Menikah adalah keinginan semua orang, Tentu begitupun dengan Raisa Dirani, apalagi menikahi orang yang sangat ia cintai sejak dulu, akan tetapi pernikahan jauh dari yang ia bayangkan, suaminya yang ia pikir menikahi nya dengan cinta ternyata menancapkan luka dalam untuknya.
Akankah dia bertahan untuk rumah tangga nya?
simak kisah nya dalam
CINTA dan BENCI
Kisah ini di terbitkan atasa izin Noveltoon MaNisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili noveltoon itu sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Srii Ulinna Sembiringg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Kepindahan Diah
Pagi ini mereka semua sudah berkumpul di meja makan, Marcel sudah rapi dengan pakaian kantornya, Raisa tampak mengambil kan nasi untuk suaminya, Marcel tersenyum senang melihat sikap istrinya yang perhatian padanya.
Raisa meletakkan nasi goreng dengan lauk ayam goreng dan juga telur dihadapan Marcel.
"Terimakasih sayangg," Ucap Marcel tersenyum.
Raisa membalasnya dengan senyum manis.
Diah yang melihat pemandangan itu ikut tersenyum.
Mereka bertiga tampak menikmati sarapan pagi tersebut dengan khidmat.
beberapa menit kemudian Marcel selesai dengan sarapan nya.
"Krieettt"
Marcel menggeser kursi yang diduduki nya.
"Aku pergi ya sayang, kamu hati hati ya dirumah, emmm yang kita bicarakan kemarin bisa kamu sampein ke Diah." Ucap Marcel berdiri dari duduknya.
"Iya mas, hati hati ya.." Ucap Marcel meraih tangan suaminya lalu menciumnya.
"Cup!" Marcel mencium kening istrinya lalu pergi meninggalkan meja makan.
Raisa melirik Diah, "kamu udah selesai?" ucap Raisa karna melihat Diah terlihat sudah selesai dengan sarapan.
"Sudah mbak.," Ucap Diah..
"Ayoo kita kesana, aku mau membicarakan tentang kamu selanjutnya. ucap Raisa meninggal kan meja makan diikuti Diah dibelakang nya.
"Jadi gini Diah, mas Marcel udah menyuruh Dion untuk Carikan tempat tinggal kamu, kebetulan gak terlalu jauh dari kantor, supaya kamu gak begitu susah, harus kesana kesini jauh jauh.. Emmm terus Dion juga udah membelikan motor baru untuk kamu, awalnya tadi aku pikir mau belikkan kamu mobil, tapi kata Dion mungkin kamu belum bisa kendarai, dan kayak nya terlalu mencolok kalo staff biasa datang kekantor naik mobil, dan Dion ada benernya Diah, kamu gapapa kan?" Ucap Raisa panjang lebar.
"Engga mbakkk gapapa sekali malah, aku berterima kasih sekali Lo mbak, ga seharusnya mbak belikkan motor segala, udh dicarikan rumah aja Uda syukur sekali mbak, makasi banyak Lo mbak, mbak Rani dan mas Marcel baik sekali sama aku Lo." Ucap Diah memegangi tangan Raisa dengan erat sembari meletakkan di keningnya.
Raisa tersenyum melihat tingkah sahabatnya.
"Maaf ya Diah, gabisa ajak kamu tinggal bareng, mas Marcel gak begitu suka kalo ada banyak orang dirumah ini selain pembantu, paman Nico aja ga dibolehin tinggal disini sama mas Marcel, padahal aku seneng banget Lo kalo ada kamu Disni.." Ucap Raisa merasa tak enak hati Dengan temannya.
"Ihhh gapapa tau mbak, aku malah ga enak nanti kalo tinggal Disni, takut ganggu mbak Rani sama suami, lagian mbak apa ga kasian sama aku, jadi nyamuk melihat keromantisan kalian.." Ucap Raisa sambil bibir nya terlihat maju.
Raisa tertawa, benar juga bisa dibilang Diah jomblo ngenes, punya pacar aja gak pernah, malah tinggal satu rumah sama pengantin baru rasa lama kaya mereka...
"oh ya mbak, kapan ya aku bisa pindah mbak, kayaknya aku ngenes lama lama disini mbak, jiwa jomblo ku meronta-ronta," ucap Diah meringis, mengingat bagaimana sepasang suami isteri ini suka pamer kemesraan dimana pun.
Raisa tersenyum malu.
