NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22 Banyak Tanya

Tavisha hanya bisa mengikuti bagaimana keputusan yang berikan Kastara termasuk dengan hari ini. Tavisha yang mau tidak mau ikut pindah. Karena tidak mungkin juga dia berada sendirian di rumah itu.

Tavisha yang sudah berada di dalam mobil yang duduk di kursi depan di samping Kastara yang menyetir dan sementara Damian bersama Vanya berada di mobil yang lain di mana mobil itu cocok untuk Damian dengan cara merebahkan diri.

Untuk orang-orang yang bekerja di rumah dan Bodyguard yang lainnya juga sudah mulai menyusul yang pasti mereka semua mengatur strategi agar mendapatkan tempat yang jauh lebih aman dan tidak diketahui oleh siapapun.

"Kau kaget dengan apa yang terjadi?" tanya Kastara memulai obrolan membuat Tavisha menoleh ke arahnya.

"Bukan kaget lagi, bahkan sejak tadi jantungku tidak berhenti berdetak. Nyawaku hampir saja melayang dan sebenarnya hal itu tidak heran karena sejak bertemu denganmu. Nyawaku benar-benar terancam dan sekarang aku tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya," jawab Tavisha.

"Bertanya satu kalimat dan sudah mendengarkan keluhan seribu bahasa," sahut Kastara mendengus kasar.

"Kalau begitu jawablah apa yang terjadi sebenarnya? kenapa kamu menarikku begitu saja saat ada orang yang bertanya padaku, malu siapa orang-orang yang mengejar kita dan apa yang terjadi di kediaman rumahmu dan kenapa semua orang harus pindah?" tanya Tavisha dengan semua perasa penasaran yang ada di dalam kepalanya.

"Aku tahu apa yang kamu alami mungkin membuat kamu sangat bingung dan pasti kaget. Tavisha aku rasa kamu tidak perlu tahu alasannya. Karena kamu bukan bagian dariku dan aku juga tidak perlu menjelaskan apapun!" jawab Kastara yang sudah bisa di duga Tavisha bahwa Kastara tidak akan mengatakan apapun karena pria itu terlihat penuh dengan misterius.

"Percuma bicara padaku," Tavisha mendumel yang terlihat kesal.

"Sudahlah jangan terlalu memikirkan apa yang terjadi dan anggap saja semua itu mimpi buruk yang terpenting kau tidak akan terluka. Jika kau masih menuruti segala apa yang aku ucapkan," jawab Kastara yang mendapat respon apapun dari Tavisha.

****

Tidak lama akhirnya mereka semua sudah sampai di kediaman baru Kastara yang mana rumah itu tidak kalah jauh mewahnya dengan rumah mereka sebelumnya. Rumah mewah berlantai 2 yang begitu sangat luas dan juga sama dengan pekarangannya.

Tavisha sudah kembali berada di dalam kamar yang pasti kamar baru yang sama seperti sebelumnya yang juga sama-sama mewah.

Tavisha sama sekali tidak bersemangat atau mengagumi ruangan itu. Karena sampai saat ini perasaannya belum tenang dengan banyaknya pertanyaan apa yang terjadi sebenarnya.

"Kata Bibi ini bukan pertama kali mereka pindah rumah yang artinya di hari-hari berikutnya maka akan ada juga lagi pindah dan aku tidak tahu apa yang membuat orang-orang di rumah ini harus melakukan hal itu," ucapnya menghela nafas.

Melihat 2 kopernya yang sangat besar membuat Tavisha sama sekali tidak memiliki semangat untuk menyusun pakaiannya dan bahkan dia hanya meletakkan di sudut kamar.

Tavisha yang terlihat begitu lelah memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tavisha melihat langit-langit kamar matanya yang sangat berat yang ternyata mampu membuatnya memejamkan mata.

Tavisha sudah sangat lelah. Tavisha yang baru sampai rumah setelah mengalami insiden yang begitu banyak dan tiba-tiba disuruh langsung menyiapkan pakaian. Besok dia juga harus kembali ke rumah sakit. Tavisha butuh istirahat sebentar.

Sementara Kastara dan Vanya berada di dalam kamar Damian yang sama dengan kamar sebelumnya. Khusus untuk Damian kamar itu dibuat sebagai kamar perawatan dengan peralatan medis yang sebelumnya sudah disiapkan.

"Aku berharap Damian bisa secepatnya sadar," ucap Kastara setelah memeriksa keadaan temannya itu.

"Kamu yakin akan tetap percaya pada Dokter itu?" tanya Vanya yang membuat Kastara mengerutkan dahi mendengar pernyataan itu.

"Apa maksud kamu?" tanya Kastara.

"Kamu tidak mencurigai dengan apa yang terjadi hah!" tanya Vanya.

"Vanya bicaralah dengan jelas ini bukan waktunya untuk tebak-tebakan," sahut Kastara.

"Kita sudah lama melakukan operasi ini dan bahkan bukan hanya Kuncoro yang kita ganggu. Banyak pengusaha lain dari kalangan manapun dan kita hentikan saat mereka melakukan transaksi. Tapi semuanya berjalan dengan baik dan bahkan tidak ada kendala sama sekali.

"Tapi kamu memasukkan orang asing ke dalam rumah ini dan kamu lihat apa yang terjadi, bagaimana akhirnya mereka melakukan tindakan di luar dugaan kita. Kamu harusnya hati-hati Kastara. Karena kehadiran orang asing di rumah ini bisa membawa masalah bagi kita!" tegas Vanya yang seolah memberikan gambaran kepada Kastara.

