NovelToon NovelToon
Marry Or Kill: My Husband

Marry Or Kill: My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.

Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 MENCURI

"Pikir aja, Fiora. Orang-orang kelas atas pasti suka kemewahan. Lagipula bukannya kamu juga orang kaya pasti kamu tahu lah kebiasaan orang kaya. Jangan nyontek punyaku"Nadya mendengus.

Namun Fiora justru semakin sering melirik catatan Nadya. Sesekali ia mencoret kertasnya lalu menatap sekeliling takut ketahuan oleh Sita.

Sera melirik sekilas dan menghela napas pelan. Ia bisa melihat jelas Fiora tidak serius mengerjakan tugasnya tetapi ia memilih diam.

"Di kehidupan yang dulu kamu kan selalu memintaku mengerjakan tugasmu bahkan kamu bisa terpilih menjadi event plan terbaik di acara ini. Itu semua gara gara aku dan sekarang aku akan renggut kembali apa yang jadi milikku"batin Sera.

Sita berjalan keliling ruangan memperhatikan mereka. Sesekali ia berhenti di meja Sera dan mengangguk tipis melihat detail yang dibuat gadis itu. Lalu ia beralih ke meja Nadya dan Fiora . Nadya tampak fokus dengan laptopnya, sementara Fiora buru-buru menutup catatannya agar tidak terlalu terlihat meniru.

"Bagus, kalian sudah mulai bekerja. Ingat, kreativitas dan detail akan jadi poin utama penilaian saya" ucap Sita sambil tersenyum profesional.

Sera segera menulis sama seperti yang ia kerjakan untuk Fiora,walau dulu dia tidak berhasil masuk magang ke grup Wirajaya. Seenggaknya sekarang dia harus bisa menjadi yang terbaik. Fiora masi kebingungan,ia tidak permah membuat event plan. Bahkan dia ke pesta orang kaya aja cuman sekali waktu diundang Sera.

"Ini gimana sih,pokoknya aku harus lebih unggul daripada Sera"gumamnya sambil menatap ke arah Sera.

Bukannya Fiora berpikir sendiri untuk bisa unggul,malah dia terbesit rencana untuk membuat Sera malu dan membuat dirinya menjadi terbaik.

"Aku akan mengganti event plan ku dengan Sera"batinnya sambil menatap ke arah Sera.

Sera yang sudah selesai menulis di buku catatanya segera menulis kembali ke laptop,sedangkan Fiora ia menulis asal asalan dan bahkan menyontek punya Nadya hampir 80 persen.

"Baik, waktunya sudah habis. Sekarang kalian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil event planning kalian" suara Sita terdengar lantang.

Sera menutup laptopnya dengan tenang. Wajahnya tampak lega karena semua konsep yang ia rancang sudah tertulis rapi dan jelas. Nadya juga berdiri dengan penuh percaya diri, sedangkan Fiora tampak menahan gugup meski berusaha menutupinya dengan senyum tipis.

"Baik untuk yang pertama,Nadya segera jelaskan even planning kamu"

Nadya segera melangkah ke depan, ia membawakan idenya dengan gaya yang cukup meyakinkan.

"Jadi, pesta gala dinner ini akan bertema Modern Elegance, dengan perpaduan warna putih dan emas sebagai dominasi" Nadya menjelaskan dengan lancar.

Semua orang fokus mendengarkan, termasuk Sera. Kesempatan itu dimanfaatkan Fiora. Dengan wajah polos seolah sedang membuka catatan, ia mendekati laptop yang akan disambungkan ke proyektor. Jari-jarinya cepat mengklik folder presentasi. Ia membuka file miliknya, lalu dengan cekatan mengganti nama menjadi Sera_EventPlan.

Kemudian ia membuka file asli milik Sera yang sudah rapi, mengganti nama file itu menjadi Fiora_EventPlan. Senyum licik muncul di bibirnya.

"Sekarang biar kamu yang jatuh, Sera. Semua orang akan mengira ideku adalah punyamu, dan punyamu pun akan terlihat buruk dengan event buatanku"batinya licik.

Tak lama kemudian Nadya selesai presentasi,semua orang bertepuk tangan karena event plan milik Nadya sangat bagus.

"Bagus sekali, Nadya. Berikutnya Fiora silahkan maju"

Fiora segera berdiri dan melangkahkan kakinya dengan anggun,ia segera mempresentasikan event yang dibuat oleh Sera asal asalan tetapi masi terlihat cukup bagus.

"Itu kok,seperti event plan ku"gumam Sera.

Setelah Fiora selesai mempresentasikan semua oraang bertepuk tangan,bahkan Sita sampe berdiri dari bangkunya.

"Ini lebih dari bagus,Fiora kamu keren sekali. Bahkan ini akan langsung saya pilih"jelas Sita.

"Tetapi kita masi belum lihat punya Sera,mbak"Fiora tersenyum tipis.

"Oh ya baiklah,sekarang Sera silahkan maju" kata Sita dengan tegas.

Sera segera maju dengan percaya diri, laptopnya sudah dihubungkan ke proyektor. Ia membuka folder presentasi tapi alisnya langsung berkerut.

"Loh ini sepertinya bukan punyaku" bisiknya pelan lalu wajahnya berubah panik.

