Satu kesalahan ku yang sangat aku sekali dalam kehidupan ini. Yaitu memaafkan sebuah pengkhianatan. Pengkhianatan yang akhirnya membawa ku jatuh menjadi wanita yang hidup pada masa lalu karena sakitnya sebuah pengkhianatan.
Suami ku adalah dalang dari rasa sakit ini. Dengan alasan anak aku mencoba untuk bertahan. Namun pada akhirnya aku tak sanggup lagi hidup dalam bayang-bayang rasa sakit dikhianati,dan diam-diam aku membuat sebuah keputusan besar yang tak pernah disadari oleh suami ku.
Ingin tahu keputusan besar apa yang akan diambil ? hai readers tercinta,silahkan membaca kelengkapan alur cerita ini sampai selesai ya ? Aku yakin kalian pasti akan terhibur. Selamat membaca 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Mama Mertua Tak Berubah
"Bagaimana key ? Apa sebenarnya yang terjadi ?" Ternyata Bibi Zahra sudah tak sabar menantikan kabar dari ku.
"Papa mertua selingkuh sama ART di rumah Bi."
"Apa!? Kok bisa key ?" saking terkejut,mata bibi Zahra melotot hingga membuat ku merasa takut sekaligus lucu.
"Astaga Bi,jangan bikin aku takut dengan ekspresinya." Canda ku dan wanita tua itu langsung kembali bersikap biasa.
"Aku hanya terlalu terkejut key. Dan sedikit tak percaya. Papa mertua mu itu kan kalem."
"Ah,manusia jaman sekarang sama aja Bi. Kalem dan ribut tetap aja selingkuh."
"Iya juga ya. Eh,tapi tadi aku lihat papa mertua mu udah pulang. Mama mertua mu juga ikut ?"
"Belum. Masih nangis di dalam kamar." Jawab ku sambil menemani Kinara menyusun beberapa permainannya.
"Kasihan juga mama mertua mu itu. Pasti hatinya sakit sekali diselingkuhi sama suami. Apalagi selingkuhannya babu sendiri. Sungguh kejam dunia ini." Bibi Zahra menggelengkan kepalanya masih tak terima dengan apa yang terjadi pada keluarga Mas Dani.
"Mungkin itu karma Bi karena berbuat curang pada ku." Balas ku dengan santai.
"Ya,bisa jadi ini adalah teguran bagi Sela karena telah memperlakukan mu tidak baik selama ini. Semoga saja dengan kejadian ini dia berubah."
"Semoga saja Bi. Tapi aku ingin tahu pasti gimana peristiwa nya Bi. Aku akan menghubungi mbok inem dan Mbok Tantri." Ujar ku penuh semangat.
"Astaga,kamu itu. Hati-hati nanti mama mertua mu marah kalau ketahuan dikepoin masalahnya."
"Hehehe... Nggak mungkin Bi. Aku akan berhati-hati." janji ku dan hanya dibalas dengan senyum oleh bibi Zahra.
...----------------...
Sesuai dengan keinginan ku,akhirnya aku berhasil menghubungi mbok inem dan mbok Tantri. Kedua wanita itu begitu bersemangat menceritakan apa yang mereka ketahui. Awalnya mereka keberatan karena takut pada Mas Dani. Akan tetapi setelah aku katakan bahwa tak tinggal lagi bersama suami ku itu dan kini berada di rumah Bibi Zahra,akhirnya mereka bersedia.
Dari cerita mbok inem dan mbok Tantri aku mengetahui bahwa benar ayah mertua berselingkuh dengan Nia. Dan satu fakta yang baru ku ketahui adalah bahwa suami ku juga pernah berduaan bersama Nia di dalam kamar. Tepatnya ketika waktu itu tak pulang ke rumah dalam beberapa hari. Sungguh mengerikan wanita itu. Terlebih lagi Mas Dani. Entah apa yang sebenarnya dipikirkan oleh pria itu. Bersyukur akhirnya kini aku memiliki keputusan untuk segera mengakhiri hubungan pernikahan kami. Kalau tidak,mungkin saat ini aku akan kembali sakit hati dan penyakit ku akan kambuh karena mendapatkan sebuah fakta baru yang menyakitkan.
Nia adalah ART yang sangat tak punya adab menurut ku. Bayangkan saja,suami ku di dekatinya dan kini papa mertua. Hubungan keduanya diketahui oleh mama mertua ketika tanpa sengaja mama mertua yang saat itu pulang lebih cepat dari tempat arisan. Awalnya pintu kamar terkunci dari dalam. Mama mertua yang memiliki kunci cadangan,tanpa merasa curiga langsung membuka pintu kamar.
