NovelToon NovelToon
DENDAM SEORANG ANAK

DENDAM SEORANG ANAK

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Pelakor / Keluarga / Romansa / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Bunda SB

Puspa Melita seorang gadis berusia 14 tahun yang harus kehilangan Ibunya dengan cara yang mengenaskan diakibatkan orang ketiga, kematian Ibunya membuat seorang gadis yang dulunya ramah, penuh senyum, dan juga ceria berubah 360° menjadi gadis yang pendiam dan penuh dengan dendam.

Puspa sudah menyusun rencana yang sangat matang untuk membalas dendam kepada orang yang sudah menghancurkan Ibunya.

" Kau hancurkan Ibuku, Ku hancurkan keluargamu. " Puspa melita dengan segala dendam kesumatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda SB, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Satu bulan kemudian...

Sejak mengetahui bahwa suaminya sudah memiliki wanita lain sikap dan perilaku Vera berubah 180° dari yang tadinya cuek, tidak peduli, dan selalu curigaan sekarang berubah menjadi istri yang baik, perhatian dan juga selalu bangun pagi untuk membuatkan suaminya sarapan.

Namun meskipun Vera sudah banyak berubah namun nyatanya hal itu tak kunjung membuat hati Ferry tergugah untuk kembali bersamanya. Vera benar-benar frustasi karena usahanya selama satu bulan ini hanya sia-sia.

" Aaaarrrggghhh BERENGSEK sia-sia saja aku berubah menjadi istri yang baik tapi nyatanya hal itu tidak ada gunanya. " Murka Vera yang emosi.

" Sepertinya aku harus menjalankan rencanaku yang kedua dan pastinya yang kali ini harus berhasil. " tekad Vera dengan yakin.

Vera segera bersiap-siap untuk menuju ke kantor suaminya demi menjalankan rencana keduanya padahal baru 30 menit yang lalu suaminya berangkat ke kantor. Pagi ini Vera mengenakan dress hitam ketat tanpa lengan yang panjangnya hanya 10 sentimeter di atas lutut.

Vera sengaja memakai dress tersebut karena dress inilah yang dia gunakan saat di mana Ferry melamar untuk menjadi istrinya. Dress tersebut banyak mengandung memory karena dress itu pulalah Vera dan Ferry bertemu untuk yang pertama kalinya.

Vera pergi dengan menggunakan taksi karena mobil miliknya sudah di jual karena ketinggalan jaman dan Vera malu saat memakainya. Setelah menempuh perjalanan beberapa saat akhirnya Vera tiba di depan kantor milik suaminya.

Vera berjalan dengan angkuhnya tanpa menyapa ataupun membalas sapaan para karyawan yang menyapanya sepanjang jalan ia menuju ke ruangan sang suami. Saat tiba di depan ruangan Ferry, Vera langsung masuk begitu saja dan hal itu mengagetkan Ferry yang sedang melakukan video call dengan Lita.

" Mau apa kamu kesini? " Ferry bertanya dengan ekspresi wajah yang datar.

" Aku kesini hanya ingin meminta satu hal dari kamu Mas? " jawab Vera sambil berjalan mendekati suaminya.

" Apa yang kamu minta? " lagi-lagi Ferry bertanya dengan datar.

" Bisakah kita memperbaiki pernikahan kita Mas? Aku sangat kehilangan kamu? Aku ingin kita kembali seperti dulu tapi kamu tinggalkan wanita itu? " Vera meminta sambil berlutut di kaki suaminya.

Ferry hanya memandang datar tanpa bereaksi apa pun karena rasa cintanya untuk Vera sudah menghilang hanya tersisa beberapa persen saja dan itu pun tidak sampai 10 persen.

" Bagaimana Mas kamu mau kan? " Vera kembali bertanya sambil menatap penuh harap.

" Maaf Vera aku tidak bisa meninggalkan dia dan jika kamu masih tetap ingin menjadi istriku terimalah dia sebagai madumu. " Jawaban Ferry membuat hati Vera kembali hancur berantakan.

" Jahat kamu Mas! Apa kamu sudah melupakan semua kenangan kita? " Vera bertanya sambil berlinang air mata.

" Jangan bahas masa lalu Vera karena itu tidak akan merubah apa pun. " jawab Ferry dengan dingin.

" Jadi apa kamu tidak mau meninggalkan wanita itu demi aku Mas? " pinta Vera sekali lagi.

Lagi-lagi Ferry hanya memandang datar sambil berusaha untuk tetap bersabar saat menghadapi keras kepalanya Vera.

" Sebaiknya kamu pergi dari sini Vera karena jawabanku masihlah sama, aku tidak akan meninggalkan kekasihku. " putus Ferry yang segera fokus menatap layar laptopnya dan tidak lagi menganggap keberadaan Vera.