Slide yang terbuka hanya berisi poin-poin acak, konsep yang tak jelas, bahkan beberapa bagian kosong. Padahal tadi ia sudah merancang semuanya dengan rapi. Ruangan menjadi hening. Beberapa staff disana mulai berbisik, bahkan Nadya tersenyum miring melihat Sera kebingungan.

"Ada apa, Sera?" tanya Sita heran.

Sera menggenggam mouse erat-erat, lalu menatap ke arah Sita.

"Mbak, aku rasa event plan milikku sudah dicuri Fiora,soalnya semua yang dipresentasikan milikku" ucapnya dengan suara tegas meski ada getar di ujung kalimatnya.

Seketika ruangan menjadi ramai. Beberapa staf saling pandang. Fiora langsung melangkah maju, dan ia segera mengubah ekspresinya seperti orang yang tertuduh.

"Dicuri? Maksud kamu apa, Sera?" Fiora mengerutkan kening, berusaha memasang wajah tak bersalah.

"Tolong jangan asal nuduh ya. Event plan yang tadi aku presentasikan itu hasil kerjaku sendiri. Kalau kamu nggak siap, jangan cari alasan. Pakek nuduh nuduh aku segala" Fiora menatap ke arah Sera.

"Iya tuh,Ser kalau kamu belum selesai jangan drama nuduh nuduh orang segala lah. Kamu iri ya ga bisa buat presentasi yamg bagus kayak Fiora"Nadya mendorong bahu Sera.

"Apa benar yang dikatakan mereka Sera"Sita menatap Sera seolah meminta penjelasan.

"Tidak mba, itu punya Fiora bukan asli,dia sepertinya mencuri punyaku. Bahkan aku tahu betul setiap detailanya karena aku yang buat" jawab Sera mantap.

"Buktinya?" Fiora menyilangkan tangan di dada, nada suaranya menantang.

Sera maju mendekat ke layar, menekan pointer ke beberapa bagian presentasi Fiora.

"Lihat bagian ini" ujarnya tenang tapi menusuk.

"Layout panggungnya masih cacat. Bahkan di pojok kanan masih ada coretan 'cek ulang kapasitas kursi'. Fiora, kalau ini memang idemu, coba jelaskan berapa jumlah kursi yang harus disediakan?"

"Itu… ya… seratus kursi, mungkin" kata Fiora terbata-bata,ekspresinya kaku.

Sera menggeleng pelan, tersenyum sinis.

"Salah,di slide selanjutnya jelas tertulis 250 kursi. Karena undangan Gala Dinner ini bukan kecil-kecilan, tapi untuk rekanan bisnis keluarga Wirajaya. Jadi jelas sekali, kamu tidak tahu jawabannya"

Suasana ruangan langsung gaduh. Beberapa staf menatap Fiora dengan heran.Sera lalu menekan slide berikutnya.

"Sekarang bagian rundown acara. Di sini ada tanda '?' untuk pengisi hiburan, karena aku belum menentukan siapa pengisi acaranya. Fiora, kalau ini memang buatanmu, coba sebutkan siapa pengisi acara yang kamu pilih yang cocok buat Keluarga Wirajaya dan konsep ini"

"Itu… ya… penyanyi terkenal, mungkin"kata Fiora gugup.

Beberapa staf tertawa melihat itu,sedangkan Sita mengerutkan keningnya. Nadya buru buru membela Sita yang sudah gugup.

"Mbak, mungkin Fiora hanya gugup. Jangan langsung menuduh. Bisa saja idenya memang mirip dengan Sera, kan? Kebetulan itu wajar" bela Nadya.

Sera menoleh dengan tenang, lalu mengangkat bukunya tinggi-tinggi.

"Kebetulan kan maksudmu? Ia membuka halaman penuh coretan rapi.

"Kalau sekadar mirip kenapa ini sama persisi dengan yang ada di depan. Bahkan dengan catatan revisi yang belum sempat aku hapus"

Semua orang mulai berbisik, menatap tajam ke arah Fiora. Sera tak berhenti di situ. Ia segera meraih buku catatan Fiora yang ada di meja.

"Kalau kamu yakin ini idemu, mari kita buktikan. Lagipula sebelum kita masukin ke presentasi,pasti ada ide ide dulu"

Ia membuka buku Fiora, lalu meletakkannya di meja agar semua bisa melihat. Isinya hanyalah coretan berantakan, konsep yang bahkan berbeda jauh dengan presentasi barusan.

"Bandingkan sendiri" ujar Sera mantap, menaruh buku miliknya di samping catatan Fiora, para staf segera maju membaca buku milik Fiora dan Sera.

"Benar konsep itu yang buat Sera"kata salah satu staff.

"Dari sini kelihatan kalau dari awal sampe akhir isinya persis dengan yang ditulis Sera"kata salah satu staff

"Ini jelas, ide aslinya dariku. Dia hanya menukar file saat giliran presentasi"ucap Sera lantang.

Fiora langsung gelagapan, wajahnya merah padam.

"Itu… itu nggak benar Aku—aku cuma… aku—"

"Lihat Fiora semua yang dulu kamu dapatkan,sekarang kembali menjadi milikku"batin Sera sambil tersenyum.

1
Intan Marliah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!