NovelToon NovelToon
Pendekar Tombak Pengembara

Pendekar Tombak Pengembara

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Perperangan / Action / Epik Petualangan / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

​Lima abad setelah hilangnya Pendekar Kaisar, dunia persilatan terbelah. Pengguna tombak diburu dan dianggap hina, sementara sekte-sekte pedang berkuasa dengan tangan besi.

​Zilong, pewaris terakhir Tombak Naga Langit, turun gunung untuk menyatukan kembali persaudaraan yang hancur. Ditemani Xiao Bai, gadis siluman rubah, dan Jian Chen, si jenius pedang, Zilong mengembara membawa Panji Pengembara yang kini didukung oleh dua sekte pedang terbesar.

​Di tengah kebangkitan Kaisar Iblis dan intrik berdarah, mampukah satu tombak menantang dunia demi kedamaian, ataukah sejarah akan kembali tertulis dalam genangan darah?

​"Satu Tombak menantang dunia, satu Pedang menjaga jiwa, dan satu Panji menyatukan semua."



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

​Bab 23: Bendungan Gaib dan Godaan Sang Pedang

​Zilong tiba di hulu sungai, sebuah celah sempit di antara dua tebing raksasa. Di tempat ini, ia merasakan getaran energi yang sangat tidak wajar. Tanah di sekitarnya terasa dingin, kontras dengan udara desa yang membara.

​"Ketemu!" gumam Zilong.

​Ia melihat lima paku baja besar yang ditanam membentuk pola bintang di tengah dasar sungai yang kering. Paku-paku itu memancarkan uap hitam—sebuah Formasi Pemutus Aliran. Paku inilah yang memaksa air bawah tanah berbelok menjauh dari desa dan mengalir ke sebuah waduk rahasia milik sang pendeta gadungan.

​Zilong menghunus tombaknya. "Kau ingin menahan aliran alam? Maka kau harus siap menghadapi murka naga."

​Zilong memusatkan seluruh Qi-nya pada mata tombak. Ia tidak menyerang pakunya satu per satu, melainkan menghantam titik pusat gravitasi tanah di tengah formasi.

​"Teknik Naga Langit: Taring Pembelah Bumi!"

​BOOM!

​Hantaman itu menciptakan ledakan energi yang menghancurkan paku-paku baja tersebut hingga berkeping-keping. Tanah bergetar hebat, dan sesaat kemudian, suara gemuruh terdengar dari kedalaman bumi. Air yang terpendam selama sebulan meledak keluar seperti air mancur raksasa, mengisi kembali dasar sungai dengan aliran yang sangat deras.

​Di desa, sang pendeta gadungan sedang berkhotbah di depan kuilnya, menuntut persembahan terakhir dari warga. Namun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari hulu.

​"Lihat! Airnya kembali!" teriak seorang anak kecil.

​Pendeta itu pucat pasi. Saat ia mencoba melarikan diri, Jian Chen sudah berdiri di hadapannya dengan pedang terhunus, sementara Xiao Bai telah menghancurkan kuil palsunya dan menunjukkan tumpukan harta serta botol-botol energi vital yang dicuri.

​"Penyelamat, katamu?" ejek Jian Chen. "Kau lebih mirip tikus selokan yang mencuri air orang lain."

​Pendeta itu mencoba menyerang, namun satu kibasan ekor Xiao Bai dalam wujud manusianya sudah cukup untuk membuatnya pingsan dan terseret ke hadapan warga desa yang murka.

​Sore harinya, setelah penduduk desa bersukacita merayakan kembalinya air, trio kita duduk di tepi sungai yang kini mengalir jernih. Zilong sedang sibuk membersihkan mata tombaknya dengan kain rami, wajahnya tampak sangat puas karena telah melakukan kebenaran.

​Xiao Bai duduk tak jauh dari sana, diam-diam memperhatikan profil wajah Zilong yang terkena cahaya matahari terbenam. Ia tersenyum tipis, matanya memancarkan kelembutan yang tidak biasa.

​Jian Chen, yang sejak tadi memperhatikan dari balik pohon, tiba-tiba muncul dan duduk di antara mereka.

​"Wah, wah... tatapanmu itu, Xiao Bai," bisik Jian Chen dengan nada menggoda yang sangat menjengkelkan. "Kalau kau terus menatap Zilong seperti itu, aku takut wajahnya akan berlubang."

