NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Transmigrasi Ke Tubuh Selir Yang Tak Di Anggap

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:106k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Sila, seorang gadis karier dari dunia modern yang tajam lidah tapi berhati lembut, terbangun suatu pagi bukan di apartemennya, melainkan di sebuah istana mewah penuh hiasan emas dan para pelayan bersujud di depannya—eh, bukan karena hormat, tapi karena mereka kira dia sudah gila!

Ternyata, Sila telah transmigrasi ke tubuh seorang selir rendahan bernama Mei Lian, yang posisinya di istana begitu... tak dianggap, sampai-sampai namanya pun tidak pernah disebut dalam daftar selir resmi. Parahnya lagi, istana tempat ia tinggal terletak di sudut belakang yang lebih mirip gudang istana daripada paviliun selir.

Namun, Sila bukan wanita yang mudah menyerah. Dengan modal logika zaman modern, kepintarannya, serta lidah tajamnya yang bisa menusuk tanpa harus bicara kasar, ia mulai menata ulang hidup Mei Lian dengan gaya “CEO ala selir buangan”.

Dari membuat masker lumpur untuk para selir berjerawat, membuka jasa konsultasi percintaan rahasia untuk para kasim.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Istana Langit Timur diselimuti ketenangan semu. Setelah surat ancaman dari Bai Tian dibalas dengan tegas oleh Kaisar Liang Xu, hubungan antar dua kekaisaran tetap dijaga secara diplomatis di permukaan.

Tapi seperti es yang mengapung, bagian berbahayanya tersembunyi di bawah.

Tamu dari Utara

Pagi itu, trompet kehormatan berbunyi di gerbang utama. Seorang utusan dari Bai Tian datang membawa persembahan damai kain sutra, rempah langka, dan... seorang duta muda yang luar biasa tampan bernama Pangeran Rong Lie.

"Atas nama Kekaisaran Bai Tian," katanya membungkuk sopan, "kami membawa salam perdamaian, dan turut merayakan penobatan Permaisuri Langit Timur yang baru."

Wajahnya teduh, senyumannya penuh perhitungan. Tapi tatapan matanya begitu menusuk terutama saat tertuju pada Mei Lin.

Mei Lin hanya tersenyum singkat. Dalam hati ia bergumam, Kalau bukan duta, ini pasti model pakaian dalam kekaisaran Bai Xu.

Kaisar Liang Xu menatap Rong Lie dengan pandangan tanpa ekspresi. Tapi dari cara beliau memegang gagang cangkir tehnya terlalu erat, jelas ada amarah yang dipendam.

“Pangeran Rong Lie,” ucap Liang Xu dingin. “Kuharap kau menikmati jamuan istana kami. Tapi ketahuilah, Permaisuriku bukan hadiah lomba yang bisa dikagumi siapa pun dengan bebas.”

Rong Lie tertawa pelan. “Tentu tidak, Yang Mulia. Aku hanya... menghargai keindahan. Dan Permaisuri Mei Lin sangat... mencuri perhatian.”

Mei Lin mengangkat alis. "Kalau mencuri perhatian, aku minta dikembalikan, ya" ujar Mei Lin dan membuat semua menahan tawanya

Malam itu, Pangeran Rong Lie diizinkan menginap di paviliun kehormatan. Tapi diam-diam, ia menyuap seorang pelayan untuk mencari tahu semua kebiasaan Mei Lin apa yang ia makan, buku apa yang ia baca, bahkan... jam berapa ia berjalan-jalan di taman.

Sayangnya, pelayan itu tidak tahu bahwa Mei Lin sudah mencium aroma kecurigaan sejak awal.

Dan seperti biasa, Mei Lin bukan perempuan biasa.

Keesokan harinya, saat makan bersama di taman kerajaan, Rong Lie duduk di sebelah Mei Lin. Ia mulai menggoda halus.

“Aku dengar Permaisuri memiliki lidah emas dalam hal rasa. Apakah itu anugerah sejak lahir, atau hasil latihan... atau karena mencium aroma cinta setiap hari?”

Mei Lin menoleh padanya sambil tersenyum manis. “Wahai Pangeran Rong Lie, aku tidak tahu soal lidah emas. Tapi kalau Anda terus bicara manis begini, saya takut nanti ada yang tersedak cemburu... atau tersedak biji cabai.”

Kaisar Liang Xu menahan tawa. Pengawal di belakang menggigit bibir supaya tidak tertawa.

