NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pacaran

“Sekolah elit tapi pintu toiletnya bikin emosi!”

“Ini emang rusak atau sengaja ada ngunciin gue sih? Ampun dah!” gumam Deeva.

Brakk! Deeva menendang pintu toilet setelah berulang kali berusaha membukanya tapi gagal. Sempat mondar mandir di ruangan sempit itu, Deeva lantas duduk di atas closet dan merenung. Apa pun keadaannya ia harus berusaha tenang supaya bisa mencari jalan keluar. Setelah lima menit berlalu akhirnya ia menemukan sebuah ide. Toiletnya bukan tipe full dinding, bagian depan serta samping kanan kiri hanya sekat sekitar dua meter seperti toilet di mall.

“Gue panjat aja kali yah?”

“Eh tapi tinggi banget, mana bisa. Derita punya badan pendek. Huft.” Keluhnya.

Deeva kembali mondar-mandir sendiri hingga getaran ponsel menyadarkannya. Panggilan masuk dari sahabatnya, Elisa.

“Arrgh bisa-bisanya gue lupa kalo bawa HP.” Ucapnya sebelum mengangkat telepon. “Sa, ntar gue telpon balik.” Jawabnya singkat kemudian mengakhiri panggilan.

Deeva kini mencari kontak Shaka dan meminta lelaki itu untuk segera menolongnya. “Kak Shaka nggak usah nanya kenapa, pokoknya buruan kesini. Aku di toilet lantai satu Gedung social.”

Sambil menunggu Shaka tiba, Deeva menghubungi Elisa kembali. Lama mereka mengobrol hingga tiga puluh menit berlalu tak terasa tapi Shaka belum juga datang.

“Pokoknya jangan dimatiin kalo Kak Shaka belum datang. Takut lah gue di WC sendirian.” Ucap Deeva, “gue nggak tau ini beneran ada yang ngerjain apa emang pintunya yang rusak. Tapi aneh banget tau, masa sekolah bagus pintu toiletnya rusak, padahal toiletnya lumayan oke loh kayak yang di mall. Eh bentar kayaknya Kak Shaka udah datang.” Lanjutnya saat melihat pintu seperti tengah berusaha di buka dari luar.

“Ntar kita sambung lagi, Sa.” Deeva memutus panggilan.

Deeva berdiri mendekat ke pintu, “cepetan Kak! Aku udah haus banget ini dari tadi disini.” Teriak Deeva.

“Eh!!” kagetnya saat melihat sosok yang berdiri di depan pintu bukanlah Shaka melainkan si tukang tidur. Dia tak berbicara apa pun, langsung melengos pergi setelah memastikan Deeva keluar.

Deeva masih terpaku melihat sosok super cuek itu, “buset dah nggak ada basa basinya sama sekali.”

“Eh Dewa, tunggu!” Deeva segera berlari menyusulnya.

“Makasih udah nolongin gue.” ucapnya begitu sampai di samping Dewa. Tak banyak bicara, Dewa hanya menanggapinya dengan anggukan.

“Kalo nggak ada lo nggak tau deh bakal sampe kapan gue di toilet. Sekali lagi makasih yah.”

“Iya sama-sama. Lain kali kalo ke toilet jangan sendirian.” Jawab Dewa.

“Iya. Tadi mau minta temenin Bila tapi nggak enak, kalian kan lagi ngerjain tugas jadi gue sendiri aja. Eh nggak taunya pintunya malah rusak. Besok gue mau lapor deh supaya diperbaiki, biar nggak ada yang kekunci lagi kayak gue.” Jelas Deeva.

“Bukan ke kunci sih, gue rasa lebih tepatnya ada yang sengaja ngerjain lo. Makanya jadi anak baru jangan nyari masalah.”

“Nyari masalah gimana? Gue nggak ada masalah apa-apa kan gue anak baru.” Jawab Deeva.

“Tapi tadi lo ribut sama Qila. Kenapa mesti ditanggepin sih? Pengen kelihatan nggak bisa ditindas gitu?”

“Kan gue-“

 Dewa mengeluarkan air mineral dari tas dan memberikannya pada Deeva. “masih segel belum gue minum. Katanya tadi haus?”

“Makasih.” Ucap Deeva setelah meneguk sedikit isi botol itu. “boleh minta tolong satu lagi nggak?” lanjutnya.

“Nggak deh, makasih. Gue mau pulang. Lo nggak liat sekolah udah sepi.” Jawab Dewa.

“Tas gue masih di kelas, gue takut kalo sendirian. Temenin ambil tas aja abis itu lo boleh pulang duluan.”

“Ck! Ngrepotin.” Meski menggerutu tapi Dewa berakhir menemani Deeva kembali ke kelas.

Tak banyak percakapan selama perjalanan menuju kelas. Deeva bukan tipe orang pendiam tapi jika disandingkan dengan orang cuek ia bingung juga mau membahas apa ditambah mereka baru kenal dalam hitungan jam.

Dewa sesekali mengamati wajah Deeva. Gadis itu benar-benar mirip dengan sosok yang sangat ia sayangi. Hal itu lah yang menyebabkan dirinya memiliki sedikit rasa peduli saat gadis itu tak kunjung kembali.

“Udah. Makasih yah udah nemenin. Nanti asal udah keluar Gedung boleh kok ditinggal, ntar gue nunggu jemputan di halte depan sekolah aja yang rame.” Ucap Deeva.

“Nggak usah makasih terus harus ada imbalannya!”

“Apa? Besok gue traktir deh kalo gitu.”

