Path Of The Sovereign

BAB 23: Kekhawatiran Liu Long

Tekanan aura itu perlahan mulai mereda, meski hawa mencekam masih menggantung di udara. Liu Xian menatap Xu Liang dari balik topengnya, matanya menyala dingin, membuat semua orang di tempat itu tak berani mengeluarkan suara sedikit pun.

"Maaf atas tindakanku," ucap Liu Xian memecah keheningan.

"Tidak, anak muda. Justru akulah yang seharusnya minta maaf padamu karena perbuatan para tetua sekte yang telah menuduh dan menyerangmu tanpa bukti," ujar pemimpin sekte.

"Pemimpin, jangan percaya padanya! Dia hanya berbohong agar terbebas dari hukuman!" teriak tetua pertama.

Pemimpin sekte menggelengkan kepala mendengar ucapan tetua pertama. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa tetua pertama bisa sebodoh itu dan tak mampu berpikir panjang. Sementara itu, Liu Xian hanya menghela napas panjang mendengar tuduhan tersebut.

"Lalu apa yang kau inginkan?" tanya Liu Xian datar.

"Buktikan bahwa kau memang seorang Kultivator Kristal Abadi," kata tetua pertama sinis.

Liu Xian kembali menghela napas panjang. Beberapa saat kemudian, ia mengangkat jari telunjuknya dan mengarahkannya pada tetua pertama. Dari ujung telunjuk Liu Xian muncul sebuah bola energi Kristal biru-putih yang perlahan memanjang dan melesat dengan sangat cepat ke arah tetua pertama.

"Tuan Long, jangan!!" ucap Xu Liang mencoba menghentikan tindakan Liu Xian.

Jarum Kristal itu melesat dengan kecepatan tinggi, tepat mengarah ke jantung tetua pertama. Namun, sesaat sebelum mengenai dadanya, Liu Xian menggeser telunjuknya sedikit, sehingga Jarum Kristal tersebut hanya mengenai lengan tetua pertama.

ARRGHHHH!!

Tetua pertama berteriak keras saat Jarum Kristal itu mengenai lengannya. Para tetua lain langsung memucat, tubuh mereka bergetar, dan keringat dingin mulai menetes dari dahi masing-masing. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa pemuda bertopeng di depan mereka benar-benar seorang Kultivator Kristal Abadi.

"I-Itu... benar-benar Elemen Kristal!"

"Aku tidak sedang bermimpi, kan?"

"Untung saja pemimpin menghentikan pertarungan mereka. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi pada sekte kita."

"Itu benar. Menurut legenda, para Kultivator Kristal Abadi sangatlah mengerikan."

"Andai saja dia lebih tua dariku... mungkin aku akan memohon menjadi muridnya."

"Dia sangat hebat! Mulai sekarang aku akan mengidolakannya!"

Para tetua dan murid sekte mulai saling berbisik membicarakan Liu Xian, kagum sekaligus takut. Namun Liu Xian sama sekali tak tertarik dengan ucapan mereka. Ia berjalan perlahan menghampiri tetua pertama yang masih meringis kesakitan akibat luka dari serangan Elemen Kristal.

"Mau apa kau?" tanya tetua pertama dengan wajah tegang.

"Aku akan membantu menyembuhkan lukamu. Jika tidak, kau sendiri yang akan kesulitan," jawab Liu Xian datar.

Luka yang disebabkan oleh Elemen Kristal berbeda dari luka biasa. Luka tersebut sangat sulit disembuhkan, dan proses pemulihannya pun jauh lebih lama. Terlebih bagi mereka yang memiliki energi gelap atau Elemen Kegelapan yang sangat kuat, yang sangat bertentangan dengan Elemen Kristal. Biasanya, seorang kultivator dengan Elemen Kegelapan akan sangat kesulitan menyembuhkan luka akibat Elemen Kristal, bahkan sebagian besar dari mereka akan kehilangan kemampuan bertarung untuk sementara waktu.

Liu Xian kemudian mengarahkan telapak tangannya ke bahu tetua pertama. Tak lama kemudian, telapak tangan Liu Xian memancarkan aura Kristal murni yang hangat. Namun kali ini, aura Kristal tersebut sama sekali tidak memiliki kekuatan penghancur di dalamnya, melainkan mengandung kehangatan murni yang terasa nyaman.

