NovelToon NovelToon
Paman CEO Itu Suamiku!

Paman CEO Itu Suamiku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Nikah Kontrak / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lee_ya

Nayra Kirana, gadis berusia 22 tahun yang baru lulus kuliah, dihadapkan pada kenyataan pahit, ayahnya sakit keras dan keluarganya berada di ambang kehancuran ekonomi. Ketika semua pintu tertutup, satu-satunya jalan keluar datang dalam bentuk penawaran tak terduga—menikah dengan Arka Pratama, pria terpandang, CEO sukses, sekaligus... paman dari senior sekaligus bos tempatnya magang.

Arka adalah duda berusia 35 tahun, dingin, tertutup, dan menyimpan banyak luka dari masa lalunya. Meski memiliki segalanya, ia hidup sendiri, jauh dari kehangatan keluarga. Sejak pertama kali melihat Nayra saat masih remaja, Arka sudah merasa tertarik—bukan secara fisik semata, melainkan pada keteguhan hati dan ketulusan gadis itu. Ketika Nayra tumbuh dewasa dan kesulitan menghimpit hidupnya, Arka melihat kesempatan untuk menjadikan gadis itu bagian dari hidupnya.

Tanpa cinta, tanpa keromantisan, mereka memulai hidup sebagai suami istri berdasarkan perjanjian: tidak ada kewajiban fisik, tidak ada tuntutan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lee_ya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suami Ganteng, Ususnya Mendadak Galak

Pagi itu, rumah mereka penuh ketenangan.

Alma sedang menyusu dengan mata setengah tertutup, Nayra duduk santai sambil nyuapin bubur ke mulut Arka, meski sang suami berkali-kali mengeluh.

“Nay... ini bubur apa sih? Rasanya aneh. Kayak nasi ngambek dicampur air mata.”

“Eh, itu bubur cinta hasil racikan tangan ibu baru dengan mood swing akut!” Nayra menjulurkan lidah. “Harus kamu makan sampai sendok terakhir. Biar awet muda.”

Arka mendesah, lalu meraih perutnya pelan. “Aduh... perutku... sakit banget dari tadi malam.”

Nayra langsung refleks berdiri. “Jangan-jangan kamu ngidam, Ka? Ini pasti efek kelamaan deket sama istri hamil kemarin. Aku pernah baca di artikel, suami bisa ikutan ngerasain gejala istri!”

“Nay… ini bukan ngidam. Ini... sakit banget. Bagian kanan bawah. Nyerinya nancep.”

Mata Nayra membelalak. “ASTAGA! KAMU KENAPA NGGAK BILANG DARI SEMALAM?!”

“Aku kira masuk angin biasa—”

“Masuk angin mah di punggung! Kalau kanan bawah tuh... Ka, itu usus buntu!”

***

Dalam waktu lima belas menit, Nayra sudah ribut di IG Story, WA keluarga besar, dan grup ibu-ibu kompleks.

“Suamiku... suami gantengku... kayaknya mau dioperasi usus buntu! DOAIN YA GENGS!”

Sementara itu, Arka duduk meringkuk di sofa, menahan sakit.

“Nay, tolong jangan posting dulu deh…”

“Kamu tenang aja. Followerku butuh info! Siapa tahu ada yang bisa ngasih tips pascaoperasi!” Nayra panik setengah hidup, tapi tetap pegang ponsel.

Dan lima menit kemudian, ambulans pun tiba—berkat call center rumah sakit yang dikirimi lima puluh pesan beruntun oleh Nayra.

***

Di IG Story:

📹 [Video Nayra panik]

“Temen-temen, aku sekarang di ambulans. Suamiku dicurigai usus buntunya radang. Alma ikut juga, nih, karena Mama-nya nggak bisa ninggalin. Ini Alma nempel kayak lem...”

🎶 backsound sedih ala sinetron tahun 2000-an

Komentar netizen?

@mamayoungbaby: “Semangat ya, Kak Nayra! Jangan nangis, nanti ASI-nya seret!”

@kocakbundaaa: “Kok bisa lucu di tengah krisis gini sih??”

***

Di UGD, dokter memeriksa Arka dengan ekspresi serius.

“Pak Arka harus segera kami operasi. Ini usus buntu akut. Tidak boleh ditunda.”

