NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: tamat
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Tamat
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERJEBAK?

...***...

Dua hari telah berlalu, acara di istana memeriahkan pernikahan Pangeran Jun Hie dengan Mingmei. Sesuai dengan rencana, Lingyun Kai datang bersama selir Kangjian. Mereka menuju halaman utama istana, akan tetapi saat itu di depan ada Raja Ruo Xuan yang berjalan bersama seorang pelayan.

Deg!.

Selir Kangjian terkejut melihat ada sebuah giok yang jatuh dari tubuh Raja Ruo Xuan.

"Tunggu!." Selir Kangjian menghentikan Raja Ruo Xuan, memungut Giok itu.

Lingyun Kai menahan langkah pelayan wanita yang hendak mendekati ibu tirinya. Sementara itu Raja Ruo Xuan menghentikan langkah, membalikkan badan, tersenyum kecil melihat ke arah Lingyun Kai yang memberi kode.

"Ada apa nyonya?." Raja Ruo Xuan sedikit bingung.

"Maaf Gusti Raja." Selir Kangjian memberi hormat. "Hamba tidak sengaja melihat giok ini jatuh dari Gusti Raja." Ia berusaha menjelaskan apa yang telah terjadi. "Maaf, hamba lancang menghentikan langkah Gusti Raja."

Saat itu juga ada beberapa tamu yang melihat pemandangan itu, merasa ada yang aneh.

"Terima kasih nyonya." Balas Raja Ruo Xuan dengan ramahnya. "Tapi apakah nyonya mengerti arti memungut Giok seorang Raja yang belum menikah?."

Deg!.

Seketika Selir Kangjian dihantui oleh ketakutan yang tidak biasa.

"Maafkan aku ibu." Dalam hati Lingyun merasa bersalah. "Ini semua aku lakukan demi menjauhkan ibu dari kematian yang mengenaskan." Hatinya terasa sakit jika ingat kejadian masa lalu.

"Ho? Ternyata cara ini sangat ampuh juga." Dalam hati Raja Ruo Xuan. "Bocah nakal, akan aku hukum kau setelah ini." Raja Ruo Xuan tidak pernah memikirkan jebakan seperti ini.

"Sungguh, ampuni hamba yang lancang ini." Selir Kangjian sangat takut. "Hamba siap menerima hukuman."

Jendral Xiao Chen Tao dan nyonya Fengying juga datang, melihat kejadian itu.

"Hormat hamba Gusti Raja."

Keduanya memberi hormat, setelah itu melirik ke arah Selir Kangjian yang masih saja berlutut.

"Apa yang terjadi Gusti Raja? Kesalahan apa yang telah dilakukan oleh istri selir hamba?." Begitu banyak pertanyaan yang dilemparkan Jendral Xiao Chen Tao karena takut?. "Apakah ia telah berani menyinggung perasaan Gusti Raja?." Ia memberi hormat.

"Sebenarnya tidak parah, tapi cukup menyinggung." Raja Ruo Xuan mengangkat tinggi Giok putih Raja Naga. "Ia memungut giok seorang Raja yang belum menikah di depan umum, apakah kau mengetahui artinya itu tuan jendral?."

Deg!.

"Wanita sialan!." Jendral Xiao Chen Tao mengumpat kesal.

Plak!.

Tanpa pikir panjang langsung menampar wajah Selir Kangjian.

"Berani sekali kau melakukan larangan itu?! Wanita kurang ajar!." Jendral Xiao Chen Tao terbawa amarah, hingga memukul Selir Kangjian beberapa kali.

"Lelaki bajingan!." Dalam hati Raja Ruo Xuan marah melihat itu, hatinya terbakar amarah melihat pemandangan itu.

Duakh!.

"Kegh!." Jendral Xiao Chen Tao meringis sakit, tubuhnya terjungkal karena tendangan kuat dari Raja Ruo Xuan.

"Suamiku!." Nyonya Fengying terkejut, langsung segera membantu Jendral Xiao Chen Tao untuk berdiri.

