Skandal Dengan Adik Ipar

" Katakan!!! Apa kau memiliki perasaan terhadap Kak Yasmin? Di belakang ku kalian sering jalan bersama kan?" cecar Esther. Ternyata permasalahan di rumah sakit masih belum selesai. Esther masih membahasnya ketika mereka sampai di kamar.

" Tadi sudah aku jelaskan, Yasmin sekarang jadi sekretaris ku. Otomatis kita sering jalan bersama untuk urusan pekerjaan," ucap Arvin sembari melepas jas yang ia pakai. Ia juga melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya. Satu persatu kancing kemeja miliknya tak lupa ia lepaskan.

" Aku mau kamu ganti sekretaris lain, jangan kakak ku. Kalian dulu teman masa kecil, aku tidak mau kamu dekat dengannya. Karena meskipun kamu salah menikahi aku, istri kamu sekarang tetap aku. Jauhi Kak Yasmin kalau perlu kita kembali ke Aussie," ucap Esther. Wanita itu mendekati suaminya. Jarak mereka sangat dekat, Esther membelai wajah tampan Arvin. Sudah lama ia tak sedekat ini dengan Arvin, pria itu lebih suka menghabiskan waktu dengan pekerjaan atau bermain dengan Andra. Waktu untuknya? Jelas tidak ada karena Esther sendiri lebih memilih menghabiskan waktu dengan bersenang-senang menghabiskan uang Arvin.

" Mengapa jadi membahas itu? Aku tidak mempermasalahkan dulu kamu menipuku dengan berpura-pura menjadi teman masa kecil ku. Aku menikah dengan mu karena takdir," jawab Arvin. Esther terdiam, ia berusaha mencerna kata-kata Arvin. Selama ini Arvin tidak pernah menuntutnya, Arvin sudah tahu jika teman masa kecilnya adalah Yasmin. Esther pun tidak tahu sejak kapan Arvin mengetahuinya, yang jelas begitu Arvin tahu Arvin tidak memarahinya.

" Sudah lama kamu tidak menyentuh ku, bagaimana kalau malam ini? Permasalahan Kak Yasmin kita bahas besok saja," ucap Esther dengan nada sensual. Tangan perempuan itu dikalungkan di leher Arvin, tatapan mereka saling bertaut. Esther ingin mengalihkan pembicaraan, ia tidak ingin Arvin tiba-tiba marah dengannya. Apalagi permasalahan ini berujung ke sidang perceraian, sungguh Esther belum siap jika di harus didepak dari keluarga Dhananjaya.

" Terserah kalau kamu ingin mencobanya," ucap Arvin.

Beberapa saat kemudian Esther menggerutu kesal. Lagi lagi Arvin tidak beraksi terhadapnya. Penyakit Arvin tak kunjung sembuh meskipun sudah mencoba segala alternatif. Esther semakin jengkel ketika mendapati Arvin tampak biasa saja.

" Kemarin ada karyawan yang memberikan obat terhadap ku tetapi dia gagal. Hasilnya sama aku tetap tidak bereaksi," ucap Arvin santai. Mereka sudah saling melepas pakaian, Esther duduk di tepi ranjang dengan wajah yang ditekuk.

" Kamu kenapa sih mas? Kalau kayak gini kita nggak bisa kasih Andra adik. Padahal dulu kamu bisa berhubungan dengan wanita manapun tapi kenapa sekarang kayak gini? Kamu nggak pernah kecelakaan atau cedera apapun itu, kenapa kamu bisa impotensi?" gerutu Esther.

" Aku tidak tahu Esther. Sepertinya aku kena kutukan mungkin? Aku cuma bisa bereaksi pada wanita pilihan,"

" Wanita pilihan? Apa maksud kamu?"

" Hanya satu wanita yang bisa menyembuhkan aku. Seperti adanya takdir jodoh, aku hanya bisa setia pada wanita. Dan aku rasa wanita itu bukan kamu,"

" Ngaco kamu mas. Sudahlah aku mau mandi aja,"

Esther meninggalkan Arvin yang saat ini masih tiduran di ranjang. Pria itu kini melamun, ia sedang memikirkan kondisinya. Ia teringat ada satu wanita yang mampu membuatnya merasakan perasaan berdebar sekaligus bergairah hanya dengan melihat wajahnya saja. Arvin tidak mengerti tentang hal ini, terbesit di benaknya untuk mengejar wanita tersebut. Ia ingin memastikan tentang kondisinya, apakah ia benar-benar bereaksi atau hanya sekedar perasaanya saja.

" Ini sungguh aneh. Wanita manapun tidak bisa membuatku bergairah. Terakhir berhubungan hanya dengan mamanya Andra,"

...****************...

" Ma, Esther ada masalah apa? Kenapa dia begitu marah karena aku menjadi sekretaris Arvin?" tanya Yasmin. Setelah ia berhasil menidurkan Andra, perempuan itu mengajak mamanya berbincang-bincang. Posisi mereka sedang duduk berdua di sofa yang tersedia di ruang perawatan Andra.

" Mama juga tidak tahu Yasmin. Semenjak Esther rujuk dengan Arvin, anak itu seperti sedang berusaha menjauhi keluarga kita. Apalagi tentang Andra, Esther selalu marah kalau mama ikut campur dalam hal mengurus Andra," keluh Mama Dini.

