NovelToon NovelToon
MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

Status: tamat
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Angst / Penyesalan Suami / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:489.6k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Marina, wanita dewasa yang usianya menjelang 50 tahun. Telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk keluarganya. Demi kesuksesan suami serta kedua anaknya, Marina rela mengorbankan impiannya menjadi penulis, dan fokus menjadi ibu rumah tangga selama lebih dari 27 tahun pernikahannya dengan Johan.

Tapi ternyata, pengorbanannya tak cukup berarti di mata suami dan anak-anaknya. Marina hanya dianggap wanita tak berguna, karena ia tak pernah menjadi wanita karir.

Anak-anaknya hanya menganggap dirinya sebagai tempat untuk mendapatkan pertolongan secara cuma-cuma.

Suatu waktu, Marina tanpa sengaja memergoki Johan bersama seorang wanita di dalam mobilnya, belakangan Marina menyadari bahwa wanita itu bukanlah teman biasa, melainkan madunya sendiri!

Akankah Marina mempertahankan pernikahannya dengan Johan?

Ini adalah waktunya Marina untuk bangkit dan mengejar kembali mimpinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23

#23

Marina tersenyum kecil, “Mama tak peduli dengan apa yang diceritakan oleh Papamu, yang jelas Mama ingin segera mengakhiri semuanya, dan hidup tenang mengurus diri Mama sendiri.” 

“Jadi Mama masih marah dengan ucapanku saat itu, karena itukah Mama tak mau lagi menjaga Gwen? Bahkan karena itu juga Papa kena imbasnya.” Diana berdiri ia berkacak pinggang di depan Marina. 

“Tak kusangka, Mama bukan hanya berubah tapi juga semakin egois, bukan seperti Mama yang Ku kenal selama ini.”

Marina tetap diam membisu, ia tak ingin banyak bicara karena percuma saja, Diana tak akan begitu saja percaya pada kata-katanya.

Tak lama kemudian, petugas pengadilan mempersilahkan Marina dan Diana selaku wakil dari tegugat untuk masuk ke ruang mediasi. 

Apalagi yang lebih menyakitkan dibandingkan situasi Marina saat ini, ia menggugat suami yang tak pernah menghargainya sepanjang pernikahan mereka, diam-diam menikah. Dan kini anaknya sendirilah yang seolah-olah memperparah rasa sakit yang Marina alami saat ini.

Sebagaimana sidang mediasi pada umumnya, petugas pengadilan mulai menanyakan apa yang menjadi penyebab retaknya hubungan antara suami dan juga istri.

Jika Marina menjawab apa adanya, Diana justru sebaliknya, ia memutar balikkan semua perkataan, dan pernyataan Marina, seolah-olah Marina sendirilah yang menjadi penyebab retaknya pernikahan tersebut.

Bahkan ketika Marina mengatakan bahwa Johan tak lagi memberinya nafkah batin, dengan tanpa rasa bersalah Diana mengatakan bahwa Marina tak pandai merawat diri, dan hanya berpenampilan menarik ketika berada di luar rumah seperti penampilannya saat ini. Karena itulah Johan tak lagi berselera terhdapnya.

Marina tak lagi mampu berkata-kata, Diana benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat sebagai seorang istri yang gagal selama 30 tahun pernikahan.

“Selamat, Nak. Ternyata Kamu telah berhasil membuktikan kehebatanmu sebagai pengacara.” Ucapan Marina terdengar getir, namun Diana tak menyadari bahwa itu adalah bentuk sindiran yang Marina tujukan untuknya. Karena ternyata kepandaiannya hanya membuat Ibunya terlihat gagal menjalankan perannya.

“Tentu saja, Sekarang Mama percaya kalau selama ini Aku sudah berusaha keras mewujudkan cita-citaku. Jangan Mama pikir, duniaku akan runtuh hanya karena Mama enggan merawat Gwen seperti dulu, itu sama sekali bukan penghalang bagiku.” Dengan penuh kesombongan Diana mengeluarkan semua racun yang mendiami kepalanya, seperti monster yang telah kehilangan belas kasih.

