NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona CEO Dingin

Terjerat Pesona CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Ayunda Anindita, seorang gadis yatim piatu yang hidup menderita di kota Bandung. ia memiliki bibi dan sepupu yang jahat kepadanya. suatu saat ia bertemy dengan pria tampan yang kaya raya. mampu kah Ayunda hidup bahagia dengan seorang pria kaya atau justru ia hanya di jadikan asisten?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Waktu yang dinanti pun tiba. Ayunda tengah berada di cafe bersama teman - temannya saat ada pesan masuk dari nathan.

Kak Nathan [aku sudah di parkiran].

Ayunda [iya ka sebentar, ini lagi beres - beres].

Beberapa saat kemudian Ayunda telah selesai dengan pekerjaannya.

"Guys, aku duluan ya kak nathan sudah jemput di depan."

"Ciieeee.. Yang mau kencan happy banget," goda teman - temannya.

"Jangan lupa pakai pengaman Yun," ucap Bima sambil tertawa.

"Apa sih Bim, kita itu cuma mau makan malam.kamu mikirnya kejauhan kamu pikir aku apaan," balas Ayunda tersenyum malu.

"Baik - baik ya bestiii.." Ucap Tika dan Putri bersamaan.

"Oke byeee.."

Ayunda melangkahkan kakinya keluar cafe menuju parkiran di mana mobil Nathan terparkir. Saat sudah sampai pintu Ayunda tampak menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan nathan. Saat melihat mobil nya Ayunda pun berjalan mendekat. Namun saat sudah hampir sampai terdengar suara dari samping memanggilnya. Ia menoleh dan melihat Taufik yang baru turun dari mobil. Ayunda berhenti sejenak berniat untuk menyapa sangat bos.

"Yunda kamu sudah mau pulang?"

"Iya mas.. Ini sudah mau pulang."

"Kamu gak bareng sama Tika dan Putri," lanjutnya karena tidak melihat kedua karyawannya.

"Gak mas, kebetulan aku ada acara."

"Oh gitu, kamu naik apa? Mau aku anterin?" Tawarnya.

"Gak usah mas, aku sudah dijemput teman aku. Aku duluan ya mas."

"Oh.. Baiklah hati - hati."

Ayunda pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis. Taufik melihat itu, senyum yang mempesona dan begitu tulus..

"Hmm Yun," sela Taufik sembari memegang tangannya. Ayunda pun kaget kemudian reflek melepaskan genggaman Taufik dari tanganya.

"Eh maaf mas.."

"Gak papa, aku yang minta maaf sudah bikin kaget." seraya melepaskan genggamannya.

"Ada apa mas?"

"Besok kamu ada acara gak setelah kerja? Aku pengen ajak kamu jalan - jalan."

"Maaf mas, besok aku mau jemput Siska di stasiun. Trus mau kumpul aja sama yang lain juga."

"Ohh mungkin lain kali ya.."

"Iya mas.."

Nathan yang melihat semua kedekatan dan sudah terlalu lama menunggu mulai jengah.

Tiiinnn tiinnn tinnn..

"Maaf mas, aku pergi dulu." Ayunda pun mempercepat langkahnya agar lebih cepat sampai mobil Nathan.

Saat sudah berada di samping mobil, Ayunda langsung masuk dan duduk di samping Nathan.

Maaf kak lama nunggu, tadi ngobrol dulu sama mas Taufik."

"Hmm.." Hanya itu tanggapan dari Nathan..

Mobil pun berjalan menyusuri hiruk pikuk kota jakarta.

Sudah 15 menit mereka hanya berdiam diri dan belum ada tanda - tanda mobil akan berhenti. Ayunda yang sudah bosan pun kemudian bertanya.

"Kita mau kemana kak?"

"Ke butik.."

Ayunda terlihat bingung, "mau ngapain kita ke butik? Katanya kita mau makan malam sama orang tua kakak."

Nathan melirik ke arah Ayunda sebentar lalu berkata.

"Kamu menemui orang tuaku dengan pakaian seperti itu?"

Pasalnya memang Ayunda masih menggunakan seragam cafe nya. Ia memang tidak membawa baju ganti karena kontrakan yang berjarak dekat dengan tempat ia kerja.

"Oh.. Gitu," Ayunda kemudian memainkan ponselnya untuk mengisi waktunya karena nathan juga hanya diam saja. Hingga 10 menit kemudian mobil tersebut berhenti di salah satu butik ternama yang ada di Jakarta. Mereka turun dari mobil dan jalan berdampingan. Setelah masuk butik, seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik datang menghampiri dan menyapanya..

"Hai Nathan, apa kabar? Sudah lama sekali kamu tidak datang."

"Aku baik tante, aku kesini mau minta tolong make over gadis ini."

Tante Selfi pun menoleh ke arah Ayunda.

"Wah gadis yang cantik, siapa nama kamu sayang," sapa tante Selfi ramah.

"Ayunda tante," ucapnya sambil menjabat tangan Selfi.

"Hmm.. Pacar kamu sudah cantik Nathan tidak perlu di make over lagi."

