Sesama Author tolong saling menghargai, dilarang mampir jika hanya skip skip saja dan baca setengah-setengah, 🙏
Sebuah pernikahan harus didasari oleh kejujuran dan rasa saling percaya, tapi apa jadinya jika seorang Suami selalu berbohong kepada Istrinya dan lebih memilih menuruti semua keinginan Orang tua serta Keluarganya dibandingkan dengan keinginan Sang Istri?
Yuni selalu berharap jika Sang Suami bisa menjadi sandaran untuk dirinya, tapi ternyata semua itu hanya menjadi angan-angannya saja, karena Hendra bahkan tidak pernah membela Yuni ketika dia dihina oleh keluarga Suaminya sendiri.
Akankah Yuni bertahan apabila keluarga Sang Suami selalu campur tangan dalam rumah tangganya?
Baca kisah selengkapnya dalam Karya saya yang berjudul 'Suamiku Boneka keluarganya'.
Mohon dukungannya untuk Karya-karya receh saya, 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Yuni menghela nafas panjang mendengar perkataan Bayu. Yuni sadar betul jika dirinya tidak boleh menceritakan masalah rumah tangganya terhadap orang lain, apalagi semua itu merupakan aib keluarga yang harus ia tutupi.
Padahal selama ini aku selalu memendam semuanya sendirian, bahkan aku menutup rapat-rapat masalah rumah tanggaku dari Keluargaku sendiri, tapi entah kenapa saat berada di dekat Bayu, aku merasa nyaman bahkan tanpa sadar telah mengatakan semuanya, ucap Yuni dalam hati.
"Bay, selama ini aku selalu menutupi masalah rumah tanggaku dari siapa pun, termasuk dari kedua orang tuaku sendiri, karena aku tidak mau membuat mereka sedih dan kepikiran. Apalagi, sudah seharusnya sebagai seorang Istri aku menutupi aib dalam rumah tanggaku dari orang lain," ucap Yuni.
"Tapi ternyata secara tidak sadar aku sudah mengatakan masalah rumah tanggaku kepada mu. Terimakasih banyak ya Bay, kamu sudah menjadi Sahabat terbaikku," sambung Yuni dengan mata berkaca-kaca.
"Yun, kamu jangan pernah merasa sendirian. Aku sudah berjanji akan selalu menemanimu dalam suka dan duka, apalagi dulu kamu adalah Pahlawanku, jadi sekarang giliran aku yang akan menjadi Pahlawanmu," ucap Bayu.
......................
Waktu saat ini sudah menunjukan pukul lima sore, semua karyawan Abadi Grup satu persatu mulai meninggalkan Perusahaan, termasuk Yuni dan Bayu.
Selama berada di kantor, Yuni berusaha menghindari Hendra, tapi saat pulang, Hendra sengaja menunggu Yuni di gerbang Perusahaan.
"Kenapa Yuni masih belum ke luar juga ya?" gumam Hendra yang masih menunggu di dalam mobilnya.
Hendra memutuskan ke luar dari dalam mobil untuk bertanya kepada Heni, tapi baru juga dia membuka pintu mobil, Hendra melihat Yuni di bonceng oleh Bayu menggunakan motor.
"Ternyata Yuni di antar pulang oleh Bayu," ucap Hendra dengan mengepalkan kedua tangannya.
Hendra kembali salah paham, apalagi Lisa sengaja menghampiri Hendra untuk menghasutnya.
"Mas, kamu lihat sendiri bagaimana kelakuan Istri yang selama ini selalu kamu bela. Yuni sudah seperti seorang ja*lang saja," ucap Lisa dengan tersenyum mengejek.
Lisa tersenyum penuh kemenangan ketika melihat Hendra yang hanya diam saja dengan sorot mata memendam amarah.
Hendra gampang sekali dipengaruhi. Sebentar lagi kamu pasti akan bertekuk lutut di hadapan ku Hendra, batin Lisa.
Lisa akhirnya mengajak Hendra mampir ke rumahnya. Meski pun pada awalnya Hendra menolak ajakan Lisa, tapi Lisa terus membujuknya dengan alasan Bianca ingin ketemu dengan Hendra.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Lisa, Hendra lebih banyak diam, apalagi dia terus memikirkan masalah rumah tangganya dengan Yuni.
"Mas, ada payung gak? Di luar hujannya deras sekali," tanya Lisa ketika keduanya sampai di halaman rumah Lisa.
Hendra hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, sampai akhirnya Lisa terbesit sebuah ide supaya Hendra jatuh ke dalam pelukannya.
"Mas, kita hujan-hujanan aja yuk," rengek Lisa dengan suara manja.
Hendra dan Lisa akhirnya turun dari dalam mobil. Pakaian keduanya sampai basah karena menerobos hujan.
"Mas, kamu ganti dulu pakaiannya biar gak masuk angin," ujar Lisa dengan mengajak Hendra masuk ke dalam kamar.
"Lis, dimana Bianca?" tanya Hendra yang tidak melihat keberadaan siapa pun di rumah Lisa.
