NovelToon NovelToon
Ratu Mafia Dan Masa Lalunya

Ratu Mafia Dan Masa Lalunya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Time Travel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Viens03

Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.


Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.


Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.


Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantan Anggota Militer

Butiran demi butiran peluru terus ditembakkan, dan karena jumlah anak buahnya yang cukup banyak membuat Lilith cukup kesulitan bergerak.

Ia menelisik ke sekitar untuk mencari cara agar mereka berhenti menembak.

Sampai akhirnya pandangannya terkunci pada beberapa lampu yang menerangi seluruh gudang.

Dengan bidikan akurat, Lilith memecahkan satu persatu lampu menggunakan senapannya.

Akibatnya seluruh gudang menjadi gelap dan akhirnya tembakan terhenti.

Sang pengedar dan bawahannya terus waspada sembari melangkah pelan, berpencar menuju sudut sudut gudang.

Sedangkan Shera terkejut, tak menyangka bahwa Lilith akan mengambil langkah itu, untung saja kamera miliknya disertai dengan kamera night vision, jadi dia masih bisa melihat keberadaan mereka semua dengan jelas.

Disisi lain, Lilith terus berlari dibawah kegelalan, menghindari setiap sinar bulan yang masuk kedalam gudang.

Satu persatu musuh tumbang tanpa suara, hingga yang tersisa hanya sepuluh orang termasuk sang pengedar.

"Tembak ke segala arah!", titah sang pengedar.

Tanpa membantah, sembilan bawahan yang masih tersisa segera menghujani seluruh gudang dengan peluru.

Lilith segera berlindung di balik tiang besi, hingga rentetan peluru berhenti karena mereka kehabisan peluru.

Suasana berubah menjadi sunyi dalam sekejap, bau mesiu tersebar dimana mana, dan asap bekas tembakan masih terlihat jelas dibawah sinar bulan.

"Sepertinya dia sudah mati.", gumam sang pengedar.

"Cari mayatnya!", titahnya tegas.

Para bawahannya segera berpencar, mencari tubuh Lilith yang dianggapnya sudah tewas.

Namun detik berikutnya terdengar suara teriakan keras dari salah satu sudut gudang, membuat mereka semua menoleh cepat.

"Sepertinya kalian sudah kehabisan peluru.", ucap Lilith sembari melemparkan mayat salah satu bawahan ke sembarang tempat.

Suara langkah kaki Lilith terdengar menggema didalam gudang, ditambah sinar bulan yang perlahan menerpa tubuhnya, membuat suasana semakin mencekam.

"Huh! Berhenti bermain main! Bunuh dia!", titah sang pengedar dengan suara yang menggema.

Para bawahan yang tersisa segera mengeluarkan senjata tajam mereka masing masing lalu berlari kearah Lilith untuk menyerang.

Sedangkan Lilith hanya diam dengan ekspresi datarnya, lalu mengeluarkan satu lagi pisau di tangan kirinya.

Setelah beberapa bawahan hampir sampai, Lilith bergerak dengan lincah dan menyerang mereka dari bawah.

Lilith terus mengayunkan dan menusukkan pisaunya, membuat para bawahan yang menyerangnya berteriak.

Darah demi darah terus terciprat ke pakaian dan tubuhnya, namun ekspresi Lilith tetap datar.

Hingga akhirnya seluruh bawahan sang pengedar tewas dengan mengenaskan.

"Hanya itu?", tanya Lilith dengan nada mengejek.

"Dasar gadis sialan! Aku akan membunuhmu!", teriak sang pengedar lalu menerjang ke depan.

Gerakannya cukup cepat, hampir menyamai kecepatan Lilith. Bahkan setiap pukulan dan tendangannya terasa berat, membuat Lilith kesulitan menahannya.

"Sial! Dia ini apaan sih? Kuat banget!", batin Lilith mengumpat.

"Menyerah lah gadis kecil, kau tidak akan bisa melawan mantan tentara.", ucap sang pengedar.

Lilith terkejut karena yang dia lawan adalah seorang mantan anggota militer yang sudah menjalani latihan ekstrem.

"Anggota militer?! Gak mungkin kan?", batin Lilith terkejut.

"Veyra sialan! Dia mau ngebunuh gue apa gimana?", lanjutnya dengan ekspresi kesal.

Lilith mencoba menjauh, berusaha menciptakan jarak. Namun sang pengedar tidak memberikan kesempatan itu dan terus mengejar Lilith.

"Ck udahlah, yang penting segera bunuh dia sebelum waktunya habis.", gumam Lilith lalu kembali fokus ke pertarungan.

Sembari menghindari serangan, Lilith mengedarkan pandangannya ke segala arah, mencari cara untuk mengalahkan targetnya.

Hingga akhirnya dengan pandangannya yang tajam, Lilith melihat tiang yang terlihat penyok dan hampir roboh.

Lilith segera berlari kearah tiang itu dan menendangnya, namun tiang tersebut tidak bergeming sedikitpun.

Tapi Lilith tidak kehabisan akal, dia mencoba memancing targetnya untuk memukul tiang tersebut.

Setelah memutari tiang itu, akhirnya sang pengedar melayangkan tinjunya, Lilith menyeringai lalu menunduk, menyebabkan pukulan tersebut menghantam tiang.

Namun tentu saja itu tidak mudah karena tiang tersebut hanya sedikit bergetar, jadi Lilith mencari pipa besi di sekitar untuk memukul tiang tersebut.

Setelah terus berhasil memancing sang pengedar, ditambah Lilith yang memukulnya terus terusan, akhirnya tiang itu perlahan roboh.

Tapi pada saat yang sama, tepat dibawah tiang, kepala Lilith tiba tiba sakit, menandakan waktunya sudah habis.

"Sialan! Gue...gak bisa...mati di...sini.", lirihnya lalu ambruk tak sadarkan diri.

1
Dianapunky
Suka sejak awal
Viens03: mantap
total 1 replies
Ahmad Fahri
Banyak air mata terbuang untuk cerita ini, tapi worth it!
Viens03: mantap! makasih udah baca😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!