Ayunda yang mendengar pujian itu pun tersenyum malu.

"Pilihkan gaun yang paling bagus tan, aku ingin ajak dia ketemu dengan mami dan daddy untuk makan malam."

"Wow.. Gerak cepat sekali kamu. Tapi bagaimana kabar mami kamu? Sudah satu bulan kita tidak bertemu."

"Mami baik tan,"

Lalu tante Selfi pun mengajak Ayunda ke suatu ruangan. Sedangkan nathan duduk di sofa yang di sedia kan sambil menatap tap untuk mengecek email yang masuk. Setelah 20 menit menunggu tante selfi keluar menemui nathan.

"Maaf ya Nathan, lama menunggu sebentar lagi selesai kok, tante yakin kamu tidak akan mampu mengedipkan mata saat melihat Ayunda," ucap Selfi tersenyum sumringah.

Nathan pun hanya tersenyum tipis.

Tak lama Yunda keluar dengan gau berwarna hitam elegan yang kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus.

Wajah yang dirias tipis natural dan rambut hitam kecoklatan dibiarkan tergerai bebas.

Nathan menatap Ayunda, matanya tak berkedip melihat Ayunda begitu cantik hingga terdengar suara selfi mengagetkannya.

"Bagaimana Nath,ada yang perlu di rubah lagi?"

"Tii.. Tidak tan.. I.. Ini sangat sempurna," ucapnya masih dengan tatapan yang tertuju ke arah Ayunda.

Ayunda hanya mampu tersipu malu saat tatapan nathan tak pernah berpaling darinya.

"Oke sudah.. Tidak perlu kamu menatapnya terus menerus. Takutnya kamu semakin jatuh cinta dengannya."

Nathan segera bangkit dari duduknya mengajak Ayunda berangkat ke rumahnya sebelum semakin malam.

"Terima kasih tante, kalau gitu aku pergi dulu."

"Iya Nathan, tante tunggu kedatangan kalian lagi.

Selfi beralih menatap ke arah Ayunda sambil berbisik "Sukses ya Yunda, tante yakin orang tua Nathan pasti akan senaang bisa bertemu denganmu."

Ayunda tersenyum malu dan mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih ya tante, aku suka banget sama baju dan riasan nya. Aku jadi makin percaya diri."

"Its oke cantik.. Bye"

Nathan dan Ayunda akhirnya masuk ke mobil dan kembali melanjutkan perjalanan kerumah orang tua nathan. Semakin jauh perjalanan mereka semakin tidak tenang pula hati Ayunda. Ia takut jika orang tua nathan tak menyukai nya dengan perbedaan status mereka. Nathan yang melihat kegelisahan Ayunda pun mencoba menenangkan hatinya.

"Kamu gak usah gugup gitu, tenang saja orang tuaku tidak mungkin menggigit kamu." ucap Nathan menggoda supaya Ayunda bisa lebih tenang.

"Tapi aku takut kak, bagaimana kalau orang tua kakak gak suka sama aku karena status sosial kita kan beda. Meskipun ini hanya pura - pura tapi aku tetap aja khawatir."

"Semua akan baik - baik saja. Tidak usah memikirkan hal yang belum tentu terjadi."

25 menit kemudia mobil nathan memasuki rumah mewah dengan 3 lantai.

Nathan menghentikan mobilnya di halaman yang luas.

Ayunda semakin gugup dan merasa insecure saat melihat rumah mewah orang tua Nathan.

"Kak, aku kayanya mau pulang aja deh. Aku gak yakin orang tua kakak mau terima aku. Rumah kakak besar banget sedangkan aku hanya pelayanan cafe. Gak akan baik kalau kakak kenalin aku jadi pacar kakak yang hanya seorang pelayan."

"Kamu tuh apa sih, gak jelas banget. Udah ah ayoo masuk."

Nathan keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati pintu samping dan membukakan pintu untuk Ayunda.

"Ayoo turun.."

Akhirnya Ayunda turun dari mobil.

Nathan menggandeng tangan Ayunda yang terasa begitu dingin.

Nathan menatap Ayunda dengan tatapan yang sulit di artikan. "Kamu beneran gugup ya.."

"Iya benaran lah kak, gimna sih. Ini tuh pertama kalinya aku ketemu sama orang tua pacar aku meskipun bohongan pacarannya."

"Huusst.. Kamu jangan bilang kaya gitu trus apalagi disini nanti kalau ada yang denger bahaya."

"Lagian masak kamu gak pernah di kenalin sama orang tua pacar kamu dulu."

"Gimana mau di kenalin orang pacaran aja gak pernah."

"Masaa.. Gak mungkin lah kalau kamu gak pernah pacaran."

"Serius kak, mana ada yang mau sama aku yang miskin dan wajah pas - pasan gini."

Nathan seakan tak percaya, padahal kalau dilihat wajah Ayunda itu sangat cantik dan menggemaskan.

Mereka masih asyik mengobrol saat terdengar suara dari dalam rumah.

"Kalian mau sampai kapan berdiri di depan pintu?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!