NovelToon NovelToon
KEMBALINYA JENDERAL PERANG

KEMBALINYA JENDERAL PERANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari / Rebirth For Love
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Update setiap hari!

Leon Vargas, jenderal perang berusia 25 tahun, berdiri di medan tempur dengan tangan berlumur darah dan tatapan tanpa ampun. Lima belas tahun ia bertarung demi negara, hingga ingatan kelam tentang keluarganya yang dihancurkan kembali terkuak. Kini, ia pulang bukan untuk bernostalgia—melainkan untuk menuntut, merebut, dan menghancurkan siapa pun yang pernah merampas kejayaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 Edward Vallor, CEO Imperial Grand Hotel

Namun, Leon tidak ingin menegur mereka lebih lanjut. Leon tidak pernah mengomentari cara seseorang memanggilnya.

Sebuah mobil hitam elegan sudah menunggunya di bahu jalan. Mobil baru—garis bodinya mulus, jendela gelap, dan interior kulit mewah. Leon membuka pintu, masuk, lalu duduk nyaman. Mesin bergemuruh halus ketika ia menyalakannya.

Tidak ada yang tahu, bahkan semua biaya renovasi MoonClub hanyalah setetes kecil dari samudra kekayaannya.

Sebagai mantan Jenderal, Leon memiliki aset dan kekayaan yang bahkan para konglomerat sekalipun segan membicarakannya. Semua yang ia lakukan tadi, bahkan belum menghabiskan satu persen pun dari harta pribadinya.

Brummmm!!

Mobil meluncur perlahan di jalan kota yang diterangi lampu neon. Saat itulah ponsel Leon bergetar. Sebuah nama terpampang di layar: Gerald.

Leon menekan tombol jawab.

“Langsung saja ke intinya,” ujarnya singkat.

Suara berat Gerald terdengar dari seberang sana. “June D’Arvenne telah bebas.”

Leon terdiam sesaat, lalu bergumam pelan, lebih seperti bicara pada dirinya sendiri: “Bahkan belum genap sebulan sejak dia ditangkap…”

“Sudah saya bilang,” sahut Gerald, suaranya agak geram. “Keluarga D’Arvenne punya banyak koneksi. Penjara bukan masalah besar bagi mereka. Anda harus selalu waspada.”

Leon menatap lurus ke jalanan depan, wajahnya tak berubah sedikit pun. “Tidak masalah,” jawabnya datar. “Jika dia ingin bergerak, biarkan saja. Aku akan menghadapinya sendiri.”

Leon hendak menutup panggilan, jarinya hampir menyentuh layar ketika suara Gerald kembali terdengar cepat: “—Tunggu sebentar!”

Alis Leon sedikit terangkat. “Ada lagi yang ingin kau sampaikan?” tanyanya datar.

Hening sejenak, Gerald menarik napas panjang. Suaranya terdengar ragu, bahkan sedikit gugup—sesuatu yang jarang sekali keluar dari mulut seorang Komandan.

“Besok… adalah ulang tahun putriku yang ke-20 Saya… ingin mengundang Anda secara pribadi. Akan sangat berarti bagi saya jika Anda bisa hadir.”

Leon menyandarkan tubuhnya ke jok, menatap lurus ke lampu jalan yang berkelebat sebelum menghela napas panjang. "Tidak masalah, aku akan datang.”

“Bagus! Terima kasih, Tuan Leon. Terima kasih banyak!” Suara Gerald berubah penuh semangat, hampir seperti seorang ayah biasa, bukan lagi seorang Komandan keras.

Leon hanya mendengarkan sebentar, lalu menutup telepon itu. Bibirnya terangkat tipis, bukan senyum hangat, lebih seperti geli yang ia simpan sendiri. Ia menggeleng kecil.

'Komandan yang selalu tampak dingin dan tegas itu… ternyata bisa gugup hanya karena ulang tahun putrinya....'

Mobil Leon terus melaju menembus jalanan Lunebridge City yang penuh gemerlap. Gedung-gedung pencakar langit menjulang, billboard neon berganti-ganti warna, jalan raya dipenuhi kendaraan malam yang sibuk.

Setelah beberapa saat berkendara, ia akhirnya tiba di sebuah hotel terkemuka bernama Imperial Grand Hotel. Bangunan itu menjulang anggun dengan fasad kaca kristal dan lampu emas yang menyinari setiap sisinya. Lambang kemewahan tertinggi di dunia perhotelan.

Leon memarkirkan mobil hitamnya di area VIP. Ia keluar perlahan, jasnya berayun ringan, langkahnya santai namun penuh wibawa. Udara malam membawa aroma parfum mewah dari tamu-tamu lain yang berlalu-lalang.

Begitu memasuki lobi, perhatian beberapa orang otomatis tertuju padanya. Tidak perlu kata-kata—aura yang ia bawa sudah cukup untuk membuat orang-orang menyingkir sedikit dan memberi jalan.

Seorang resepsionis muda tersenyum ramah, hendak menyapa dengan pertanyaan standar. Namun sebelum sempat bicara, Leon sudah menyodorkan sesuatu dari saku jasnya—sebuah kartu undangan VIP berwarna hitam dengan aksen keemasan.