"Vanya aku sudah mengatakan kepada kamu bahwa apa yang terjadi tidak ada kaitannya dengan Tavisha. Dia hanya Dokter di rumah ini dan bahkan kamu tahu sendiri bahwa kita tidak mempunyai pilihan lain selain menjadikan dia Dokter Damian. Karena kita tidak mungkin mempercayai orang lain!" tegas Kastara yang ternyata tidak terpengaruh dengan perkataan Vanya.

"Aku hanya mengingatkanmu saja untuk tidak terlalu percaya pada orang asing!" tegas Vanya.

"Vanya pemikiran kamu yang seperti itu tidak akan membuat masalah selesai. Urusan Tavisha berada di rumah ini adalah urusanku dan aku yang tahu apa yang harus dia lakukan. Jadi kamu jangan lagi mencampuri hal itu!" tegas Kastara yang tidak ingin banyak bicara dengan Maya dan memilih untuk pergi dari hadapan Maya.

"Apa-apaan Kastara? Dia adalah laki-laki yang sangat cuek. Aku sangat mengenalnya bagaimana dia yang memang dia begitu sangat hati-hati dengan orang hati-hati dengan orang asing. Tetapi apa yang dia lakukan?"

"Dia benar-benar sangat percaya pada wanita itu dan bahkan secara terang-terangan membelanya. Dia seperti bukan Kastara yang aku kenal,"

"Apa yang sebenarnya dilakukan wanita itu kepada Kastara? Kenapa Kastara seakan saat ini menjadi orang lain, orang yang bahkan tidak aku kenali sama sekali," ucap Vanya dengan kebingungan.

Kastara yang berjalan menaiki anak tangga berpapasan dengan asisten rumah tangga.

"Apa kamu sudah menunjukkan kamar untuk Tavisha?" tanya Kastara.

"Saya sudah mengantarkan Nona Tavisha ke kamar yang tuan perintahkan," jawab Bibi.

"Lalu apa dia bertanya sesuatu?" tanya Kastara.

"Tidak ada. Tetapi sebelumnya Nona Tavisha banyak bertanya saat masih berada di rumah lama. Dia juga mempertanyakan apa yang terjadi sebelumnya," jawab Bibi.

"Kamu memberikan jawaban?" tanya Kastara yang membuat Bibi menggelengkan kepala.

"Bagus! Sebaiknya jangan memberi jawaban apapun dan biar aku yang akan mengurusnya. Kamu hanya memenuhi kebutuhan apa yang dia inginkan dan untuk urusan pribadi aku yang akan mengurusnya dan tidak perlu mencampuri apapun atau mendahuluiku untuk memberitahu apapun!" tegas Kastara yang membuat Bibi menganggukkan kepala.

"1 lagi, selalu siapkan makanan tepat waktu padanya dari sarapan dan juga sampai makan malam. Tanya padanya apa ingin dibawakan makanan dari rumah saat dia bekerja. Dia anak yang manja yang tidak bisa berurusan dengan dapur. Jadi tugas kamu untuk memenuhi kebutuhannya dan jangan sampai dia kelaparan!" tegas Kastara yang sepertinya tidak menginginkan jika tawanannya sampai kurus kering karena kelaparan.

"Baik tuan! Saya akan melaksanakan perintah tuan untuk lebih memperhatikan Nona Tavisha," jawab Bibi.

"Baiklah, saya percayai urusan Tavisha di rumah ini bersama kamu!" tegas Kastara yang membuat Bibi kembali menganggukkan kepala.

Bersambung.....

1
Fitria Syafei
Hadeh kau akan menyesal nantinya kasatara 😏 yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereeen 😘
Teh Euis Tea
benar kt damian km kasar bgt sm tavisha, kastara km cemburu wlu km ga mengakuinya
Teh Euis Tea
kastara km tuh ya cari cari aj kesalahan tavisha, sebenarnya mau km apa sih? tavisha di pukul vanya aj ga ada tuh balasan dari km, sekarang umi tavisha bawain mskanan untuk tavisha sm km, kmnya ga mau giliran di kasihin orang km bilang cari cari perhatian
Teh Euis Tea
ga suka bgt sm si vanya arogan bgt
Teh Euis Tea
si vanya kenapa sih emosi trs sm tavisha apa mungkin dia cemburu ya sm tavisha?
Fitria Syafei
Yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereen 😍😍
partini
busehhhh dua laki laki keok sma satu wanita ga punya harga diri sekali mereka
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini
Teh Euis Tea
wahhh parah nih si vanya udah berani mukul tavisha, dasar manusia gila
Teh Euis Tea
kastara hobi bgt cari gara gara sm tavizha, orang sakit di bilang cari perhatian maumu apa sih kastara
sunshine wings
🔨🔨🔨🔨🔨🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Jodoh itu ga ada yg tau.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🤭🥰🤭🥰🤭🥰🤭🥰
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
Congratulations to both of you Kastara and Tavisya.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
partini
aihhhh paling tavisha cuma bisa ngelus pipin ga bakalan dan ga akan bisa balas perlakuan demit si Kunti
partini
wah sengaja dia mah ,, kastara you are very stupid come Damian pls do something dua orang mu sudah stress
Teh Euis Tea
tavisha msh sakit sdh km paksa buat meriksa damian
Teh Euis Tea
kastara secara tdk langsung km tuh cemburu sm dr bagas
ainuncepenis: Bagas bukan Dokter, ayahnya yang pimpinan rumah sakit. Bagas pengacara
total 1 replies
partini
kastara kamu gila ga punya perasaan
partini
senang Damian dah bangun,,semoga ada kejutan Damian kenal tavisha akan seru sekali ini cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!