NovelToon NovelToon
Di Nodai Pria Autis

Di Nodai Pria Autis

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Keluarga / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Oktana

Tak ada firasat apapun pada perempuan bernama Fina Nurlita, seorang perawat yang baru lulus dari kampusnya ketika seorang utusan dari keluarga konglomerat memintanya bekerja menjaga sang anak yang menderita autis.
Ia mengira jika anak itu masih kecil ternyata seorang pemuda tampan berbadan kekar yang suka sekali membawa boneka Tayo dan Doraemon.
Susahnya mencari pekerjaan untuk orang yang baru lulus kuliah membuat Fina menerima tawaran itu.
"Ini anak kami bernama Willian. Saya harap kamu bisa menjaga dan merawatnya dengan baik! Willy tidak rewel hanya perlu ditemani ngobrol saja.Tenang walaupun badan Willy besar dan kekar, perilakunya seperti anak kecil. Jadi kamu tidak perlu khawatir" ucap Else sang ibu Willian.
Hari-harinya diawal bekerja berjalan dengan lancar, hingga malam durjana hadir kala William dengan gagahnya merangsek dengan jiwa penuh nafsu birahi yang membara pada Fina walau gadis itu meronta dan memohon tetapi Willian tidak memperdulikannya. Ia pun pergi dari rumah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Budak Cinta

"Sayang, panggil aku ayah, ya" William memeluk Aliyya dengan sayang.

"Jadi om ini ayah Liyya ya? Liyya punya ayah sekarang!" Bocah itu berkata dengan bahagia.

"Iya. Sekarang om ini ayah Liyya. Menurut ya sama ayah" balas Fina.

"Yeyyyy, ayah" Aliyya memeluk dan menciumi pipi William.

"Ayah, Liyya bolehkan minta eskrim?" permintaan pertama sang anak pada ayahnya

Dalam hati William, jangankan minta es lkrim, pabriknya pun akan ia belikan.

"Boleh dong sayang. Minta eskrim yang mana?" tanya William.

"Eskrim rasa cokelat dan strawberry, tapi kata bunda itu eskrim mahal jadi Liyya gak boleh beli" ucap Aliyya sembari memajukan bibirnya.

"Sekarang kan ada ayah, Liyya boleh beli apapun yang Liyya mau" ucap William.

Fina segera mencubit pinggang William sampai ia mengaduh.

"Aduhhh, sayang sakit" lenguh William.

"Mentang-mentang kaya, Beliin anak sembarangan. Jangan ajari Liyya begitu, nanti kebiasaan jadi manja, aku tak suka" Fina mencak-mencak.

"Iya, iya. Bunda kok jadi bawel" jawab William.

"Idih bunda? Kaya Aliyya saja panggil bunda" cebik Fina.

"Ya kan kamu bunda dari anakku, sayang" William berkata sembari mengacak-acak rambut Fina dengan gemas.

"Ayah dan bunda pacalan mulu" seloroh Aliyya.

"Anak ayah pintar sekali" William menciumi pipi gembul itu.

William membawa Fina dan Aliyya ke kantornya lagi. Fina yakin sekarang William akan memperkenalkan dirinya pada seluruh karyawan di kantor William. Fina merasa ini terlalu cepat, di tambah dirinya belum mempunyai ikatan apapun dengan William.

"Sayang, aku akan memperkenalkanmu pada semua karyawan kalau kau adalah calon istriku" ucap William bahagia.

"Jangan! Biarkan seperti ini dulu. Aku tidak ingin mereka bersikap beda terhadapku. Maaf tapi aku sepertinya belum siap. Apalagi status Aliyya lahir tanpa ikatan pernikahan, aku takut mereka tahu dan menggosifkan anakku. Dan biarkan dulu hanya keluarga pak Andi yang tahu" ucap Fina.

"Baiklah jika begitu. Tapi kalian berdua akan ada dalam kontrolku ya" William tidak ingin kehilangan Fina untuk yang kedua kalinya, jadi ia akan sangat protektif pada dua wanita kesayangannya.

"Tuan, anda sangat posesif sekali" ucap Fina sembari tertawa.

"Jelas. Karena aku tidak mau kehilangan kalian berdua. Aku rasanya gila setiap saat mencari mu" balas William.

"Ya maafkan aku yang sudah membuatmu hampir gila. Will, aku pun sebenarnya merindukanmu tetapi melihat berita kau sedang berkencan dan seperti ingin mencium wanita itu, aku cemburu. Aku menangis dan aku tidak semangat bekerja" Fina jujur atas isi hatinya.