Bibir marina kembali bergetar, sesakit itulah pengkhianatan, terutama jika yang mengkhianatinya adalah anak sendiri. “Iya, Anak Mama memang hebat, hingga Mama tak lagi mengenali anak yang Mama lahirkan, dan besarkan dengan segenap jiwa dan raga. Semoga hidupmu selalu bahagia, Nak. Dan Mama doakan agar jangan sampai Kamu mengalami apa yang Mama alami saat ini.”  

Setelah mengatakannya, Marina berbalik pergi, karena ia sudah tak kuat lagi menahan laju air matanya. Sementara Diana hanya diam tanpa ekspresi apapun, tak sedikitpun hatinya terketuk, melihat gurat kesedihan dan awan duka di wajah Marina.

Kekecewaan membawa langkah kaki marina menjauh dari keramaian, seolah menyembunyikan diri, Marina duduk menepi di salah satu bangku taman. Menangisi kegagalannya sebagai seorang ibu, jika ikatan antara suami dan istri bisa berakhir, tapi anak dan orang tua tak kan pernah putus kendati raga sudah tak lagi bernyawa.

Dan Hari ini Marina merasa kalah telak, hatinya hancur, ia sedang mencoba bangkit untuk merubah keadaaan, walau terlambat tapi ia ingin merubah pola asuhnya terhadap anak-anaknya. Tapi, justru anaknya sendiri yang kembali menghancurkan apa yang ia niatkan dan pelan-pelan ia jalankan. 

Marina tak tahu harus berbuat apa,  topeng ketegaran yang sengaja ia kenakan demi menutupi perasaan rapuhnya, kini terbuka dengan sendirinya, tangisnya pecah sejalan dengan luka yang terbuka dan menganga. 

Dari kejauhan seseorang menatap Marina sejak wanita itu keluar dengan tangis sedihnya, kali pertama berjumpa dengan wanita itu pun, sedang dalam keadaan demikian rapuh. Dan kali ini ia kembali melihat wanita itu menangis pilu seorang diri, rasa penasaran membuat tuan Gusman bertanya-tanya, hal apakah gerangan yang membuat wanita itu demikian hancur. 

Tanpa sadar tuan Gusman melangkah mendekati Marina, membuat Agung merasa heran dibuatnya. “Tuan, katanya buru-buru untuk pertemuan berikutnya?” seru Agung mengingatkan jadwal tuan Gusman selanjutnya. 

“Batalkan saja,” jawab tuan Gusman seenaknya. 

Agung tercengang, pertemuan kali ini sangatlah penting, karena mereka hendak menemui salah satu pemilik saham mayoritas, yang mereka harap tetap memberi dukungan penuh pada tuan Gusman untuk tetap memimpin Senopati Group, kendati tuan Gusman tak memiliki seorang penerus. 

Tapi lihatlah, pria itu justru seenaknya saja membatalkan rencana besar tersebut untuk sebab yang belum jelas, yah, setidaknya demikianlah prasangka Agung pada tuan Gusman. Namun sesaat kemudian Agung pun mengetahui jawabannya, dan ia cukup terkesima melihat apa yang pria itu lakukan. 

Tuan Gusman menyodorkan sapu tangannya pada wanita yang sedang menangis seorang diri di bangku taman, dan alangkah terkejutnya Agung, ketika melihat dari dekat siapa wanita tersebut. 

Dengan wajah penuh air mata, Marina mendongak manakala melihat seseorang menyodorkan sapu tangan kepadanya. “Ulat bulu?” sapa Marina tanpa sadar, karena ia pernah membantu menyingkirkan ulat bulu dari pakaian pria tersebut, lagi pula Marina tak tahu siapa namanya, jadi wajar jika reflek ia menyebut ulat bulu. 

“Wanita mesum, sudah baik Aku menolongmu saat itu, malah Kamu memanggilku ulat bulu,” gerutu tuan Gusman. 

Marina terkesiap, “Jadi, Anda si Tuan baik hati itu?” tanya Marina, segera berdiri dari tempatnya. 

Tuan Gusman manggut-manggut sambil menggaruk dadanya menggunakan jari telunjuk, “Hmmm, Tuan baik hati boleh juga, setidaknya julukanku bukan ulat bulu.” 