Rong Lie terdiam sesaat. Tapi tak mau kalah, ia balas, “Kalau begitu, mungkin aku harus berhati-hati saat berbicara... atau nanti Permaisuri jatuh hati.”

Mei Lin menyahut cepat, “Sayangnya, aku lebih sering jatuh... dari tempat tidur. Dan aku selalu bangkit lagi. Hati ini sudah ada pemiliknya, jadi maaf ya, Pangeran, rumah sudah penuh.”

Setelah beberapa hari, Rong Lie berpamitan pulang. Tapi sebelum pergi, ia berkata pada Kaisar Liang Xu:

“Terima kasih atas jamuannya. Tapi izinkan aku berkata satu hal terakhir… Aku akan kembali dan mungkin membawa lamaran resmi.”

Kaisar Liang Xu tak menjawab. Ia hanya menatap tajam seolah berkata, Silakan coba… dan lihat apa yang terjadi.

Sementara itu, Mei Lin duduk santai di kamarnya, memakan kue manis sambil menulis resep baru untuk pesta rakyat.

“Aneh juga,” gumamnya sambil mencelupkan kuenya ke teh, “sudah jadi permaisuri, tapi masih saja jadi rebutan antar negara. Ini dunia kerajaan, atau... acara reality show jodoh?”

Dan saat itu, seorang pengawal datang membawa kabar...

“Yang Mulia, ada berita dari utara. Suku Gunung Batu bersatu dengan dua suku kecil, dan mereka mengklaim tanah di wilayah perbatasan Kekaisaran kita…”

Mei Lin mendongak. “Wah, akhirnya babak baru dimulai. Makan dulu, lalu kita pikir strategi. Perang pun harus dengan perut kenyang!”

Angin musim gugur membawa kabar kurang sedap tiga suku di wilayah utara mulai merapat ke perbatasan Kekaisaran Langit Timur. Mereka menyatukan kekuatan dan mulai membangun kemah-kemah besar, menandakan persiapan perang.

Kaisar Liang Xu menggelar pertemuan darurat dengan para jenderal dan penasihat. Namun, di tengah strategi dan peta pertempuran, suara khas milik Mei Lin muncul dengan ide tak biasa.

“Bagaimana kalau aku ikut menyelidik ke daerah perbatasan... menyamar sebagai tabib keliling?”

Para menteri terkejut. Beberapa sampai menjatuhkan kipas mereka.

“Yang Mulia Permaisuri, itu terlalu berbahaya!” seru salah satu menteri tua.

Mei Lin tersenyum. “Bukankah perang jauh lebih berbahaya jika kita tak tahu apa yang sedang direncanakan musuh?”

Kaisar Liang Xu menatap Mei Lin dalam-dalam. Ia tahu tak bisa melarangnya. Permaisurinya memang keras kepala... dan terlalu cerdas untuk dibiarkan hanya duduk di istana.

 

Penyamaran Aneh dan Humor yang Tak Terduga

Maka berangkatlah Mei Lin, mengenakan jubah sederhana dan tudung jerami besar yang nyaris menutupi wajahnya. Ia membawa kotak pengobatan, beberapa rempah, dan... seorang pengawal baru yang tinggi besar dan sangat lugu bernama Si Tang.

“Aku takut kuda, Yang Mulia... eh, maksudku... Ibu Tabib!” kata Si Tang sambil memeluk leher kudanya.

Mei Lin memutar bola mata. “Kenapa kau bisa jadi pengawal kalau naik kuda saja takut?”

“Ayah saya tentara. Saya pengawal karena ikut undian,” jawab Si Tang jujur.

Perjalanan mereka diwarnai banyak kejanggalan. Si Tang tersesat dua kali. Mei Lin dikejar kambing. Bahkan sempat hampir ditangkap prajurit karena dikira pencuri tanaman obat.

Namun perlahan, mereka berhasil masuk ke wilayah dekat perbatasan. Di sana, Mei Lin mulai mengobati warga desa sekitar dan mendengarkan bisik-bisik dari orang-orang yang pernah disuruh suku pemberontak.

Dari pengamatan dan penyelidikan diam-diam, Mei Lin menemukan fakta mencengangkan: ketiga suku itu ternyata sedang diperalat oleh seorang mantan bangsawan buangan dari Langit Timur, yang berusaha membalas dendam pada istana.

