NovelToon NovelToon
I Love You Abang

I Love You Abang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Whidie Arista

Salahkah jika aku menyukaimu Abang?

Kedekatan Dea dengan Abang tirinya menghadirkan sebuah perasaan yang tak seharusnya ada, sebisa mungkin dia mencoba membuangnya namun tanpa dia sadari ternyata Abangnya juga menyimpan perasaan yang sama untuknya.

Ada yang penasaran? yuk simak cerita mereka 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Jam istirahat pun tiba, aku memutuskan untuk ikut makan siang di kantin bersama teman-temanku karena tadi pagi aku hanya sarapan sehelai roti.

Aku pesan semangkok bakso dan es teh manis seperti biasa, tak jauh dari tempat aku dan teman-temanku duduk, Davi dan teman-temannya juga tengah makan siang bersama. Sesekali dia melirik kearahku seraya melempar senyum, aku hanya membalasnya dengan senyum samar.

Tring...

Ponselku berbunyi, aku segera membukanya, ternyata itu notifikasi chat dari Davi.

[Ya, sore nanti kamu kerja gak?] Isi pesannya, ternyata selama ini dia tahu aku kerja part time di kafe.

[Nggak, aku ngambil cuti beberapa hari, kenapa?] Balasku.

[Boleh kasih aku waktu bentar gak, ada yang mau aku omongin.]

[Boleh, aku tunggu di belakang sekolah] Aku jelas tahu apa yang ingin dia katakan, dan Aku memutuskan untuk memberinya kesempatan.

Setelah itu kami mengakhiri percakapan kami di pesan singkat, aku melihat deretan panggilan tak terjawab dari Ran memenuhi aplikasi layar hijauku.

Maaf Ran, ini jalan terbaik yang harus aku ambil sebelum semuanya terlambat. Aku kembali mengantongi ponselku dan memilih mendengarkan celotehan Maya yang bercerita tentang pacarnya.

“Gaes, menurut kalian si Bayu itu cinta enggak sih ama gue?”

“Bukannya lo bilang si Bayu itu cinta mati ya ama elo.” sinis Laura.

“Emangnya dia ngelakuin apa May, sampai elu mikirnya dia gak cinta ama lu?” tanya Sita.

“Semalam kan gue ketemuan tuh ama dia depan mini market, dia bawain gue martabak sama kue pukis.” ucapnya.

“Terus.” tanggap Sita, sedang aku dan Laura lebih memilih nyimak ceritanya.

“Dia pake jaket jeans kaya gayanya Dilan gitu.” kekehnya.

“Next.”

“Kita ngobrol sambil jalan-jalan di pinggir jalan sambil gandengan tangan juga kaya di Drakor-drakor gitu.” celotehnya.

“Terus masalahnya dimana Markonah?” kesal Laura tak sabar, sedang aku hanya nyengir melihat muka kesal dan gak sabarannya Laura.

“Bentar dong ceritanya juga baru mulai masa udah langsung masuk konflik aja.” komentarnya acuh tak acuh.

“Elu kalau denger cerita si Maya butuh stok kesabaran berlimpah Ra, jadi bawa enjoy aja.” ucapku santai.

“Dea bestie gue emang.” sahutnya.

“Udah buruan cerita lagi.” desak Sita.

“Kita kan jalan-jalan tuh, gak kerasa langkah kita tuh udah jauh banget masuk gang, mana jalan buntu lagi.”

“Lah, si Bayu kan bawa motor kenapa kalian malah jalan kaki, kenapa gak naik motor aja?” komentar Laura.

“Ya, biar kaya di Drakor-drakor lah, lagian mau kemana kita pake naik motor segala.” Laura mencebikkan bibirnya, namun kali ini dia diam saja.

“Aku mancing dia dong, dengan cara nyudutin dia ke dinding–,” Maya menjeda ucapannya.

“Maksudnya? Gaes ini kita sepemikiran gak?” ucapku dengan mulut menganga, yang langsung di angguki Sita dan Laura, raut wajah mereka pun tampak penasaran.

“Lanjut May, lanjut.” ucap Laura antusias, kini cerita Maya tak kalah seru dengan Drakor yang sering kami tonton.

