NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sah

"Saya terima nikah dan kawin nya Renata Adiguna binti Arbian Adiguna dengan mas kawin uang senilai 5 miliar dibayar tunai."

Dengan lantangnya Revano mengucapkan ijab qobul itu tentunya ijab qabul dengan wali nikah papa Bian yang merupakan Papah kandung dari Renata disaksikan oleh beberapa saksi, anggota keluarga terdekat Renata maupun Revano yang memang diundang dadakan.

Selamat datang neraka entahlah aku akan hidup bahagia atau tidak bersama dia...

Meskipun pernikahan ini dadakan tetapi mereka menikah bukan menikah siri, melainkan menikah secara hukum dan agama punya buku nikah. Yang pasti semuanya bisa diatur meskipun dalam hitungan jam saja.

Semuanya bahkan sudah rapi, di saat Renata tadi sudah berbincang bincang dulu dengan kedua orang tuanya dan Renata langsung masuk ke dalam kamar, tim dekorasi yang akan merancang rumah Renata untuk acara ijab Kabul berikut juga dengan catering yang memang sudah dipersiapkan oleh Revano, dan sudah standby di sana, yang pasti tanpa sepengetahuan Renata.

Semuanya tanpa terkecuali termasuk pakaian yang akan digunakan Renata nantinya, meskipun singkat meskipun acaranya itu tertutup dan rahasia tetapi Revano melakukannya dengan sungguh-sungguh dengan penuh kehati-hatian...

Kalau seperti itu apakah ini bisa dinamakan pernikahan atas dasar Perjodohan atau semata-mata hanya demi keuntungan sebelah saja? bukan kan? ya tentunya ini adalah yang dikehendaki oleh Revano entah mengapa di saat pertama kali bertemu dengan Renata, Revano sudah jatuh cinta. Ada sesuatu yang berbeda dengan hatinya, jantungnya dengan sangat kencang dan kondisi hatinya mulai goyah bahkan pikirannya setiap hari hanya tertuju kepada Renata.

Beruntung sekali seperti mendapatkan angin segar perusahaan milik Papa Bian lagi gonjang-ganjing dan meminta kerjasama dengan pihak perusahaannya Papa Danes orang tua Revano, nah dari situ Revano mempunyai ide untuk bisa mengikat Renata seumur hidup.

"Sah..."

"Sah.."

Bahkan suara sah sekarang menggema di ruangan yang bisa dibilang sedikit tertutup itu yang saat ini mereka berdua resmi Renata dan Revano resmi menyandang sebagai status suami istri.

"Siniin tangan lo!"

Tidak ada lembut-lembutnya sama sekali setelah proses sakral itu selesai sekarang gantian dengan pemasangan cincin di jari manis mereka masing-masing yang entah kapan Revano sudah mempersiapkannya bahkan ia juga tidak mengukur jari manis Renata hanya mengira ngira saja.

Dan ternyata pas.

Pas dan sangat cantik, manis tidak lebih cantik dari orangnya tetapi cincin ini membuat kesan yang begitu indah membuat jari-jari Renata begitu sangat lentik.

"Awas aja kalau kamu lepas!!"

Ancam Revano setelah memasangkan cincin manis itu di jari manis Renata yang pastinya ucapan itu hanya bisa terdengar oleh Renata saja.

Begitu juga sebaliknya Renata langsung memasangkan cincin pernikahan di jari manis Revano, meskipun ia sebenarnya ingin berteriak ingin kabur dari acara ini tidak ingin seperti ini tidak ada pemasangan cincin atau apalah namun dirinya tak kuasa.

Sebab laki-laki di depannya itu begitu mengintimidasi, sorot matanya begitu tajam seakan-akan ingin menerkamnya seakan-akan seluruh ruangan ini sudah dipenuhi oleh anak buah Revano, jadi satu kali melangkah sudah bisa dipastikan dirinya akan terjebak selamanya dalam kehidupan Revano yang begitu mencekam.

Satu jam kemudian...

Acara sudah selesai banyak tamu-tamu dari pihak keluarga Revano maupun Renata sudah pada pulang, kini tinggal keluarga inti saja yaitu kedua orang tua Revano dan juga kedua orang tua Renata berikut juga Revano dan Renata yang masih berada di ruang keluarga.

"Aku pamit dulu Ada urusan."

Meninggalkan istrinya yang entah akan melakukan apa, yang penting Revano malam ini sudah selesai menikahi Renata yang pastinya ia juga ada kepentingan lainnya tidak berada di sini.

Entahlah itu tadi Revano pamit kepada siapa tetapi pandangan matanya tidak tertuju ke arah Renata yang membuat semua orang jadi menggelengkan kepalanya.

Sebenarnya mau dia apa? menikah? sudah diturutin tetapi kenapa istrinya ditinggal di sini dan dia pergi entah ke mana malam-malam begini.