"Itu pekerjaan paparazzi si@lan. Tapi aku senang kamu cemburu" ucap William sembari tersenyum.

Mobil William sudah tiba di parkiran. Fina segera turun sembari memangku Aliyya.

"Will, aku duluan" Fina segera berjalan cepat tanpa menunggu William menjawabnya.

Bukan tanpa alasan, Fina buru-buru meninggalkan William selepas turun xmdari mobilnya, ia takut jika ada karyawan yang melihat dirinya kekuar dari mobil CEO mereka.

Di warung, Maya tampak gelisah karena menghilangnya Fina dan Aliyya. Ia terus saja mondar-mandir hingga membuat Andi dan Firman kesal sendiri.

"Sudah toh May, nanti juga Fina muleh!" ucap Andi yang jengah melihat sang anak terus berputar-putar seperti gangsing.

"Aku khawatir toh pak" jawab Maya.

Tak lama Fina dan Aliyya pun tiba di warung.

"Asalamuallaikum" sapa Fina.

"Nah ini Fina. Dari mana saja dek? Mbakmu musing mencarimu?" tanya Andi.

"Kami habis bertemu ayah Fina, eyang" Kali ini Aliyya yang menjawab.

"Sek to sek! Maksudnya piye nduk?" tanya Andi pada Fina.

"Aku bertemu dengan ayahnya Liyya" jawab Fina tertunduk.

"Maksudnya William?" tanya Andi.

"Kok bisa? Kalian kan sudah terpisah lama. Kalian bertemu dimana?" tanya Andi kembali.

"Di kantor ini pak. William ternyata pemilik perusahaan ini. Perusahaan tempat kita mencari rejeki itu sudah di beli oleh keluarganya William" ucap Fina.

"Ya Allah gusti, ternyata dunia ini sempit. Bapak yakin kalian itu memang jodoh sehingga semesta mempertemukan kalian kembali" Andi berucap dengan bahagia.

"Dek, kayanya kamu gak bakal kerja bantu-bantuin mbak lagi kan? Sekarang kan kamu sudah bertemu kembali dengan William, otomatis kalian pasti akan bersatu kembali kan apalagi sudah ada Aliyya di antara kalian. Hmmmm, mbak jadi sedih dek" ucap Maya dengan wajah lesu.

"Aku masih akan terus bantu-bantu kok mbak. Aku juga masih belum terpikir untuk menikah. Aku sengaja bicara dengan Willi, agar merahasiakan semua dari karyawan-karyawannya. Aku tidak ingin status Aliyya yang lahir tanpa ayah di ketahui publik" jawab Fina.

"Yasudah kalau begitu, gimana baiknya kamu saja dek, mbak hanya mendoakan saja yang terbaik untukmu" ucap Maya.

Sementara William sedang berbicara dengan kedua orang tuanya melalui telepon, ia memberitahukan jika Fina sudah dia temukan.

"Syukurlah jik Fina dan anakmu sudah di temukan. Dady dan mami akan segera kesana. Kami juga ingin melihat cucu kami" ucap Chandra.

"Hmm, mami penasaran wajahnya mirip siapa, ya. Mami tidak menyangka, mami sudah punya cucu" ucap Else dengan gembira.

"Seorang gadis kecil, mi. Sangat cantik dan menggemaskan. Cerewet seperti mami. Nanti ku kirim fotonya" balas William.

"Benarkah? Ukh senangnya mamimu ini, will. Ternyata mami ada teman ke salon" ucap Else sembari terkekeh.

"Ah mami ini, dady gak ada temannya nonton bola kalau anakmu perempuan" ucap Chandra sembari memajukan bibirnya.

William tertawa melihat tingkah kedua orang tuanya.

Mereka saat ini melakukan panggilan lewat video call karena Else sedang berada di Prancis, Chandra sedang ada di Thailand, dan William di Surabaya.

"Jadi kapan kalian ke Surabaya?" tanya William pada kedua orang tuanya.

"Mami masih ada satu pekerjaan lagi. Paling minggu depan pulang. Mami juga harus memeriksa butik dan Florist yang di Jakarta untuk nanti Fina kelola"

"Fina mau di berikan butik dan Florist, mi?" tanya William.

"Ya untuk siapa lagi kalau bukan untuk calon istrimu itu Will. Mami sudah cape mau diam saja mengurus Aliyya cucu mama" jawab Else.

"Terus kapan nikh dady pulang?" tanya William.

