Di balik hutan Alaska, Rowan menikahi cinta pertamanya, Anna. Mereka tinggal di rumah yang ia bangun dengan harapan suatu hari akan di penuhi tawa anak-anak. Tapi Anna belum siap menjadi ibu dan Rowan menghargainya.
-
Kabar tak terduga tiba “Rowan, Anna mengalami pendarahan di Prancis”.
-
Pria muncul di tengah penantian Rowan, Anna tengah mengandung.
“Aku ingin melakukan Tes DNA pada bayi kembar itu!!”
-
Kesetian, Kepercayaan, Penghianatan serta Penantian.
Segelas teh hangat di tengah hutan gelap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelahiran bayi kembar
Selama tiga hari terus menerus Orlando setia mengunjungi Anna membawakannya berbagai barang namun Anna mengabaikannya.
“Pergilah” Anna dengan masalah mendorongnya menjauh.
“Anna, aku tau kau pasti kecewa aku tidak datang saat awal kehamilan mu”
“Sungguh Anna, aku hanya ingin melihat mu dan bayi kita bahagia. Lihat ini..” ia menunjukan beberapa foto pada Anna.
“Selama beberapa bulan ke belakang aku sering ke kembali ke spanyol untuk mempersiapkan ini, aku membuatnya sesuai kesukaan mu” foto kamar bayi dengan dekorasi ala rococo, Anna melihat foto itu dan melirik Orlando.
“Lihat foto-foto lainya, ini merupakan rumah yang telah ku siapkan untuk mereka bisa tumbuh dengan bahagia” ujarnya dengan lembut.
“Lihat perlengkapan bayi yang telah ku siapkan di sana, setelah kau melahirkan mereka pergilah bersama ku” ia menunjukan maps di handponenya memang lokasi rumah itu nyata Orlando tidak berbohong padanya.
“Tunggu aku di sini, aku telah menyiapkan sesuatu” ia segera keluar kamar, Anna melihat semua foto-foto itu.
“Dia mempersiapkan semuanya sendirian?” hati Anna sedikit tergerak melihat foto-foto itu, Orlando kembali dengan cepat dengan sebuah tas besar di tangan.
“Awalnya aku tidak ingin menunjukkanya pada mu” ia membuka tas besar itu dan meletakan sepasang pakaian bayi di dekat Anna dan mengeluarkan beberapa barang bayi lain.
“Aku tidak pernah meninggalkan mu, Anna-ku” ia mengelus lembut rambut Anna, Anna menyentuh pakaian bayi itu dengan jari-jarinya dan merasakan kelembutan mereka.
“Aku selalu ingin menemui mu dan mengambil semua rasa sakit yang kau alami selama ini” tanganya mengelus perut Anna.
“Dan lihat Anna-ku siapa yanng bersama mu saat ini” dengan lembut Orlando menyentuh wajah Anna memberikan perasaan hangat di kulitnya, Anna menatapnya.
“Pergilah bersama ku, Anna” ucapnya menatap Anna dengan dalam dan mengecup bibirnya dan membalas kecupan itu, Orlando senang jawaban Anna ia pun menciumnya lebih dalam.
"Aku akan datang esok” Orlando menempelkan dahinya pada dahi Anna, Anna tersenyum tipis melihatnya pergi membuka isi tas yang di bawa Orlando.
Carol yang duduk di luar melihatnya pergi dengan senyum di wajahnya menatap curiga segera masuk ke dalam kamar Anna.
“Anna? Kau tidak percaya dengan kata-katanya kan?” tannya Carol dengan khawatir.
“Lihat bibi, mereka akan sangat lucu mengenakan ini!!” Anna menunjukkan pakaian bayi pada Carol dengan bahagia.
“Josh, putri kecil mu telah hidup menderita” Carol terdiam melihat Anna nampak kembali ceria dengan perlengkapan bayi di tanganya.
......................
Andrew mencari pamannya di dalam rumah tidak menemukanya, saat keluar ia melihatnya duduk di kursi dengan lelah.
“Paman, apa kita tidak akan bertemu kembali dengan bayi kembar?” tanya Andrew duduk di sebelah Rowan.
“Untuk sementara iya, namun jika mereka sudah lahir kita akan segera menemuinya” jawab Rowan dengan senyum tipis di wajah lelahnya.
“Untuk mu, paman. Kau memberikan ini sebegai hadiah ulang tahun ku”
“Aku selalu merasa bahagia memeluknya, jadi peluk dia kau akan merasa bahagia” Andrew memberikan boneka anak domba pada Rowan.
“Terimakasih Andrew. Melihat mu sudah membuat ku bahagia” ia merangkul pundak keponakannya dan menatap ke arah hutan.
......................
Ke esokan hari, Carol membantu Anna untuk berjalan-jalan di sekitar lorong rumah sakit.
“Pelan-pelan, Anna” Carol memegang tangan Anna, di kejauhan Velma mencari Anna karena ia tidak ada di kamarnya dan melihatnya kembali bersama Carol.
“Anna..” Velma menghampirinya.
“Bagaimana kondisi mu?” ia segera membantunya berjalan, Anna tidak sungkan memegang tangan Velma untuk kembali ke kamarnya.
“Aku membawakan perlengkapan untuk mu” Velma meletakan tas di atas meja.
