NovelToon NovelToon
Mantan Terindah

Mantan Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:32.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Menikah sekali seumur hidup hingga sesurga menjadi impian untuk setiap orang. Tapi karena berawal dari perjodohan, semua itu hanya sebatas impian bagi Maryam.
Di hari pertama pernikahannya, Maryam dan Ibrahim telah sepakat untuk menjalani pernikahan ini selama setahun. Bukan tanpa alasan Maryam mengajukan hal itu, dia sadar diri jika kehadirannya sebagai istri bagi seorang Ibrahim jauh dari kata dikehendaki.
Maryam dapat melihat ketidaknyamanan yang dialami Ibrahim menikah dengannya. Oleh karena itu, sebelum semuanya lebih jauh, Inayah mengajukan agar mereka bertahan untuk satu tahun ke depan dalam pernikahan itu.
Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka selanjutnya?
Ikuti kisah Maryam dan Ibra di novel terbaru "Mantan Terindah".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka Setelah Melepaskan

Hidup setelah perceraian bukan akhir dari segalanya, tapi juga bukan awal yang mudah.

Di sudut kota yang sama, dua hati yang dulu hampir menyatu kini memilih jalan masing-masing. Maryam, perempuan yang dulu sempat berharap pernikahannya bisa dipertahankan, dia selalu menanti kepulangan suaminya di balik pintu, kini berdiri tegak di balik etalase butik mungil miliknya.

Dengan tangan yang pernah menggenggam harapan, ia kini merajut mimpi baru—usaha pakaian yang perlahan tumbuh, seiring luka yang ia sembuhkan sendiri. Karena ternyata, satu tahun bersama bukanlah waktu yang sebentar, baginya ternyata tidak sulit untuk mencintai laki-laki yang sudah halal untuknya dalam kurun waktu selama itu. Hingga saat tiba waktunya perpisahan, dia tak bisa mengelak sakit itu dirasakan hatinya.

Setelah sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun tidak kecil juga berhasil dia kontrak untuk dua tahun ke depan, kini Maryam mulai meluaskan sayap bisnisnya dengan membuka butik khusus pakaian dan asesoris muslimah brand miliknya.

Semasa pernikahannya dengan Ibra Maryam tak memungkiri jika setiap bulan Ibra selalu mentransfer sejumlah uang sebagai nafkah. Jumlah yang tidak sedikit untuk Maryam dan dia memilih menabungnya karena hampir sembilan puluh persen kebutuhan rumah tangga dan dirinya sudah terpenuhi.

Ketika palu sidang sudah diketuk Maryam sempat menyerahkan semua uang tabungan dari pemberian Ibra, tetapi Ibra menolak dia bahkan sempat marah karena ternyata Maryam tidak menggunakan uang yang diberikannya selama menikah. Maryam pun menjelaskan alasannya, Ibra mengerti dan menerima, selanjutnya dia menyuruh agar Maryam tidak sungkan menggunakan uang itu karena uang itu adalah miliknya.

Sebulan setelah perceraian Ibra bahkan mentransfer sejumlah uang yang cukup membuat Maryam membolakan matanya. Katanya, anggaplah itu sebagai permintaan maaf sekaligus hadiah untuknya karena telah bersedia menjadi istri yang baik untuk Ibra selama ini.

Maryam tak kuasa menolak, setelah berkonsultasi pada Abah dan Ambu, mereka sepakat untuk menerima kebaikan Ibra dan keluarganya itu.

Kedua orang tua Ibra sebenarnya sangat marah, kenapa bisa semudah itu putra mereka melepas Maryam. Selain karena mereka sudah sangat menyayangi Maryam, kedua orang tua Ibra juga sangat malu pada Abah dan Ambunya Maryam yang merupakan sahabat mereka sejak muda.

Kedua orang tua Ibra langsung menuju Garut setelah sehari sebelumnya Maryam dan Ibra menemui mereka, keduanya datang secara terpisah namun bersama-sama duduk di hadapan kedua orang tua Ibra mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka putuskan.

Kemarahan yang sempat menyelimuti hati ledua orang tua Ibra perlahan menguap setelah bertemu dengan Abah dan Ambunya Maryam di Garut. Atas pengertian yang diberikan Abah, keduanya akhirnya pasrah jika mereka tak bisa lagi memaksakan kehendak. Walau bagaimana pun baik menurut mereka, belum tentu kedua anak mereka yang menjalani rumah tangga merakan perasaan yang sama. Dan itu terbukti dengan keputusan perceraian antara Ibra dan Maryam.

Walau bukan lagi sebagai menantu bagi keluarga Ibra, namun Maryam dan mantan mama mertuanya masih aktif berkomunikasi. Selama Maryam tinggal di pesantren mama Ibra selalu menanyakan kabar Maryam dan selalu berharap jika keduanya kelak mendapatkan jodoh terbaik.

