Sequel Uncle Bram
Wanita cantik yang bernama Zalila Aksen Hendrayan hidup bak seorang putri. Dia hidup bahagia bersama keluarga angkat yang kaya raya.
Hidupnya amat sempurna. Namun, karena kesalah pahaman antara dirinya dan om angkatnya membuat Lila harus menelan pil pahit.
Om angkatnya tega memperkosanya dan berniat membunuhnya.
Semua mimpi Lila sirna, dia pergi dengan sejuta luka. Tak ada lagi kehidupan bak seorang putri yang ada hanya Lila yang hidup berjuang untuk putranya.
Dan Om angkatnya akhirnya tau apa yang di rahasiakan Lila selama ini. Dia menyesal telah melukai Lila. Namun, penyesalan itu sia-sia, karena Lila sudah pergi jauh dan entah ada dimana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Raffael.
Selama 5 bulan dia berada di Rusia. Dia tau tentang kepergian Lila, tapi dia tak menyadari bahwa kepergian Lila adalah karna dirinya. Dan selama
Raffael memberanikan dirinya untuk pulang ke Indonesia karna mendengar Lila pergi.
Tapi dilubuk hatinya yang terdalam dia sangat juga sangat mengkhawatirkan Lila.
Dan disinilah Raffael, dia sedang berada di Apartemen milik Riana. Setelah pulang dari Rusia, dia langsung menjemput Riana untuk dikenalkan pada kedua orang tuanya.
Saat di Rusia, Riana sering menelpon Raffael, dia selalu mengeluh bahwa Deri selalu di buly disekolahnya karna tak mempunyai ayah.
Dan tentu Riana juga merengek agar Raffael menikahinya dan mau tak mau Raffael mengiyakan keinginan Riana.
"Kau, sudah siapa, Riana?" tanya Raffael saat Riana keluar dari kamar bersama Deri.
"Om, apa aku akan bertemu kakek dan nenek sekarang," ucap Deri sebelum Riana menjawab pertanyaan Raffael. Bocah kecil itu sangat bahagia ketika mendengar Bundanya akan mempertemukan Deri dengan calon kakek neneknya. Dan sebernarnya Deri tak pernah di bully disekolah, itu hanya akal-akalan Riana agar Raffael menikahinya.
Raffael tersenyum dan mengusap rambut Deri. "Ya, Deri, kita akan bertemu kake dan nenek," ucap Raffael, kemudian mengulurkan tangannya agar Deri menggengam tangannya. Lalu Raffael keluar bersama Deri diikuti Riana dibelakangnya.
••••
Setelah membaca surat kakanya, Tania tak bisa menahan diri lagi. Dia sudah cukup tertekan menahan semuanya sendiri dan dia memutusakan untuk memberitau papih dan mamihnya yang sesungguhnya.
"Mamih, sebenarnya, kaka ..." Tania mengigit bibir bawahnya sebelum mengatakan yang sebenarnya. Dia takut jika setelah dia mengatakan ini keluarganya akan murka kepadanya.
Mendengar ucapan Tania, Keinya langsung menghampiri Tania dia mencengkram kedua pundak Tania karna dia yakin putrinya tau bahwa Tania tau alasan kepergian Lila.
"Tania, katakan apa yang kau tau tentang kakamu!" ucap Keinya dengan mengoyang-goyangkan kedua pundak Tania karna tak sabar mendengar apa yang Tania ketahui tentang Lila.
Tubuh Tania bergetar, ini kali pertama dia melihat mamihnya begitu emosi. "Ma-mamih," lirih Tania dengan terbata-bata.
Keinya langsung memeluk Tania karna menyadari bahwa putrinya tengah merasa ketakutan. "Maafkan, maafkan mamih, Tania."
Keinya melepaskan kembali pelukannya dan menatap Tania. "Tania, mamih tak akan memarahimu. Katakan semua yang kau tau tentang apa yang terjadi pada kaka mu."
Tania pun mengangguk, lalu mereka duduk diranjang, dan mulailah Tania menceritakan semuanya, dari apa yang dilakukan Raffael hingga ancaman Raffael.
"Ja-jadi, maksudmu kemungkinan kaka pergi karna dia ...?" Keinya tak sanggup lagi melanjutkan prkataannya karna tak percaya bahwa putrinya menderita karna ulah Raffael.
Keinya langsung bangkit dari duduknya, dia berlari untuk kerumah Aysel sambil menangis.
Dan saat dia sampai dirumah Aysel, dia melihat Raffael sudah masuk kedalam rumah dengan memegang tangan Deri.
"Raffael, berhenti!" teriak Keinya, dia kembali berlari masuk kedalam rumah.
Raffal mengernyit heran saat melihat kakanya memanggilnya dengan emosi. "Kaka, ada ap ..." perkataan Raffael terpotong karna Keinya menamparnya.
.Plak. satu tamparan mendarat dipipi Rafael, dan saat Raffael akan menatap Keinya, Keinya kembali menampar Raffael dengan keras dan Keinya terus menampar Raffael untuk kelima kalinya.
Ketika dia akan menampar lagi, Raffael langsung mencekal tangan Keinya. "Kenapa kau menamparku," bentak Raffael pada kakanya.
Keinya melepaskan tanganya dari tangan Raffael, dia memandang adiknya dengan tatapan permusuhan "Kau, masih bertanya apa kesalahanmu, kau lelaki bejat Raffael, kau masih berlaga tidak bersalah padahal kau telah memerkosa putriku, dan sekarang dia pergi karna ancamanmu hingga dia memilih pergi karna takut olehmu. Kau br••••k Raffael!" teriak Keinya dengan memukul dada Raffael membabi buta.
Sedangkan Riana, mendengar ucapan Raffael, dia beringsut mundur dan menutup telinga Deri agar putranya tak mendengar perkelahian orang dewasa.
Dari arah dalam, Aysel, Keinya dan Bram datang menghampiri Keinya, karna memang Bram dari tadi sedang berada dirumah mertuanya dia membicarakan tentang pencarian Lila dengan Aska.
Raffael kembali mencekal tangan kakanya karna Keinya tak berhenti memukulinya.
"Dia yang mengoda ku duluan kak!" bentak Raffael pada kakanya. "Sadarlah kak, dia hanya benalu di keluarga kita, dia hanya memanfaatkan kaka agar dia bisa hidup enak, bahkan dia menyuruh daddy agar aku mau menikahinya."
Tangan Bram mengepal mendengar ucapan Rafael yang mendengar tentang apa yang dilakukam Raffael serta hinaan Raffael terhadap putrinya. Baru saja dia akan maju untuk mengahajar Raffael, langkahnya terhenti saat Aska sudah mendahului.
Aska maju mendenkat kearah Raffael tanpa aba-aba dia langsung meninju pipi Raffael hingga Raffael tersungkur dan dengan cepat Aska menindih tubuh Raffael dan menghajar Raaffael dengan membabi buta.
Gays udah bisa tidur nyenyak kan karna belangnya si Raffael udah keterima. 😂😂
aku udh nulis dari jam 9 malem tapi reviemya lama amat
tetep nyesekk