Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Direktur baru
.
.
Dokter Dito menutup pintu ruang rapat itu, mereka kembali duduk di ruang rapat. sedangkan Yudha ia memikirkan ayah nya yang di bawa oleh polisi bersama dengan pak Lukman
" ok kita mulai kamu putaran Pak Vino kan ? dan yang saya dengar kamu di angkat menjadi direktur utama di rumah sakit ini sebagai pengganti ayah mu yang sudah pensiun ? " tanya Roy menatap Yudha yang duduk dengan gelisah
" be.. benar Tuan " jawab Yudha gugup seraya menghapus keringat nya di dahi nya, ruangan yang ber AC itu seketika berubah menjadi panas .
" saya memberikan kesempatan kepada kamu untuk menggantikan ayah kamu, tetapi dengan satu syarat " ucap Roy tegas
" terimakasih Tuan, " ucap Yudha
Roy mengeluarkan selembar kertas dari dalam tas nya lalu memberikan nya kepada Yudha.
" baca persyaratan nya dengan baik " ucap nya setalah kertas itu ada di tangan Yudha
Yudha membacanya dengan tangan yang gemetaran , keempat dokter itu saling tatap satu sama lain mereka ingin tau apa isi surat persyaratan itu
" jika kamu setuju silahkan tanda tangan, tetapi jika tidak silahkan pergi dari sini pintu ada di sebalah sana " lanjut Roy dengan santai nya seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursus dan melipat kedua tangannya di depan dada
Yudha menelan ludah nya dengan susah paya dan dengan tangan yang masih gemetaran Yudha meraih pulpen yang ada di atas meja lalu segera bertanda tangan di atas meterai
" terimakasih kalo begitu selamat untuk mu, saya permisi karena masih banyak pekerjaan yang harus saya lakukan " ucap Roy berjabat tenang dengan Yudha
" sama-sama Tuan, dan terimakasih atas kesempatan nya " ucap Yudha, Roy tidak berkata lagi ia menoleh sekilas ke arah Amora lalu membungkukkan kepalanya sedikit hormat, Amora hanya menganggukkan kepalanya, setelahnya nya Roy melangkah pergi dari sana , tidak ada yang menyadari jika Amora dan Roy saling memberi kode karena meraka hanya fokus dengan fikiran mereka masing-masing
setelah kepergian Roy mereka kembali duduk di kursi nya.
" bagaimna soal gaji kami apa akan di carikan hari ini juga? " tanya dokter Lucky
" satu jam ke depan gaji kalian akan segera cair, maafkan atas kelakuan ayah saya selama ini " ucap Yudha menghembuskan nafas nya dengan kasar
" bagus , kalo begitu kami tunggu " ucap dokter Lucky dan segera bediri lalu melangkah keluar dari sana
" jika lewat dari satu jam siap-siap anda akan menyusul tua bangka itu di kantor polisi " dokter Dito berkata seraya menunjuk wajah Yudha lalu segera ia menyusul dokter Lucky
kini hanya tinggal Yudha, Amora dan dokter Widya.
" kalo begitu terimakasih pak Yudha, kami pergi dulu karena masih ada jadwal operasi yang harus kami selesai kan " pamit Amora dengan sangat sopan nya , berbeda dengan dokter Widya ia hanya biasa saja, sebenarnya ia tidak lah setuju jika Yudha anak dari pak Vino yang menggantikan pak Vino di rumah sakit ini.
Yudha hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum menatap wajah cantik Amora, setelah nya Amora melangkah keluar seraya menarik tangan dokter Widya
di ruang ganti kini tim Anggrek sedang bersiap akan melakukan operasi dan operasi kali ini adalah operasi pengangkatan kanker hati.
" sangat melelahkan coba aku tidak terlanjur menandatangani kontrak mungkin aku sudah resign dari rumah sakit ini " ucap dokter Widya yang sudah rapi dengan pakaian operasi nya
" aku pun juga begitu " tambah dokter Dito
" jalani saja dulu nanti jika waktu nya tiba kita akan resign bersama dari rumah sakit ini " ucap Amora, mereka semua menghembuskan nafas nya dengan kasar.