“Gue kan giniin dia ke dinding,” ucapnya sambil mempraktekkan ucapannya, “Mata gue ama mata dia saling pandang-pandangan gitu, jantung gue udah deg-degan gak karuan, kebayang gak sih suasananya kita cuma berdua di tempat sepi, tapi yang bikin romantis itu tiba-tiba banyak laron beterbangan disekitar gue, karena kita berdiri gak jauh dari lampu.”

“Oh, laron juga bisa bikin suasana jadi romantis ya," komentarku.

“Ya dong, kalau suasananya mendukung, laronnya anggap aja bunga sakura lagi gugur.” aku mengulum senyum namun tetap mengiakan apa yang Maya katakan, biarin aja dia ngayal sesuka hatinya.

“Terus lu jadi gini-gini sama Bayu?” tanya Laura, dia memberi Isyarat dengan gerak tangannya.

Maya tersenyum menyeringai saat melihat raut penasaran kami, “Nanti lanjut part 2!”

“Maya!” teriak kami bersamaan.

Maya terbahak-bahak melihat raut wajah gusar kami, “haha, gue cuma becanda kali gaes, gue ama dia mana ada ngelakuin hal gituan, kita ini anak baik-baik, gue ama dia pacaran sehat.”

“Prett! Gak percaya gue!”

“Sebenernya lebih tepatnya dia nolak gue sih, dia bilang gini. May, aku gak mau di cap cowok yang tukang ngerusak cewek, akan ada waktunya kita bisa melakukan itu nanti.” Maya menirukan suara Bayu.

Bayu Nugraha, dia siswa sekolah lain yang gak jauh dari SMA Harapan Bangsa tempat kami bersekolah. Aku pernah beberapa kali bertemu dengannya saat dia menjemput Maya pulang, anaknya ganteng, sopan, namun aku lihat tampilannya seperti anak geng motor, dia punya banyak teman dan temannya baik-baik sih, kalau emang mereka anak geng motor pasti banyak ulah, tapi mereka seperti anak normal biasa.

“Wah, good job si Bayu, dia cowok sejati May, dia pasti cinta banget ama elu itu.” ucap Sita antusias.

“Iya gitu? Ko gue ragu ya gaes," Maya menaruh dagu di meja, wajahnya tampak bingung, “mana ada cowok yang nolak ciuman dari pacarnya, harusnya kalau doi cinta ama gue dia mau dong gue cium.”

“Lu tuh jadi cewek agresif banget sih May, sikap Bayu tuh udah bener, belum waktunya hubungan kalian sampe di tahap itu." Sahutku.

“Hooh, tahu tuh si Maya.” timpal Laura.

“Hehe, gue cuma penasaran gaes gimana rasanya ciuman, emang kalian gak penasaran gitu?” ucap Maya setengah berbisik.

“Emh, penasaran sih, ya gak Sit?” sahut Laura.

“Kalian aja kali, gue mah enggak.” ujar Sita.

“Caiilah, so suci loh Sit, udah sekali nyoba nanti juga ketagihan lu.” Sita menatap horor pada Maya.

Aku melirik kearah Davi, dia tampak cengengesan, apa mereka denger yang perbincangan absurd kami tadi, “Hus gaes udah diem ah, jangan bahas itu mulu, kalian gak liat disini banyak orang, nanti kita di kira cewek mesum lagi.”

Kami mengakhiri percakapan kami saat bel sekolah berbunyi.

***

“Ya, hari ini bukannya lu masih cuti ya?” ucap Sita saat kelas sudah bubar.

“Hooh, gue mau langsung pulang aja.”

“Di jemput Bang Ran?”

“Nggak, gue pulang sendiri, Bang Ran pasti masih di kampus jam segini.” dustaku, kenyataannya aku gak tahu dimana keberadaan Ran dan jam berapa tepatnya dia pulang kuliah.

“Kalau gitu gue duluan ya, baye.” Sita melambaikan tangannya dan berlalu lebih dulu. Aku berjalan perlahan kemudian berbelok menuju halaman belakang sekolah.

Sepanjang perjalanan aku menatap kesana kemari, takut ada yang melihat aku pergi ke tempat sepi itu. Sampailah aku disana, tampak Davi sudah menunggu sambil duduk di atas tumpukan batako, saat melihat aku datang dia langsung melompat turun.