"Berani sekali kau langsung main tangan pada wanita?!." Raja Ruo Xuan murka, suaranya terdengar keras. "Apakah saya mengizinkan kau untuk bertindak atas apa yang telah ia lakukan?!."

"Maafkan hamba Gusti Raja." Jendral Xiao Chen Tao dan nyonya Fengying sangat panik, segera berlutut.

Tentu saja mereka tidak ingin terkena dampak atas apa yang telah terjadi. Memungut Giok Putih Raja Naga artinya mengutuk Raja yang belum juga menikah. Cara melepaskan kutukan itu, ialah yang harus menikah dengan Raja tersebut.

"Sepertinya aku tidak ragu lagi, menitipkan ibu pada Raja ruo xuan." Dalam hati Lingyun Kai dapat merasakan ketulusan yang ditunjukkan oleh Raja Ruo Xuan.

Kejadian itu untuk sementara waktu dilupakan, karena mereka berkumpul di ruangan utama Istana, untuk mengucapkan selamat atas pernikahan kedua Pangeran Jun Hie dan Mingmei.

"Atas anugerah dewata yang agung, pernikahan kedua berjalan lancar." Kaisar merasa bangga. "Semoga kelak mereka bisa hidup dengan damai dalam bimbingan yang benar."

"Selamat atas pernikahan pangeran pertama, semoga berjalan dengan damai dalam bimbingan yang benar."

Para undangan mengulangi kalimat itu bersamaan, sebagai ucapan selamat.

Pangeran Jun Hie dan selir Mingmei memberi hormat pada Kaisar dan Permaisuri Chan Juan, setelah itu pada para tamu yang hadir.

"Anakku sangat cantik sekali." Dalam hati nyonya Fengying merasa senang. "Ini adalah buah keberuntungan." Hatinya terasa berbunga-bunga.

"Kakak kaisar." Raja Ruo Xuan memberi hormat.

"Ada apa adik Raja?." Respon Kaisar. "Apakah ada yang ingin kau sampaikan?."

"Tadi ada kejadian yang tidak terduga sama sekali." Raja Ruo Xuan melihat ke arah Selir Kangjian. "Giok putih Raja naga saya telah dipungut oleh seseorang."

Deg!.

Seketika suasana mendadak ribut karena itu.

"Benarkah itu paman Raja?." Pangeran Shoi-ming memberi hormat. "Siapa yang berani memungut Giok putih Raja naga milik seorang Raja yang belum menikah?!."

Suasana semakin ribut, karena ucapan Pangeran Shoi-ming.

"Adik!." Pangeran Chaoxiang menarik tangan adiknya agar duduk.

"Siapa yang telah berani melakukan itu?." Kaisar berusaha menenangkan suasana. "Berdirilah!."

"Ampuni hamba yang mulia kaisar." Selir Kangjian sangat panik. "Hamba tidak ingat, hamba yang salah!."

"Yang mulia kaisar!." Jendral Xiao Chen juga segera berlutut. "Hamba yang lalai, tidak bermaksud menyinggung Gusti Raja."

Raja Ruo Xuan memberi kode pada Kaisar agar tidak marah.

"Nyonya kangjian." Kaisar menatap ke arah Selir Kangjian. "Bagaimana tanggapan mu? Tentunya kau mengetahui konsekuensi dari apa yang telah kau lakukan."

"Hamba bersedia menerima hukuman apapun." Selir Kangjian bersujud. "Hamba tidak berani melawan."

"Kau?!." Jendral Xiao Chen Tao sangat kesal. "Kau tidak mengetahui jika kau masih berstatus istri selir seorang jendral?!." Hatinya dipenuhi amarah.

"Apa gunanya berstatus istri selir jendral? Jika sepuluh tahun ini tidak disentuh sama sekali." Ucap seorang pejabat.

"Ya, sebaiknya lepaskan saja." Ucap seorang wanita bangsawan. "Kasihan dia tidak memiliki anak, jika hanya berdiam diri saja di dapur setiap harinya."