Mata resepsionis itu membelalak kecil. Seketika senyumnya berubah menjadi sikap penuh hormat. “Mohon maaf atas kelancangan saya, Tuan. Silakan ikuti saya.”

Ia sendiri yang menuntun Leon, bukan lagi sekadar menunjuk arah. Pintu kaca otomatis terbuka, lorong karpet merah terbentang, dan lift khusus berlapis perunggu menanti.

Lift megah itu berhenti di lantai tertinggi hotel. Pintu terbuka, menyingkap koridor tenang berkarpet tebal, diterangi lampu kristal yang berkilau redup.

Resepsionis melangkah di depan, membawa Leon menuju sebuah pintu ganda dengan ukiran naga emas.

Ketika pintu itu dibuka, aroma anggur mahal dan kayu cendana menyambut. Ruangan VIP tersebut luas, dindingnya dilapisi panel kayu gelap dan kaca reflektif, sebuah meja bundar marmer putih berdiri di tengah. Di sana, seorang pria menunggu.

Edward Vellor. Rambutnya klimis ke belakang, wajah bersih nyaris sempurna, jasnya tampak baru disetrika dengan ketelitian surgawi. Senyum lembut menghiasi bibirnya—senyum yang bisa membuat orang tenggelam, seolah-olah dunia ini hanya damai dan bersahabat.

Resepsionis membungkuk sopan lalu menutup pintu. Kini hanya tersisa dua orang dalam ruangan itu.

Edward bangkit dari kursinya dengan gerakan anggun. “Tuan Leon. Sebuah kehormatan besar bagi saya akhirnya bisa—”

“Langsung saja ke intinya. Informasi apa yang kau miliki?" potong Leon tanpa basa-basi.

Edward terhenti sejenak, namun senyumnya tidak goyah. "Sepertinya kau tidak terlalu suka berbasa-basi ya... Kalau begitu aku tidak akan bicara terlalu formal. Sebelum kita bicara lebih jauh, aku ingin menawarkan satu kesepakatan kecil padamu.”

Leon tetap berdiri, tatapannya tajam, penuh kehati-hatian. Bagaimana tidak, pria di hadapannya ini yang entah tujuannya apa tiba-tiba mengirimkan undangan VIP kepadanya dengan alasan ingin memberikan sebuah informasi penting.

“Kesepakatan?” tanyanya.

Edward mengangguk pelan. “Tak usah khawatir, aku sama sekali tidak punya hubungan dengan keluarga D’Arvenne. Aku bahkan membenci cara mereka mencemari bisnis di kota ini. Tapi... aku adalah seorang pengusaha. Dan bagiku reputasi adalah segalanya. Karena itu, aku ingin memastikan—apapun informasi yang kuberikan padamu malam ini akan tetap terjaga dengan baik.”

Leon menyipitkan mata, menimbang setiap kata. “Kau ingin aku tutup mulut? Hanya itu?”

“Hanya itu,” jawab Edward singkat masih dengan senyuman yang sama.

Keheningan tipis menyelimuti ruangan. Leon menatap pria itu dalam-dalam, seolah berusaha menguliti jiwanya untuk menemukan kebohongan. Namun Edward tetap tenang, seakan ia tahu caranya berdiri di bawah badai.

"Baiklah..." ucap Leon pada akhirnya. "Tapi kau harus tahu satu hal, Edward.”

Edward mengangkat alis tipis, menunggu.

“Jika kau mencoba menipuku, atau jika ternyata kau punya hubungan dengan keluarga D’Arvenne… maka tidak ada tempat di dunia ini yang cukup aman untukmu bersembunyi dariku," ucap Leon, tegas.

Edward menunduk ringan, senyumnya tetap terpahat seperti topeng halus. “Itu risiko yang tidak akan pernah aku ambil, Tuan Leon. Karena justru kaulah satu-satunya orang di kota ini yang tidak bisa aku biarkan menjadi musuh.”

"Oh?" Leon menaikan satu alisnya. "Sepertinya kau cukup waspada, Edward... Apa yang kau tahu tentangku?"

1
Hendra Saja
sampai saat ini menarik....MC nya Badas...
Hendra Saja
semangat up Thor.......makin seru
Rudik Irawan
sangat menarik
Kustri
☕semangat UP😍
Cha Sumuk
mantap mc cowok nya ga kaleng2 bnr..
Caveine: makasih kak🥰🥰
total 1 replies
Kustri
kutemani thor☕☕☕untukmu💪
Caveine: makasih bang 🥰🥰
total 1 replies
Kustri
wajib dibaca!!!
Kustri
waduuuh jgn biarkan wanitamu dipermalukan , leon
ayooo muncullah!!!
Kustri
weee... leon curi start
gmn malu'a klu tau angeline anak si komandan🤭😄
Kustri
angeline anak komandan?
Kustri
tambah semangat 💪
Kustri
woii tanggung jwb kau, leon🤭
Kustri
apa edward kakak leon
Kustri
latihlah anak" buah garka spy lbh tangguh
Kustri
uuh.... kalimat"mu, keren
sangtaipan
mantap
Kustri
gaaaas pooll
Kustri
wkwkkkk... victor polisi penjilat, rasakno!!!
ternyata sang komandan telah mengenal leon
Kustri
siap thor!
ah, leon akhir'a dpt sekutu
Kustri
seruuu...!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!