“Aku tidak membutuhkannya, seseorang telah memberikanya padaku” Anna melirik perlengkapan bayi yang telah tersusun di lemari, Velma melihatnya kebetulan Orlando masuk ke dalam ruangan.
“Selamat siang, sayang-ku” ia melewati Velma begitu saja dan mengecup dahi Anna.
“Saat ini ia masih istri dari Rowan, jaga sikap mu” Velma berbicara langsung pada Orlando.
“Tutup telinga mu, mereka akan mendengar perkataan yang buruk” Orlando menutup telinga Anna serta mengelus perutnya, Anna terdiam melihat itu kini semua yang telah di ceritakan Rowan memang adanya.
“Akh!!” Anna merasakan kram dan cairan keluar dari kakinya, Carol dengan sigap menghampirinya dan Velma menekan tombol di atas tempat tidur. Beberapa suster segera datang.
"Hubungi suami pasien” ujar dokter, Anna segera masuk dalam proses melahirkan. Velma segera menghubungi Rowan dan kedua orang tuanya untuk mengabari kondisi Anna.
Rowan datang pertama dari kantor di depan ruangan ia melihat Orlando berdiri di sana.
“Bagaimana?” tanyanya terengah-engah karena berlari, pintu terbuka seorang suster.
“Keluarga pasien?” tanyanya.
“Saya!!” Rowan dan Orlando serentak akan masuk, membuat suster kebingungan keduanya saling melirik dengan tidak senang.
“Aku yang akan masuk!!” Velma segera masuk, ia tidak ingin ada perkelahian di antara keduanya. Tak lama Daisy dan Benjamin datang. Carol segera berdiri menyapa keduanya.
“Mereka akan baik-baik saja” Benjamin menepuk pundak Rowan, ia tersenyum tipis menatap cemas pada ruang bersalin di dalam hatinya masih berharap kedua bayi itu merupakan anaknya.
Di dalam ruangan, Velma berdiri di samping Anna yang sudah mulai kesakitan karena pebukaannya telah sempurna.
“Anna, ikuti aku.. tarik…” Velma memegang tangan Anna dengan erat membantunya mengatur pernapasannya, Anna mengikutinya wajahnya di penuhi keringat.
“Akh….” Anna memegang erat tangan Velma, segera terdengar suara tangis bayi di ruangan. Velma mengusap wajah Anna dengan handuk.
“Anna… dia sudah lahir” Anna melihat ke arah suster yang membawa bayi kecil di tanganya, ia merasakan sesuatu akan keluar kembali.
“Anna baguss bertahanlahh” Velma menyemangatinya, bayi lainya keluar dengan tangisan yang lebih pelan. Anna menghela napas lega, dokter segera menanganinya.
“Mrs.Anna” suster membawa dua bayi kembar ke dalam pelukan Anna, ia menyetuh wajah bayi merah itu, air matanya mengalir melihat keduanya.
“Mereka menggemaskan” Anna dengan tangisnya pada Velma.
“Ya… kau sangat luar biasa Anna” Velma tersenyum hangat melihat Anna, ia kembali teringat saat melahirkan Andrew yang tak mudah. Di tengah momen haru, suster terlihat berdiskusi dengan dokter.
“Aku akan mengabari yang lain” Velma akan keluar ruangan, Anna tengah menyusui kedua bayinya.
Melihat Velma keluar kamar, mereka semua segera berdiri dengan cemas.
“Anna sangat luar biasa, dia sangat kuat kedua bayi terlahir dengan sempurna” Velma menyampaikan kabar dengan senyuman haru di wajahnya.
“Syukurlahhh….” Rowan bernapas lega mendengar itu.
“Selamat Rowann” Daisy segera memeluknya.
“Selamat Mr.Benjamin” Carol tersenyum sopan padanya, Velma memeluk Daisy dan Rowan.
Pintu kembali terbuka, seorang suster berlari keluar ruangan. Melihat itu semua orang melihat dengan bingung.
“Mr.Rowan?” dokter muncul memanggil Rowan.
“Ya..?” Rowan cepat mendekat.
“Selamat atas kelahiran bayi kembar anda, istri anda sangat luar biasa dalam proses ini” ucap dokter itu.
“Namun salah satu bayi tidak dapat memompa darah ke jantung dengan sempurna, kami akan melakukan penanganan segera”
“Silahkan ikuti kami” jelas dokter itu, semua orang terkejut mendengarnya terutama Velma yang ikut dalam proses persalinan.
“Tidak mungkin, mereka sangat sempurnaaa” Velma tidak percaya dengan ini.
“Tunggu dulu dokter!! Bagaimana dengan tes DNA??” Orlando menahan salah satu tangan dokter.
“Kami akan melakukanya segera” dokter menatap tidak senang padanya begitupun Rowan.
Satu kereta keluar dari ruangan, Benjamin dan Daisy melihat bayi kecil itu telah terpasang alat pernapasan di hidungnya mereka tidak dapat melihat ini. Segera mengikuti kemana kereta itu akan pergi, Carol pun melihatnya segera masuk ke dalam ruangan dimana Anna dengan bingung masih menyusui bayi lainya.
“Dimana Velma?” tanyanya saat melihat Carol, ia pun memanggilnya.
“Kemana bayi ku yang lain pergi? Dia belum menyusui?” tanya Anna saat melihat Velma masuk.
“Dia…” ia menatap bingung pada Carol.
...----------------...