"Barusan Bibi kirim pesan, katanya Bianca minta menginap di rumah Mama."
"Kalau begitu, sebaiknya aku pulang saja," ucap Hendra.
Pada saat Hendra ingin ke luar dari kamar Lisa, Lisa bergegas menutup pintu kamar.
"Mas, sekarang hanya ada kita berdua di rumah, bagaimana kalau kita_" ucap Lisa dengan memainkan jarinya pada dada bidang Hendra.
Sebagai lelaki normal, perlakuan Lisa membuat jiwa lelaki Hendra meronta-ronta. Hasratnya mulai bangkit ketika melihat keindahan tubuh Lisa yang terpampang jelas di depan matanya.
"Lis, jangan seperti ini, aku sudah memiliki_" ucapan Hendra terhenti karena Lisa membungkam mulutnya dengan ciuman.
Hendra seakan terhipnotis dengan sentuhan yang diberikan oleh Lisa, bahkan tanpa sadar mereka saling melucuti pakaian hingga keduanya sama sama polos tanpa sehelai benang pun.
Lisa saat ini sudah berada di atas tubuh Hendra, tapi Hendra tiba-tiba teringat kepada Yuni.
"Lis, kita tidak boleh melakukan dosa besar seperti ini. Aku tidak mau mengkhianati Yuni."
"Mas, Yuni juga sudah mengkhianati kamu, jadi kamu harus membalasnya."
Hendra hanya diam karena sudah terpengaruh oleh Lisa. Sampai akhirnya, Lisa dan Hendra melakukan hubungan terlarang, dan Lisa tersenyum penuh kemenangan karena sudah berhasil membuat Hendra jatuh ke dalam pelukannya.
......................
Pak Ibrahim yang sedang memilah rongsokan di depan rumahnya, terkejut ketika melihat Yuni di antar pulang oleh seorang lelaki.
"Assalamu'alaikum," ucap Yuni dan Bayu secara bersamaan, kemudian keduanya mencium punggung tangan Pak Ibrahim.
"Wa'alaikumsalam. Yun, kenapa kamu tidak pulang sama Nak Hendra?" tanya Pak Ibrahim.
"Mas Hendra masih ada urusan Pak. Oh iya, Bapak masih ingat sama Bayu kan Teman Yuni waktu SMP dulu? Lelaki ini Bayu Pak, pasti Bapak pangling karena sekarang Bayu sudah berubah menjadi kurus," ujar Yuni.
"Oh, jadi ini Nak Bayu Teman kamu. Bapak benar-benar pangling melihat Nak Bayu yang sekarang, bahkan Bapak sampai tidak mengenali Nak Bayu. Apa Nak Bayu sudah memiliki Istri?" ujar Pak Ibrahim.
"Saya belum menemukan yang cocok Pak," jawab Bayu.
"Kamu sih orangnya pilih pilih," ujar Yuni, dan Bayu hanya tersenyum mendengar perkataan Sahabat karibnya tersebut.
Sepertinya ada yang tidak beres dengan hubungan Yuni dan Nak Bayu, aku harus memperingatkan Yuni kalau dia tidak boleh terlalu dekat dengan lawan jenis, apalagi Nak Bayu masih belum menikah, ucap Pak Ibrahim dalam hati.
Denis yang melihat Bayu, langsung berlari dari dalam rumah untuk menghampirinya.
"Om Bayu, Denis kangen banget sama Om," ucap Denis dengan memeluk tubuh Bayu.
"Om juga kangen banget sama jagoan," ucap Bayu dengan menggendong tubuh Denis.
Pak Ibrahim semakin merasa heran, karena Anak Yuni ternyata sudah dekat juga dengan Bayu.
"Yuni, Bapak mau bicara dulu sebentar," ujar Pak Ibrahim dengan menarik tangan Yuni masuk ke dalam rumah.
"Bapak kenapa sih? Wajah Bapak kenapa terlihat kebingungan seperti itu?" tanya Yuni yang merasa heran.
"Yun, kamu itu perempuan yang sudah bersuami, tidak seharusnya kamu dekat dengan lawan jenis, karena itu hukumnya dosa," ujar Pak Ibrahim.
"Iya Pak, Yuni juga tau batasan. Bapak pasti tau kalau dari dulu hubungan Yuni dan Bayu sangat dekat, bahkan kami sudah seperti saudara, apalagi sekarang Bayu dan Yuni menjadi Teman kerja."
"Oh iya, Bapak sudah menemui pemilik rumah yang mau dikontrakin kan? Kebetulan Bayu sedang cari kontrakan juga," tanya Yuni.
"A_apa?" ucap Pak Ibrahim yang begitu terkejut.
Terimakasih banyak dukungannya selama ini. Mohon tinggalkan jejak supaya Author tambah semangat Up nya.
Sehat dan sukses selalu untuk semuanya, 🤲🙏
*
*
Bersambung
emang agak lain pak Ibrahim ini
semangat thor
semangat thor asli kesel banget gue sama Hendra dia itu bukan bodoh lagi iiiiiiiiihhhhhhh kesel banget awas luu Hendra habis kau