“Ada apa Dav?” aku langsung to the poin, takut jika seseorang memergoki kami tengah berduaan disini.

“Emh, sebenernya aku–,” dia tampak gugup, “aku–,” dia masih saja sama seperti waktu itu, tinggal bilang suka apa susahnya sih dan kali ini aku pasti akan mejawab iya.

“Ngomong langsung aja Dav, tenang gak usah gugup.” telapak tangan Davi saling meremas satu sama lain.

“Aku takut di tolak lagi sama kamu Ya.” lirihnya.

Aku menghela nafas ringan, “tenang aja, kali ini aku gak bakalan nolak kamu ko.” Davi melempar tatapan tak percaya.

“Maksudnya gimana Ya? Kamu nerima aku gitu?”

“Nanya dulu, baru aku kasih tahu kamu jawabannya.”

Davi tersenyum senang, dia menarik napas dalam-dalam kemudian berkata, “Ya, aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku?” aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.

“K–kamu setuju Ya? K–kamu nerima aku jadi pacar kamu?”

“Shut! Jangan kenceng-kenceng nanti ada yang denger.” tegurku.

“Maaf Ya, aku kelewat seneng jadi gak sengaja tereak.” Davi seketika menutup mulut dengan telapak tangannya, dengan raut wajah malu.

“Kalau gitu aku balik dulu ya.”

“Mau aku anter?”

“Gak usah, aku bisa pulang sendiri. Oh ya, aku harap ini menjadi rahasia di antara kita berdua untuk sementara ini Dav, aku ingin mencari kesempatan yang tepat buat kasih tahu ke mereka tentang hubungan kita.”

“Iya, sesuai keinginan kamu Ya.” Davi tersenyum sambil mengangguk mengiyakan.

“Dea!” suara seseorang yang aku kenali tiba-tiba terdengar, itu Ran.

“Itu Abang aku Dav, kamu cepet sembunyi jangan sampe dia liat kamu disini.” Davi lekas berlari dan bersembunyi di balik tumpukan batako tadi.

Tap...Tap...Tap Langkah kaki Ran kian mendekat, aku langsung berjalan keluar untuk mencegah dia datang kemari.

Langkah Ran terhenti seketika saat dia melihat aku berdiri di hadapannya.

1
Susi Akbarini
sita ngerasa gak enak...


maknya menjauh...

❤❤❤❤😀😀😀😀
Susi Akbarini
lqnjutttt...

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
maunya Ran ciuman secara gak langsyng..
rapi teenyata Dea masih malu2...
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
pinter kga bersandiwara..
awal bertemu di rumah Ran ..
dia kan musuhin Dea..
apa.karena gak yeeima papanya nikah lagi...
😀😀❤❤😘😍😍😙
Susi Akbarini
kok bisa dari SMA...apa pernah satu sekolah..
tapi Dea gak tau...
pantesan Ean betah jomblo..
laahhh...
wmang nungguin Dea...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
jafi oenasaran..
apa masalah flo dimas dan Ran..

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
coba dea jujur ama Ean klo dah putus dari davi..
pasti Ran jujur jga klao suka ma Dea..

😀😀😀❤❤❤😍😙😗
partini
dari SMA ?
ko bisa flashback Thor
Whidie Arista 🦋: Ada nanti, tapi masih beberapa bab lagi keknya, ada di pov nya Ran🤭
total 1 replies
partini
ohhh akit 💔
Susi Akbarini
lanjuttt..
❤❤❤❤
Susi Akbarini
akakah Ran tertarik ama Flo..
😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
waahhh..
akankah dea cemburu kalo tau flora sekampus ama Ran?
❤❤❤❤
Susi Akbarini
bolehhhh .

bolrh banget malahhh..
halal kok..
😀😀😀❤❤❤❤
Arumsari
bagus
Whidie Arista 🦋: Terimakasih Kakak ❤️
total 1 replies
Susi Akbarini
iya jujur saja...
biar gak terlambat...
😀😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
masalah Ean..
bingung mau ngaku syka ama Dea...
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
lanjutttttt...


❤❤❤❤❤❤❤😍😙😙😙
Susi Akbarini
cie3..
yg ketahuan jadian....

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
semangat..

mkasi udah up banayakkkk...


❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!