Dia menyebar berita palsu, menjanjikan tanah dan emas jika berhasil menggulingkan Kaisar Liang Xu.

Mei Lin menulis laporan lengkap dengan gambar peta tangan sendiri, dan memberikannya pada burung merpati istana.

Tapi ia tidak puas sampai di sana

Malamnya, Mei Lin berhasil menyusup ke tenda utama musuh dengan menyamar sebagai penjual rebusan rempah.

“Apa ini?” tanya kepala suku dengan curiga saat diberi semangkuk rebusan.

“Untuk kesehatan,” jawab Mei Lin. “Dan untuk kejernihan pikiran. Cobalah. Siapa tahu nanti tidak jadi berperang.”

Beberapa prajurit tertawa, tapi mencoba. Dan... mereka jatuh cinta pada rasanya. Mei Lin diam-diam menyelipkan surat dalam salah satu mangkuk berisi ancaman diplomatik dari Kaisar Liang Xu, serta data rahasia yang menunjukkan bahwa mereka tengah diperalat.

“Pilih: kalian jadi pion dari seorang pengkhianat, atau kalian berdamai dan ikut bazar rebusan gratis Minggu depan di ibukota?”

Permaisuri Mei Lin, yang juga bisa masak

 

Kembali ke Istana

Beberapa hari kemudian, pasukan musuh bubar. Kepala suku mengirim permintaan maaf resmi. Mereka mundur... dan bahkan mengirimkan hadiah berupa rempah langka.

Di istana, semua terpana.

“Bagaimana anda bisa menghentikan perang hanya dengan rebusan yang mulia permaisuri?” tanya salah satu jenderal.

Mei Lin tersenyum sambil menyesap teh. “Karena sebelum orang bertarung, mereka harus makan. Dan orang yang kenyang lebih bijak daripada yang lapar.”

Kaisar Liang Xu memandang Mei Lin lama. Di matanya ada rasa bangga, kagum, dan cinta yang semakin dalam.

“Dengan istri seperti ini,” gumamnya pelan, “bahkan dunia pun bisa ditaklukkan tanpa pedang.”

Namun, di balik semua kemenangan itu... seorang mata-mata yang selamat dari pembubaran suku utara mengendap-endap kembali ke arah barat, membawa pesan kepada sosok bayangan yang menunggunya di puncak menara batu.

“Dia terlalu cerdas...”

“Maka itu,” suara berat itu menjawab, “dia harus dilumpuhkan sebelum jadi dewi tak tergantikan.”

Sebuah perang baru akan segera datang. Tapi selama masih ada humor, cinta, dan rebusan hangat, Mei Lin siap menantangnya.

Bersambung

1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 👍👍👍👏👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒏 𝒚𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒊𝒕𝒖 𝑹𝒖𝒆 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒕𝒑 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒋𝒅 𝒀𝒖𝒏 𝒁𝒉𝒊 𝒅𝒏 𝒅𝒖𝒂"𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒋𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒊𝒔𝒂𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 𝒕𝒑 𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒏𝒐𝒗𝒆𝒍 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒓 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒑𝒅𝒉𝒍 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒎𝒃𝒚𝒂𝒓 𝒅𝒆𝒉 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒉𝒓𝒔 𝒂𝒏𝒋𝒍𝒐𝒌 𝒈𝒂𝒓𝒂" 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒄𝒂𝒖 🤦‍♀️🤦‍♀️😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝑳𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝑹𝒖𝒆 𝑭𝒆𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑱𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒋𝒅 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒍 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 😒😒
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒚𝒂 😄😄
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒌𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌 𝒊𝒕𝒖 𝑹𝒖𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒚𝒂 𝒌𝒐𝒌 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝒚𝒈 𝒌𝒂𝒌𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑳𝒊𝒂𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 🤔😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒊𝒓𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒓𝒊𝒑𝒍𝒆𝒕 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒚𝒂 😄😄
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒍𝒈 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒄𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒉𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒊𝒏𝒕𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒖𝒊 𝑭𝒆𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑳𝒊𝒏𝒈 𝒀𝒖𝒆 👍👍👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒆𝒃𝒂𝒕 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 👍👍👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒅𝒆𝒘𝒂𝒔𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒑𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒑𝒖𝒕𝒆𝒓𝒊 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓' 𝒌𝒆𝒕𝒖𝒓𝒖𝒏𝒂𝒏 𝑴𝒆𝒊 𝑳𝒊𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒍𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒋𝒊𝒘𝒂" 𝒑𝒆𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏𝒏𝒚𝒂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!