NovelToon NovelToon
Ambil saja dia untukmu

Ambil saja dia untukmu

Status: tamat
Genre:Poligami / Duda / Single Mom / Selingkuh / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: aveeiiii

Salma seorang wanita karir di bidang entertainment, harus rela meninggalkan dunia karirnya untuk mejadi ibu rumah tangga yang sepenuhnya.

Menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak kembar sangat tidak mudah baginya yang belum terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga. Salma harus menghadapi tuntutan suami yang menginginkan figur istri sempurna seperti sang Ibunda.

Saat Salma masih terus belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik,ia harus menghadapi sahabatnya yang juga menginginkan posisinya sebagai istri Armand.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aveeiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat kecil penolong

"Aku peringatkan sekali lagi, Mas. Kalau saja tanganmu bertindak kurang ajar, aku tidak akan segan-segan menghajarmu!" Kedua tangan Salma berusaha melindungi dua aset berharga di dadanya. Suaranya bergetar menahan amarah yang bergejolak saat telapak tangan Armand merayap naik dari perutnya ke arah dadanya.

"Ayolah Salmaaa, bukankah ini hal yang biasa kita lakukan?" Armand semakin bertindak kurang ajar menyelinapkan tangannya ke dalam kemeja Salma.

Duughh!

"Ouughh!"

Salma menghentakan sikunya tepat di ulu hati Armand. Begitu ada jarak antara dirinya dan pria itu, Salma langsung berusaha meraih pegangan pintu kamarnya. Namun belum sempat ia menarik pegangan pintu itu, Armand sudah menarik tangannya dan mendorong tubuhnya ke arah dinding kamar.

"Kenapa kamu jadi sulit sekali mengerti aku, Salma? Aku ingin kamu kembali denganku," ujar Armand sembari menghimpit tubuh Salma.

"Kita sudah berakhir, kamu sekarang punya Tania. Lepas!" Salma berusaha mendorong Armand agar menjauh saat wajah mantan suaminya itu mendekat ingin menciumnya.

"Sekali saja, Sayang. Aku rindu sekali." Armand semakin merapatkan tubuhnya dan berusaha menangkap bibir Salma dengan bibirnya.

"Maaa ... da pon." Saat dalam kondisi terjepit, pintu kamar terbuka dan Cakra masuk dengan tangan terulur memegang ponselnya.

"Minggir!" Salma kembali mendorong Armand, kali ini pria itu tidak melawan karena semua pergerakannya dalam pengawasan sepasang mata kecil milik salah satu putra kembarnya.

"Terima kasih, Sayang," ucap Salma sembari menggiring Cakra keluar kamar. Begitu di rasa aman, Salma mencium Cakra berulang kali sembari menggumamkan kata terima kasih.

"Maaa, da pon," ulang Cakra seraya menunjukan ponsel Salma yang ia genggam sejak tadi.

Salma baru sadar jika Cakra ingin memberitahukan bahwa ada panggilan masuk di ponselnya, dan ia lebih terkejut lagi saat melihat panggilan itu dari Angkasa yang ternyata sudah terjawab sejak beberapa menit yang lalu.

"Halo, maaf Pak saya ga tahu kalau panggilannya sudah terangkat," ucap Salma gugup.

"Kamu baik-baik saja, Salma?" Suara Angkasa di seberang sana terdengar sangat khawatir sekali.

"Saya baik-baik saja. Ada yang bisa saya bantu, Pak?" Salma berusaha meredakan rasa takutnya, karena suaranya masih terdengar bergetar karena takut.

"Harusnya saya yang bertanya padamu, Salma. Apa kamu membutuhkan bantuan? Saya mendengar kamu menjerit tadi. Apa yang terjadi?" Angkasa memberondongnya dengan pertanyaan.

Ia tidak puas dengan jawaban Salma, hati kecilnya mengatakan wanita itu sedang mengalami kesusahan. Dipikirannya saat ini Salma sedang menghadapi perampok atau penjahat yang masuk ke dalam rumah.

"Saya sungguh tidak apa-apa, Pak. Tadi saya sedang ... menonton film," ucap Salma berusaha tenang. Dilihatnya Armand berjalan mendekat diikuti oleh mantan ibu mertunya. Pandangan keduanya seolah menyelidik sekaligus memberikan peringatan.

"Apa saya harus menelepon polisi? Katakan Salma, berikan saya kode agar saya tahu kamu benar dalam kondisi baik-baik saja." Angkasa masih berusaha memancing agar Salma mau mengatakan sesuai apa yang membuatnya khawatir.