Air mata Vera kembali berderai dengan deras dan ia tidak menyangka bahwa rasa sakitnya masih sama seperti satu bulan yang lalu padahal is sudah menyiapkan hatinya untuk ini.

" Baiklah Mas aku harap kamu jangan menyesal. " Ucap Vera lalu ia segera keluar dari dalam ruangan suaminya.

Ferry merasa sangat lega dan kembali tenang ketika Vera pergi kedamaian Ferry tidak berlangsung lama karena saat ia akan berangkat meeting Ferry melihat keributan di luar kantornya.

" Ada apa ini? " Ferry bertanya pada seorang karyawan laki-laki yang terus menatap ke arah atap gedung.

" Itu Pak ada wanita yang ingin bunuh diri. " jawab karyawan tersebut dan Ferry pun segera mengikuti arah pandang karyawan tersebut.

Kedua bola mata Ferry langsung membulat dengan sempurna saat ia melihat Vera yang berdiri sambil merentangkan tangannya di pinggir gedung kantornya. banyak yang meminta Vera untuk turun tapi Vera hanya diam dan tidak mengindahkan teriakan teriakan dari orang yang ada di bawah.

Rasa khawatir langsung merayap masuk ke dalam hati Ferry lalu ia segera berlari masuk ke dalam kantornya dan menaiki anak tangga menuju ke atas rooftop untuk menggantikan aksi nekat dari istrinya tersebut.

" Apa yang kamu lakukan di sana Vera? lebih baik kamu turun dan jangan berbuat gila. " perintah Ferry yang sedang berjalan mendekat ke arahnya.

" Berhenti di situ Mas dan jangan lagi mendekat, biarkan aku lompat dari atas gedung ini. " teriak Vera yang semakin mendekat ke pinggir.

" Stop Vera Mas mohon kamu jangan nekat kita bicarakan baik-baik ya? " bujuk Ferry yang berbicara dengan lembut.

" tidak ada yang bisa menghentikan aku Mas kecuali satu. " ujar Vera menggantung ucapannya.

" Kecuali apa Vera cepat katakan Mas akan mengabulkannya asal kamu jangan bunuh diri. " Bujuk Ferry lagi yang benar-benar takut jika Vera akan berbuat nekat.

Vera senang bukan kepalang namun ia masih harus terus berakting agar keinginannya di kabulkan oleh sang suami.

" Kamu mau apa Vera ayo katakan? " Bujuk Ferry lagi.

" Aku tidak akan lompat dari atas gedung ini asalkan kamu mau meninggalkan wanita itu dan berjanji akan setia padaku. " permintaan Vera membuat Ferry tercekat sekaligus dilema.

" Bagaimana Mas jika kamu keberatan aku benar-benar akan lompat dari sini. " Vera kembali mengancam dan bersiap untuk melompat namun dengan cepat Ferry mencegahnya.

" Oke-oke Mas berjanji akan meninggalkan Lita dan kembali setia padamu, sekarang kamu turun ya?. " putus Ferry akhirnya.

Vera tentu sangat senang mendengarnya dan ia segera mundur dan langsung memeluk tubuh suaminya dengan erat.

" Kamu janji ya Mas? Jika kamu berbohong aku akan kembali bunuh diri. " Ancam Vera dan mau tidak mau Ferry berjanji walaupun ia sangat berat untuk meninggalkan Lita.

" Maafkan Mas Lita, Mas terpaksa harus meninggalkan kamu. " Batin Ferry yang merasa sedih harus berpisah dari wanita yang ia cintai

Sejak hari itu secara perlahan-lahan Ferry mulai menjauhi Lita agar Vera tidak lagi nekat untuk bunuh diri. Walau pun berat bagi Ferry untuk meninggalkan Lita namun ia tidak punya pilihan lain karena bagaimana pun juga Vera adalah istrinya.

Sebelum memutuskan hubungannya dengan Lita, Ferry berjanji untuk mengajak Lita pergi ke puncak, mereka sudah berjanji untuk bertemu di depan sebuah mall yang letaknya berada di sebrang kantor Ferry. Namun sudah 30 menit lamanya Lita menunggu tetapi Ferry belum juga menampakkan batang hidungnya.

" Aduh mas Ferry kemana sih kok gak muncul-muncul juga. " Lita berucap sambil celingukan ke arah kanan melihat mobil yang melintas siapa tahu salah satunya ada mobil Ferry.

Namun sayang dari sekian banyaknya mobil yang melintas, mobil Ferry sama sekali tidak kelihatan.

" Sialan nih laki-laki udah setengah jam nunggu masih gak muncul juga? Dia yang buat janji dia juga yang ngaret. " Lita menggerutu karena kesal terlalu lama menunggu.

