NovelToon NovelToon
A Modern Soul In A Young Widow'S Body

A Modern Soul In A Young Widow'S Body

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Janda / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Seorang wanita modern, cerdas dan mandiri, mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang wanita dari masa lalu,seorang janda muda di Tiongkok kuno. Tanpa tahu bagaimana dan mengapa, ia harus menjalani kehidupan baru di dunia yang asing dan penuh aturan kejam, di mana seorang janda tak hanya kehilangan suami, tapi juga martabat, kebebasan, bahkan hak untuk bermimpi.
Di tengah kesendirian dan perlakuan kejam dari keluarga mendiang suami, ia tak tinggal diam. Dengan akal modern dan keberanian yang tak lazim di zaman itu, ia perlahan menentang tradisi yang mengekangnya. Tapi semakin ia menggali masa lalu wanita yang kini ia hidupi, semakin banyak rahasia gelap dan intrik yang terungkap,termasuk kebenaran tentang kematian suaminya, yang ternyata tidak sesederhana yang semua orang katakan.
Apakah ia bisa mengubah takdir yang telah digariskan untuk tubuh ini? Ataukah sejarah akan terulang kembali dengan cara yang jauh lebih berbahaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 19.Serangan saat hujan.

Malam itu, Li mei baru saja kembali dari ibukota setelah mengunjungi keluarga Zhao. Jalan menuju rumahnya sunyi, hanya ditemani suara jangkrik dan angin yang membuat daun-daun berdesir. Ia mengenakan jubah sederhana berwarna biru tua, langkahnya cepat karena malam semakin larut, dan ia ingin segera sampai di rumah sebelum Zi ning dan Yue khawatir karena ia sudah lama tidak pulang.

Cahaya bulan sabit menyorot samar jalan setapak yang melewati hutan kecil. Di kejauhan, suara lolongan anjing hutan terdengar sayup, membuat bulu kuduk Li mei meremang.

"Hari ini terasa aneh! " Gumamnya dengan mempercepat langkah kakinya.

Ia menoleh ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada yang mengikutinya. Namun, setiap kali ia berhenti, ia merasa seperti ada langkah samar yang berhenti bersamaan, seolah bayangan tak kasat mata tengah membuntutinya.

Hatinya mulai gelisah. Ia merapatkan jubahnya, mempercepat langkah. Jalan setapak itu tidak terlalu jauh dari rumahnya, tetapi suasananya selalu membuatnya tak nyaman. Saat ia hendak berbelok melewati rumpun bambu, tiba-tiba sesuatu menyentuh pundaknya dengan ringan,begitu cepat dan tak bersuara.

Belum sempat ia menoleh, sebuah tangan besar lebih besar dari miliknya menutup rapat mulutnya dari belakang. Li mei meronta, matanya melebar ketakutan. Nafasnya memburu, namun suara jeritnya tertahan oleh telapak tangan yang berbau seperti aroma wangi seperti milik tangan bangsawan. Lengan lain menahan tubuhnya erat, menariknya mundur ke balik pepohonan gelap.

Jantung Li mei berdetak kencang. Ia berusaha menendang, menggigit, apa saja agar bisa lepas, tetapi tubuhnya terlalu lemah dibanding orang itu. Bisikan rendah terdengar di telinganya, dingin dan mengancam, “Diam, atau aku patahkan lehermu.”

Tangis tercekat di tenggorokannya. Dunia seolah berputar saat pukulan keras menghantam belakang kepalanya. Pandangannya kabur, suara jangkrik menghilang, dan hanya gelap pekat yang menelannya. Tubuhnya terkulai lemas di pelukan sosok misterius itu, dibawa entah ke mana, meninggalkan jejak langkah samar di tanah basah.

Di kejauhan, bulan bersembunyi di balik awan, seolah langit pun enggan menjadi saksi.