"Lusa juga pulang dady mah. Penerbangan langsung surabaya saja Mi, kalau nanti pulang. Papi tunggu di Surabaya" ucap Chandra.

"Oke dady ku sayang" jawab Elsa.

"Will, saran dady, kau sebaiknya cepat nikahi saja Fina. Kasian dengan status anakmu itu harus jelas. Apalagi kau kan sangat mencintai Fina, bukan?" ucap Chandra.

"Ya dad, aku juga inginnya begitu. Tapi sepertinya Fina belum mau memutuskan apapun" keluh William.

"Bujuk terus dong. Nanti mami dan dady bantu bicara dengan Fina, kamu tenang saja" ucap Else.

"Ya mi, tolong bantu anakmu ini. Aku tidak mau kehilangan lagi mereka berdua" balas William.

Setelah lama bercakap-cakap, akhirnya video itu di akhiri. William bangkit dari kursinya. Rasa rindu pada Fina menuntunnya ingin menemuinya di kantin tempat Fina bekerja.

"Hmmm.. Baru saja bertemu tadi, sudah kangen lagi. Benar-benar kau telah membuatku jadi budak cinta, suster Fina" ucap William sembari tertawa.

1
juwita
mampir
Ning Suswati
aduhhhh ikutan nahan nafas, syukur fina bisa selamat, semoga kejahatan akan kembali pada sang pemilik
Ning Suswati
makanya laki gk usah cari gara2, liat yg bening lupa anak isteri yg menemaninya dari masih gila
Ning Suswati
kok percaya aja sih, napa gk diselidiki dulu, kalau emang benar desa tersebut angker, kan biasanya ada tua2 desa, yg bisa dimintai petuah dan petunjuk
Ning Suswati
ya ampun babang, boro2 cium kening yg ada dicaci maki, dikatain acem, kecut, ya pastilah bau kecut abis pak suami otaknya ada didengkul, masa kerja rodi di dapur mau bau wangi, otak gk pernah dipake
Ning Suswati
sosor terus om sampai benar2 bisa diikat dg pernikahan
Ning Suswati
ya mungkin berkah dan hikmah dari yg kuasa, agar umatnya benar2 merasa bertobat dan diberikannya hadiah kebahagiaan dg pasangan yg bisa melindungi dan memberikan segalanya
Ning Suswati
gercep dong paman maxim, biar jangan kehilangan jejak lagi, dan segeralah lamar dan sekaligus di sahkan gk usah tunggu jawaban
Ning Suswati
orang kaya kok begitu mudahnya menyerahkan pengasuhan anaknya pada orang baru, apalagi sdh jelas2 dr penampakannya aja sdh kelihatan
Ning Suswati
kadang2 ada rada2 aneh, tapi y keajaiban Tuhan ALLAH sapa yg tau, semua bisa mungkin kalau Tuhan menghendaki
Ning Suswati
semoga semuanya akan baik2 saja, kasian nasib fina baru saja merasakan kebahagiaan sdh menikah dan disayang kekuarga suami, masa deritavtiada akhir
Ning Suswati
oalah omongan kaya tutup kran ngalir, ngacor aja
Lembayung Senja: gimana kak
total 1 replies
Ning Suswati
kelamaan mau menjenguk fina masih mau nunggu besok2 keburi pergi finanya
Ning Suswati
aneh, kapan fina bawa uang waktu kabur, kan keluar dr kamar willi langsung kabur
Murtiny Tiny
cicaknya sebesar apa ya....
novi 99
seharusnya bisa di omongin baik-baik klo Willi gak marahnya Sampai begitu ..
taunya proses buat Anak aja .. gak tau rasanya melahirkan.


jangan cerai Fina ...ingat dulu dirimu jg pernah jadi korban dari keegoisan ibu mu saat bercerai .
Meksi Maslaah mu dan masalah ibu mu berbeda.

biar si bayi Tua itu bisa berpikir lebih luas lagi
novi 99
Akong-akong tua aja mau .
mungkin sama kambing , si Mela mauan aja
novi 99
pekerja di rumah orang tuanya William orangnya lurus semua kecuali Mela ....
novi 99
dari awal penilaian Eko aja sudah tau itu bakal jadi pelakor

kasihan si Yudho , punya sepupu modelan begitu.
dinasehati jg ngelawan .
novi 99
William bisa jadi kawan atau lawan si Oma ini ...wkwkwk

Fina pakai acara nawari William mau lihat atau gak .
ketularan ini si Fina .wwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!