Marina sangat malu, dengan gugup ia mengusap air matanya asal-asalan, “Pakailah ini, agar riasanmu tidak berantakan.” Tuan Gusman menyodorkan sapu tangannya kembali. 

“Apa, berantakan?!” Marina semakin panik, ketika ada yang menilai riasan wajahnya berantakan, tapi ia tak memiliki cermin untuk melihat wajahnya saat ini. 

Sesungguhnya tuan Gusman hanya bercanda, ia ingin wanita di hadapannya berhenti menangis, dan sesaat melupakan rasa sedih yang membuat air matanya berlinang. 

Beberapa saat kemudian, tangis Marina pun berhenti, “Maaf, Saya tidak tahu jika Anda adalah Tuan Gusman. Seandainya Saya tahu dari awal, pasti … “

“Tak usah dibahas lagi, saat itu Asistenku juga salah karena menabrakmu, jadi anggap saja Kita impas.” Tuan Gusman buru-buru memotong kalimat Marina. 

Marina tersenyum kikuk, “Tetap saja, biaya perawatan, serta obat-obatan Saya pasti tak sedikit.”

Tuan Gusman duduk di tempat kosong di sebelah Marina, agak berjarak karena keduanya sangat canggung. “Kita sudah impas, jadi soal kecil itu jangan lagi dibahas. 

“Ngomong-ngomong, sedang apa Kamu di tempat ini?” 

Marina menoleh menatap tuan Gusman, pria itu terlihat santai dengan setelan kerja yang rapi dan stylish. Marina mulai bimbang, apakah harus ia jawab pertanyaan tersebut, sementara ia tak mengenal dengan baik siapa pria yang duduk di hadapannya saat ini. 

“Saya … “

1
Ma Em
Akhirnya semuanya merasakan kebahagiaan bersama keluarga serta anak2 nya kecuali Johan karena kelakuannya yg tdk bisa tahan dgn godaan pelakor akhirnya masa tuanya merasa menderita dan kesepian , tapi aku kasihan dgn anaknya Ina mantan Burhan Thor hdp nya sendiri anaknya sdg sakit semoga ada penolong yg baik hati untuk bisa menolong bayi Ina untuk diobati sampai sembuh dari sakitnya dan sehat kembali .
Ma Em
Alhamdulillah tuan Gusman dan Marina ada lagi seru nih apalagi sekarang ada Rayyan baby kesayangan tuan Gusman dan Marina semoga selalu sehat dan bahagia ya keluarga tuan Gusman .
Uba Muhammad Al-varo
tetangga nya the best,tahu yang mana yang harus di bela,ayo pasukan emak2 hajar terus pelakor songgong
Uba Muhammad Al-varo
Sonia...../Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Uba Muhammad Al-varo
good ketegasan mu Marina bahkan kau harus lebih tegas lagi ke Johan si penghianat dan anak2 durhaka mu
Uba Muhammad Al-varo
rasain Johan belum ada hitungan sehari tanpa Marina kamu udah marah', rasakan apa lagi kedepannya kehidupan dan karir berubah drastis ke bawah kamu akan menyesal dan jiwa mu tergoncang seperti orgil/Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Uba Muhammad Al-varo
si Johan lelaki pecundang yang bisanya kadalin istrinya demi nafsu syahwat dan dunia nya,johan/Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis
Lagi Mincan Bonchapnya /Panic/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis
Makan tuh cantik /Casual/
Dilla Fadilla
bagus Burhan kesempatan TDK DTG dua kali
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul,Ina adalah masa lalumu 😔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Rayyan cemburu 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
rasain 🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
tuan Gusman
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Setuju 👍🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kirain kode minta adik buat Rayyan 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul, wangi aroma minyak telon😘
Puji Ustariana
author ini kisahnya apakah di noveltoon ?
Puji Ustariana: Aamiin semoga segera di luncurkan penisiran sama kisahnya kenzo makasih author atas karya2nya yg bagus sehat2 selau author semangaaaaat 💪🏻💪🏻🥰🥰
moon: iya, kan. insyaallah.

tapi belum di luncurkan. di tunggu ya /Smile/
total 2 replies
Astrid valleria.s.
makasih othor moon bonusnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!