"Laki-laki macam apa itu? Menikahi seorang wanita tapi tidak memberikan nafkah batin saja sekali." Ia merasa jijik dengan itu.

Semua orang mengecam Jendral Xiao Chen Tao. Rumor itu telah tersebar dengan luas, perlakuan seperti apa saja yang diterima oleh Selir Kangjian selama berada di kediaman Jendral Xiao Chen Tao bertahun-tahun.

"Heh!." Dalam hati Lingyun Kai mendengus dingin. "Aku telah mempersiapkan ini semua dengan baik."

"Bocah nakal, kau memang pandai sekali membaut taktik licik ini." Dalam hati Raja Ruo Xuan sangat kagum, memberi jempol pada Lingyun Kai secara rahasia.

"Saya juga tidak mau adik Raja mengalami kutukan sial." Kaisar menatap tajam. "Saya akan mengeluarkan dekrit pernikahan untuk adik Raja ruo xuan, dengan nyonya selir kangjian dari kediaman jendral xiao chen tao." Suara Kaisar menggema di ruangan utama Istana. "Untuk menghindari kutukan itu!."

Keputusan Kaisar tidak bisa diganggu gugat lagi, mereka telah menerima keputusan itu.

...***...

Setelah jamuan selesai.

Lingyun Kai berjalan-jalan sebentar di taman istana, ditemani An Hong yang selalu bersamanya.

"Apakah tuan muda yakin dengan rencana ini?." An Hong cemas. "Siapa yang akan mengobati tuan muda? Jika nyonya selir tidak ada?."

"Kau tenang saja." Balasnya dengan senyuman kecil. "Masih ada yang mau merawat aku jika terluka." Entah kenapa hatinya terasa sakit mengingat pertemuannya dengan nona muda Xin Qian di gerbang Isgana.

Lingyun Kai senyum lebar ketika melihat nona muda Xin Qian juga melewati gerbang bersamaan.

"Nona muda tertua xin qian." Lingyun Kai memberi hormat.

Nona muda Xin Qian hanya membalas tanpa bersuara.

"Apa yang kau lakukan?." Menteri Xin Taio tiba-tiba muncul dari belakang, menarik lengan anaknya. "Ingat apa yang telah aku katakan!." Ucapnya penuh penekanan. "Cepat masuk!."

"Baik ayah." Nona muda Xin Qian sangat takut, setelah memberi hormat pada ayahnya ia langsung masuk tanpa menoleh ke arah Lingyun.

"Ada apa ini?." Dalam hati Lingyun Kai heran.

"Kau! Gigolo murahan!." Menteri Xin Taio tampak marah.

Deg!.

"Eh? Aku?." Dalam hati Lingyun Kai merasa tersinggung.

"Jangan pernah dekati anakku!." Menatap tajam. "Akan aku bunuh kau! Jika berani mendekatinya." Menteri Xin Taio sangat benci. "Apalagi kau gigolo, anak dari musuh yang aku benci!."

Setelah berkata seperti itu Menteri Xin Taio segera meninggalkan Lingyun Kai yang masih mencerna ucapan itu.

"Gigolo? Aku? Aku dipanggil gigolo?!." Dalam hati Lingyun Kai sangat marah. "Harga diriku!." Lingyun Kai ingin meledak, tapi berusaha tenang karena menunggu ibunya agar rencana itu berjalan lancar.

Duakh!.

"Kegh!." Lingyun Kai meringis sakit ketika merasakan sebuah pukulan di kepalanya.

"Tuan muda!." An Hong panik melihat itu.

"Kau sangat licik sekali anak muda." Raja Ruo Xuan duduk di kursi yang tak jauh dari taman istana. "Sebelumnya saya tidak berpikir rencana menggunakan giok putih Raja naga akan berhasil."

"Siapa yang mau mati? Jika berani mengutuk seorang Raja yang belum menikah." Ucapnya santai.

