"Untukmu, seluruh waktuku. Dariku untuk menantimu"
____________________________
Yumi tak pernah mengira dirinya akan menjalin kasih dengan lelaki yang bahkan tak dikenalnya. Lelaki aneh, yang seakan tau segalanya tentang dia.
Berulang kali Yumi berusaha kabur, menjauh, bertindak tak semestinya agar lelaki itu merasa ilfeel dan meminta putus, tapi justru lelaki itu semakin melabelinya sebagai miliknya!
Aneh. Hampir tak masuk logika.
Apa alasan dibalik hubungan yang terbentuk dengan cara ekstrim ini?
Dan akankah Yumi berhasil membuat lelaki itu pergi?
Atau akankah dirinya terjebak selamanya dihubungan yang tak nyaman bersama lelaki asing itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janji Lelaki
...• Bab 20 •...
...»»——⍟——««...
..."Aku tidak tau apa yang tidak kusuka darimu"...
...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...
"APA MAKSUD LO BARU PULANG JAM SEGINI! PELUK...KAN! LAGI DI DEPAN RUMAH!" Duta memekik penuh penekanan, tangannya berkacak pinggang emosi.
"Itu... gue abis.. itu.... "
"MASUK!" titah Duta, Yumi tersentak kaget, ia sempat melirik sejenak Maga yang juga sepertinya nampak terkejut dengan kejadian ini.
Perlahan Yumi melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Duta bergeming menatap Maga dengan tatapan tajam,
"Lo juga masuk, monyet!"
Maga tersenyum kikuk, ia mengekori Yumi yang sudah hampir berada diambang pintu. Apakah ini pertanda lampu merah dari keluarga kekasihnya itu? Ya. Kesalahannya sih. Memulangkan gadis ini terlalu larut.
Duta mendahului keduanya yang berjalan layaknya putri solo. Ia duduk di sofa, disusul dengan kedua sejoli itu di hadapannya. Duta memegang keningnya frustasi, "Lo tau betapa kagetnya gue liat lo gak ada dirumah sampe jam segini tanpa kabar apapun, Mi?"
Yumi menunduk bersalah, ia tak berani memberi alasan. Terlebih ponselnya ternyata mati, tepat saat dirinya sudah berada di Kafe karena lowbat. Sehingga dirinya tak bisa mengabari kakaknya itu.
"Maaf bang, itu salah gue. Gue yang ajak Yumi keluar sampai jam segini"
"Nah lo.. siapa lo main ajak-ajak anak orang sampe hampir tengah malem gini"
"Dermaga. Pacar adik lo bang"
Hening. Perkataan Maga menggantung diudara membuat canggung.
"BHAHAHAHAHA! Astaga~ Lo? Pacar si minion ini? Bisa becanda juga lu ya!"
Maga tak menjawab. Matanya hanya terus memandang lurus ke arah Duta.
Duta menautkan keningnya, "Ini... seriusan, kalian pacaran?"
Maga mengangguk. Sedangkan Yumi dia masih menunduk dalam. Maga menyenggol lengan Yumi pelan untuk ikut memberi jawaban.
"Ya ya ya, pacar gue.. baru.. berapa hari kita, Ga?"
"Se.. minggu?"
"Ya ya ya seminggu"
Duta mendelik, ia menaikan sudut bibir nya meringis, "Kalian baru pacaran seminggu udah ngedate sampe jam segini?!"
"Itu.. tadi karena ada mahkluk astral ganggu jadi bikin lama pulang!"
"Shhht!! Diem! Lo balik ke kamar sekarang!"
Yumi mendengus, ia menatap Maga khawatir, bagaimana jika lelaki ini di pukuli abang nya? Pertanggungjawaban apa lagi nanti yang harus Yumi berikan.
"Gapapa, masuk kamar gih" ujar Maga pelan.
Akhirnya Yumi berjalan ragu menuju kamarnya, menyisakan dua laki-laki yang saling asing tapi penuh tekanan.
"Lo beneran pacar adik gue?"
"Iya bang"
"Sejak kapan kalian kenal? Gue tau lo bukan salah satu temen deket adik gue kan?"
"Seminggu yang lalu"
"Hah?! Gimana? Lo kenal seminggu yang lalu dan pacaran baru seminggu juga? Ini maksudnya lo langsung pacaran begitu kenal?"
"Bener bang"
"WHAT?! ARE YOU HIDDING ME?"
Dermaga tersenyum kecil, ternyata penyakit turunan ya, "Kidding bang maksudnya?"
"Ya itu! Lo becanda?
Maga menggeleng tenang, "Sedikitpun gak ada, bang"
"Terus? Lo cinta pada pandangan pertama, gitu?"
Maga mengangguk, ya tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar juga sih. Tapi garis besarnya, itu fakta yang benar bagi Maga.
"Apa yang lo suka dari modelan adek gue itu? Jangan main-main ya lo!"
"Apa yang lo raguin dari, Yumi bang? Lo pasti jauh lebih tau kenapa orang bisa tertarik sama perempuan kaya adik lo itu kan"
"Bajingan. Bisa juga lo"
Duta menyenderkan punggungnya ke sofa, ia menghela napas kasar, "Gue gak larang dia pacaran sih. Tapi, kalo lo pacaran buat main-main mending cukup sampe disini aja, karena.... cuma dia sisa keluarga yang gue punya. Kalo lo sakitin, gue bisa lepas kontrol tanpa pikir panjang buat bales lo, paham kan?"
Dermaga sempat terenyuh, gadis seceria itu, juga banyak mengalami kehilangan dihidupnya ternyata.
Sama sepertinya.
"Gak akan bang. Gue janji"
...•TBC •...
...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...