.
.
.
hingga malam pun tiba mereka baru selesai dengan operasi pengangkatan kanker hati itu dan operasi nya berjalan dengan lancar, kini mereka sedang berada di kantin rumah sakit sedang menikmati makan malam mereka bersama.
" syukur lah akhir nya gaji cair juga " ucap dokter Widya yang barusan saja mengecek ponsel nya
" tapi bagaimana bisa Tuan Roy bisa datang kerumah sakit ini dengan cara tiba-tiba " tanya suster Lisa yang masih bingung
" itu yang jadi pertanyaan ku sekarang, setau ku nih Tuan Roy itu tidak akan muncul di sembarangan tempat , " tambah suster Tiara
" dan parah nya lagi nih pak Vino dan pak Lukman langsung di penjara atas perbuatan yang mereka lakukan selama ini " tambah suster Feby
dokter Widya dan dokter Lucky menatap ke arah Amora yang terlihat santai saja seraya menikmati makan nya
" apa dokter Agatha kenal dekat dengan Tuan Roy dan Tuan Arnold ? " tanya dokter Widya mengingat beberapa hari lalu Roy dan Shaka pernah datang ke rumah sakit peduli kasih ini dan mencari dokter Agatha
" astaga aku baru ingat, jadi pria yang sakit jatung itu adalah Tuan Shaka Arnold, astaga kenapa sekarang aku baru mengetahui nya " ucap suster Feby menepuk jidat nya
Amora hanya diam ia tersenyum melihat reaksi teman - teman nya itu , semua nya menatap penuh tanya kepada Amora
" dulu pada saat aku masih di Amerika aku pernah bertemu dengan mereka dan pada saat itu Tuan Arnold pernah menjadi pasien ku " jelas Amora ia tidak ingin teman-teman nya mengetahui indentitas nya
Seketikan semua nya menganggukkan kepalanya percaya, pantes saja pada saat itu Tuan Shaka Arnold dan asisten nya Roy mencari doker Agatha.
" aku pernah mendengar jika Tuan Shaka Arnold itu memiliki seorang putri yang sangat cantik " ucap dokter Widya yang pernah mendengar hal itu
" iya aku juga pernah mendegar nya, dan katanya nih putri nya itu anak satu-satu nya Tuan Shaka Arnold loh " tambah suster Feby yang juga pernah mendengar kabar itu
Amora hanya tersenyum mendengar nya andaikan meraka tau jika yang mereka bicarakan ada bersama dengan mereka saat ini entah apa reaksi mereka semua
" dan kata nya nih putri Tuan Shaka Arnold itu ada di luar negeri... aku jadi penasaran seperti apa cantik nya ? apa lebih cantik dari dokter Agatha ya " ucap suster Tiara , Amora lagi-lagi tersenyum mendengar nya
" jelas cantikan dokter Agatha lah , selain cantik dia juga sangat hebat " ucap suster Feby
" benar tuh " tambah dokter Widya dan suster Lisa
" Lama-lama aku keselek makanan jika di puji seperti itu " ucap Amora bercanda
" kenyataan dokter " ucap suster Feby
" tapi sayang nya aku sudah menikah dan sebentar lagi akan punya anak, " ucap dokter Lucky menghembuskan nafas nya dengan kasar
" jika belum kamu mau apa ? " tanya dokter Widya penuh selidik
" jika belum ya... aku mau mencari putri dari Tuan Shaka Arnold lalu aku langsung melamar nya, ya kali aku jadi orang kaya dadakan heheheee " jawab dokter Lucky penuh harapan seraya tertawa bodoh
" prettt... mana mau putri Tuan Arnold dengan mu, wajah mu yang hanya pas-pasan begitu " ucap dokter Widya.
.
.
.