"Terserah kamu sih.. Kapan aja juga boleh, lagian tempat tinggal kamu udh dilunasin untuk beberapa bulan kedepan, kamu tinggal nempatin aja, perabotannya juga lengkap, sama Dion juga udh isi bahan makanan untuk kamu kok." Ucap Raisa, pasalnya ia dengar kemarin suaminya menelpon asisten nya tersebut untuk menginformasikan bahwa kontrakan nya sudah dapat dan sudah dibayarkan, jadi Raisa minta sekalian Dion langsung mengisi perabotan dan bahan masakan agar besok ia tak lagi kesana kemari. Bagaimana pun beberapa hari ini Dion pasti yang akan mengantarkan Diah kemana pun karna Diah belum terlalu mengenal kota.
Kayaknya Marcel serius deh mau jodohin Diah sama Dion hahahhaha.....
...****************...
sore itu juga Diah memutuskan pindah demi menjaga kewarasan hatinya yang masih jomblo akut itu. Tak lupa Marcel meminta Dion mengantarkan Diah beberapa hari ini untuk kemanapun sebab Diah pasti belum hapal jalanan kota ini.
"Aku pergi ya mbak mas, makasih Lo kalian baik banget sama aku, biar Allah yang bales kebaikan kalian ya, nanti pasti aku sering sering main kemari deh." Ucap Diah memeluk Raisa..
"Iyaa sering kemari ya, kalo lagi libur atau besok-besok kita bisa jalan bareng deh.." Ucap Raisa sambil tersenyum
"Ehh iya mbak bener, besok kabari aku aja mbak yaa... Yaudah ya mas mbak aku pergi assalamualaikum..." Ucap Diah masuk mobil, kopernya sudah dimasukan Dion ke dalam bagasi.
"Kamu sengaja ya suruh Dion antar Diah kesana kemari biar mereka dekat.. Kamu serius mau jodohin mereka mas?" Tanya Raisa melirik suaminya.
Suaminya yang ketahuan maksud nya hanya mampu meringis.
"kamu ya mass, awas aja kalo Dion main main sama Diah, kamu yang aku pukul!!" Ucap Raisa memperingati.
"Enggak sayang.. Dion buka orang yang gitu kok, dia cuma cuek sayang tapi ga brengsek, sumpah dehh." Marcel memberi dua jari untuk sang istri agar ia percaya.
Raisa yang melihat tingkah suami nya hanya bisa geleng-geleng kepala.
Skip!
diah tampak canggung berada satu mobil dengan Dion yang bagaikan patung yang sama sekali tak membuka mulutnya.
Diah meremas baju nya, ia ingin berterima kasih tapi tak tau harus mulai darimana.
"emmm... Mm-makasih ya mass, udah banyak bantu aku," ucap Diah akhirnya
"Hemmm.." Dibalas gumaman oleh pengemudi yang didepan. Raisa yangg melihat itu mengepalkan tangannya dan tampak meninju-ninjun udara.
"EKHEMMM!!!!" Dion yang melihat hal tersebut berdehem. ia melirik kebelakang.
Diah yang dilirik seperti itu hanya meringis sebab ia ketahuan sekarang.
beberapa menit berkendara mereka sampai di kontrakan yang cukup bagus, tidak terlalu kecil dan juga tempatnya cukup strategis. Raisa tersenyum melihat rumah-rumah yang berderet rapi, ini lebih besar dari rumah nya di kampung pikirnya, pasti uang sewaannya mahal.
Karna setaunya jika kost kostan itu pasti hanya sebuah ruangan kecil yang disitu terdapat kamar dan disekat Dnegan dapur dan kamar mandi, tapi ini ada ruan tamu nya, kamar nya juga cukup luas dan perabotan nya lengkap dan seperti nya baru. Ah! dia lupa, Dion baru membeli nya kemarin kan.
Dion membuka kunci pintu dan menggeret koper milik Diah masuk, sementara Diah masih menatap kesana kemari.
"Kamu mau masuk atau engga sih? Gerutu Dion," sebab wanita ini sudah cukup merepotkan nya dari kemarin.
Diah yang mendapat tatapan tajam dari orang didepan nya, hanya menggerutu kesal sambil menghentakkan kakinya.
"Iyaaa iyaaa.. Marah marah terus sih!!" Ucap Diah pelan tapi masih terdengar Dion.
Dion dan Diah sudah berada didalam, Dion menyerah kan kunci tersebut kepada Diah,
Ini kuncinya... Udah kan, besok aku jemput "berangkat kekantor!" Ucap Dion Dengan wajah datar nya.
"iya! Makasih banyak!" Ucap Diah ketus.
Dion melenggang pergi dari rumah itu lalu tak lama terdengar deru mobil meninggalkan kontrakan tersebut.
"Dasar!!! manusia kaku! gak iklas sekali sih bantuin aku. Awas aja. Aku sumpahin bisulan baru tau rasa!!" Ucap Diah menggerutu kesal
Diahhh diahhh, udah dibantuin malah orang disumpahin, awas Lo kepelet wkwk...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...