Namun seiring kesibukan mama Amel yang selalu membersamai Papa Harjono bolak balik Yogya-Jakarta karena banyak yang harus diurus pasca meninggalnya sang adik, komunikasi mama Amel dan Maryam pun berkurang seiring kesibukan masing-masing.

Maryam tengah merapikan aneka pajangan gamis di toko yang baru dibukanya sekitar tiga hari yang lalu. Dia masih melengkapi dagangannya, belum secara resmi membuka toko yang berada di lantai lima salah satu pusat perbelanjaan di kota Bandung. Setelah melakukan survey pasar dia memilih pusat perbelanjaan itu sebagi tempat menyewa tokonya.

"Permisi Mbak? Ini butik Maryam Collection yang viral di platform oyen dan otok ya?" seorang wanita berjilbab navy datang menghampiri Maryam yang tengah berada di depan toko, sementara dua gadis yang membantunya di toko itu tengah membereskan barang-barang di area belakang.

"Iya betul, Mbak. Silakan lihat-lihat."

"Katanya launchingnya lusa ya?" tapi sekarang udah buka, udah boleh belanja aku?" tanyanya sumringah, Maryam memang menyebar iklan untuk launching butiknya akan dilakukan lusa, hari ini dia masih melengkapi koleksi-koleksinya.

"Iya betul Mbak, hari ini kami mulai buka sambil masih persiapan untuk launching lusa. Tapi kalau ada yang Mbak butuhkan dan kami bisa membantu dengan senang hati tentunya."

"Asiikkk ...aku mau gamis, lusa ada acara tasyakur abang, aku mau baju couple an buat sekeluarga, ada kan?"

"Silakan Mbak, untuk model couple ada di sebelah sana." tunjuk Maryam mengarahkan sang pengunjung pertamanya ke etalase deretan kedua.

"Dis, bisa bantu Mbak ini?"

"Iya Teh." perempuan yang bernama Disa sigap menyambut pengunjung pertama mereka pagi ini.

"Wah ini bagus sekali, ini juga, ini juga, aduh aku jadi bingung." pengunjung pertama mereka langsung heboh sendiri, dia asik memilih baju hang diinginkannya.

Maryam kembali sibuk menata etalase bagian depan butiknya, sementara pengunjung pertama mereka pagi ini sudah ditangani Disa, karyawan yang akan membantu Maryam dibutik.

Sementara itu, Ibra sibuk menghabiskan waktu di balik layar laptop dan gedung perkantoran yang tak pernah tidur. Ia mengira kesibukan akan menutup ruang kosong yang ditinggalkan Maryam. Tapi nyatanya, malam-malamnya tetap sunyi, dan sarapan paginya kini hanya berupa kopi dingin dan rasa sesal.

Yang lebih rumit, Tasya, wanita dari masa lalunya, yang menjadi alasan rapuh di balik hancurnya rumah tangganya dengan Maryam masih kerap muncul. Seolah tak pernah benar-benar pergi, padahal Ibra sudah berusaha menghindar.

Namun, Tasya sesekali datang membawakannya sarapan atau makan siang apalagi setelah mengetahui jika Ibra dan Maryam sudah berpisah, dengan gencar setiap kunjungannya ke kantor Ibra dibalik sarapan atau makan siang dia menyisipkan nostalgia kebersamaan mereka di masa lalu.

"Terima kasih sudah membawakanku makan siang, untuk selanjutnya tidak usah repot-repot." Ibra mulai jengah dengan sikap Tasya akhir-akhir ini.

Jika ini terjadi dulu saat dirinya masih mengejar-ngejar gadis itu, mungkin Ibra akan menjadi lelaki yang paling bahagia. Namun entahlah dengan saat ini, hatinya tak lagi merasakan rasa yang dulu pernah hampir membuatnya gila.

"Kenapa Bra? Bukankah kamu juga sudah bukan seorang suami lagi? Kita sama-sama kembali sendiri Bra, tidakkah kamu berniat melanjutkan apa yang belum usai antara kita?" kali ini Tasya sudah tidak bisa lagi menahan dirinya, setelah mengetahui bahwa Ibra sudah menjadi seorang duda, dia tidak menyiakan kesempatan untuk kembali meraih cinta Ibra gang sempat diabaikannya dulu.

"Aku sedang tidak mau memikirkan statusku, saat ini aku hanya ingin fokus mengembangkan bisnisku saj, tolong kamu hargai itu." Walau sudah mulai jengah dengan sikap Tasya, namun Ibra masih tidak tega untuk benar-benar memutuskan hubungan antara mereka, baginya Tasya kini hanya sebagai seorang teman, tidak lebih.

