Perang dunia organisasi kriminal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran yang Menyelamatkan
Moka kebablasan. Ia berjalan lumayan jauh meninggalkan rumah yang ada di dekat hutan dan kebun apel. Tapi itu baik.
Moka menemukan sebuah perkampungan di sana. Biarpun malam tapi kenapa banyak orang yang keluar dari dalam rumah?
Moka pun tanpa ragu-ragu pergi ke sana dan mencari tahu.
Malu bertanya bisa meninggal.
Moka menghampiri kumpulan orang-orang di desa itu.
"Permisi tuan-tuan",
"Apakah kalian melihat dua orang pemburu pergi lewat sini?",
"Mereka berpakaian sama sepertiku dan juga membawa senapan sepertiku",
Moka menyamar menjadi seorang pemburu kulit binatang yang sedang ketinggalan jejak.
"Tenang dulu anak muda",
"Siapa dua orang yang kamu cari itu?",
"Mereka berdua adalah saudaraku",
"Maafkan kami anak muda",
"Sayang sekali kami tidak melihatnya",
"Kami bisa memastikan dua saudara mu itu tidak lewat desa ini",
"Kalau boleh aku tahu kenapa kalian malam-malam begini berjaga di luar rumah?",
Moka memperhatikan orang-orang itu juga membawa senjata.
"Kemarin salah satu warga kami ada yang kemalingan",
"Apa yang diambil oleh pencuri itu?",
"Seorang bayi perempuan",
Moka kaget mendengar kebenaran ini.
"Lalu kenapa kalian tidak mencurigai aku?",
"Ibu dari anak bayi yang dicuri itu sempat bertatap muka dengan si pencuri sebelum ia pingsan karena dipukul wajahnya",
"Pencuri itu adalah seorang wanita asing yang belum pernah kami lihat di desa ini",
Moka harus segera kembali untuk menemui Viktor dan Lung. Sebelum terlambat.
"Apakah kalian sudah melaporkannya kepada para petugas?",
"Ya kami sudah melakukannya",
"Aku akan meneruskan perjalanan ku tuan-tuan",
"Terimakasih telah menjawab pertanyaan ku",
"Semoga bayi itu lekas kembali",
Moka pamit meninggalkan kumpulan orang-orang desa itu.
"Mau kemana kamu nak?",
"Aku mau pergi ke arah sana",
"Di sana ada rumah di dekat kebun apel yang pemiliknya juga merupakan warga desa kami",
"Tapi suami istri itu sedang pergi entah kemana tanpa memberi pesan kepada warga yang lain",
"Kemarin kami baru saja pergi ke sana tapi rumah itu sedang kosong",
"Berhati-hati lah nak",
Itu pernyataan yang diharapkan oleh Moka. Ternyata ini urusannya lebih runyam lagi.
Moka berlari dengan terburu-buru untuk kembali ke rumah di dekat kebun apel itu. Viktor dan Lung dalam bahaya.
Moka akan melakukan permainannya.
*
Lung masih berbaring di atas atap rumah yang terbuat dari jerami.
Lung yang terpejam membuka mata begitu menyadari kembalinya Moka.
"Ada apa dengan kamu Moka?",
"Ikuti aku",
"Tahan Viktor jika dia ingin menghalangiku", pinta Moka kepada Lung.
Moka masuk ke dalam rumah diikuti oleh Lung.
Mereka mendapati Viktor di ruang tengah yang sedang menikmati cigarette dan alkohol.
"Sudah selesai pak tua?",
Sambil menyapa Moka masuk ke dalam kamar tidur perempuan yang sejauh ini sudah berbaik hati kepada mereka.
"Mau apa anak itu?",
"Sudah biarkan saja",
Moka membangunkan perempuan itu lalu menggodanya untuk bercinta. Perempuan itu pun tidak bisa menolak.
Setelah tadi dengan yang tua sekarang bisa bersama dengan yang muda. Dalam waktu satu malam kenapa tidak.
Puas melayani hasrat masing-masing Moka justru mengakhiri hidup wanita yang baru saja ditidurinya itu.
"Apa yang kamu lakukan?",
Viktor yang sebelumnya juga menikmati goyangan perempuan itu sangat terkejut.
Moka membeberkan alasannya kepada Viktor dan Lung.
"Perempuan itu adalah seorang mata-mata dan pembunuh bayaran",
"Bayi itu adalah anak bayi perempuan yang dicuri dari desa di sana sewaktu aku pergi jalan-jalan tadi",
"Aku baru saja menidurinya dan dia belum pernah punya bayi",
"Aku bisa merasakannya pak tua",
Moka, Viktor dan Lung menggeledah rumah itu bersama-sama.
Ditemukan sepasang suami istri yang merupakan pemilik rumah yang sebenarnya sudah dibunuh. Mayatnya dibuang di lubang sumur yang berada di halaman belakang yang sudah ditutup samarkan dengan tumpukan kayu-kayu.
"Kita harus segera pergi dari tempat ini",
Yang lebih gawat lagi ditemukan sebuah alat komunikasi dari perempuan mata-mata dan pembunuh bayaran itu.
Wanita yang sudah dibunuh oleh Moka dengan cara ditutup jalan nafasnya itu ternyata sudah memanggil bala bantuan. Mengungkap keberadaan tersangka kambing hitam yang membunuh ribuan anggota kelompok kriminal dan juga para pemimpin mereka.
Ini artinya indentitas Moka, Viktor dan Lung sudah dibuka. Ada yang memasang harga dan dendam untuk kepala mereka.
Itu artinya ada yang berkhianat.
"Kita harus segera pergi dari tempat ini",
Moka, Viktor dan Lung meninggalkan rumah di dekat kebun apel itu. Terlebih dahulu mereka mengembalikan bayi perempuan yang telah dicuri itu ke tempat tinggalnya yang berada di desa sana. Moka menaruhnya di depan pintu rumah ibunya.
Moka, Viktor dan Lung melihat dari seberang tempat tinggi yang jauh.
Rumah yang menyendiri di dekat hutan dan kebun itu sedang dikepung oleh ribuan orang yang mau membalas dendam.
"Kita beruntung",
"Kita selamat",
"Terimakasih padamu Moka",
"Ayo kita pergi dari sini",