“Aku tak menyukainya. Dia sangat dingin.”
Kikan adalah wanita pendiam dan sangat tidak mudah beradaptasi terhadap laki-laki.
Namun, ibunya yang sakit-sakitan ingin sekali melihat putri semata wayangnya itu agar segera menikah.
lalu kikan mendengar kabar bahwa ia akan dijodohkan dengan teman masa kecilnya yang bernama Alka yang kini menjadi pembisnis sukses.
sudah 15 tahun mereka sama sekali tidak pernah bertemu.
Kikan dan Alka saling menyetujuhi perjodohan itu
Namun, waktu akan melakukan pertemuan antar keluarga, Alka justru malah kabur dari rumah hingga kakak kandung Alka yang sangat dingin terpaksa menggantikan pernikahan tersebut.
bagaimanakah kisah pernikahan yang akan Kikan lalui dengan laki-laki yang tak seharusnya ia nikahi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dedaunan
Kikan masih berada di tempat yang sama, duduk bersama dengan Bi Ani di Ayunan taman. Terlihat dedaunan kering jatuh dan terbang tertiup angin, dan matahari terlihat nampak sudah sangat lelah, anak kecil berlarian kesana dan kemari bermain hingga tertawa riang. sungguh masa - masa yang menyenangkan
Bi Ani mengajak Kikan untuk kembali pulang, karna mereka berdua sudah terlalu lama duduk bercengkrama di sana. namun, ketika mereka berdua hendak pergi meninggalkan taman. Kikan tak sengaja melihat Cathrine melintasi taman tersebut. Sontak Kikan memanggil sahabatnya tersebut, hingga membuat Cathrine menghentikan langkah kakinya.
"Ki, kamu disini? baru saja aku mau kerumahmu," kata Cathrine.
"Ada apa? kebetulan ini aku juga mau kembali ke rumah," ucap Kikan.
"Aku hanya mau memastikan keadaanmu, dan mau menyampaikan sesuatu," ujar Cathrine.
"Ehm, di rumah ada Kak Rey. bagaimana kalau kita mengobrol di sini saja?" ajak Kikan. Cathrine pun mengiyakan ajakan Kikan, dan Kikan menyuruh Bi Ani untuk pulang ke rumah terlebih dulu. Kikan mengajak Cathrine duduk di ayunan yang sempat ia duduki dengan Bi Ani tadi.
***
Bi Ani berjalan pulang ke arah rumah, sesampainya di rumah, Bi Ani masuk ke dalam dan Alka juga terlihat masih disana bersama dengan Rey. Bi Ani memberi sapa'an kepada majikannya tersebut.
"Bi Ani kenapa pulang sendiri, di mana Kikan?" tanya Rey seraya memperhatikan ke arah pintu rumah yang masih terbuka lebar.
"Nona Kikan masih di taman, Tuan. bersama temannya, tadi waktu mau pulang ke rumah, tidak sengaja bertemu dengan teman Nona," jawab Bi Ani.
"Teman laki - laki?" tanya Rey penasaran.
" Bukan, Tuan. teman Nona seorang wanita," jawab Bibi sambil tersenyum.
Rey sudah bisa menebak siapa teman Kikan yang dimaksud oleh Bi Ani baru saja. Rey menyuruh Bi Ani untuk pulang, karna, sudah batas melewati jam kerja. Alka mengajak Bi Ani untuk pulang bersama ke rumah Mama Lili, karna memang, kebetulan Alka juga hendak pulang ke rumah. Bi Ani pun dengan senang hati menerima ajakan Alka untuk pulang ke eumah Mama Lilis bersama.
"Apa kau tidak menunggu Kikan dulu?" tanya Rey.
"Sepertinya tidak, Kak. besok saja aku kemari lagi. aku masih banyak urusan, dan Kikan juga sepertinya akan lama," ucap alka seraya beranjak berdiri dari duduknya.
"Baiklah," kata Rey, ia beranjak juga dari duduknya. Kemudian, Alka dan juga Bi Ani berpamitan pulang kepada Rey, dan berlalu pergi meninggalkan rumah tersebut.
***
Di taman, Kikan dan Cathrine terlihat sedang bercerita satu sama lain sembari tertawa bersama di sana. kemudian, Cathrine teringat akan maksud kedatangannya menemui Kikan.
"Oh iya, Ki. Aku sampai lupa, tadi pagi setelah kamu pulang, beberapa jam kemudian ada seorang laki - laki datang ke rumahku, menanyakanmu." ucap Cathrine.
"Laki - laki siapa?" tanya Kikan, ia menyipitkan kedua matanya dengan penasaran.
"Entahlah, dia mengaku, katanya kemarin sempat mengantarmuu ke rumah ku," ujar Cathrine. Kikan mengingat - ingat kembali.
"Oh iya, pasti laki laki itu," saut Kikan.
"Kau mengenalnya?" tanya Cathrine.
"Tidak, aku tidak sengaja saja bertemu dengan dia dijalan. dia memberiku tumpangan ke rumahmu kemarin, " ujar Kikan.
" Dia sepertinya ingin tau sekali tentang dirimu, Ki. mulai dari namamu, alamatmu bahkan nomer telponmu, sungguh mencurigakan. Kau harus berhati - hati dengan orang macam itu," kata cathrine
"Kamu tidak memberitaukan tentang aku kan, Cath. Kepada laki - laki itu?" tanya Kikan dengan memegang erat kedua bahu sahabatnya tersebut.
"Tidak lah, Ki. Aku tidak seceroboh itu " jawab Cathrine.
Tak lama kemudian, kedua sahabat itu mengakhiri pembicaraannya, Kikan menemani Cathrine berjalan ke luar komplek untuk mencegat taxi di jalan raya. Saat sudah menemukan sebuah taxi. Cathrine memeluk Kikan dan berpamitan pulang kepadanya. Cathrine menumpangi taxi itu. Saat dirasa taxi yang di tumpangi oleh Cathrine sudah tak terlihat dari pandangan matanya, Kikan pun berjalan kembali pulang menuju ke rumah.rumah dari taman hanya memakan waktu 10 menit, Kikan berjalan perlahan sambil menikmati teduhnya senja di sore hari