Arka mengangguk pasrah.

Sementara Nayra... menjerit lirih.

“DOK! DOKTER, APAKAH ADA OPERASI CADANGAN YANG BISA SAYA IKUTI BIAR NGGAK DITINGGAL SENDIRIAN?”

Dokter hanya tersenyum maklum. “Tenang, Bu. Operasinya cepat dan insya Allah aman.”

Arka menggenggam tangan Nayra. “Na, kamu jangan nangis ya...”

Nayra menunduk, bibirnya bergetar. “Aku nggak nangis... cuma... takut sendirian... nyuapin Alma... cuci botol... ngurus pampers... tanpa kamu...”

Arka tertawa pelan, meski meringis. “Kamu lebih takut ditinggal bagian ngurus anaknya ya, bukan aku yang dioperasi.”

“Dua-duanya!! Tapi jujur... 80% paniknya karena kamu operator MPASI-ku yang andal.”

***

Saat Arka dibawa masuk ruang operasi, Nayra duduk di lorong RS dengan wajah lesu. Alma di pelukannya tidur, dan ia bergumam pelan.

“Ka... kamu jangan macam-macam di meja operasi ya. Aku belum ngajarin kamu cara potong kuku Alma pakai gunting bengkok. Kamu masih utang tugas…”

Air matanya jatuh diam-diam. Tapi tetap ada senyum konyol di ujung bibir.

“Aku butuh kamu. Bahkan kalau kamu nyebelin, nyuruh-nyuruh, dan ngeluh soal bubur cinta racikanku. Karena rumah ini... ya kamu.”

***

Dua jam kemudian...

Dokter keluar dari ruang operasi.

“Operasi berjalan lancar, Bu. Sekarang tinggal masa pemulihan.”

Nayra langsung melompat dari duduknya dan refleks mau peluk dokter. Untung dokter cepat mundur. “Makasih banyak dok! Makasih! Saya nggak sanggup masak MPASI sendirian!”

Dokter tersenyum bingung. “Eh, iya... sama-sama.”

***

Di ruang rawat inap...

Arka membuka mata pelan. Yang pertama ia lihat? Alma tidur di perutnya, dan Nayra duduk sambil mengoleskan balsem ke dahinya sendiri.

“Nay...?”

“SSSTTT!” Nayra menempelkan jari di bibir. “Kamu baru bangun. Jangan langsung ngajak debat.”

Arka tersenyum. “Operasinya udah selesai?”

“Udah. Kamu berhasil selamat... dari operasi dan dari ocehan netizenku.”

Mereka tertawa pelan. Nayra mendekat, lalu menatap mata suaminya dalam.

“Arka…”

“Hm?”

“Kamu jangan sakit lagi ya. Serius. Aku... nggak bisa pura-pura kuat kalau kamu sakit begini.”

Arka mengangguk. “Aku juga nggak bisa sakit kalau nggak ada kamu. Kamu bikin proses sembuhku cepat.”

Nayra mengelus pipinya. “Next time, jangan cuma aku yang drama. Kamu juga boleh lebay dikit biar aku nggak sendirian begini.”

Dan Arka pun menjawab dengan satu kata paling ajaib:

“Deal.”

***

Sudah hari kedua setelah operasi. Arka duduk lemas di kursi ranjang rumah sakit, mengenakan kaus oblong putih dan celana longgar. Wajahnya sedikit lebih segar dibanding kemarin, tapi ada satu masalah serius yang masih mengganjal.

“Nay, kamu tahu nggak, sampai sekarang aku belum kentut.” Kata Arka pelan.

Nayra yang sedang menyuapi Alma dengan biskuit bayi langsung berhenti mengunyah.

“APA?!”

“Ssst, pelanin suaramu! Ini rumah sakit, bukan pasar ikan,” bisik Arka sambil celingukan.

Nayra mencondongkan badan, lalu menatap suaminya dengan pandangan ala detektif. “Ka, kamu tahu kan, kata dokter, kentut itu kode keberhasilan setelah operasi usus buntu? Kalau belum kentut, artinya usus kamu belum aktif penuh.”

Arka mengangguk lemas.

“Aku udah usaha duduk, miring, ambil napas dalam, tapi nggak ada hasil.”