​"A-apa yang kau bicarakan, Bodoh!" Xiao Bai tersentak, wajahnya langsung memerah padam. "Aku hanya memastikan tidak ada kotoran di wajahnya!"

​"Oh, benarkah?" Jian Chen menyeringai nakal. "Zilong! Hei, kawan! Kau tahu tidak kenapa Xiao Bai menatapmu terus sejak tadi?"

​Zilong berhenti mengelap tombaknya dan menoleh dengan wajah polos yang sangat datar. "Tentu saja aku tahu."

​Xiao Bai menahan napas. Jantungnya berdebar kencang. Apa dia sadar? Apa Zilong akhirnya tahu perasaanku? pikirnya panik sekaligus berharap.

​"Karena dia khawatir ada sisa Qi sesat yang menempel di bajuku, kan?" ucap Zilong dengan nada sangat yakin "Tenang saja, Xiao Bai. Aku sudah membersihkan diri di sungai tadi. Aku sangat menghargai perhatianmu sebagai rekan seperjalanan yang teliti."

​Hening.

​Jian Chen meledak dalam tawa hingga terjungkal ke belakang. "Hahaha! Zilong, kau benar-benar luar biasa! Kau bisa membelah gunung dengan tombak, tapi kau tidak bisa membedakan antara 'kekhawatiran rekan' dan 'getaran cinta'!"

​"Cinta?" Zilong mengernyitkan dahi, tampak benar-benar bingung. "Guru bilang cinta adalah gangguan dalam konsentrasi bertempur. Apakah itu sejenis racun baru yang disebarkan pendeta tadi?"

​Xiao Bai berdiri dengan geram, wajahnya kini merah karena marah sekaligus malu. Ia mengambil sebuah batu kecil dan melemparnya tepat ke dahi Jian Chen.

​"DIAM KAU, JIAN CHEN! DAN KAU ZILONG... KAU BENAR-BENAR SEPERTI KAYU!" teriak Xiao Bai sebelum berlari pergi menuju penginapan.

​Zilong menatap Jian Chen yang masih tertawa sambil memegangi dahinya. "Kenapa dia marah? Apa aku salah bicara? Kayu? Aku pendekar tombak, bukan pendekar kayu."

​Jian Chen menyeka air matanya karena terlalu banyak tertawa. "Sudahlah, kawan. Sepertinya perjalanan kita untuk menyatukan pedang dan tombak akan jauh lebih mudah daripada menyatukan otakmu dengan perasaan Xiao Bai."

​Zilong hanya mengangkat bahu, kembali mengelap tombaknya dengan tenang, tidak menyadari bahwa ia baru saja memenangkan pertempuran besar tetapi kalah telak dalam urusan hati.

1
Bai Xiaojiu
kenapa tidak di ambil harta di markas para badut.dan rampas cincin nya.
Agen One: di ambil buat digunakan latihan bersama para warga
total 1 replies
Nanik S
Hantu Kabut
Nanik S
Jian Chen.... merusak suasana wkwkwkwkwk
Nanik S
Zhilong waktunya untuk mengembara
Nanik S
Ternyata tinggal mereka bertiga dan berhenti atau Lanjut
Agen One: pasukan yang hidup masih banyak. itu pasukan yang meninggalnya aja.
total 1 replies
Nanik S
Jian Chen. wkwkwkwkwk
Nanik S
Lanjutkan
Agen One: sippp
total 1 replies
Nanik S
Pasukan Iblis telah hancur dan terkubur
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Zhilong... kenapa kau tinggalkan Xiao Bai dan Jian Chen
Nanik S
Tooooooopp
Nanik S
Zilong terlalu sembrono
Nanik S
Hancurkan musuh
Nanik S
Lanjut terus Tor
Agen One: 𝘀𝗶𝗽𝗽𝗽𝗽
total 1 replies
Nanik S
Harusnya Jian Chen dan Xiao Bai juga diangkat jadi Komandan
Nanik S
laaaaanjuuuut
Nanik S
Jian Chen.... kelakuanya ampun tapi bagus mengurangi ketegangan
Agen One: 🤭🤭🤭🤭🤣🤣
total 1 replies
Nanik S
Enak sekali Zhilong
Nanik S
Trio... berangkat dan habisi Pasukan Iblis
Nanik S
Akirnya mereka bebas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!