Karena tak kunjung menampakkan batang hidungnya Lita memutuskan untuk menghubungi Ferry tapi sayang ponselnya mati dan sama sekali tidak bisa di hubungi. Lita terus mencoba menghubungi hingga terhitung sudah puluhan kali namun tetap saja ponsel Ferry mati.

Dari matahari mulai turun hingga tenggelam Lita masih tetap menunggu di depan mall hingga jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam.

" BERENGSEK, kemana ni laki-laki sampai 3 jam aku nunggu di sini! Sampai kakiku pegal plus kesemutan begini gak muncul-muncul juga. " Sungut Lita yang bukan hanya kesal tapi juga emosi.

" Awas saja kamu mas Ferry akan aku buat kamu menyesal sudah membuat aku menunggu seperti ini. " Lita bergumam sambil menatap tajam ke arah ponselnya yang mati.

Karena tak muncul-muncul juga akhirnya Lita memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya dengan menggunakan taksi online. Setelah membayar ongkos taksi Lita segera keluar dari dalam taksi dan begitu taksi tersebut pergi bertepatan dengan mobil Ferry yang baru saja memasuki halaman rumahnya.

Kedua bola mata Lita langsung membulat dengan sempurna saat melihat Ferry yang baru saja keluar dari dalam mobil bersama dengan istrinya yang sedang tertawa bahagia. Melihat kebahagiaan mereka, Lita mengepalkan kedua tangannya dengan erat dan Lita mengucapkan berbagai sumpah serapah untuk Ferry yang sudah membuatnya menunggu selama berjam-jam sementara dia sedang asyik-asyik kan bersama istrinya.

" BERENGSEK kamu Mas, kamu buat aku menunggu selama berjam-jam ternyata kamu sedang bahagia bersama istri kamu. " Lita bergumam sambil menatap Ferry dengan tajam.

Ketika mereka sudah sampai di depan pintu mendadak Ferry kembali lagi ke mobil sedangkan Vera lanjut masuk ke dalam rumah, namun sebelum masuk ke rumah Vera sempat mencium bi**r suaminya dan Ferry pun langsung membalasnya.

Setalah ci**an mereka terlepas Vera langsung masuk ke dalam rumah dan Ferry segera memutar tubuhnya lalu dia terkejut saat melihat Lita yang sudah berdiri di pinggir jalan depan rumahnya sambil menatap tajam ke arahnya.

Karena takut ketahuan Vera, dengan cepat Ferry berlari menghampiri Lita dan menarik tangannya untuk bersembunyi.

" Mau apa kamu Lita? " Ferry bertanya dengan mata yang terus mengintai karena takut ketahuan istrinya.

Ingin rasanya Lita merobek mulut Ferry yang dengan mudahnya bertanya dia mau apa. Tapi sayangnya Lita tidak mungkin melakukan hal itu karena akan membuat semua rencananya gagal. Dalam sekejap sorot mata yang tadinya memandang tajam sekarang berubah menjadi sedih.

" Mas kenapa tidak datang menemui aku? aku sudah menunggu di depan mall sejak jam 05.00 sore sampai jam 07.00 malam tapi Mas tidak datang juga? " Lita bertanya sembari menatap Ferry dengan sedih.

Degh...

Ferry baru teringat jika dia mempunyai janji untuk mengajak Lita jalan-jalan ke puncak, namun semuanya mendadak lupa saat jam makan siang Vera mengajaknya untuk memeriksakan diri ke dokter karena mereka akan melakukan program kehamilan.

" Astaga Lita Mas lupa, maafin Mas ya? " Ferry langsung merasa bersalah karena sudah membuat Lita menunggu dengan begitu lamanya.

" Memangnya Mas kemana? Kenapa bisa sampai lupa, aku sudah seperti orang gila menunggu di pinggir jalan. " ujar Lita bercerita namun Ferry hanya diam saja dan tidak memberikan respon apa pun.

" Hmm Lita sebenarnya ada hal yang ingin Mas sampaikan padamu mumpung kita bertemu. " Ferry berucap sembari menatap wajah Lita dengan serius.

" Memangnya apa yang ingin Mas sampaikan? " Lita menjawab sambil menatap wajah Ferry juga.

" Sebelumnya Mas minta maaf sama kamu Lita karena sepertinya Mas tidak bisa melanjutkan hubungan kita? " Secara tiba-tiba Ferry memutuskan hubungan mereka membuat Lita cukup terkejut namun setelah itu Lita malah tertawa.

" Mas bercanda kan? Pasti Mas gak serius, bercanda Mas gak lucu tau gak. " Lita berucap sambil tertawa kecil.

" Mas serius Lita bahkan Mas amat sangat serius, Mas minta maaf sudah ingkar janji padamu tapi Mas sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita dan memperbaiki rumah tangga Mas. " Ferry kembali memutuskan hubungan mereka dengan begitu mudahnya dan Lita pun langsung meneteskan air mata palsunya.