Seorang pria berpakaian bangsawan muncul dari kegelapan malam, mantel panjangnya berkibar diterpa angin. Wajahnya tertutup topeng tipis, hanya memperlihatkan sorot mata yang tajam. Dengan satu tarikan kasar, ia menyeret tubuh Li mei yang tak berdaya, pingsan di pelukannya, menjauh dari depan rumah kecil itu. Setiap langkahnya menimbulkan jejak samar di tanah basah, seolah meninggalkan jejak dosa yang tak ingin diketahui siapa pun.

Saat berusaha menyeret tubuh Li mei dari depan rumahnya, tanpa sengaja pria itu menjatuhkan gantungan baju miliknya yang berada di pinggang nya.

Seakan takdir tidak membiarkan orang itu lepas dari perbuatannya pada Li mei, ia tidak sadar hiasan pakaiannya terlepas di tanah.

Langit malam mendadak bergemuruh. Hujan turun deras tanpa peringatan, menutupi suara gesekan kain dan langkah tergesa pria itu. Butiran hujan menghantam tanah, membasuh jejak darah tipis dan bekas gesekan di tanah, seolah langit sendiri hendak menghapus segala bukti dari kejadian kelam itu. Jalanan sunyi, hanya terdengar suara air yang jatuh bertubi-tubi.

Lampu minyak dari rumah tetangga berkelip lemah, tak ada seorang pun yang menyadari apa yang terjadi di luar. Dalam derasnya hujan, dunia terasa terputus seolah malam itu menelan semua jejak dan suara. Li mei, tak sadarkan diri, hanya bisa pasrah dalam genggaman pria itu yang semakin mempercepat langkah, menghilang di balik kabut hujan malam.

Sementara itu, di dalam rumah Li mei, suasana sunyi hanya dipecah oleh suara hujan yang mengguyur atap. Zi ning duduk di ruang depan, gelisah, matanya terus melirik ke pintu setiap kali angin malam membuatnya berderit.

Li mei sudah berjanji akan pulang hari ini sebelum langit benar-benar gelap, tapi hingga malam semakin larut, sosoknya tak kunjung terlihat.

"Katanya dia akan pulang, apa dia ada masalah? " Gumam Zi ning.

Yue masuk kedalam kamar tuannya, dengan membawakan teh jahe untuk menghangatkan tubuh Zi ning di musim hujan seperti ini.

"Nona, jangan khawatir!. Mungkin nona Li mei, mampir di tempat kerjanya dulu" Ucap Yue sambil menuangkan teh jahe ke cangkir Zi ning.

Yue, yang tak jauh dari Zi ning, berusaha menenangkannya. Namun kegelisahan itu sulit disembunyikan, setiap detik terasa begitu panjang.

"Lebih baik aku menunggunya didepan gerbang rumah" Ucap Zi ning.

Akhirnya, Zi ning berdiri, mengambil payung, dan dengan langkah cepat menuju gerbang. Hatinya berdebar tak menentu, entah karena firasat buruk atau sekadar rasa khawatir berlebihan.

"Tunggu nona!, saya ikut! " Seru Yue yang mencemaskan tuannya.

Malam itu, gerbang rumah Li mei berderit pelan saat dibuka. Angin dingin menusuk, membawa aroma tanah basah yang berat. Dengan payung di tangan, Zi ning melangkah keluar ditemani Yue, matanya menyapu jalan yang sunyi dan basah. Hanya ada cahaya samar dari lampion yang tergantung di pintu, berayun pelan diterpa angin.

“Li mei…dimana kamu?” gumamnya lirih, nyaris tak terdengar di tengah suara hujan yang deras. Namun, tak ada jawaban selain suara angin. Jalanan sepi, tanpa satu pun jejak kehidupan, seakan malam menelan semua suara dan langkah.

Yue menyadari rasa cemas Zi ning, karena tuannya sudah menganggap Li mei seperti saudara perempuannya

Di kejauhan depan rumah Li mei, samar-samar terlihat bekas jejak kaki… tapi hujan deras mulai menghapusnya satu per satu.

Hujan deras membuat baju dan pakaian Li mei basah, seluruh tubuh mereka basah kuyup.

