Clara Amanda anak satu satunya dari seorang tuan tanah di pinggiran desa yang jauh dari hiruk pikuk kota.
ayahnya bernama Arman Satya dan ibunya Tari Askara, mereka keluarga yang hangat dan baik pada siapa saja.
tapi semua berubah ketika tanah yang makmur itu mulai tersentuh oleh tangan tangan kotor dari kota.
membawa sejumlah uang untuk menghambakan para penduduk dan mulai menjual tanah mereka.
tentu saja Arman yang merupakan tuan tanah di sana menolak keras dan bahkan dengan berani mengusir orang orang itu.
pada akhirnya keluarga arman di bantai dan di habisi dengan sangat kejam dan brutal, arman yang merupakan jebolan petarung sempat melawan tapi akhirnya tumbang juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1 tahun
" senjata rahasia.... " gumam Vior merasa jika dirinya kurang waspada.
" jadi lebih baik kau dim saja jangan banyak bergerak, semakin kamu bergerak racun itu akan semakin cepat menyebar. pertama kau akan merasakan kesemutan, kemudian kau akan lemas, dan ya pada akhirnya.. " ucap nya tidak melanjutkan.
" kau cerewet sekali untuk seukuran pembunuh. megapa kau tidak menjadi pendongeng saja. " ucap vior bukan takut malah memaki si pembunuh.
" hahahahaha..... " tawa si pembunuh.
pertarungan pun di lanjutkan dengan vior yang brutal tapi masih menifestasikan hasil kerja kerasanya berlatih bersama Clara. seperti yang di katakan sang pembunuh vior mulai merasakan kesemutan di sekujur tubuhnya.
" sialan.... " piki Vior.
" keparat kau.... " seloroh vior terus menggila tapi ya begitu tahap kedua dari racun adalah membuat Vior lemas serangannya menadi tidak berbobot dan pada akhirnya tergeletak di lantai walau sudah memaksa sekuat tenaga.
" bagai mana apa kau percaya sekarang. " ucap si pembunuh.
tahap ketiga kini vior mulai merasakan semua tulangnya di pres dengan kuat serasa seperti di hancurkan, sudut matanya sudah meneteskan air mata. bukan karena sakit tapi karena tidak bisa bersama Clara lebih lama lagi.
lama dengan rasa sakit kini tubuh vior mati rasa bahakan matanya kini mulai mengabur. perasaan dingin dari dalam menjalar dari kakinya, dan.
di tempat gelap yang sangat lembab tergantung Vior di sana secara terbalik dengan kepala di bawah. ternyata vior tidak mati hari itu.
bbyyyyuuuuuurrrrrr.
air dingin di siramkan pada vior yang tidak sadarkan diri sebelumnya.
" apa kau cukup dengan tidur mu.... " ucap orang yang sama yang vior temui sebelumnya.
" kau...... " ucap Vior.
" apa...., apa kau senang masih bisa bertemu denganku, dan masih hidup. " ucap si pe. bunuh.
" lepaskan aku ayo bertarung sampai mati. " ucap vior.
" tidak semudah itu Ferguso, aku perlu mendapatkan sesuatu dari mu sebelum kau mati. " ucap pembunuh itu kemudian menunjukkan foto Clara bersama vior yang dulu Vior pernah ambil secara diam diam.
vior terkejut tapi tidak mengubah ekspresi nya.
" dimana aku bisa menemuinya. " ucap si pembunuh.
" kau akan menjadi daging mati jika bertemu dengannya, jadi lebih baik selesaikan urusan kita saja. " ucap Clara.
" hahaha....
aku suka orang kuat.... jadi katakan di mana dia. " ucap si pembunuh.
" aku tidak akan mengatakannya sekalipun kau membunuhku. " ucap vior dingi dan tidak gentar.
" kau itu....
membunuhmu tidak sulit, tapi bagai mana jika kau menjadi bahan untuk seni rasa sakit dan introgasi ku. " ucap si pembunuh. " ucap si pembunuh.
" lakikan semaumu kau tidak akan mendapat apapun dari ku. " ucap vior.
