraka," gumam wanita baya itu saat memasuki kamarnya.

"Kenapa? Apakah rencanamu gagal?" tanya Bimo pada istrinya karena melihat kekusutan wajahnya.

"Ya, wanita itu menumpahkan minuman yang aku buatkan, dan bahkan dia tidak mau saat aku ingin membuatkannya kembali," jelasnya pada sang suami.

"Aku bilang juga apa, sepertinya wanita gila itu mempunyai malaikat pelindung," balas Bimo dengan senyum senjang.

"Kita lihat saja nanti. Akan aku pastikan dia lenyap dari kehidupan Hanan," ucap Evi penuh amarah.

Sementara itu Alia duduk dengan tenang sembari memperhatikan sang suami memenuhi keinginannya untuk membuat segelas jus mangga.

"Hanan, bayi aku mau," ucap Alia saat melihat Hanan sedang memotong buah mangga. Hanan mengambil beberapa potong, lalu meletakkan diatas piring kecil dan memberikan pada Alia.

"Ayo buka mulut kamu," ucap Hanan sembari mengarahkan sendok garpu yang ada potongan buah mangganya.

"Anakku yang mau Hanan," ucap Alia menatap dalam. Tetiba netranya berkaca-kaca. Entah apa yang membuat hati wanita itu menjadi haru, apakah karena kebaikan dan ketulusan hati Hanan dalam merawat dan menjaganya?

"Hei, kenapa menangis, Sayang?" tanya Hanan segera mengambil tissue dan menyeka air mata sang istri.

"Dokter," ucap Alia pelan yang membuat Hanan terkesiap.

"Alia, apakah kamu sudah bisa ingat?" tanya Hanan, dan tangannya ingin mengusap kepala Alia, namun wanita itu menepisnya.

"Singkirkan tanganmu Dokter!" sentaknya segera berlari masuk kedalam kamar.

"Alia! Alia!" panggil Hanan mengikuti langkah Alia.

Saat Hanan ingin masuk kedalam kamar, Bibik memberi tahu bahwa ada tamu yang mencarinya. Hanan mengurungkan niatnya untuk menemui Alia, ia segera menyambut kedatangan tamunya yang tak lain adalah Hendra dan Resha.

"Hei, kenapa wajahmu aneh seperti itu?" tanya Hendra pada Hanan.

"Res, tadi saat aku ingin menyuapi Alia buah, tetapi tiba-tiba dia menangis dan memanggilku dengan sebutan 'Dokter' apakah itu artinya Alia sudah mulai sembuh?" tanya Hanan pada Resha. Dia mengabaikan pertanyaan Hendra.

"Apakah selama ini Alia memanggil Mas Hanan dengan sebutan dokter?" tanya Resha memastikan.

"Ya, sejak awal kami bertemu dan seterusnya dia memanggilku dengan sebutan itu," jawab Hanan jujur.

"Hmm... Benar, itu artinya Alia sudah bisa merespon perasaannya kembali. Aku sudah pernah bilang pada Mas Hanan, Kejiwaan Alia hanya terguncang, dia tidak termasuk kategori orang gila. Alia hanya butuh waktu untuk kembali keluar dari kesakitan mental karena kehilangan bayinya. Dan ditambah lagi sebelumnya kalian ada masalah yang belum selesai," jelas Resha pada Hanan.

"Res, apakah Alia mau memaafkan aku?" tanya Hanan dengan wajah sendu.

"Aku akan berusaha untuk menjadi teman dan juga Dokter untuknya. Tapi soal maaf aku tidak bisa memastikan. Aku harap Mas Hanan harus lebih bersungguh-sungguh lagi dalam berusaha agar mendapatkan maaf dari Alia."

Hanan hanya menghela nafas pelan sembari meraup wajahnya dengan penuh frustasi. Ia sangat takut bila nanti Alia tak mampu memaafkannya.

"Ah lemah!" ucap Hendra sembari menyenggol bahu Hanan. "Tenanglah, aku yakin Alia pasti bisa memaafkanmu. Makanya jadi laki-laki harus bertanggung jawab," ucap Hendra mengguraui, namun terdengar sebagai sebuah nasehat.

"Ya, aku sadar ini semua adalah kesalahanku," jawab Hanan tak menampik.

"Udah, sana kamu bersiap, kita ke RS bareng," titah Hanan.

Hanan hanya mengangguk dan segera membawa Resha masuk menemui Alia yang masih berada didalam kamar.

"Mana jus untuk Alia?" tanya Resha

"Aku belum sempat membuatnya, sebentar aku buatkan dulu." Hanan meneruskan untuk membuatkan Alia jus yang di inginkannya, lalu meminta Resha memberikan pada Alia.

Setelah selesai menyerahkan pada Alia, Hanan segera bersiap untuk berangkat ke RS bersama Hendra.

"Res, aku titip Alia ya. Terimakasih sudah mau menerima permintaanku yang terkesan ngelunjak, karena hanya kamu psikologi yang mau menerima tawaranku," ucap Hanan pada Resha merasa sungkan.

"Iya, tidak perlu merasa tidak enak Mas Hanan. Kamu itu sahabat baik suamiku, maka aku juga akan menjadi sahabat baik untuk Alia," ucap Resha dengan senyum senang.

Bersambung....

Happy reading 🥰

1
Kristina Sihmirmani
bertaburan bawang merah segar ini novel,,😭
Aurell And Friends
Luar biasa
🎀 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘNurrul P.❀∂я
Assalamu'alaikum kk author, diriku hadir kembali di karyamu ini 🥰🥰
🎀 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘNurrul P.❀∂я: siap laksanakan
total 2 replies
yonahaku
sudah baca seru
yonahaku
modus
yonahaku
lah Hanan dong anaknya
𝓢𝓱𝓸𝓯𝓲𝓪_𝓯𝓲𝓪❀∂я
baru mampir thor🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
ikut deg degan aku jdinya pdhl.blm.tau hsilnya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
ikut deg degan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
nah kan muter muter kej gangsing
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
tmbah lagi tokoh barunya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
iya sayang iyaa
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
boleh donk
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
ohh ank angka to
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
kapokmu kpann bu epii ma pk bimo gendeng
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
telat wess
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
slamet slamet
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
hmmm mak jleb to omongane to
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
jgan lama2 donk warasnya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
eqlah yg anniv ternyata sapa hayoooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!