“Nggak perlu.”

“Terus lo mau imbalan apa?”

“Kunci jawaban selama penilaian akhir tahun nanti. Lo harus kasih gue contekan.” Jawab Dewa dengan mengangkat kedua alisnya.

“Heh mana bisa kayak gitu. Nggak boleh! Itu ngelanggar aturan tau!”

“Bodo amat gue maunya itu!” jawab Dewa tak terbantahkan.

“Gue juga bodo amat kalo gitu!”

Pletak! Dewa menyetil kening Deeva. “Pokoknya harus!”

Bughh! Tak mau kalah Deeva menabok keras tangan Dewa. “Gue beliin cilok aja buat imbalanya besok.”

Shaka yang baru saja keluar dari toilet dengan cepat menghampiri kedua bocah yang terlihat akrab. Yang satu main sentil satu lagi main gebung. Bisa-bisanya gadis yang membuatnya buru-buru ke sekolah sampai berlari ke toilet karena khawatir akan mendapat masalah jika gadis itu kenapa-kenapa justu mendapat pemandangan yang menyulut emosi.

“Bener-bener minta dihajar ini anak. Gue ketar ketir dari kantor eh dia malah asyik pacaran. Baru hari pertama aja udah tebar-tebar pesona. Dasar bocah, childish, caper.” Gumam Shaka.

“Mana yang katanya kekunci di toilet hm?” sindir Shaka.

“Kak Shaka… Iya tadi kekunci tapi udah ada yang nolongin.” Jawab Deeva “Dia, namanya Dewa.” Lanjutnya memperkenalkan.

“Gue nggak nanya tuh.” Shaka melirik ke arah Dewa, lelaki berseragam putih abu yang tingginya hampir sama dengan dirinya mengangguk sopan padanya. Shaka membalasnya dengan senyum datar.

“Iya Kak Shaka nggak nanya tapi aku ngasih tau.” Jawab Deeva.

“Pulang! Udah sore.” Tanpa menunggu tanggapan Shaka langsung menarik tangan Deeva menjauh dari sana.

“Lo tuh yah meskipun gue bebasin pacaran tapi jangan seenaknya lah. Inget lo tuh pelajar tugas lo belajar. Baru sehari masuk sekolah udah pacaran. Jangan gampang baper jadi cewek dideketin dikit langsung mau!”

"Siapa juga yang pacaran." ucap Deeva lirih.

"Diem, kalo orang tua lagi ngomong jangan ikutan ngomong. Dengerin aja!

"Tapi kan Kak Shaka bukan orang tua aku."

"Tapi kan disini lo tanggung jawab gue. Jadi lo harus nurut sama gue, itu juga buat kebaikan lo. Pokoknya kalo lo deket sama cowok harus laporan sama gue. Jangan main pacaran tanpa persetujuan gue. Ngerti!"

"Katanya waktu itu bebas, Kak? kok jadi harus lapor-lapor segala sih?"

"Iya, gue ralat kesepakatannya. Nggak usah protes, nurut aja demi kebaikan." tegas Shaka.

"Terserah Kak Shaka lah. Dasar nggak konsisten." cibir Deeva.

.

.

.

.

Seperti biasa guys

wajib like sama komen yah

jangan lupa subcribe juga supaya kalian dapat pemberitahuan kalo kisah ini update (itu loh tombol lope di klik)

1
Net Profit
pertama😙😙😙
sum mia
galau...galau... situlah Shaka....emang enak....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
sadar Shak.,..pikiiirrr....dan renungkan.... jangan hanya marah-marah mulu . dan selalu Deeva yang disalahin .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Erna Wati
alkhamdulillah up juga Thor nuhun
Linda Ayu Tong-Tong
aku pengen getok kepalanya shaka boleh gk thor..ahahah
Silvie Dpurple
lanjut park shakanya
💥💚 Sany ❤💕
Makanya jangan sok terzhalimi Shak, seakan-akan Deev itu beban buat kamu. Sekarang giliran Deev yang gak mau bergantung ma orang laen, kamu juga yang sewot. Maunya kamu apa Shak?.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ada yang bully
Rita
tuh peka knp tggu sdh sakit ma kecewa
Rita
diulang2 ma ditekankan ngga tuh kata REPOT
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak sengaja atau ada yg usil?
Rita
jleb ngga tuh
Rita
tdk segampang itu ferguso cewek klo msh dongkol jgn berharap cepet luluh
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
nah lho Shaka hbs kena ceramah kk mu skrg ceramah sindiran bocilmu😂😂😂😂
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mubazir.
aisyah
mending ngomel ,,mencak mencak ya shak,dari pada ngambek🤭
Srie Handayantie
bingung kan kau Shaka , gak tenang dah hidup mu itu
Srie Handayantie
mantepp benerr , ddinya deeva bergantung padamu krna ucapan mu juga . tpi mungkin makin kesini deeva sadar dripada bikin ribet dan kena marah jadi membentingi diri sndiri supaya kuat
Vike Kusumaningrum 💜
Gpp nya cewek itu ribet Shaka, kmu g bisa diem aja. tapi emang susah sih nyari lelaki yang peka, padahal kita mah cuma butuh didengar, dimengerti trus mereka minta maaf, terlepas dari salah atau nggak minta maaf aja dulu, trus dipeluk, kalau udah tenang baru kasih penjelasan atau tanya kejelasannya, kalau ikutan emosi ya gini jadinya.


Aku ya gitu seperti Deeva, malah tahan diem berhari-hari. mending diam, g nguras emosi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!