" kau terlalu percaya diri sekali. " ucap si pembunuh
dan di mulailah kekejaman dari si pembunuh pada tubuh vior. dengan berbagai cara, sesekali metode introgasi yang sudah di luar nalar.
hari hari vior di lalui dengan rasa sakit dan siksaan yang tidak logika sekali, saat vior sudah akan di ujung hidupnya si pembunuh akan membuat vior hidup lagi. itu terus di lakukan hingga dua bulan berlalu kini vior duduk di kursi besi kedua tangan dan kakinya di ikat kuat,
frustasi rasanya vior tapi dia terus bungkam mulutnya rapat rapat tidak pernah menyebutkan apapun pada si pembunuh bahkan nama. sekalipun vior kuat dan toleransinya tinggi terhadap rasa sakit disiksa setiap hari sampai sekarat lalu diobati lagi, dan di siksa lagi sampai sekarat diobati lagi. tidak gila saja sudah beruntung.
cccllllleeeekkkk......
pintu terbuka sosok cantik masuk dengan sedikit senyum di wajah dinginnya rabutnya yang panjang dan lurus itu di biarkan tergerai.
" nona.... " ucap vior, penuh semangat.
" kau baik baik saja.... " tanya Clara.
" mereka terlalu lunak padaku nona, aku baik baik saja.... " jawab Vior.
" mereka.... siapa yang kau maksud. " ucap Clara.
" orang orang yang menyekap dan menyiksaku, apa nona sudah membunuh mereka. " ucap vior.
" oh... kau salah semuanya itu perbuatanku dan orang yang menyiksamu selama ini juga aku, semua yang kau alami selama ini semuanya karena aku. " ucap Clara.
vior diam tidak percaya dia mencoba mencerna semuanya tentang apa yang Clara latakan padanya.
" itu semua untuk melatih mu. " ucap Clara melanjutkan setelah melihat Vior diam.
" jadi semua nya sejak awal adalah latihan. " ucap vior.
" ya..... dan selamat kau berhasil. " ucap Clara.
" benarkah.... " tanya Vior.
" tentu saja.... kau sudah di katakan cukup kuat. tapi bukan mampu. " ucap Clara melepas semua kekang di kali dan tangan vior.
" maksud nona. " ucap vior.
" musuhku bukan sekedar petarung jalanan, atau para ahli beladiri ataupun seniman beladiri mereka adalah orang gila kekuatan dengan cara apapun akan mereka dapatkan, dan kekuatanmu sekarang hanya akan menjadi mainan mereka jika kau ikut denganku. " ucap Clara.
" lalu nona selanjutnya apa yang pelu aku lakukan agar aku bisa ikut bertarung dengamu. " tanya Clara.
" mudah saja..... bertambah kuat. " ucap Clara.
" bagaimana caranya nona. " tanya vior sangat bersemangat.
" nanti saja, sekarang pulih kan dulu tubuhmu sepenuhnya selama ini obat yang ku gunakan untuk merendam mu itu adalah ramuan untuk menghilangkan semua racun dan kotoran di dalam tubuhmu. " ucap Clara.
" maksud nona... " tanya Vior.
" pelajaran selanjutnya adalah ilmu magis. " ucap Clara memberi sedikit penjelasan karena malas saja untuk menjelaskan.
nb. ilmu magis di gunakan author biar lebih beda aja gitu tapi intinya sama kok seperti kultivasi dan tenaga dalam atau lain sebagainya yang sudah umum di dunia per novelan.
satu minggu berlalu clara sudah meberikan kiat kiat untuk mendapatkan kekuatan magis pada Vior, setelah cukup paham vior secara perlahan mulai praktik.
" apa ini seperti seorang ahli tenaga dalam nona. " tanya vior sedikit banyak tau, karena sering berseliweran di sosmed.
" ya kurang lebih, hanya saja ini lebih halus dan penggunaanya juga mudah, serta efeknya juga fatal serta menyehatkan tubuh tanpa membebani apapun. " sedikit penjelasan yang di singkat Clara yang di dapatnya setelah membca buku yang pernah di temukannya dulu.
" luar biasa.... " ucap Vior.
tuccck....
" lakukan sekarang. " ucap Clara setelah menyentil kepala vior.
" baik nona... " ucap vior.
lima bulan berlalu vior aktif melatih ilmu magisnya sesekali juga ada sesi sparing bersama Clara. seperti biasa vior akan di buat sekarat dan di biarkan begitu saja oleh Clara.
memukul besi bukanlah hal yang mustahil untuk Vior kali ini menghancurkan batu dengan hanya meremasnya itu sudah bisa dilakukan sambil tidur, masalah vior sekarang cuma satu, yaitu selalu di buat sekarat oleh Clara.
genap satu tahun kini vior dan clara di rumah baru mereka keseharian mereka akan di habiskan dengan baku hantam. tanpa pernah vior mampu mengalahkan Clara.
mengalahkan itu terlalu jauh, bahkan Vior tidak pernah mendaratkan pukulan telak pad Clara, karena Clara selalu menghindar atau menahannya.