Dave Seth Arkana adalah anak dari pemilik kampus swasta yang terkenal di kotanya. Namun Dave tidak memiliki niat untuk menjalankan bisnis pendidikan milik orangtuanya tersebut. Dave lebih memilih bisnisnya sendiri, hingga suatu ketika Ayah Dave sakit keras, yang membuatnya menjalankan kedua bisnis tersebut. Mengawali bisnis pendidikan dengan terpaksa, hingga Dave menemukan seseorang yang menurutnya begitu cantik dan memukau, hingga Dave memutuskan untuk memprioritaskan bisnis orangtuanya demi mengejar cinta ibu dosen tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
“Gimana Ma?” Tanya Hendri
“Benar-benar wanita rendahan Pa, dia mendekati Dave statusnya masih istri orang, dia menipu Dave”
“Kurang ajar!”
“Pecat saja Pa”
“Setelah dies natalis Ma”
Hendri merasa marah karena wanita yang dianggap hanya wanita biasa dan sekelas Mona, bisa menipu anggota keluarganya.
“Kita percepat perjodohan Dave, Ma. Mau tidak mau, suka ataupun tidak”
“Iya Pa, mama akan segera atur pertemuannya”
Hendri dan Lisa belum menyadari jika Dave sudah meninggalkan rumah, mereka menuju ke kantor Dave untuk bertemu dengannya.
“Siang Om, tante” Sapa Arga
“Arga, apa kabar”
“Baik Om”
“Dave ada?”
“Ada Om, silahkan”
“Kami masuk ya Arga”
“Silahkan tante”
Ceklek!
“Dave, sibuk?” Tanya Hendri
“Kalau gak sibuk aku hanya diruah saja Pa, gak perlu ke kantor”
“Dave, kami ini orangtua kamu. Jangan berlagak sudah tidak membutuhkan kami”
“Papa dan Mama yang mulai”
“Kami melakukan ini demi kebaikan kamu, demi keturunan kamu”
“Apa papa dulu menikahi mama, oma juga membahas soal status sosial diantara kalian? Kalau tidak, aku rasa Papa juga tidak perlu berlagak menjadi manusia paling kaya sejak lahir”
“Dave!” Bentak Hendri.
“Aku sudah dewasa Pa, aku sudah mampu berdiri diatas kaki sendiri, aku tidak peduli dengan apa yang Papa dan Mama larang. Silahkan keluar dari sini, aku masih banyak pekerjaan”
Lisa menarik lengan suaminya, lalu meninggalkan ruangan Dave. Lisa sudah tidak habis pikir dengan putranya, entah apa yang merasuki Dave menjadi berani melawan orangtuanya.
“Ini pasti karena Rachel, Pa”
“Iya Ma, anak yang kita besarkan jadi seperti anak jalanan yang tidak memiliki etika”
Sementara di kantor Dave mendapat informasi jika sebelum kembali dari kampus, Lisa sempat berbicara dengan Vira dan Cita, Dave sangat geram dengan Cita, dia yakin Cita lah yang membumbui semua hingga semakin runyam.
“Dave, are you okay?” Tanya Arga.
“Amankan Rachel”
“Pasti, kamu gak mau langsung membuka siapa Rachel sebenarnya, supaya tidak terlalu panjang masalahnya”
“Aku ingin menampar mereka dengan fakta yang akan aku ungkap, supaya papa juga sadar, dia tanpa mama tidak akan bisa melakukan apapun”
“Dave, mau sebenci apapun ingat mereka orangtua kamu. Dari pada kamu melawan, hubungi Oma kamu, minta bantuan beliau”
“Hmm”
Arga meninggalkan ruangan Dave, karena merasa mendapat ide dari Arga. Dave segera menghubungi neneknya untuk meminta pertolongan.
“Oma, aku butuh bantuan Oma” – Dave
“Anak nakal, datang-datang hanya minta tolong, kalau gak butuh pertolongan hilang entah kemana?” – Oma
“Oma, oma mau aku segera menikah dan punya anak kan?” – Dave
“Pasti Dave. Katakan, apa yang bisa oma bantu” – Oma
“Oma, aku kencan dengan janda, profesi dosen, latar belakang keluarga sangat bagus, dalam artian mereka kaya. Tapi mama dan papa menolak, katanya aku berbohong. Papa selalu minta aku menikahi gadis-gadis kaya supaya setara, tapi waktu papa menikah dengan mama, apakah papa kaya? Tidak kan oma” – Dave
“Janda?” – Oma
“Dia janda, tapi dia tidak pernah disentuh suaminya Oma” – Dave
“Kamu tahu dari mana Dave” – Oma
“Aku yang pertama kali mencobanya oma” – Dave
“Dave! Anak nakal, kamu ini tidak berubah dari dulu” – Oma
“Hahaha oma, aku jamin 100% dia memang kaya” – Dave
“Kamu tidak berbohong seperti kejadian Mona kan?” – Oma
“Tidak oma, aku sudah dua kali bertemu tante Nia dan sekali om anton” – Dave
“Oma akan bantu kamu” – Oma
“Aku kirimkan beberapa perusahaan milik keluarga Rachel” – Dave
“Oma tunggu” – Oma
Dave mematikan ponselnya, dia segera mengirimkan beberapa bukti jika memang Rachel adalah dari keluarga yang kaya raya. Dave juga masih menyimpan acara makan malam di hotel, lalu foto saat mereka berada dirumah Rachel, kebersamaan mereka diabadikan oleh Rachel, dan itulah senjata Dave untuk membuka fakta jika dia tidak berbohong.