Akhirnya tubuh Li mei dibawa ke kuil tua yang terbengkalai, yang tidak jauh dari desa Yan shi.

Pria itu menyeret tubuh Li mei yang tak sadarkan diri ke dalam kuil tua yang remang, jauh dari keramaian desa Yan shi. Hanya suara gemerisik angin malam dan tetesan air hujan dari atap rusak yang terdengar. Ia meletakkan tubuh Li mei di belakang patung dewa persembahan, seolah berusaha menyembunyikannya dari pandangan dunia.

Melihat pakaian Li mei yang basah, dan terlihat lengku tubuh Li mei yang niat awalnya untuk segera menyingkirkan Li mei, dia memiliki niat lain pada Li mei.

"Sayang jika aku bunuh terlebih dahulu" Ucapnya pelan.

Tatapan pria itu gelap, penuh niat jahat. Ia mendekat, tangannya terulur hendak menyentuh Li mei yang tak berdaya.

Ia menanggalkan satu persatu pakaiannya dan penutup wajahnya, begitu juga dengan yang dilakukan pada tubuh Li mei yang masih tidak sadarkan diri.

Mulailah pria itu memperkosa Li mei yang sedang pingsan, malam itu bersamaan dengan kilatan petir di langit Li mei kehilangan kegadisannya.

Dan tak beberapa lama setelah pria itu memperkosa Li mei, ia berdiri tepat didepan Li mei.

Li mei pun bangun dari pingsannya, dan tubuhnya terasa sakit terutama dibagian kewanitaannya. Dan pakaiannya sudah berantakan, sinar kilatan petir menerangi wajah dari pemerkosa Li mei.

"Tuan muda Hu! " Seru Li mei dengan mata terbelalak.

Ia tidak percaya pria terhormat itu, memperlakukan nya seperti ini. Tatapan pria itu langsung mengarah ke arah Li mei dengan tajam, saat Li mei yang mau berteriak minta tolong.

Shen langsung menyerang Li mei dengan mendekap mulutnya, sekarang Li mei melawan dengan mengigit tangan Shen.

Sehingga Shen melepaskan tangannya dari Li mei, ia menjadi marah melihat tangannya terluka karena bekas gigitan Li mei.

Saat Li mei berusaha kabur, langsung saja ia melepaskan ikat rambutnya, dan menaruhnya kearah leher Li mei.

Dari belakang Shen menarik tali nya dengan kencang, membuat Li mei tercekik.

Kakinya meronta, dan tangannya memegang tali itu berharap tidak terlalu menekan lehernya.

Tapi apa daya kekuatan Li mei, tidak bisa melawan kekuatan pria seperti Shen.

Sehingga Li mei pun mati lemas karena tercekik,karena suara hujan yang begitu deras tidak ada yang mendengar suara Li mei atupun suara ribut-ribut di kuil itu.

1
Alan Banghadi
Rasain kamu tuan muda hu bahkan itu belum cukup dengan matinya li mei
Alan Banghadi
Zi Ning yg sabar ya karena Li mei sudah mati😭😭😭
Alan Banghadi
Kasihan li mei malah mati bahkan di perkosa dan di bunuh😭😭😭.
tunggu saja kamu tuan muda hu akan ada yg akan membalasnya Zi Ning😡😡😡
Alan Banghadi
Jangan2 li mei mati di bunuh sama tuan muda keluarga hu aduh jangan sampe
Alan Banghadi
Ternyata yg membunuh pelayan tua itu Tian mudah Hu sendiri astaga 🤦🏻
Alan Banghadi
Akhirnya Zi Ning dan Yue akan berjuang dari nol
Alan Banghadi
Akhirnya li hua yg Berti dak
Alan Banghadi
Akhirnya Zi Ning akan berkumpul lagi dengan keluarganya
Alan Banghadi
Bagus semoga ketahuan perlakuan Keluarga terhadap Zi ning
Chen Nadari
ambil thor.ksh dia dimensi /Casual/
Chen Nadari
semoga buruan keluar dr keluarga laknat
Chen Nadari
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!