Saat pintu kamar terbuka,mama mertua sangat terkejut melihat penampakan di depan matanya. Nia dan papa mertua sedang asik berpelukan. Namun pakaian mereka masih utuh.
Baik Nia maupun papa mertua sangat terkejut karena tak menyangka perbuatan mereka akan dipergoki. Papa mertua berdalih bahwa ia sedang meminta Nia untuk memijat badannya yang sakit. Akan tetapi mama mertua tak ingin mendengar apapun lagi dan langsung berlari menaiki taksi dan pergi ke rumah Mas Dani.
Begitulah cerita yang aku dapatkan dari kedua ART di rumah mertua ku. Dan kabarnya sekarang Nia di usir dari rumah. Sepertinya sudah terlambat untuk mengambil keputusan. Karena pada kenyataannya Nia telah berhasil merusak hubungan papa mertua dan mama mertua. Dan satu lagi. Hubungan ku bersama Mas Dani. Setelah mengetahui bahwa Mas Dani pun pernah jatuh ke dalam jebakan Nia,aku semakin yakin untuk berpisah dan justru sangat jijik dengan pria yang kini masih berstatus sebagai suami. Sungguh murahan. Sekelas pembantu saja bisa membuat imannya goyah. Bagaimana jika berhadapan dengan wanita cantik melebihi Nia. Aku yakin imannya bukan hanya goyah,tapi hilang.
Kini di rumah Mas Dani,semenjak kejadian terkuaknya perselingkuhan papa mertua,mama mertua tak ingin lagi pulang ke rumah. Meskipun terlihat beberapa kali papa mertua datang membujuk agar istrinya kembali pulang ke rumah. Namun mama mertua bersikukuh tetap ingin tinggal di rumah putranya.
Ketika melihat mama mertua yang tak ingin lagi pulang ke rumah bersama suaminya,aku bisa melihat itu seperti diri ku saat ini yang tak ingin lagi bersama Mas Dani. Bedanya aku diusir oleh suami ku. Sedang kan mama mertua,memilih tak pulang meskipun selalu dibujuk oleh suaminya. Sedangkan aku,jangan kan dibujuk,dijaga hati dan perasaan ku saja tidak. Suami ku justru dalam waktu beberapa hari saja sudah membawa wanita lain ke dalam rumah.
Aku pikir setelah merasakan sakit hati dikhianati suami,mama mertua ku akan berubah dan sadar. Pemikiran ku ini ternyata sangat salah. Mama mertua semakin angkuh dan kini semakin tak perduli dengan Kinara cucunya. Ketika Kinara putri ku menghampirinya,ia ogah untuk menggendong. Akhirnya aku yang tak tega langsung mengambil Kinara dan membujuk untuk pulang meskipun putri ku itu berontak dan tak ingin pulang . Dan hal ini tak luput dari penglihatan bibi Zahra.
"Sini sayang,sama nenek saja." Bibi Zahra langsung memeluk Kinara dengan erat dan mencium putri ku itu dengan penuh kasih sayang. Ia langsung memberikan sepotong cake kesukaan Kinara hingga putri ku itu langsung tenang dan tertawa senang. Bisa ku lihat mata wanita tua itu berkaca-kaca penuh kesedihan. Sepertinya ia ikut merasakan kekecewaan yang dirasakan oleh anak ku. Aku sudah terbiasa dengan perlakuan mama mertua. Dan hati ku sedikit tegar,tak seperti bibi Zahra yang baru saja melihat hal itu.
"Key,jangan bawa Kinara lagi ke sana. Biarkan Kinara di sini bersama ku jika kamu ada perlu untuk menemui mereka. Aku tak sanggup melihatnya diperlakukan seperti tadi." Ungkap bibi Zahra dengan suara sedikit serak.
"Iya Bi." jawab ku pelan. Bohong jika aku tak merasa sedih. Sebagai seorang ibu aku lebih sakit ketika Kinara diperlakukan seperti itu oleh nenek kandungnya. Hanya saja aku mencoba untuk tegar. Aku tak ingin kesedihan terus menguasai dan membuat ku jatuh sakit. Apapun yang terjadi,aku harus kuat. Karena sebentar lagi,aku akan menjadi orang tua tunggal bagi Kinara.
"Biarkan aku yang memberikan kasih sayang ganti si sela angkuh itu." Tiba-tiba saja ekspresi sedih di wajah bibi Zahra berganti menjadi sebuah kemarahan.
"Besok kita jalan-jalan lagi key. Kita ke Time Zone. Biar anak manis ini kembali bahagia." Ucap Bibi Zahra sambil mengelus lembut kepala Kinara. Kini putri ku sedang asik menikmati sepotong cake pemberian bibi Zahra dan melupakan kesedihan tadi.