“Oma akan menginap dirumah malam ini” – Oma
“Hahaha let’s play the game, Pa” Batin Dave.
Sementara dirumah, Rachel masih demam. Nia sudah datang untuk membantu merawat Rachel, dan malam ini anton akan langsung landing dimana Rachel dan Nia berada.
“Kok gak turun-turun, ke dokter ya Chel”
“Gak mau ma”
Toktoktok!
“Tunggu ya sayang”
Nia membuka pintu rumah Rachel, ternyata Dave yang sudah mengetuk pintunya. Dave datang bersama dokter keluarga dirumahnya untuk memeriksa Rachel.
“Dave, terimakasih ya. Tante sudah membujuk Rachel tapi dia tidak ma uke rumah sakit”
“Tidak apa-apa tante, jangan sungkan. Tante tinggal sampaikan ke saya, saya akan carikan solusinya”
“Memang bisa diandalkan” Ucap Nia dengan menepuk lengan Dave.
“Oh iya Dave, tante sudah memasak untuk Dave. Makan dulu ya”
“Tante kok repot-repot sih”
“Tante tahu pasti Dave akan kesini, jadi tante siapkan makanan untuk Dave”
“Terimakasih banyak tante”
“Mi, mana Rachel” Triak Anton dari ambang pintu.
“Astaga papi, malu ada Dave juga”
“Dave, haha maaf ya om sedikit panik kata tante Rachel sakit”
“Santai om. Iya om dari kemarin”
“Hai Pi”
“Saki tapa nak?” Ucap Anton dengan memeluk putrinya yang sedang meringkuk di tempat tidur.
“Kecapekan”
“Oh ya? Kok demam?”
“Iya ini capeknya usudah naik level”
“Turunkan levelnya, harus bekerja kan”
“Iya hahaha”
Dave merasa jika keluarga Rachel begitu hangat, mereka tidak saling menuntut, mereka justru saling melengkapi satu sama lain, mendukung sipapun yang sedang berjuang, Dave merasa jika dia lahir dari keluarga yang terlihat utuh, tapi didalam sudah begitu berantakan.
Nia memperhatikan tatapan Dave kepada Anton dan Rachel yang sedang berinteraksi, ada perasaan iba dari dalam diri Nia melihat Dave. Meski Nia tidak mengetahui tentang keluarga Dave, tapi tatapan Dave seperti mengatakan segalanya.
“Dave..” Panggil Nia dengan mengusap lembut lengannya.
“Iya tante”
Nia hanya tersenyum menatap Dave, dia menggandeng tangan Dave lalu memanggil suaminya untuk segera makan bersama Dave.
“Oke, Rachel istirahat dulu. Papi harus mengisi tenaga untuk menjaga Rachel”
“Hahaha apasih, Mam ini suaminya tolong dibawa keluar”
“Ayo Pi, biar Rachel istirahat”
“Iya Mi, oke”
“Ayo Dave, kita makan malam berdua hahaha” Ucap Anton sambil merangkul Dave hingga sampai ke meja makan.
Dave begitu terenyuh dengan hangatnya sikap keluarga Rachel, bahkan Dave tidak pernah sedekat ini ketika bersama orangtuanya. Dave merasa bersyukur berada di lingkungan keluarga Rachel.
“Hahahaha” Suara gelak tawa Dave dan Anton terdengar hingga ke kamar Rachel, Nia dan Rachel hanya saling memandang dan menggelengkan kepala.
“Entah apa yang di bahas sama Papi” Gumam Rachel.
“Tapi Dave bisa mengimbangi jokes Papi”
“Karena mereka sama-sama Mam”
“Sama-sama bagaimana Chel”
“Sama-sama kaku”
“Hahaha kamu ini”
“Mam, kita turun yuk. Gabung sama Papi dan Dave”
“Ayo sayang”
Rachel dan Nia turun ke bawah untuk menemui Dave dan Anton, Mereka sedang makan sambil membahas acara pekan olahraga nasional.
“Seru banget” Ucap Rachel.
“Ini obrolan laki-laki” Sahut Anton.
Rachel duduk di samping Dave, lalu mendengarkan orangtua dan kekasihnya sedang membahas atlet favoritnya, sedangkan Nia masih sibuk dengan buah yang akan di konsumsi oleh Rachel.
Rachel menatap lekat kearah Dave, dia merasa jika Dave terlihat begitu nyaman saat bersama dengan keluarganya.