Tok ...tok ...tok ...

"Masuk."

"Maaf Pak mengganggu waktunya, Pa Ahsan sudah menunggu di foodcourt mall XX." Ardi, yang merupakan asisten pribadi Ibra datang mengabari jadwal Ibra siang menuju sore ini.

"Oke, kita berangkat. Sudah siap semuanya?" tanya Ibra sambil merapikan jasnya, dia akan bertemu sahabatnya Ahsan terkait rencana rapat pemegang saham mall XX yang mana salah satunya adalah Ibra.

"Kamu mau ke mall XX?" tanpa sungkan Tasya bertanya,

"Iya."

"Boleh aku ikut? Kebetulan aku juga akan ke sana sekarang. Tadi aku gak bawa mobil."

Ibra terpaksa mengiyakan karena tidak ada alasan untuknya menolak permintaan Tasya.

"Loh kenapa kamu di depan?" tanya Tasya saat Ibra membuka pintu mobil bagian depan dan duduk di samping kemudi, Ardi.

"Tidak apa-apa, kamu duduk saja dengan nyaman." jawab Ibra tanpa menoleh membuat Tasya hanya diam tak mampu lagi membalas.

Dan sore itu, ketika langkah kaki mereka menjejak lantai pusat perbelanjaan yang sama, suasana seketika berubah. Ibra sedang berjalan dan di samping Tasya masih mengikuti sementara Ardi masih berada di parkiran.

Tanpa sengaja mata Ibra bertemu pandang dengan Maryam di seberang eskalator. Tak ada kata, hanya diam yang menggema begitu keras. Maryam berdiri di sana, anggun dalam kesederhanaannya, dengan tas belanja di tangan dan sorot mata yang sudah tak ingin tahu.

Sementara Ibra membeku.

Tasya terdengar bertanya dengan diiringi tawa, tak menyadari jika wajah Ibra kini berubah menunjukan luka yang tersibak di dada lelaki itu.

1
Mawar
semoga bisa rujuk lagi ma kang ibra...😁😂
Suhainah Haris
layaklah di beri kesempatan, dengan berusaha menjadi lebih baik itu usaha yang patut di apresiasi dengan menerimanya kembali
Rabiatul Addawiyah
Wah..Ibra bahagia banget neh klo jadi di undang sm Maryam
Mutiara Nisak
beneran bkln rujuk lg,pasti akan ada yg patah hatinya....seseorang yg mengetuk pintu hatinya iam secara perlahan,meski blm d izinkan masuk....siapkan mental y bang agam....klo si iam blm.mengizinkan dirimu masuk.....
Uthie
Wahhh... bakalan rujuk lagiiii niii 🤩
skyvanita iriani
alur ceritanya enak dibaca.semangat terus thor..
Suhainah Haris
sepertinya mas Ibra harus usaha lebih keras kalau mau Iam kembali,
Uthie
Wadduuhhhh... sepertinya antara menyongsong cinta masa depan aja niiii daripada cinta masa lalu 😂😂
Ibra siap-siap patah hatii seperti nya....

semoga up nya gak lama-lama lagi yaa Thor 🤩🤩🤩🙏🙏🙏
dyah EkaPratiwi
siapa yg akhirnya dipilih maryam?
Rabiatul Addawiyah
Masih ragu terus ya Maryam dgn Cinta Ibra sekarang ini😁
Uthie
Mana Up nya lagiiii 🙏🙏🙏🙏😢
Uthie
Mana lagiii niii kelanjutannya 🤩🤩🤩🙏🙏
Anonymous
bab ini kalimat2nya dalem banget...
Rabiatul Addawiyah
Banyak Typo utk nama pemeran di novel ini thor 😀
Lailatus Sakinah: maafkan belum selesai edit kakak.
total 1 replies
Adiba Shakila Atmarini
lnjut..
Uthie
Cerita yg bisa bikin emosi... terharu... dan memotivasi bacanya 👍👍👍👍👍
Uthie
Lanjjjjuuuuttttttt dongggg 🤩🤩🤩🙏🙏✌️
Mutiara Nisak
aq kok jd bingung sendiri y,sebenernya yg lg curhat k langit itu siapa y,raka apa si ibra...trs yg jd 7 an curhat itu nayla apa si iam..../Hey//Hey/
Lailatus Sakinah: hhe ...maafkan belum selesai edit kakak.
adelina rossa: sama kak ....pas baca binggung juga nih 😭
total 2 replies
Mawar
lnjut kak namanya jngn diubah2 kak jd bingung kdng2.
Lailatus Sakinah: siap kakak
total 1 replies
Uthie
nyebelin 😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!