Beberapa detik kemudian, Liu Xian menarik kembali telapak tangannya. Luka yang ada di bahu tetua pertama tiba-tiba lenyap tanpa bekas sedikit pun. Para murid dan para tetua lainnya terlihat sangat kagum kepada Liu Xian, atau mungkin lebih tepatnya, kepada Elemen Kristal miliknya. Mereka tidak menyangka bahwa selain memiliki kekuatan penghancur yang luar biasa, Elemen Kristal juga memiliki kemampuan penyembuhan yang tak kalah hebat.

"Maaf atas tindakanku, tetua," ucap Liu Xian, kemudian beranjak dari hadapan tetua pertama.

"Anak muda, sebenarnya siapa namamu? Dan kalau boleh tahu, dari sekte mana kau berasal?" tanya pemimpin sekte.

"Namaku adalah Qing Long. Aku hanya seorang pengembara yang suka melakukan perjalanan seorang diri," jawab Liu Xian tenang.

"Lalu, apakah saudara Long tertarik untuk—"

"Maaf, pemimpin. Sudah aku katakan, aku hanya pengembara dan suka menyendiri, jadi aku tidak tertarik," potong Liu Xian halus namun tegas.

"Baiklah kalau begitu. Bagaimana jika saudara Long beristirahat dulu di sekte kami?" ajak pemimpin sekte.

"Bukannya aku tidak mau, tapi perjalananku sudah tertunda. Jadi aku mohon pengertian Anda, pemimpin," jawab Liu Xian dengan nada ramah.

"Baiklah kalau begitu. Saya juga tidak akan memaksa, dan saya harap suatu hari nanti kita akan bertemu kembali," ucap pemimpin sekte.

"Semoga saja. Kalau begitu, aku pergi," ucap Liu Xian, kemudian tubuhnya langsung menghilang dari tempat tersebut.

Sekali lagi, mereka semua dibuat kagum oleh Liu Xian karena kecepatannya yang luar biasa tinggi. Hanya dalam beberapa detik saja, mereka benar-benar kehilangan aura keberadaannya, yang berarti dia sudah sangat jauh dari sekte mereka.

"Kultivator Kristal Abadi memang sangat hebat. Bahkan gerakan mereka saja sangat Cepat, sama seperti pantulan pecahan cahaya," ucap pemimpin sekte kagum.

"Dengarkan aku semuanya. Jika suatu hari nanti kalian bertemu dengan saudara Long, ingat satu hal, jangan pernah memancing amarahnya ataupun mencoba mencari masalah dengannya. Dan yang terpenting, cobalah untuk menjalin persahabatan dengannya. Apa kalian paham!" kata pemimpin sekte tegas.

"Siap, pemimpin!" jawab mereka semua serempak.

**

Di Sekte Naga Langit, Liu Long nampak tengah duduk termenung di depan kediamannya sambil memikirkan Liu Xian. Wajah tuanya tampak murung dan menunjukkan raut kekhawatiran. Entah mengapa, akhir-akhir ini dia selalu memikirkan Liu Xian.

"Xian’er, semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk padamu," gumam Liu Long lirih.

"Paman, apa kau masih mengkhawatirkan adik Xian?" sapa Liu Zhi lembut.

"Zhi’er, kau sendiri juga tahu betapa aku menyayangi Xian’er. Walaupun dia hanya anak angkatku, tapi dia sudah kuanggap seperti anak kandungku sendiri. Jadi bagaimana bisa aku tidak mengkhawatirkannya?" ucap Liu Long pelan.

"Tenanglah, Paman. Aku yakin adik Xian akan baik-baik saja. Dan aku juga yakin sekarang dia sudah menjadi jauh lebih kuat lagi. Andai saja dia kembali, aku ingin sekali berlatih tanding dengannya," ucap Liu Zhi berusaha menghibur pamannya.

"Semoga saja apa yang kau katakan itu benar," jawab Liu Long dengan nada berat.

"Oh ya, kenapa kau datang menemuiku?" tanya Liu Long.

"Begini, Paman. Berhubung turnamen Kultivator Muda akan diadakan sebentar lagi, aku dan para tetua yang lain sudah sepakat ingin meminta Paman mengajari mereka berlima beberapa jurus khusus milik sekte," jawab Liu Zhi.

"Ternyata untuk itu. Baiklah, mari kita temui mereka," ucap Liu Long akhirnya.

Mereka berdua kemudian berjalan menuju halaman latihan, tempat lima murid Sekte Naga Langit yang terpilih untuk mengikuti Turnamen Kultivator Muda di kekaisaran telah menunggu dengan penuh semangat.