" Semudah itu kamu mengakhiri hubungan kita Mas? Setelah kamu puas menikmati tubuhku sekarang kamu campakkan aku bagaikan sampah yang tak berarti? " Lita berkata dengan wajah yang memelas dan air mata yang semakin mengalir deras.

" Maafkan Mas Lita, Mas tidak bermaksud untuk mempermainkan kamu tetapi Mas hanya ingin kembali menjadi suami yang setia? sekali lagi maafkan Mas Lita? " Ferry berucap untuk yang terakhir kalinya lalu dia segera pergi meninggalkan Lita begitu saja karena dia takut akan kembali goyah dengan keputusannya.

" Kamu gak bisa mencampakkan aku begitu saja Mas, Mas Ferry, Mas Ferry. " teriak Lita yang tidak terima dengan keputusan Ferry tetapi Ferry tetap kembali pulang ke rumahnya dan tidak menghiraukan teriakan Lita sama sekali.

Setelah Ferry masuk ke dalam rumahnya, Lita langsung menghapus sisa air mata yang mengalir di pipinya lalu tersenyum menyeringai.

" Kamu tidak bisa lepas begitu saja dariku Mas Ferry dan aku tidak akan berhenti sebelum tujuanku tercapai. " ucap Lita yang berbicara sambil menatap tajam ke arah rumah Ferry.

Setelah itu Lita langsung masuk ke dalam rumahnya untuk mempersiapkan rencana selanjutnya.

1
Dede Bleher
Sami mawon lah.
cuma Cesar itu sesudahnya sakiiit sekitar perut.
temanku ampe 2 bulan tk bisa angkat anak nya.
Dede Bleher
bayangkan aja umur segitu melihat ibunya di sakiti lantas gantung diri!
dan hidup sebatang kara!
wajar jd gila!
wajar dendam!
Siti Shiro
mau normal ataupun cecar tetep sama2 jd seorang ibu dan sama2 butuh pengorbanan
Siti Shiro
gitu tuch laki2 yg gak tau rasanya nyidam.. q walaupun pulang kerja shift 2 tengah malam gak bisa tidur kalo blm makan rujak dan itu mpe 4 bln lamanya
Siti Shiro
cara makannya sama kaya q waktu kecil/Smirk/
Siti Shiro
semoga Ferry bisa menerima Puspa dan bisa jd obat bt Puspa jg
Siti Shiro
wajar sh anak umur 14 tahun yg biasanya hidup normal tiba2 ad kejadian kaya gitu pasti jiwanya tergoncang
Siti Shiro
itulah kenapa kalo orang yang kaya gendut kalo niat mah gampang mau kurus tinggal kedokter makan jg tinggal nyuruh ahli gizi..
Siti Shiro
gak sadar diri tp seru ceritanya endingnya gimana yaaa
Siti Shiro
baru pertama kali baca genre cerita kaya gini kira2 ending nya gimana yaaa
Arya Al-Qomari@AJK
penempatan tanda "?" kadang tidak sesuai dengan kalimat
Arya Al-Qomari@AJK
lah ortu Diana berkunjung / pindah ke Jakarta ya? soalnya Andra dan Diana kan tinggal dijakarta.
Arya Al-Qomari@AJK
ayo Lita aku dukung kamu untuk balas dendam tapi aku gk dukung saat kamu jadi P*****R.
Arya Al-Qomari@AJK
selain kisah velove ada juga kisah Lita tapi bedanya velove hanya jadi simpanan 1 laki-laki sedang Lita jadi (yah begitulah). semoga saja pembalasan dendamnya lebih kejam dari yang dilakukan oleh velove karena yang jadi korban atas penghiatan ayahnya bukan hanya Husna tapi juga Lita dan adiknya yang masih didalam kandungan husna. soalnya pembalasan velove menurut q kurang nampol.
Arya Al-Qomari@AJK
duh Yaa Allah ibunya sedang hamil dan malah bunuh diri maka dapat dipastikan seberapa dalamnya sakit hati Puspa thd ayahnya sbg penyebab utama tindakan ibunya Puspa bundir
Arya Al-Qomari@AJK
kalau kelakuan ayahnya seperti itu gk akan pernah aku maafkan (seandainya aku jadi Puspa). jika ntar ayahnya sedang sakaratul maut maka akan aku bisikkan ditelinganya "cepatlah mati malaikat penjaga neraka menunggumu, tak pernah aku memaafkanmu wahai manusia yg bergelar ayah tp tak berguna". maaf ya thorrr ikut emosi aku
Anis Marifah
Dendam bisa merubah segalanya
Cha Sumuk
kirain mau jd mafia ga tau nya mlh jd kupu kupu liar ah kurg menarik lh cerita nya
ratna puji
Luar biasa
Helen Nirawan
ini jgn2 emak tiri x y , kok jahat amat seh 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!