Berfokus pada Kaunnie si remaja penyendiri yang hanya tinggal bersama adik dan sang mama, kehidupannya yang terkesan membosankan dan begitu-begitu saja membuat perasaan muak remaja itu tercipta, membuatnya lagi dan lagi harus melakukan rutinitas nyeleneh hanya untuk terbebas dari perasaan bosan tersebut.
tepat jam 00.00, remaja dengan raut datar andalannya itu keluar dan bersiap untuk melakukan kegiatan yang telah rutin ia lakukan, beriringan dengan suara hembusan angin dan kelompok belalang yang saling sahut-sahutanlah ia mulai mengambil langkah, Kaunnie sama sekali tidak menyadari akan hal buruk apa yang selanjutnya terjadi dan yang menunggunya setelah malam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yotwoattack., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BI BAB 25 - Rencana Edo.
"Kampret!" Aku mendengus sembari mengeratkan jaket. Dingin banget Cok! Sialan si Edo itu, selain kasar dan bermulut pedas dia juga suka memerintah, seenaknya saja mengajakku join ke fantasi gabut nya yang ingin menyelesaikan permasalahan si ibu warung.
Yoi, chat yang berupa hanya satu patah kata tadi sore ternyata benar-benar terjadi, aku benar-benar ikut Edo untuk menanyakan apalah itu ke si ibu warung.
Rupanya pemuda bau kencur itu kepo teramat kepo tentang mengapa warung mbak Nimas alias si ibu warung bisa sepi.
Tadi sore setelah pemuda itu memaksa mengantarkan ku pulang, disepanjang perjalanan kami sempat berbincang sedikit namun perbincangan sedikit itu cukup berarti dan ada gunanya lah.
Edo berkata bahwa dari 8 bulan yang lalu ia memang sudah menyelidiki warung mbak Nimas.
Ujarnya, warung mbak Nimas dulunya adalah warung favorit sang almarhum kakak. Merasa hati tergerak dan tidak terima karena warung sang kakak kesayangan kian hari kian sepi, Edo jadi berkeinginan untuk meramaikan warung tersebut kembali seperti sedia kala.
Namun sebelum aksi meramaikan warungnya terlaksana, Edo sempat menyelediki dulu apa penyebab warung mbak Nimas itu bisa sepi. Merasa ada keanehan ketika sedang dalam masa penyelidikan, pemuda yang awalnya hanya ingin berusaha meramaikan kembali warung mbak Nimas jadi memiliki tekad untuk menyelesaikan segala permasalahan yang menyebabkan sepinya warung tersebut.
Edo menyelidiki, mencari tahu, bahkan tidak bisa dibilang tidak sering juga pemuda tersebut menanyakan langsung keanehan yang ia rasa kepada mbak Nimas namun mbak Nimas bukannya menjawab malah menyuruh Edo untuk berhenti memiliki niat dengan warung peninggalan kedua orang tuanya tersebut mau itu niat buruk atau bahkan niat baik sekalipun.
Intinya ibu warung BIG NO! Janda muda tersebut benar-benar memberi penolakan keras.
Pffttt..
Edo bahkan tanpa sadar mengeluarkan unek-uneknya tadi. Sembari melihat ke depan mulut pemuda itu mencerocos, berkata bahwa mbak Nimas terlalu sombong, berkata bahwa bukan penerus warung legend yang baik, pemuda itu juga berkata bahwa mbak Nimas pilih kasih karena wanita itu hanya lembut kepadaku saja sedangkan kepada murid lain tidak.
'heum.. kalau dipikir-pikir bener juga ya..' batinku sembari mengangguk-angguk.
Ah iya, karena aku ditraktir makan pecel, aku jadi punya tenaga untuk sekedar memberi respon deheman pada unek-unek pemuda tersebut.
Padahal biasanya jangankan memberi respon, mendengarkan barang sedikit saja tidak, kan?
Namun yeah, tidak mengapa lah toh hanya deheman kecil.
Perbincangan kami terus mengalir sampai pada tahap si Edo mengajakku untuk bergabung dengannya dan awalnya yang kulakukan tentu saja adalah.. benar! M-e-n-o-l-a-k.
Namun, karena Edo bilang pemuda itu akan membayar ku apabila aku mau menjadi partnernya, jadi ya.. PASTI KU IYAKAN DONG?!?
Padahal di warung pecel kalau tidak salah pemuda itu sudah menyalurkan ajakannya melalui handphone namun aku mana ngerti? Perlu waktu untuk otakku menyambungkan puzzle-puzzle karena typing Edo yang kelewatan singkat.
Dan seperti inilah jadinya sekarang, berdiri sebatang kara di pinggir jalan yang dingin dan gelap.
Sebenarnya Edo menawarkan untuk langsung menjemput ku kerumah namun tentu saja langsungku tolak mentah-mentah. BIG NO! Bukannya takut di rujak mama ya, aku cuma agak malu.
Aku malu kepada adik yang pasti akan menertawakan ku habis-habisan.
Biar kuberi tahu sebuah rahasia besar, dulu aku dan adikku pernah berjanji untuk menjadi alergi women.
Apa itu 'alergi women'? Kata kami sih alergi women itu adalah perkumpulan wanita kelas atas yang tidak akan terlibat dunia percintaan.
Itu sih kata kami ya, gak tau kalau kata orang lain, mungkin kalau kata orang lain alergi women adalah manusia yang alergian? Alergi udang atau kepiting contohnya?
Malah bahas alergi.
Aku bersiul dengan netra melihat ke sekeliling, mana sih tuh anak? Aku bukannya sedang menanti-nantikan kedatangan Edo, aku hanya kasihan dengan tubuhku yang babak belur ini apabila harus menunggu lebih lama lagi.
Ngomong-ngomong soal babak belur, wujud babak belur ku saat ini aman alias belum ketahuan dua wanita gorila di rumah.
Entah akan awet berapa lama lagi aku memakai jaket. Namun yang jelas, cepat atau lambat pasti akan ketahuan juga.
Sepintar-pintarnya menyembunyikan bangkai, bau busuknya pasti akan tercium juga.
Walau mungkin tidak tercium langsung karena segala sesuatu itu selalu berjalan dengan bertahap. Contohnya bau kentut yang pas awal prott tidak akan langsung mengeluarkan aroma melainkan tunggu beberapa saat dulu baru aroma busyuk tersebut menyebar dan menyatu dengan udara.
...(( komentator Z : udah keren malah ke kentut bngst 😊🔪 ))...