"Loh Van, ini istri kamu nggak kamu ajak sekalian?"

Ujar Mama Nita mamanya Revano yang pastinya bingung sendiri melihat putranya yang sudah lebih dulu berdiri dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari rumah mertuanya.

"Nanti mama ajak saja dia pulang!"

Gila emang gue barang apa, main ditinggal dan juga diajak oleh orang lain, benar-benar dasar laki-laki b@jing@n, laki-laki brengsek... awas aja lo buat hidup gue menderita maka gue juga akan buat hidup lo lebih parah lagi

Renata yang mendengar itu mengepalkan kepalanya rasa-rasanya dirinya tidak berharga lagi, seperti barang yang sudah dibeli kemudian dicampakkan apalagi mas kawin dari Revano yang jumlahnya sangat banyak sekali, dan seolah olah memang benar.

5 miliar bukan uang yang sedikit, ini hanya mas kawin saja 5 miliar belum lagi 5 miliar uang yang digelontorkan perusahaan papa Danes untuk perusahaan Papa Bian, bisa dibilang untuk pernikahannya hanya berlangsung beberapa menit ini keluarga Daneswara sudah mengeluarkan uang sebanyak 10 miliar.

5 miliar berarti harga diri Gue? Gue hanya dihargai sebesar 5 miliar saja, mungkin bagi dia kecil tetapi bagi gue....

Mama Nita hanya menggelenfkan kepalanya saja menatap punggung putranya yang sudah menjauh kemudian pandangan matanya tertuju ke arah Renata yang saat ini masih menundukkan wajahnya.

"Sayank nggak usah dipikirkan pulang sama mama ya mulai sekarang kamu jadi anak mama kamu nggak perlu sungkan-sungkan, anggap Mama ini adalah Mama kandung kamu sendiri kamu aman sama Mama kalau sampai Vano macam-macam, kamu nanti bisa bilang sama mama biar mama yang hukum Vano."

Merasa tidak tega dengan menantu cantiknya Mama Nita langsung menghampiri Renata memeluk Renata, beliau tahu kalau Renata itu tidak mencintai Vano pernikahannya terpaksa tetapi putranya juga tidak perlu melakukan seperti ini dengan Renata. Renata itu perempuan yang pastinya hatinya itu juga lembut tidak bisa disakiti sama sekali.

"Iya nak Rere. Vano itu paling gak tega sama Mamanya. Jadi kalau kamu ada apa-apa sama Vano bilang aja sama mama atau sama papa nanti biar kami yang akan menghukum dia."

Renata menganggukkan kepalanya menatap ke arah mertua barunya itu sembari tersenyum, tidak mungkin dirinya akan berteriak atau marah-marah toh juga yang membuat jengkel itu Revano bukan kedua orang tua Vano.

Terima kasih Ya Tuhan, meskipun entahlah pernikahan ini gue rasa juga tidak semestinya, punya suami yang di luar nurul yang nggak ada romantis-romantisnya bahkan mungkin saja hanya nikahin gue untuk alat semata saja tetapi gue punya orang tua baru yang menyayangi gue.

Hingga akhirnya kedua orang tua Revano itu pamit sembari membawa Renata tentunya dan mulai malam ini Renata resmi pindah rumah bukan meninggalkan kedua orang tuanya tetapi karena dirinya sudah menjadi istri dari seorang Revano Daneswara otomatis Ke mana suaminya berada Renata harus ikut.

"Tenang sayang Mama tidak ijinkan Vano membawa kamu ke apartemen atau ke rumah barunya meskipun Mama tahu Vano itu sudah mempersiapkan rumah untuk ditempati bersama dengan kamu. Tetapi Mama memang menginginkan kamu untuk sementara tinggal di rumah sampai kamu dan Vano benar-benar nyaman benar-benar saling mencintai ya. Pesan mama hanya satu yang sabar ya ngadepin Vano meskipun Mama juga kadang-kadang nggak sabar ngadepin dia. Tetapi Mama yakin kamu anaknya kuat kamu itu dulu mengingatkan Mama waktu masih muda yang barbar yang tidak suka ditindas pokoknya lawan saja kalau Revano berani macam-macam sama kamu, Mama dukung sepenuhnya sama kamu."

Sudah di mobil Mama Nita lagi lagi menenangkan menantunya beliau tahu Renata sedih bukan karena hanya meninggalkan kedua orang tuanya tetapi karena pernikahan ini yang merupakan pernikahan terpaksa jadi sebisa mungkin mama Nita akan membuat Renata itu nyaman tinggal di kediaman Daneswara.

1
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
Ddek Aish
mampir
Ernaaaaa
msh aku pantau Thor heee
Sumawita
hadir kak
Sumawita: semangat kak💪💪💪💪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!