" Yasmin nggak pernah ada maksud apapun untuk mencampuri urusan rumah tangga Esther. Yasmin cuma mau dekat dengan keponakan Yasmin aja. Yasmin sayang banget sama Andra ma. Yasmin sudah anggap Andra seperti anak kandung Yasmin sendiri. Meskipun Andra anaknya Esther tapi ikatan batin Yasmin ke Andra sama seperti ikatan batin Yasmin ke Shafea,"

" Biar tidak ada salah paham, dan kamu tetap masih bisa dekat dengan Andra sebaiknya kamu mencari lelaki pendamping hidup. Mungkin saja adek mu cemburu, takut karena sekarang kamu dekat dengan Arvin,"

" Emmmmm iya ma," jawab Yasmin yang paham arah pembicaraan mamanya.

Apartemen Heaven On Earth

" Honey, kamu masih nikmat seperti dulu. Nggak ada yang berubah dari kamu," Gary berucap kepada Esther. Malam ini ia kedatangan tamu spesial yang tak lain adalah Esther mantan kekasih yang paling ia cintai. Tiba-tiba wanita itu menghampiri dirinya, ini merupakan pertemuan kedua mereka setelah kemarin. Dan apa yang dilakukan kedua wanita dan pria dewasa dalam satu ruangan terlebih mereka dulunya adalah sepasang kekasih, yup benar sekali mereka mengulang masa lalu mereka dimana Gary memberikan kepuasan hasrat terhadap Esther.

" Aku tidak pernah dipakai suami ku, Gary. Astaga, aku seperti mendapat kepuasan setelah sekian lama tidak merasakan" ucap Esther seperti mendapat angin segar baru. Ini merupakan kegiatan panas yang ia lakukan setelah bertahun-tahun ia tidak mendapat kepuasan dari Arvin. Meskipun ia sering menghabiskan waktu di luar dengan bersenang-senang bersama teman-temannya, tapi Esther masih memiliki moral untuk tidak mengkhianati Arvin. Ia takut jika diam-diam Arvin mengawasinya, apa jadinya nanti jika seorang istri konglomerat hobi bermalam dengan pria lain.

Namun kesetiaan tentu ada masanya, bertahun-tahun ini Esther bertahan dengan kepuasan alat kini ia sudah merasakan bosan. Ia bertahan dengan Arvin karena kekayaan pria itu. Bermain-main di luar hanya bentuk ephoria nya saja.

Esther pikir, saat ini menjalin hubungan kembali dengan Gary dirasa cukup aman. Pasalnya ia sudah mengenal Gary cukup lama, jika dulu Gary bisa membantunya merahasiakan hubungan mereka di belakang keluarga nya mungkin hal ini masih berlaku. Gary akan senantiasa tutup mulut terhadap hubungan mereka, asalkan Esther masih bersamanya Gary sudah merasa cukup senang. Menjadi simpanan wanita yang bersuami tidak masalah, yang terpenting rahasia ini tertutup rapat.

" Aku dicemooh teman ku karena terlalu setia pada Arvin. Mereka mengejek aku karena tidak mau bersenang-senang dengan pria yang dikenalkan oleh mereka," ucap Esther.

" Aku janji honey akan selalu menyembunyikan hubungan kita. Asalkan kamu tetap di sisi ku, itu saja sudah cukup. I love you so much, you know that,"

" Kamu tahu? Dalam urusan ranjang kamu lebih hebat dari Arvin. Meskipun Arvin dulunya seorang playboy, tapi semenjak ia sakit hal itu sudah tidak berlaku lagi. Hahahah, aku menertawakan nasibnya yang malang. Bagaimana bisa seorang cassanova menjadi penyakitan seperti itu? Aku sebenarnya muak dengan nya, cuma karena dia kaya aja aku bertahan " cerita Esther terhadap Gary. Mereka berbincang-bincang usai kelelahan karena aktivitas panas mereka.

" Arvin sakit? Dia sakit apa? Sepertinya aku baru mendengar kabar ini?"

" Tidak banyak yang tahu memang. Aku membantu dia menjaga rahasia ini agar reputasinya tidak anjlok. Asal kamu tahu dia itu impoten,"

" Hah? Are sure honey? Seorang cassanova bisa turun kasta? Mana katanya Arvin yang bebas nidurin perempuan manapun. Bahkan dulu model yang kerja sama aku, hampir semuanya pernah tidur sama Arvin. Sebrengsek itu Arvin dulu. Oh ya, jadi predikat suami setia itu cuma omong kosong belaka? Dia bukan setia sama istri melainkan karena kena penyakit," timpal Gary.

" Haha jadi kamu tahu berita itu? Berita dimana seorang Arvin yang dulunya playboy berubah menjadi setia setelah menikah denganku. Itu cuma berita hoax, aslinya dia penyakitan. Banyak wanita yang terang-terangan menggoda Arvin tapi berakhir tidak bahagia hidupnya. Aku sendiri sebenarnya cukup senang, itu artinya Arvin tidak mudah selingkuh. Tapi aku juga tersiksa, dia tidak bisa memuaskan aku," Esther berucap sembari menempelkan kepalanya di dada bidang Gary. Perempuan itu memeluk erat Gary, untuk ukuran tubuh Gary cukup proporsional. Esther merasa nyaman berada di pelukan Gary.

" Tenang honey, sekarang ada aku. Kita jalani hubungan ini meskipun kamu sudah bersuami,"

" Benarkah? Kalau aku mau menjalani hubungan dengan mu apakah kamu juga akan menuruti kemauanku?"

" Bukankah kamu sudah memiliki segalanya? Kamu bebas menghabiskan uang suami mu, lalu apa yang kamu inginkan?

" Balaskan dendam kematian anak kita ke Yasmin. Aku ingin kamu melakukan sesuatu untuk kakak ku yang munafik itu,"