"Bocah nakal." Raja Ruo Xuan mendengus kecil. "Rasanya ingin saya penggal kepalanya tadi itu." Ia merasa kesal. "Berani sekali dia ringan tangan pada wanita, apakah ibumu selalu diperlakukan seperti itu?."

"Karena itulah, hamba meminta perlindungan pada Gusti Raja." Lingyun Kai memberi hormat. "Semoga saja hamba tidak salah dalam mengambil keputusan." Ia menarik nafas dalam-dalam. "Hamba harap Gusti Raja tidak seperti jendral keparat itu."

"Baiklah." Raja Ruo Xuan terlihat serius. "Saya berjanji, akan melindungi ibumu dengan baik."

"Mohon bantunya Gusti Raja." Lingyun Kai merasa lega.

"Lantas? Apa yang akan kau lakukan setelah ini?." Raja Ruo Xuan sedikit maju. "Apakah jendral itu berencana melakukan hal buruk di belakang kakak kaisar?."

"Ada beberapa, hanya saja hamba sedang menyelidikinya." Ia memberi hormat. "Jika hanya dugaan, hamba takut terjadi kesalahpahaman nantinya."

"Baiklah." Respon Raja Ruo Xuan. "Jika kau mengalami kesulitan nantinya? Segera cari saya."

"Tentu saja." Lingyun Kai memberi hormat.

"Terima kasih bocah nakal, karena kau mencarikan saya seorang jodoh." Raja Ruo Xuan memberi hormat.

Bagaimana dengan tanggapan dari Lingyun Kai?. Temukan jawabannya.

...***...

1
Nurcahyo Budi Susetyo
jgn lama2 updatenya thor....jd penasaran
Sarah Q. M
Sedikit saran aja kakak author, kalau misalnya ngasih flashback di novel mending dituntaskan dulu deh, jangan dulu balik ke timeline sekarang. Iya, aku tau kalau di live action emang suka begitu dan bisa-bisa aja. Masalahnya ini novel yang setiap perpindahannya aja wajib ada labelnya dulu kayak, "kembali lagi ke masa itu... " atau "Beberapa bulan yang lalu... " dan kalau mau dijeda dulu scene flashbacknya juga harus kasih label "kembali lagi ke masa kini " jadi mending kayak gitu dulu habis scene Lingyun Kai dibawa ke sana, terus scene sekarang dengan obrolan mreka yang dengerin ceritanya Kai, terus lanjut flashback lagi. Meskipun ini saran aja yah kalau mau bikin flashback yang dijeda dulu di cerita-cerita berikutnya.