"Saya benar tidak apa-apa, Pak. Tidak perlu lapor polisi, hanya gangguan kecil saya bisa mengatasinya sendiri," sahut Salma sembari tertawa, tapi matanya menatap tajam ke arah Armand.

"Baiklah, saya harap kamu dalam kondisi baik-baik saja." Tanpa Salma tahu saat mereka masih berbincang, Angkasa menghubungi kawannya yang bekerja di stasiun televisi tempat Salma dulu bekerja, agar datang ke rumah Salma sekarang juga. Entah mengapa hati kecilnya mengatakan Salma sedang dalam kondisi terancam.

"Terima kasih, Pak." Salma segera memutus sambungan telepon, ia lupa menanyakan kembali maksud Angkasa menghubunginya tadi.

"Siapa yang meneleponmu?" tanya Armand curiga. Pria itu sudah mengenakan kaos miliknya.

"Atasan," sahut Salma ketus.

"Pria yang makan bersamamu di restoran?" tanya Ibu Armand.

"Bu, tadi saya berteriak minta tolong. Saya yakin pendengaran ibu masih sehat untuk mendengar jeritan saya." Bukannya menjawab pertanyaan mantan ibu mertuanya, Salma menumpahkan kekesalan hatinya pada ibu Armand.

"Ibu tadi di dalam kamar mandi bersihkan badan Candra, kamu 'kan tahu sendiri," elak Ibu Armand tak kalah ketusnya.

"Cukup! Aku minta Mas Armand dan Ibu pulang sekarang," ucap Salma masih dengan suara bergetar.

"Apa-apaan kamu Salma? Kamu tega mengusir ibu? Armand punya hak menemui anak-anaknya, Ibu juga punya hak bertemu dengan cucu Ibu," sergah Ibu Armand tak terima. Sementara itu putranya duduk dengan santai di sofa, menyalakan rokok dengan kaki saling bertumpangan.

"Saya tidak melarang Ibu dan Mas Armand bertemu dengan Cakra dan Candra, tapi saya tidak suka dengan perlakuan Mas Armand saat di dalam kamar tadi," ujar Salma berani.

"Kurang ajar bagaimana sih, Salma. Kamu jangan berlebihan," sahut Ibu Armand santai. Armand menanggapi dengan tawa santai seraya mengebulkan asap rokok di dalam ruangan, tanpa peduli ada dua anak kembarnya yang ikut menghirup racun yang ia sebarkan.

Salma mengeratkan rahangnya mendengar ucapan mantan ibu mertuanya itu. Sudah jelas wanita itu tahu apa yang terjadi padanya saat di dalam kamar, tapi malah menulikan telinganya.

Suara mesin kendaraan dimatikan dari arah halaman, membuat ketiga orang yang bersitegang di dalam ruang tamu terdiam.

...❤️🤍...

Mampir ke karya temanku ya

1
Bunda Iwar
Luar biasa
Elfri Risfendi Sinaga
thor jangan buat Salma terlalu baik, jadinya munafik minta cerai tapi selalu meladeni suaminya setiap ketemu.
Mazree Gati
orang kaya bulan madu sangat penting, sampai rela ninggalin anak, ck
Roestam Effendhy
ayoooo semangat pk angkasa....janja masi d depan
Roestam Effendhy
pokokx harus pk Angkasa yg jdi ayahx kembarr y
Inonk_ordinary
kok tau siiiiii ,kamu mantan ibu² rumpi ya. paham bgt🤣🤣🤣🤣
Anifa Anifa
novel tolol ini mah harus kasih rating 1 terlalu buruk
Sumarni Ukkas
ceritanya sangat menyentuh..
Evy
Ah Salma malu malu tapi mau...
Evy
Cie..cie...pak Angkasa modus....
Evy
Mantap Salma...
Evy
Armand... Armand...
Evy
Ternyata Bian tidak seperti Jane...
Evy
Bakalan heboh nih...sudah ada Jane yang sirik... satu lagi nih si Bian..
Evy
Pak Asa kan jodoh Salma selanjutnya... jangan ngarep deh Jane...
Roestam Effendhy: pk asa harus jodohx SALMA Y
total 1 replies
Evy
Dikira jane bisa jadi teman sejati..eh..malah ketemu teman yang jago drama..
Evy
jangan sampai persahabatan yang baru terjalin hancur hanya karena menyukai pria yang sama.
Evy
Senangnya bertemu dengan teman baru yang baik dan saling mendukung tanpa ada rasa iri dan tidak julid...
Evy
Kakak ipar yang baik dan penuh perhatian..
Evy
jangan mau KTP dipakai' buat pinjam uang...rebut KTP mu Salma.. hempas kan saja suami seperti itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!