“Kalau gitu…” Nayra langsung berdiri, mengambil jaket, dan mendekat ke ranjang, “...kita harus bikin ususmu bahagia. Ayo jalan-jalan!” Ajak Nayra.

“Na, aku nggak kuat jalan...” desis Arka.

“Makanya pakai kursi roda, Paman CEO! Anggap aja kamu lagi piknik kecil di rumah sakit bintang lima.” Jawab Nayra cepat.

***

Sepuluh menit kemudian, Arka sudah duduk di kursi roda, dengan selimut menutupi kakinya. Nayra mendorong pelan sambil bersenandung lagu Doraemon versi remix.

“Nay, bisa nggak kita nggak nyanyi?”

“Bisa. Tapi kamu harus ganti dengan kentut.”

“...lanjut nyanyi aja deh.” Celetuk Arka.

Mereka memasuki lift, diikuti dua pengunjung lain, seorang ibu muda dan seorang cowok magang yang mukanya kayak baru bangun tidur.

Lift turun perlahan. Hening.

Arka tiba-tiba menggeliat pelan. Mukanya berubah aneh. Nayra sempat curiga.

“Ka...?”

“Aku rasa bentar lagi keluar.”

“APA?! DI LIFT?!” Ucap Nayra setengah kaget.

Dan detik berikutnya...

Ppppprrrrttttt!!

Suara kentut kecil, tapi cukup nyaring di ruang hening itu. Aroma perlahan menyusup di udara.

Arka menutup mata, mukanya pucat, cowok magang memegang hidung. Ibu muda melirik.

Nayra menoleh ke semua orang, lalu dengan ekspresi super serius berkata:

“Maaf ya... itu saya.” ucap Nayra malu-malu kucing.

Arka menoleh kaget. “Nay...”

Nayra langsung menutup mulut Arka dengan satu tangan. “Ssst! Udah lah, kamu diem. Ini bagian dari sumpah istri menanggung kentut suami.”

Lift berhenti. Orang-orang keluar dengan ekspresi heran dan tertahan. Nayra mendorong kursi roda Arka keluar sambil menahan tawa.

Begitu mereka di lorong yang sepi, Arka berseru, “NAY! KENAPA KAMU NGAKU ITU KENTUT KAMU?!”

“Karena kentutmu adalah tanggung jawab kita bersama!” jawab Nayra sambil menepuk dada.

Arka menunduk sambil tertawa. “Kamu ini gila.”

“Tapi kamu bahagia kan? Soalnya...” Nayra berhenti, menatap Arka dalam, lalu berbisik dramatis, “...kamu. Sudah. KENTUT!”

Arka terdiam sejenak. Lalu berdiri perlahan.

“Hei... perutku nggak sakit! Aku bisa berdiri!”

“Kamu kayak Simba yang akhirnya sadar dia pangeran!” seru Nayra lebay.

Mereka tertawa bersama. Lalu pelan-pelan berjalan ke taman kecil rumah sakit. Angin sore lembut menyentuh wajah mereka.

“Nay” ucap Arka sambil menggenggam tangan istrinya, “kalau suatu hari aku lupa betapa berharganya kamu, tolong tampar aku pakai popok Alma yang penuh.”

Nayra tertawa sampai hampir tersedak. “Oke, noted. Tapi jangan salahkan aku kalau kamu sampai trauma bau seumur hidup.”

Mereka duduk bersama di bangku taman, tertawa dengan mata yang saling menatap penuh kasih.

Dan Arka berkata dalam hati,

“Di dunia ini, hanya satu orang yang bisa membuat aku malu... sekaligus ingin hidup seribu tahun lagi bersamanya.”

1
Dini Aryani
mohon maaf, karakter istri egois. dia menuntut suami yg diinginkan semua istri, sedangkan dia tidak melakukan kewajiban sebagai istri apalagi sedang hamil, ketaatan pd suami yg baik. sudah jadi istri lho. tolonglah ada unsur edukasi buat istri, agar tdk ada yg meniru sesuatu yg buruk. saya sbg istri malu
Lee_Ya: terimakasih kak buat komentarnya, stay tune terus ya buat tau cerita selanjutnya....lope sekebon 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!