Soalnya kalau kayak gini, pas pertama kali ada scene lanjutan dari flashback agak membingungkan pembaca tentang latarnya di awal banget. Meskipun pada akhirnya pembaca tidak sebodoh itu untuk belum bisa nebak kalau ini lanjutan flashbacknya /Smile/.
Rettofuaia: muehehehe
total 3 replies
Sarah Q. M
Yeyyy sudah direstui! 🤭
Rettofuaia: dah terdesak itu, makanya direstui daripada menerima hukuman berat
total 1 replies
Sarah Q. M
"Kau ini biasa apa?" kok aku jadi agak bingung yah sama kalimatnya. Typo kah thor? Gak enak di dengar dan bikin bingung untuk dicerna 🙂
Rettofuaia: woke,,, entar diperbaiki lagi 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Sepengetahuanmu~
Rettofuaia: hm,,, bagaimana sepengetahuan mu tentang pangeran Qiang Long
total 3 replies
Sarah Q. M
Kok pendek banget?. ceritanya terlalu seru sihhh 🤩
Rettofuaia: terima kasih selalu mendukung karya aku
total 1 replies
Sarah Q. M
Bentar, bentar... kakak pertama yang mana nih maksudnya?
Rettofuaia: 3 menitan keknya
total 5 replies
Sarah Q. M
keturunan Kaisar kayaknya semuanya punya sifat manja dan aura charming-charming yang kuat dan memikat yah? 💖 ✨
Rettofuaia: Kaisarnya aja manja apalagi anaknya 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
Lanjyuttt! Jangan berhenti!! (nada karakter merah putih one for all) 🤣
Sarah Q. M
"Tepis kuat tangan istrinya" gak sih harusnya? 🙂
Rettofuaia: salah ya?
total 3 replies
Sarah Q. M
Puas aku akhirnya beliau tau juga ☺
Rettofuaia: juga takut sama lingyun kai
total 1 replies
Ezza
lanjut terus kak jangan lama lama
Rettofuaia: akan diusahakan secepatnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Kalau dipikir-pikir Kai identitasnya banyak bener dah. Apa gak pusing tuh keluarganya (all protagonis di sini) 😩. Ada Lingyun Kai, Wu Xian, Rua Yuxuan, dan yang paling membagongkan tentu Yang Mulia Pangeran Keempat. Buset banyak banget 😂.
Rettofuaia: hooh, tapi yang tau dia 1 orang cuma An Hong, dan Mingmei yang punya insting yang tinggi
total 3 replies
Sarah Q. M
Aku jujur agak kecewa sama alur Qianlong sama Lingyun Kai di cerita ini. Qianlong ini kayak kurang dapet spotlight gitu, padahal dia anak kandungnya Jenderal Xiao Chen Tao. Sayang banget kematiannya terlalu cepet. Anehnya pas baru tau dia anak jendral kayak la langsung nurut aja. Padahal 'kan harusnya dia lebih terikat sama keluarga yang udah bertahun-tahun bersamanya.

Terus, masa dia gak ada rasa sayang atau apa gitu sama keluarga kaisar yang udah besarin dia? Aneh aja gitu, kecuali emang dari awal dia udah gak suka sama "keluarganya" dan ngerasa saingan terus sama kakak-kakaknya buat jadi pewaris. Tapi, masalahnya, hal-hal kayak gitu tuh gak ada sama sekali di ceritanya. ☹️

Malah, kalau Qianlong gak terlalu disorot gitu, mendingan dia dijadiin protagonis aja. Jadi, dia nolak perintah jenderal dan milih ngelindungin keluarga yang udah nampung dia selama ini. Terus, dia kerja sama sama Kai. Itu pasti lebih keren, lebih seru, dan lebih epik! 😩

Nah, kalau kayak gini, Qianlong tuh kayak karakter yang nanggung banget. Mau dikasihanin, dia malah kayak gak tau diri karena berkhianat. Tapi, mau dibilang puas juga kayak "Rasain lo! Emang dasar anak bapaknya!" kita juga gak pernah dikasih liat gimana sifat Qianlong sebelumnya. Jadi, gak ada alasan buat kita ngerasa iba atau puas sama kematiannya. Akhirnya, karakter dia tuh kayak terkesannya gak ada gunanya, gak hidup, dan malah bikin bingung 😕❓.
Sarah Q. M: Ongeyy
total 4 replies
Ezza
lanjut terus kak
Rettofuaia: sedang diusahakan,,, masih menunggu dipublikasikan. terima kasih dukungannya ya 😘
total 1 replies
Sarah Q. M
Heh! Berani-beraninya kamu mengumpati An-hongku tercinta! 😤.
Meski dalam keadaan tak terkendali tetep agak sedikit kesal aku wak 😃.
Rettofuaia: Aman kok
total 5 replies
Sarah Q. M
Racun keramat ☠️💀
Rettofuaia: racun paling mematikan
total 1 replies
Sarah Q. M
Dimana Xin-qian thor?!! Dia harus tau Ruo Yuxuan itu Lingyun Kai!!!
Rettofuaia: sabar, masih ada lanjutannya
total 1 replies
Orimura Ichika
semangat author 😆😆😆✊
Rettofuaia: woke,,, 😍
total 1 replies
Sarah Q. M
Sedikit kasihan sih aku sama Si Qianlong yang mati. Tapi bersyukur juga karena dosanya belum sebanyak bapaknya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!